Anda di halaman 1dari 40

BAB I PENDAHULUAN

Gangguan mood adalah suatu kelompok kondisi klinis yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya penderitaan berat. Pasien dengan mood yang meninggi (elevated), yaitu mania menunjukkan sikap meluap-luap, gagasan yang meloncat-loncat (flight of ideas), penurunan kebutuhan tidur, peninggian harga diri, dan gagasan kebesaran. Pasien dengan mood terdepresi, yaitu-depresi merasakan hilangnya energi-energi dan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Tanda dan gejala lain dari gangguan mood adalah perubahan tingkat aktivitas, kemampuan kognitif, pembicaraan, dan fungsi vegetative (seperti tidur, nafsu makan, aktivitas seksual, dan irama biologis lainnya). Perubahan tersebut hampir selalu menyebabkan gangguan fungsi interpersonal, sosial, dan pekerjaan.( ) !ood mungkin normal, meninggi, atau terdepresi. "rang normal mengalami berbagai macam mood dan memiliki ekspresi afektif yang sama luasnya# mereka merasa mengendalikan, kurang lebih, mood dan afeknya.( )

SEJARAH Penemuan bah$a sejumlah manusia mengembangkan sebuah sindrom abnormal yang ditandai dengan gangguan mood telah ada sejak beberapa millennium yang lalu. %i tahun &'' (mil kraepelin, dengan didasarkan pada pengetahuan dari dokter psikiatrik )erman dan Perancis sebelumnya, menggambarkan suatu psikosis manic-depresif yang memiliki sebagian besar kriteria yang digunakan oleh dokter psikiatrik sekarang ini untuk menegakkan diagnosis gangguan bipolar *. tidak adanya perjalanan penyakit yang memburuk dan menimbulkan demensia pada psikosis manik-depresif membedakannya dari demensia prekoks (yaitu, ski+ofrenia). ,raepelin adalah juga

menggambarkan suatu depresi yang dimulai setelah menopause pada $anita dan selama masa de$asa akhir pada laki-laki yang akhirnya dikenal sebagai melankolia involusional dan sejak itu dipandang sebagai suatu bentuk gangguan mood dengan onset lanjut.( )
1

ETIOLOGI %asar umum untuk gangguan depresif berat tidak diketahui. -anyak usaha untuk mengenali suatu penyebab biologis atau psikososial untuk gangguan mood telah dihalangi heterogenitas populasi pasien yang ditentukan oleh sistem diagnostik yang didasarkan secara klinis yang ada, termasuk %.!-*/. 0aktor penyebab dapat secara buatan dibagi menjadi faktor biologis, faktor genetika, dan faktor psikososial. . 0aktor -iologis .ejumlah besar penelitian telah melaporkan berbagai kelainan di dalam metabolit amin biogenik-seperti 1-hydro2yindoleacetic acid (1-3*44), homovanillic acid (3/4), dan 5-metho2y-6-hydro2yphenylglycol (!3PG)- di dalam darah, urine, dan cairan serebrospinalis pada pasien dengan gangguan mood. %ata yang dilaporkan paling konsisten dengan hipotesis bah$a gangguan mood adalah berhubungan dengan disregulasi heterogen pada amin biogenik.( ) 7. 0aktor Genetika %ata genetik dengan kuat menyatakan bah$a suatu faktor penting di dalam perkembangan gangguan mood adalah genetika. Tetapi, pola penurunan genetika adalah jelas melalui mekanisme yang kompleks# bukan saja tidak mungkin menyingkirkan efek psikososial, tetapi faktor non genetik memungkinkan memainkan peranan kausatif dalam perkembangan gangguan mood sekurangnya pada beberapa orang. 5. 0aktor Psikososial .atu pengamatan klinis lama yang telah direplikasi adalah bah$a peristi$a kehidupan yang menyebabkan stress lebih sering mendahului episode pertama gangguan mood daripada episode selanjutnya. .atu teori yang diajukan untuk menjelaskan pengamatan tersebut adalah bah$a stres yang menyertai episode pertama menyebabkan perubahan biologi otak yang bertahan lama. Perubahan bertahan lama tersebut dapat menyebabkan perubahan keadaan fungsional berbagai neurotransmiter dan sistem pemberi signal intraneuronal. 3asil akhirnya dari perubahan tersebut adalah menyebabkan seseorang berada pada resiko yang lebih tinggi untuk menderita episode gangguan mood selanjutnya, bahkan tanpa adanya stresor eksternal.( )
2

Tidak ada sifat atau tipe kepribadian tunggal yang secara unik mempredisposisikan seseorang kepada depresi. .emua manusia apapun pola kepribadiannya, dapat dan memang menjadi depresi dalam keadaan yang tepat# tetapi, tipe kepribadian tertentu -dependen-oral, obsesif-kompulsif, histeris- mungkin berada dalam resiko yang lebih besar untuk mengalami depresi daripada tipe kepribadian antisosial, paranoid, dan lainnya yang menggunakan proyeksi dan mekanisme pertahanan mengeksternalisasikan lainnya.( )

DEFINISI DAN KLASIFIKASI Gangguan mood terdiri dari Gangguan %epresi (depresi unipolar), Gangguan -ipolar, dan dua kelainan berdasarkan etiologi# Gangguan !ood akibat ,ondisi !edis umum dan Gangguan !ood akibat Penyalahgunaan +at.
( ,7)

Gangguan depresi (seperti#

gangguan depresif berat, gangguan distimik, dan gangguan mood yang tak tergolongkan) dibedakan dengan gangguan bipolar dengan melihat tidak adanya episdode manik, episode campuran, atau episode hipomanik. Gangguan bipolar (seperti# gangguan bipolar *, bipolar **, gangguan siklotimik, dan gangguan bipolar yang tak tergolongkan) memiliki ri$ayat episode manik, episode campuran, atau episode hipomanik, yang biasanya disertai dengan ri$ayat episode depresif berat.(7) Pada %.!-*/, gangguan mood diklasifikasikan sebagai berikut (7)8 Episode mood (pisode depresif mayor (pisode manik (pisode campuran (pisode hipomanik Gangguan depresi Gangguan depresif mayor Gangguan distimik
3

Gangguan depresif yang tak tergolongkan Gangguan !ipo"ar Gangguan bipolar * Gangguan bipolar ** Gangguan siklotimik Gangguan bipolar yang tak tergolongkan Gangguan mood "ainn#a Gangguan mood akibat kondisi medis umum Gangguan mood akibat +at Gangguan mood yang tak tergolongkan

BAB II EPISODE $OOD Episode Depresi $a#or

.uatu mood depresi dan hilangnya minat atau kesenangan merupakan gejala utama dari depresi. Pasien mungkin mengatakan mereka merasa murung, putus asa, dalam kesedihan, atau tidak berguna. -agi pasien mood terdepresi seringkali memiliki kualitas yang terpisah yang membedakannya dengan emosi normal kesedihan atau duka cita. Pasien seringkali menggambarkan gejala depresi sebagai suatu rasa nyeri emosional yang menderita sekali. Pasien terdepresi kadang-kadang mengeluh tidak dapat menangis, suatu gejala yang menghilang saat mereka membaik.( ,5) ,ira-kira duapertiga dari semua pasien terdepresi merenungkan bunuh diri, dan 9 sampai 1 persennya melakukan bunuh diri. Tetapi pasien terdepresi kadang-kadang tampak tidak menyadari depresinya dan tidak mengeluh suatu gangguan mood, $alaupun mereka menunjukkan penarikan diri dari keluarga, teman, dan aktivitas yang sebelumnya menarik diri mereka. 3ampir semua pasien terdepresi (': persen) mengeluh adanya penurunan energi yang menyebabkan kesulitan dalam menyelesaikan tugas, sekolah dan pekerjaan, dan penurunan motivasi untuk mengambil proyek baru. ,ira-kira &9 persen pasien mengeluh sulit tidur, khususnya terbangun pada dini hari (yaitu, insomnia terminal) dan sering terbangun pada malam hari, selama mana mereka mungkin merenungkan masalahnya.( ,5) -anyak pasien mengalami penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan. Tetapi beberapa pasien mengalami peningkatan nafsu makan, penambahan berat badan, dan tidur yang bertambah. Pasien tersebut diklasifikasikan di dalam %.!-*/ sebagai memiliki ciri atipikal dan juga dikenal sebagai memiliki disforia histeroid. Pada kenyataannya, kecemasan merupakan gejala yang sering pada depresi, yang mengenai sebanyak '9 persen pasien depresi. Gejala vegetatif lainnya adalah menstruasi yang tidak normal dan penutunan minat dan kinerja di dalam aktivitas seksual.( ,5) ,ecemasan (termasuk serangan panik), penyalahgunaan alkohol, dan keluhan somatik (seperti konstipasi dan nyeri kepala) seringkali mempersulit pengobatan depresi. ,ira-kira 19 persen dari semua pasien menggambarkan suatu variasi diurnal dari gejalanya, dengan suatu peningkatan keparahan di pagi hari dan gejala meringan di malam hari. Gejala kognitif adalah laporan subjektif yang berupa ketidakmampuan berkonsentrasi (&6 persen pasien di dalam satu penelitian) dan gangguan dalam berpikir (;: persen pasien pada penelitian yang lain).( ,5)

Pada anak-anak dan remaja dapat diperkirakan adanya depresi yang ditunjukkan dengan sikap fobia sekolah dan menggendong pada orang tua yang berlebihan. -egitu pula dengan prestasi akademik yang memburuk, penyalahgunanaan +at, perilaku antisosial, promiskuitas seksual, membolos, dan melarikan diri juga mungkin merupakan gejala depresi pada remaja.( ,5) Kri%eria Diagnos%i& un%u& Episode Depresi $a#or 4. <ima (atau lebih) gejala berikut ditemukan selama periode 7 minggu yang sama dan menunjukkan suatu perubahan dari fungsi sebelumnya# paling kurang satu gejala dari salah satu mood terdepresi atau dua kehilangan minat atau kesenangan. =atatan8 jangan masukkan gejala yang jelas disebabkan oleh kondisi umum, atau $aham atau halusinasi yang tidak sesuai mood. . !ood terdepresi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, seperti yang ditunjukkan baik oleh laporan subyektif (misalnya, perasaan sedih atau kososng) maupun pengamatan yang dilakukan oleh orang lain (misalnya, tampak sedih). =atatan8 pada anak-anak dan remaja, dapat berupa mood yang iritabel. 7. ,ehilangan minat atau kesenangan yang nyata pada semua atau hampir semua, aktivitas hampir sepanjang hari, hampir setiap hari (seperti yang ditunjukkan baik oleh laporan subyektif maupun pengamatan yang dilakukan oleh orang lain). 5. Penurunan berat badan yang bermakna jika tidak melakukan diet atau penambahan berat badan (misalnya, perubahan berat badan lebih dari 1 persen sebulan), atau penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari. =atatan8 pada anak-anak, pertimbangkan peningkatan berat badan yang diharapkan. 6. *nsomnia atau hipersomnia hampir setiap hari. 1. 4gitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari 'dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subyektif tentang adanya kegelisahan atau mnenjadi lamban). ;. ,elelahan atau kehilangan tenaga hampir setiap hari :. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak sesuai (yang dapat berupa $aham) hampir setiap hari (bukan hanya menyalahkan diri sendiri atau bersalah karena sakit) &. Penurunan kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi atau keragu-raguan, hampir setiap hari (baik oleh laporan subyektif maupun yang diamati orang lain) kegagalan untuk mencapai

'. Pikiran tentang kematian berulang (tidak hanya ketakutan akan kematian), ide bunuh diri berulang tanpa suatu rencana yang spesifik, atau percobaan bunuh diri atau rencana khusus untuk melakukan bunuh diri. -. Gejala tidak memenuhi kriteria (pisode =ampuran =. Gejala menyebabkan penderitaan secara klinis yang bermakna atau gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi bidang penting lainnya. %. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari +at (misalnya penyalahgunaan +at, pengobatan) atau suatu kondisi medis umum (misalnya hipotiroidisme). (. Gejala tidak lebih baik dijelaskan -erduka, yaitu setelah kehilangan seorang yang dicintai, gejala menetap lebih lama dari 7 bulan atau ditandai oleh gangguan fungsional yang nyata, preokupasi morbid dengan perasaan tidak berharga, ide bunuh diri, gejala psikotik, atau retardasi psikomotor. Ta!e" '( Kri%eria diagnos%i& episode ma#or menuru% DS$)I*(+',-,./ Episode $ani& .uatu mood yang meningkat, meluap-luap, atau lekas marah merupakan tanda episode manik. >alaupun orang yang tidak terlibat mungkin tidak mengetahui sifat mood pasien yang tidak biasanya, mereka yang mengetahui pasien mengenalinya sebagai abnormal. .elain itu mood mungkin mudah tersinggung, khususnya jika rencana pasien yang sangat ambisius terancam. .ering kali, seorang pasien menunjukkan suatu perubahan mood yang utama dari euforia a$al pada perjalanan penyakit menjadi lekas marah di kemudian hari. .uatu kecendrungan menanggalkan pakaian di tempat ramai, berpakaian dan mengenakan perhiasan dengan $arna-$arna yang terang dan dengan kombinasi yang tidak sesuai, dan tidak memperhatikan perincian-perincian yang kecil (seperti lupa meletakkan gagang telepon pada tempatnya) juga merupakan gejala gangguan. .ifat impulsif dari banyak tindakan pasien disertai dengan suatu pendirian keyakinan dan tujuan. Pasien sering kali terokupasi oleh gagasan agama, politik, finansial, seksual, atau penyiksaan yang dapat berkembang menjadi sistem $aham yang kompleks. ,adangkadang pasien manik menjadi teregresi dan bermain dengan urine dan fesesnya.( ,7,5) !ania pada remaja sering kali salah didiagnosis sebagai gangguan kepribadian antisosial atau ski+ofrenia. Gejala mania pada remaja mungkin berupa psikosis, penyalahgunaan alkohol atau +at lain, usaha bunuh diri, masalah akademik, pemikiran filosofis, gejala gangguan obsesif-kompulsif, keluhan somatik multipel, mudah tersinggung yang nyata yang menyebabkan perkelahian,dan perilaku antisosial lainnya. ( ,5)
7

Kri%eria Diagnos%i& un%u& Episode $ani& 4. .uatu periode yang nyata dari mood yang meningkat, meluap-luap, atau iritabel yang secra abnormal dan menetap, paling kurang minggu (atau durasi kapan saja jika membutuhkan pera$atan di rumah sakit). -. .elama periode gangguan mood, tiga (atau lebih) gejala berikut menetap (empat jika mood hanya iritabel) dan terjadi dalam derajat yang bermakna8 . 3arga diri yang melambung atau kebesaran 7. Penurunan kebutuhan tidur (misalnya, merasa telah beristirahat setelah tidur hanya 5 jam) 5. -erbicara lebih banyak dari yang biasanya atau tekanan untuk terus berbicara 6. <oncat gagasan atau pengalaman subyektif bah$a pikirannya berpacu 1. %istraktibilitas yaitu, prhatian sangat mudah dialihkan pada stimulus eksternal yang tidak penting atau tidak relevan) ;. Peningkatan aktivitas yang diarahkan oleh tujuan (baik secara sosial, pada pekerjaan atau sekolah, atau secara seksual atau agitasi psikomotor :. ,eterlibatan berlebihan pada aktivitas menyenangkan yang kemungkinan besar mempunyai akibat yang menyakitkan (misalnya, berbelanja yang tidak terkendali, melakukan hubungan seksual yang tidak bijaksana, atau investasi bisnis yang bodoh) =. Gejala tidak memenuhi kriteria episode campuran %. Gangguan mood cukup parah untuk menyebabkan gangguan yang nyata pada fungsi pekerjaan atau pada aktivitas sosial atau hubungan dengan orang lain seoerti yang biasanya, atau membutuhkan pera$atan rumah sakit untuk mncegah bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain, atau terdapat ciri psikotik. (. Gejala bukan efek fisiologis langsung dari +at atau suatu kondisi medis umum. Ta!e" -( Kri%eria Diagnos%i& un%u& Episode $ani& menuru% DS$)I*+',-,./

Episode 0ampuran (pisode campuran ditandai dengan adanya suatu periode $aktu (paling sedikit minggu) yang sesuai dengan kriteria episode manik dan episode depresi, yang tejadi hampir setiap hari (kriteria 4). gangguan yang terjadi dapat menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial, pekerjaan, bahkan kadang perlu dira$at untuk mencegah supaya penderita tidak membahayakan dirinya maupun orang lain. Pada episode ini dapat

jua ditemui adanya gambaran psikotik (kriteria -). gejala yang timbul tidak diakibatkan oleh efek langsung dari penggunaan +at atau akibat suatu kondisi medis umum (kriteria =).
(7,5)

(pisode campuran ini lebih sering ditemui pada usia muda dan usia di atas ;9 tahun dengan gangguan bipoar dan lebih sering terdapat pada pria daripada $anita.(7,5) Episode Hipomani& (pisode hipomanik didefinisikan sebagai adanya periode yang terpisah dari mood yang abnormal dan secara menetap meningkat, meluap dan lekas marah yang berlangsung selama minimal 6 hari (kriteria 4). (pisode mood yang abnormal ini disertai oleh sedikitnya 5 gejala tambahan, yaitu harga diri yang meninggi atau kebesaran (bukan $aham), penurunan kebutuhan tidur, tekanan pada pembicaraan, flight of ideas, distraktibilitas, peningkatan aktivitas, keterlibatan berlebiahan pada aktivitas yang berlebihan (kriteria -). episode dihubungkan dengan suatu perubahan yang jelas pada fungsi yang tidak karakteristik dari orang tersebut jika tidak ada gejala (kriteria =). gangguan mood dan perubahan fungsi dapat diamati oleh orang lain (kriteria %). episode tidak cukup parah untuk menyebabkan gangguan yang nyata pada fungsi sosial dan pekerjaan, atau membutuhkan pera$atan di rumah sakit dan tidak memiliki ciri psikotik.
( ,7,5)

PE$ERIKSAAAN STATUS $ENTAL A( Episode Depresi Des&ripsi umum ?etardasi psikomotor menyeluruh merupakan gejala yang paling umum, $alaupun agitasi psikomotor juga sering ditemukan, khususnya pada pasien lanjut usia. !enggenggamkan tangan dan menarik-narik rambut merupakan gejala agitasi yang paling umum. .ecara klasik, seorang pasien depresi memiliki postur yang membungkuk, tidak terdapat pergerakan spontan, dan pandangan mata yang putus asa dan memalingkan pandangan. Pada pemeriksaan fisik, pasien terdepresi menunjukkan gejala retardasi psikomotor yang jelas yang mungkin tampak serupa dengan pasien ski+ofrenia katatonik. ,enyataan tersebut dikenali di dalam %.!-*/ dengan dimasukkannya gejala pemberi sifat (qualifier)@dengan ciri katatonik@ untuk beberapa gangguan mood( ).
9

$ood, a e&, dan perasaan %epresi merupakan gejala penentu, $alaupun kira-kira setengah pasien menyangkal perasaan depresif dan tidak tampak terdepresi secara khusus. Pasien tersebut sering kali diba$a keluarganya atau teman kerjanya karena penarikan sosial dan penurunan aktivitas yang menyeluruh( ,5). Bi1ara -anyak pasien terdepresi menunjukkan suatu kecepatan dan volume bicara yang menurun, berespon terhadap pertanyaan dengan kata tunggal, dan menunjukkan respon yang melambat terhadap pertanyaan. .ecara sederhana mungkin pemeriksa harus menunggu dua atau tiga menit untuk mendapatkan suatu respon terhadap suatu pertanyaan( ,5). Gangguan persepsi Pasien terdepresi dengan $aham atau halusinasi dikatakan menderita episode depresi dengan ciri psikotik. -eberapa klinisi juga mengatakan istilah Adepresi psikotik@ untuk pasien terdepresi yang jelas teregresi Bmembisu, tidak mandi, berpakaian kotorbahkan tanpa adanya $aham atau halusinasi. Pasien tersebut kemungkinan lebih baik digambarkan sebagai memiliki ciri katatonik. >aham dan halusinasi yang sesuai dengan mood terdepresi dikatakan sesuai mood (mood congruent). >aham sesuai mood pada seorang pasien terdepresi adalah $aham bersalah, memalukan, tidak berguna, kemiskinan, kegagalan, kejar, dan penyakit somatik terminal (sebagai contoh, kanker dan otak yang Amembusuk@). *si $aham atau halusinasi tidak sesuai mood ( mood incongruent) adalah tidak sesuai dengan mood terdepresi. >aham tidak sesuai pada pasien terdepresi adalah tema kebesaran berupa tenaga, pengetahuan, dan harga diri yang melambung. 3alusinasi juga terjadi pada episode depresif berat dengan ciri psikotik tetapi relatif jarang( ,5). Pi&iran Pasien terdepresi biasanya memiliki pandangan negatif tentang dunia dan dirinya sendiri. *si pikiran mereka sering kali melibatkan perenungan tentang kehilangan, bersalah, bunuh diri, dan kematian. ,ira-kira 9 persen dari semua pasien depresi memiliki gejala jelas gangguan berpikir, biasanya penghambatan pikiran (thought blocking) dan kemiskinan isi pikiran yang melanda( ,5).
10

Pasien yang paling terdepresi berorientasi terhadap orang, tempat, dan $aktu, $alaupun beberapa pasien mungkin tidak memiliki cukup energi atau minat untuk menja$ab pertanyaan tentang hal tersebut selama suatu $a$ancara. ,ira-kira 19 sampai :9 persen dari semua pasien terdepresi memiliki suatu gangguan kognitif yang sering kali dinamakan pseudodemensia depresif. Pasien tersebut sering kali mengeluh gangguan konsentrasi dan mudah lupa. ( ,5) Pasien terdepresi dengan ciri psikotik kadang-kadang berpikiran membunuh orang lain yang terlibat di dalam sistem $ahamnya. Tetapi, pasien terdepresi yang paling parah sering kali tidak memiliki motivasi atau energi untuk bertindak di dalam cara yang impulsif atau menyerang. Pasien dengan gangguan depresif berada pada resiko yang meninggi untuk melakukan bunuh diri saat mereka mulai membaik dan mendapatkan kembali energi yang diperlukan untuk merencanakan dan melakukan suatu bunuh diri (bunuh diri paradoksikal# paradoxical suicide). -iasanya tidak bijaksana secara klinis untuk memberikan sejumlah besar peresepan antidepresan pada pasien terdepresi, khususnya obat trisiklik, pada saat dipulangkan dari rumah sakit( ,5). Per%im!angan dan %i"i&an Tilikan pasien terdepresi terhadap gangguannya sering kali berlebihan# mereka terlalu menekankan gejalanya, gangguannya dan masalah hidupnya. 4dalah sukar untuk meyakinkan pasien tersebut bah$a perbaikan adalah dimungkinkan. ,ekeliruan yang sering adalah mempercayai tanpa dita$ar-ta$ar lagi seorang pasien terdepresi yang menyatakan bah$a percobaan medikasi antidepresan yang sebelumnya tidak berhasil. %okter psikiatrik tidak boleh memandang kekeliruan informasi pasien sebagai yang disengaja, karena pemberian informasi yang memberikan harapan tidak dimungkinkan bagi seseorang yang berada dalam keadaan pikiran terdepresi( ,5).

B( Episode mani& Des&ripsi umum Pasien manik sangat bergairah, banyak bicara, kadang-kadang menggelikan, dan sering hiperaktif. .uatu $aktu mereka jelas psikotik dan terdisorganisasi, memerlukan pengikatan fisik dan penyuntikan intramuskular obat sedatif( ,5).
11

$ood, a e&, dan perasaan Pasien manik biasanya euforik tetapi juga dapat lekas marah, khususnya jika mania telah ditemukan selama beberapa saat. !ereka juga memiliki toleransi frustrasi yang rendah, yang dapat menyebabkan perasaan kemarahan dan permusuhan. Pasien manik mungkin secara emosi adalah labil, beralih dari terta$a menjadi lekas marah menjadi depresi di dalam beberapa menit atau jam( ,5). Bi1ara Pasien manik tidak dapat disela saat mereka bicara, mereka sering kali re$el dan pengganggu bagi orang-orang sekitarnya. .aat mania menjadi lebih kuat, pembicaraan menjadi lebih lantang, lebih cepat, dan sulit untuk dimengerti. .aat keadaan teraktivasi meningkat, pembicaraan menjadi penuh gurauan, kelucuan, sajak, permainan kata-kata, dan hal-hal yang tidak relevan. .aat tingkat aktivitas lebih meningkat lagi, asosiasi menjadi longgar. ,emampuan untuk berkonsentrasi menghilang, menyebabkan gagasan yang meloncat-loncat (flight of ideas), kata yang campur aduk (word salad), dan neologisme. Pada kegembiraan manik akut, pembicaraan mungkin sama sekali inkoheren dan tidak dapat dibedakan dengan pembicaraan orang ski+ofrenik( ,5). Gangguan persepsi >aham ditemukan pada :1 persen dari semua pasien manik. >aham manik sesuai mood sering kali melibatkan kesehatan, kemampuan, dan kekuatan yang luar biasa. >aham dan halusinasi yang aneh tidak sesuai mood juga ditemukan pada mania( ,5). Pi&iran *si pikiran pasien manik termasuk tema kepercayaan diri dan kebesaran diri. Pasien manik sering kali mudah dialihkan perhatiannya. 0ungsi kognitif keadaan manik ditandai oleh aliran gagasan yang tidak terkendali dan dipercepat. .ecara kasar, orientasi dan daya ingat adalah intak, $alaupun beberapa pasien manik mungkin sangat euforik sehingga mereka menja$ab secara tidak tepat. Gejala disebut Amania delirium@ (delirious mania) oleh (mil ,raepelin( ,5). ,ira-kira :1 persen dari semua pasien manik adalah senang menyerang atau mnegancam. Pasien manik memang berusaha melakukan bunuh diri atau pembunuhan, tetapi insidensi
12

perilaku tersebut tidak diketahui. Pasien yang mengancam terutama orang penting lebih sering menderita gangguan bipolar * daripada ski+ofrenia( ,5). Per%im!angan dan %i"i&an Gangguan pertimbangan merupakan tanda dari pasien manik. !ereka mungkin melanggar peraturan dengan kartu kredit, aktivitas seksual, dan finansial, kadang-kadang melibatkan keluarganya di dalam kejatuhan finansial. Pasien manik juga memiliki sedikit tilikan terhadap gangguan yang dideritanya. ( ,5) Pasien manik terkenal tidak dapat dipercaya dalam informasinya. ,ebohongan dan penipuan sering ditemukan pada mania, sering kali menyebabkan klinisi yang tidak berpengalaman menghadapi pasien manik dengan keremehan yang tidak sesuai( ,5).

BAB III GANGGUAN DEPRESIF

III(' GANGGUAN DEPRESIF $A2OR .ecara klinis ditandai dengan satu atau lebih episode depresif mayor tanpa episode manik, episode campuran, atau episode hipomanik.( ,7,5) 4pabila episode manik, hipomanik, atau campuran timbul pada gangguan depresif mayor, diagnosis berubah
13

menjadi gangguan bipolar. )ika gejala manik atau hipomanik muncul sebagai akibat langsung dari penggunaan antidepresan, atau akibat penggunaan obat lannya, diagnosis gangguan depresif mayor tetap sesuai dengan ganguan mood akibat penggunaan +at sebagai diagnosis tambahan, dengan gejala manik. -egitupula apabila gejala manik atau hipomanik muncul akibat suatu kondisi medis umum, diagnosis gangaun depresif mayor tetap ditegakkan dengan menambahkan diagnosis gangguan mood akibat kondisi medis umum sebagai tambahan.(7) Epidemio"ogi Gangguan depresif berat adalah suatu gangguan yang sering, dengan prevalensi seumur hidup adalah kira-kira 1 persen, kemungkinan setinggi 71 persen pada $anita. *nsidensi gangguan depresif berat juga lebih tinggi daripada biasanya pada pasien pera$atan primer, yang mendekati 9 persen, dan pada pasien medis ra$at inap, yang mendekati 1 persen. Terdapat prevalensi gangguan depresif berat yang dua kali lebih besar pada $anita dibandingkan laki-laki. 4lasan adanya perbedaan telah didalilkan sebagai melibatkan perbedaan hormon, efek kelahiran, perbedaan stressor psikososial bagi $anita dan bagi laki-laki, dan model perilaku tentang keputusasaan yang dipelajari. ?atarata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 69 tahun# 19 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 79 dan 19 tahun. Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada usia lanjut, $alaupun hal tesebut jarang terjadi.( ) Pada umumnya, gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah( ,5).

Diagnosis ,arena perasaan sedih dan patah semangat merupakan respon normal pada manusia, maka sangat penting untuk mampu membedakannya dengan keadaan yang patologis. .indrom depresi akan diikuti oleh gejala vegetatif seperti, penurunan nafsu makan atau insomnia, sehingga menyebabkan penurunan berat badan, meskipun pada beberapa orang keadaan depresi akan dila$an dengan makan lebih banyak, atau mereka makan lebih banyak karena dipaksa oleh orang tua ataupun pasangan sehingga penurunan berat badan menjadi minimal.(5)
14

%.!-*/ juga menyebutkan mengenai kriteria diagnostik untuk episode pertama gangguan depresif berat. Perbedaan antara pasien yang menderita episode tunggal gangguan depresif berat dan pasien yang memiliki dua atau lebih episode gangguan depresif berat adalah ditekankan karena ketidakpastian perjalanan penyakit yang hanya menderita satu episode. ( ,7) Kri%eria Diagnos%i& Gangguan Depresi $a#or, Episode Tungga" 4. 4danya episode depresif !ayor tunggal -. (pisode depresif !ayor tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan ski+oaektif, dan tidak bertumpang tindih dengan ski+ofrenia, gangguan ski+ofreniform, gangguan delusional atau gangguan psikotik CTT. =. Tidak pernah terdapat episode manik, episode campuran, atau episode hipomanik. =atatan8 penyingkiran ini tidak berlaku jika semua episode mirip manik, mirip campuran, atau mirip hipomanik adalah diakibatkan oleh +at atau terapi dan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum. .ebutkan (untuk episode sekarang atau paling akhir)8 Penentu keparahanDpsikotikDremisi ,ronik %engan ciri katatonik %engan ciri melankolik %engan ciri atipikal %engan onset pascapersalinan

Ta!e" -( Kri%eria diagnos%i& un%u& gangguan depresi !era% episode %ungga" menuru% DS$)I*(+',-,./ Pasien yang mengalami sekurang-kurangnya episode kedua depresi

diklasifikasikan di dalam %.!-*/ sebagai menderita gangguan depresif berat, rekuren. !asalah utama di dalam mendiagnosis episode rekuren gangguan depresif berat adalah memutuskan kriteria apa yang digunakan untuk menandakan resolusi masing-masing periode. %ua variabel adalah derajat resolusi gejala dan lamanya resolusi. Gangguan depresi ma#or, re&uren memi"i&i &ri%eria diagnosis 4. Terdapat dua atau lebih episode depresif mayor =atatan8 dipertimbangkan sebagai episode yang terpisah, harus terdapat suatu
15

interval paling kurang 7 bulan berturut-turut dimana kriteria episode depresif mayor tidak terpenuhi. -. (pisode depresi mayor tidak lebih baik dijelaskan oleh ganguan ski+oafektif dan tidak bertumpang tindih dengan .ki+ofrenia, Gangguan .ki+ofreniform, Gangguan >aham, ata Gangguan Psikotik yang Tak %itentukan =. Tidak pernah terdapat episode manik episode campuran, atau episode manik =atatan8 penyingkiran ini tidak digunakan jika episode mirip manik, mirip camputan,atau mirip hipomanik yang diinduksi +at atau pengobatan atau karena efek fisiologis langsung dari suatu kondisi medis umum. )ika saat ini memenuhi kriteria suatu episode depresi mayor, sebutkan status danDatau gambaran klinis saat ini8 ?ingan, sedang, berat tanpa ciri psikotikDberat dengan ciri psikotik, kronik, dengan ciri katatonik, dengan ciri melankolik, dengan ciri atipikal, dengan onset post partum )ika saat ini tidak memenuhi kriteria suatu episode depresi mayor, sebutkan status klinis saat ini dari gangguan depresi mayor atau ciri pada episode paling akhir8 dalam remisi parsial, dalam remisi penuh, kronik, dengan ciri katatonik, dengan ciri melankolik, dengan ciri atipikal, dengan onset post partum Ta!e" .( Kri%eria diagnos%i& gangguan depresi ma#or, re&uren menuru% DS$)I*+',-,./ %.!-*/ mendefinisikan tiga ciri gejala tambahan yang dapat digunakan untuk menggambarkan pasien dengan berbagai gangguan mood. %ua ciri gejala Across-sectional@ (ciri melankolik dan ciri atipikal) adalah terbatas pada deskripsi episode depresif. =iri gejala Across-sectional@ ketiga (ciri katatonik) dapat diterapkan untuk mendeskripsikan episode depresif maupun manik( ,7,5).

Kri%eria Diagnos%i& un%u& Penen%u 1iri $e"an&o"i& .ebutkan jika8 dengan ciri melankolik (dapat digunakan untuk episode depresif berat yang terjadi dalam gangguan depresif berat , gangguan bipolar * atau gangguan bipolar ** hanya jika ini merupakan tipe episode manik yang paling akhir) 4. .alah satu berikut ini, terjadi selama periode yang paling parah dari episode sekarang ( ) 3ilangnya kesenangan dalam semua, atau hampir semua aktivitas (7) 3ilangnya reaktivitas terhadap stimuli yang biasanya menyenangkan (tidak merasa jauh lebih baik, $alaupun sementara, jika terjadi sesuatu yang baik) -. Tiga (atau lebih) berikut8 ( ) ,ualitas mood terdepresi yang jelas (yaitu, mood terdepresi dirasakan sebagai
16

jelas berbeda dari jenis perasaan yang dialami setelah kematian seseorang yang dicintai) (7) %epresi secara teratur memburuk di pagi hari (5) Terbangun dini hari (sekurangnya 7 jam sebelum $aktu terbangun yang biasanya) (6) ?etardasi atau agitasi psikomotor yang jelas (1) 4noreksia atau penurunan berat badan yang bermakna (;) ?asa bersalah yang berlebihan atau tidak sesuai Ta!e" 3( Kri%eria Diagnos%i& un%u& Penen%u 0iri me"an&o"i& menuru% DS$)I* +',-,./

Kri%eria un%u& penen%u 0iri A%ipi&a" .ebutkan jika8 dengan ciri atipikal (dapat digunakan jika ciri tersebut menonjol selama 7 minggu terakhir dari episode depresif berat dalam gangguan depresif berat atau dalam gangguan bipolar * atau dalam gangguan bipolar ** jika episode depresif berat adalah tipe episode mood yang paling akhir, atau jika ciri tersebut menonjol selama 7 tahun terakhir gangguan distimik) 4. ?eaktivitas mood (yaitu, mood menjadi terang sebagai respon kejadian positif yang sesungguhnya atau kemungkinan terjadi ) -. %ua (atau lebih) ciri berikut, ditemukan pada sebagian besar $aktu, selama sekurangnya 7 minggu8 ( ) Penambahan berat badan yang bermakna atau peningkatan nafsu makan (7) 3ipersomnia (5) Paralisis timah (<eaden paralysis) (yaitu, perasaan berat seperti timah pada lengan atau tungkai) (6) Pola kepekaan penolakan interpersonal yang berlangsung lama (tidak terbatas pada episode gangguan mood) yang menyebabkan gangguan sosial atau pekerjaan yang bermakna. =. ,riteria tidak memenuhi ciri melankolik atau dengan ciri katatonik selama episode yang sama. Ta!e" 4( Kri%eria diagnos%i& un%u& penen%u 1iri a%ipi&a" menuru% DS$)I* +',-,./

Kri%eria un%u& Penen%u 1iri Ka%a%oni& .ebutkan jika8 dengan ciri katatonik (dapat digunakan untuk epidode depresif berat sekarang atau paling akhir, episode manik, atau episode campuran dalam gangguan
17

depresif berat, gangguan bipolar * atau gangguan bipolar **) Gambaran klinis didominasi oleh sekurangnya dua dari berikut8 ( ) *mobilitas motorik seperti yang ditunjukkan oleh katalepsi (termasuk fleksibilitas lilin) atau stupor (7) 4ktivitas motorik yang berlebihan (yang tampaknya tidak bertujuan dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal) (5) Eegativisme yang ekstrim (suatu resistensi yang tampaknya tanpa motivasi terhadap semua instruksi atau mempertahankan suatu postur yang kaku yang menentang semua usaha untuk digerakkan) atau mutisme (6) Gerakan volunter yang aneh seperti yang ditunjukkan oleh posturing (secara volunter mengambil postur yang tidak sesuai atau aneh), gerakan stereotipik, mennerisme yang menonjol, atau seringai yang menonjol (1) (kolalia atau ekopraksia Ta!e" 5( Kri%eria diagnos%i& un%u& penen%u 1iri &a%a%oni& menuru% DS$)I* +',-,./ DIAGNOSIS BANDING G4EGGF4E !(%*. )ika suatu kondisi medis nonpsikiatrik menyebabkan suatu gangguan mood, diagnosis %.!-*/ adalah gangguan mood karena kondisi medis umum. )ika suatu +at menyebabkan gangguan mood, diagnosis %.!-*/ adalah gangguan mood akibat +at.( ,7) .ebagian besar penyebab organik gangguan depresif dapat dideteksi dengan ri$ayat medis yang lengkap, pemeriksaan fisik dan neurologis yang lengkap, dan tes darah dan urine rutin. Pada gangguan mood akibat penggunaan +at, aturan penting yang beralasan adalah bah$a tiap obat yang digunakan pasien depresi harus dianggap sebagai faktor potensial di dalam hipertensi, sedatif, hipnotik, antipsikotik, antiepileptik, obat antiparkinson, analgesik, antibakteri, dan antineoplastik semuanya sering disertai gejala depresif( ). ,"E%*.* E(F?"<"G*. !asalah neurologis yang paling umum bermanifestasi sebagai gejala depresif adalah penyakit parkinson, penyakit yang menimbulkan demensia (termasuk demensia tipe 4l+heimer), epilepsi, penyakit serebrovaskuler, dan tumor.gejala depresif sering kali berespon terhadap obat antidepresan dan terapi elektrokonvulsif ((=T)( .5).
18

P.(F%"%(!(E.*4 ,linisi biasanya dapat membedakan pseudodemensia gangguan depresif berat dari demensia suatu penyakit, serta demensia tipe 4l+heimer, atas dasar klinis. Gejala kognitif pada gangguan depresif berat memiliki onset yang tiba-tiba, dan gejala lain dari gangguan depresif berat, seperti menyalahkan diri sendiri, sering ditemukan. Pasien terdepresi dengan gangguan kognitif sering kali mencoba menja$ab pertanyaan (Asaya tidak tahu@), sedangkan pasien demensia sering kali berkonfabulasi. Pada pasien terdepresi, daya ingat belum lama adalah lebih terganggu daripada daya ingat jauh. %an pasien terdepresi sering kali dapat dilatih dan didorong selama $a$ancara untuk mengingat, suatu kemampuan yang tidak dimiliki oleh pasien demensia( .5). Gangguan mental yang tertulis dalam tabel di ba$ah ini adalah yang utama harus dipertimbangkan di dalam diagnosis banding. Gangguan $en%a" #ang Sering $emi"i&i 1iri depresi Gangguan penyesuaian dengan mood terdepresi Gangguan penggunaan alkohol Gangguan kecemasan8 Gangguan kecemasan umum Gangguan kecemasan-depresif campuran Gangguan panik Gangguan stres pascatraumatis Gangguan obesesif-kompulsif Gangguan makan8 4noreksia nervosa -ulimia nervosa Gangguan mood Gangguan bipolar * Gangguan bipolar ** Gangguan siklotimik Gangguan distimik
19

Gangguan depresif berat Gangguan depresif ringan Gangguan karena kondisi medis umum Gangguan depresif singkat rekuren Gangguan mood akibat +at .ki+ofrenia Gangguan ski+ofreniform Gangguan somatoform (terutama gangguan somatisasi) Ta!e" 6( Ber!agai ma1am gangguan men%a" #ang sering memi"i&i 1iri depresi PROGNOSIS Gangguan depresif berat bukan merupakan gangguan yang ringan. ,eadaan ini cenderung merupakan gangguan kronis, dan pasien cenderung mengalami relaps. Pasien yang dira$at di rumah sakit untuk episode pertama gangguan depresif berat memiliki kemungkinan 19 persen untuk pulih di dalam tahun pertama. Persentasi pasien yang sembuh setelah pera$atan di rumah sakit menurun dengan berjalannya $aktu, dan pada $aktu lima tahun pasca pera$atan di rumah sakit, 9 sampai 1 persen pasien tidak pulih. -anyak pasien yang tidak sembuh tetap menderita gangguan distimik. ?ekurensi episode depresif berat juga sering. ,ira-kira 71 persen pasien mengalami suatu rekurensi dalam enam bulan pertama setelah pulang dari rumah sakit, kira-kira 59 sampai 19 persen dalam dua tahun pertama, dan kira-kira 19 sampai :1 persen dalam lima tahun. *nsidensi relaps adalah jauh lebih rendah daripada angka tersebut pada pasien yang meneruskan terapi psikofarmakologis profilaksis dan pada pasien yang hanya mengalami satu atau dua episode depresif. Pada umumnya, saat pasien mengalami lebih banyak episode depresif, $aktu antara episode memendek, dan keparahan masing-masing episode meningkat( ,6). (pisode ringan, tidak adanya gejala psikotik, dan tinggal di rumah sakit dalam $aktu yang singkat adalah indikator prognostik baik. *ndikator psikososial perjalanan penyakit yang baik adalah ri$ayat persahabatan yang erat selama remaja, fungsi keluarga yang stabil, dan fungsi sosial yang biasanya kokoh selama lima tahun sebelum penyakit. Tanda prognostik baik tambahan adalah tidak adanya gangguan psikiatrik komorbid, tidak adanya gangguan kepribadian, tidak lebih dari satu kali pera$atan di rumah sakit
20
+',-,./

sebelumnya untuk gangguan depresif berat, dan usia onset yang lanjut. ,emungkinana prognosis buruk meningkat oleh adanya penyerta gangguan distimik, penyalahgunaan alkohol dan +at lain, gejala gangguan kecemasan, dan ri$ayat lebih dari satu episode depresif sebelumnya. <aki-laki lebih mungkin mengalami perjalanan penyakit yang secara kronis mengganggu dibandingkan $anita( ,7,5,6). (pisode depresif yang tidak diobati berlangsung ; sampai 5 bulan# sebagian besar episode yang diobati berlangsung kira-kira 5 bulan. !enghentikan antidepresan sebelum 5 bulan hampir selalu menyebabkan kembalinya gejala. .aat perjalanan penyakit berkembang, pasien cenderung menderita episode depresif yang lebih sering dan berlangsung lama( ,5). ,ira-kira 1 sampai 9 persen pasien dengan diagnosis a$al gangguan depresif berat menderita suatu episode manik ; sampai 9 tahun setelah episode depresif a$al. Fsia rata-rata untuk pergantian tersebut adalah 57 tahun, dan keadaan ini sering terjadi setelah dua sampai empat episode depresif( ,5).

TERAPI '( Pera7a%an di ruma8 Sa&i% *ndikasi jelas untuk pera$atan di rumah sakit adalah perlunya prosedur diagnostik, resiko bunuh diri atau membunuh, dan penurunan jelas kemampuan pasien dalam mendapatkan makanan atau tempat berlindung. ?i$ayat gejala yang berkembang dengan cepat dan hancurnya sistem pendukung pasien juga merupakan indikasi untuk pera$atan di rumah sakit( ,5). %epresi ringan atau hipomanik dapat secara aman diobati di tempat praktik jika dokter memeriksa pasien secara sering. Tanda klinis gangguan pertimbangan, penurunan berat badan, atau insomnia harus minimal. .istem pendukung pasien harus kuat, tidak terlibat terlalu banyak maupun tidak menjauhi pasien. Pasien dengan gangguan mood sering kali tidak bisa ke rumah sakit secara sukarela, sedangkan pasien depresif berat sering kali tidak mampu mengambil keputusan karena pikiran mereka yang melambat,
21

pandangan kata yang negatif, dan putus asa. Pasien manik sering kali tidak memiliki sama sekali tilikan secara lengkap tentang gangguan mereka sehingga pera$atan di rumah sakit tampaknya sangat menggelikan bagi mereka( ,5). -( Terapi psi&ososia" .ecara spesifik, beberapa data menyatakan bah$a farmakoterapi maupun psikoterapi saja tidak efektif, sekurangnya pada pasien dengan episode depresif berat yang ringan, dan bah$a penggunaan teratur terapi kombinasi menambah biaya terapi dan memaparkan pasien dengan efek samping yang tidak diperlukan. Tiga jenis terapi psikososial jangka pendek Bterapi kognitif, terapi interpersonal, dan terapi perilaku- telah diteliti tentang manfaatnya di dalam pengobatan gangguan depresif berat. Terapi kognitif bertujuan menghilangkan episode depresif dan mencegah rekurennya dengan membantu pasien mengidentifikasi dan uji kognitif negatif# mengembangkan cara berpikir alternatif, flekibel, dan positif# melatih kembali respon kognitif dan perilaku yang baru( ,5). Terapi interpersonal adalah efektif di dalam pengobatan gangguan depresif berat dan mungkin, tidak mengejutkan, secara spesifik membantu menja$ab masalah interpersonal. Pada terapi perilaku, dengan memusatkan pada perilaku maladaptif di dalam terapi, pasien belajar untuk berfungsi di dunia dengan cara tertentu dimana mereka mendapatkan dorongan positif. .ementara itu, terapi keluarga dapat dilakukan dengan indikasi jika gangguan membahayakan perka$inan atau fungsi keluarga pasien atau jika gangguan mood adalah dikembangkan atau dipertahankan oleh situasi keluarga( ,5). .( Farma&o%erapi Pengobatan yang efektif dan spesifik (sebagai contoh, obat trisiklik) telah tersedia untuk pengobatan gangguan depresif berat selama 69 tahun.penggunaan farmakoterapi spesifik kira-kira menggandakan kemungkinan bah$a seorang pasien yang terdepresi akan pulih dalam satu bulan. -eberapa masalah ada di dalam pengobatan gangguan depresif berat# beberapa pasien tidak berespon terhadap pengobatan pertama# semua antidepresan yang tersedia sekarang ini memerlukan $aktu tiga sampai empat minggu untuk menunjukkan efek terapeutik yang bermakna, $alaupun mungkin dapat mulai menunjukkan efeknya lebih a$al# dan, sampai belum lama ini, semua antidepresan yang tersedia adalah toksik pada overdosis dan memiliki efek merugikan( ,5).

22

Tetapi sekarang, diperkenalkannya bupropion dan serotonin-specific reuptake inhibitors (..?*s) Bsebagai contoh, fluo2etine, paro2etine (pa2il), dan setraline (Goloft)memberikan klinisi obat yang jauh lebih baik ditoleransi daripada obat yang sebelumnya tetapi sama efektifnya( ,5). *ndikasi utama untuk antidepresan adalah episode depresif berat. Gejala pertama yang membaik adalah pola tidur dan makan yang terganggu, $alaupun mungkin hal tersebut mungkin kurang benar jika ..?*s digunakan dibandingkan digunakan obat trisiklik. 4gitasi, kecemasan, episode depresif, dan keputusasaan adalah gejala selanjutnya yang membaik. Gejala sasaran lainnya adalah energi yang rendah, konsentrasi yang buruk, ketidakberdayaan, dan penurunan libido. Terapi elektrokonvulsif ((=T) biasanya digunakan jika ( ) pasien tidak responsif terhadap farmakoterapi, (7) pasien tidak dapat menoleransi farmakoterapi, atau (5) situasi klinis adalah sangat parah sehingga diperlukan perbaikan cepat yang terlihat pada (=T( ,5).

III(- GANGGUAN DISTI$IK Gangguan distimik adalah suatu gangguan kronis yang ditandai oleh adanya mood yang terdepresi (atau mudah marah pada anak-anak dan remaja) yang berlangsung hampir sepanjang hari dan ditemukan pada sebagian besar hari. *stilah Adistimia@ yang berarti humor yang buruk diperkenalkan pada tahun distimik@ di dalam %.!-*/.( ,7) Epidemio"ogi Gangguan distimik merupakan gangguan yang sering ditemukan di antara populasi umum, yang mengenai 5 sampai 1 persen dari semua orang yang mengenai antara setengah dan sepertiga dari semua pasien klinik. Gangguan distimik adalah lebih sering pada $anita yang berusia kurang dari ;6 tahun dibandingkan laki-laki setiap usia. Gangguan distimik juga lebih sering ditemukan di antara orang yang tidak menikah dan orang muda dan pada orang dengan penghasilan yang rendah( ,5). E%io"ogi
23

'&9 dan diganti menjadi Agangguan

Tema utama tentang penyebab gangguan distimik adalah apakah gangguan ini berhubungan dengan diagnosis psikiatrik lain, termasuk gangguan depresif berat dan gangguan kepribadian ambang( ,5). . 0aktor -iologis .atu hipotesis yang diambil dari data ialah bah$a dasar biologis untuk gejala gangguan distimik, dan gangguan depresif berat adalah serupa# tetapi, dasar biologis untuk patofisiologi dasar untuk kedua gangguan adalah berbeda. 7. 0aktor Psikososial Teori psikodinamika tentang perkembangan gangguan distimik menyatakan bah$a gangguan disebabkan oleh kesalahan perkembangan kepribadian dan ego, yang memuncak dalam kesulitan dalam beradaptasi pada masa remaja dan de$asa muda. Teori kognitif tentang depresi juga berlaku pada gangguan distimik# teori ini menyatakan bah$a ketidaksesuaian antara situasi nyata dan situasi yang dikhayalkan menyebabkan menurunnya harga diri dan rasa putus asa. Diagnosis ,riteria diagnostik memerlukan adanya mood yang terdepresi pada sebagian besar $aktu untuk sekurangnya dua tahun (atau satu tahun untuk anak-anak dan remaja). Fntuk memenuhi kriteria diagnostik, pasien tidak boleh memiliki gejala yang lebih baik dilaporkan sebagai gangguan depresif berat. Pasien tidak boleh memiliki episode manik atau hipomanik. %.!-*/ memungkinkan klinisi untuk menentukan apakah onset adalah a$al (sebelum usia 7 tahun) atau akhir ( usia 7 tahun dan lebih) ( ,5).

Kri%eria Diagnos%i& un%u& Gangguan Dis%imi& 4. !ood terdepresi untuk sebagian besar hari, lebih banyak hari dibandingkan tidak, seperti yang ditunjukkan keterangan subjektif atau pengalaman orang lain, sekurangnya 7 tahun. =atatan8 pada anak-anak dan remaja, mood dapat mudah tersinggung dan lama harus sekurangnya tahun. -. 4danya saat terdepresi dua (atau lebih) berikut8 ( ) Eafsu makan yang buruk atau berlebihan

24

(7) *nsomnia atau hipersomnia (5) (nergi lemah atau lelah (6) 3arga diri yang rendah (1) ,onsentrasi buruk atau sulit mengambil keputusan (;) Perasaan putus asa =. .elama periode 7 tahun ( tahun untuk anak-anak atau remaja) gangguan, orang tidak pernah tanpa gejala dalam kriteria 4 dan - selama lebih dari 7 bulan suatu $aktu. %. Tidak pernah ada episode depresif berat selama 7 tahun pertama gangguan ( tahun untuk anak-anak dan remaja), yaitu gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan depresif berat kronis, atau gangguan depresif berat, dalam remisi parsial. =atatan8 mungkin terdapat episode depresif berat sebelumnya asalkan terdapat remisi lengkap (tidak ada tanda atau gejala bermakna selama 7 bulan) sebelum perkembangan distimik. %i samping itu setelah 7 tahun a$al dari gangguan distimik mungkin terdapat episode gangguan depresif berat yang menumpang pada kasus tersebut, kedua diagnosis dapat diberikan jika memnuhi kriteria untuk episode depresif berat. (. Tidak pernah terdapat episode manik, episode campuran, atau episode hipomanik, dan tidak pernah memenuhi kriteria untuk gangguan siklotimik. 0. Gangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan psikotik kronis, seperti ski+ofrenia atau gangguan delusional. G. Gejala tidak merupakan efek fisiologis langsung dari suatu +at atau suatu kondisi medis umum. 3. Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya. Ta!e" 9( Kri%eria Diagnos%i& un%u& Gangguan Dis%imi& menuru% DS$)I* +',-/ Gam!aran K"inis Gangguan distimik merupakan suatu gangguan kronis yang ditandai bukan saja oleh episode penyakit, tetapi, malahan oleh adanya gejala secara menetap. Gejalanya serupa dengan gejala gangguan depresif berat, dan adanya mood terdepresi-ditandai oleh adanya perasaan muram, murung, kesedihan, atau berkurangnya dan tidak ada minat pada aktivitas pasien biasanya- adalah pusat dari gangguan. ,eparahan gejala depresif dalam gangguan distimik biasanya lebih kecil daripada gangguan depresif berat, tetapi tidak

25

adanya episode yang terpisah adalah hal yang paling mengarahkan pada diagnosis gangguan distimik( ,5). Pasien dengan gangguan distimik kadang-kadang dapat sarkastik, nihilistik, memikirkan hal yang sedih, membutuhkan, dan mengeluh. !ereka dapat juga tegang dan kaku dan menolak intervensi terapeutik, kendatipun mereka datang secara teratur pada perjanjian. !enurut definisinya, pasien gangguan distimik tidak memiliki adanya gejala psikotik( ,5). Gejala penyerta adalah perubahan nafsu makan dan pola tidur, harga diri yang rendah, hilangnya energi, retardasi psikomotor, penurunan dorongan seksual, dan preokupasi obsesif dengan masalah kesehatan. Pesimisme, keputusasaan, dan ketidakberdayaan dapat menyebabkan pasien gangguan distimik terlihat sebagai masokistik. Tetapi, jika pesimisme diarahkan keluar, pasien dapat bersikap kasar terhadap dunia dan mengeluh bah$a mereka telah diperlakukan buruk oleh sanak saudaranya, anakanak, orang tua, teman seja$at, dan oleh sistem.Gangguan di dalam fungsi sosial kadangkadang merupakan alasan mengapa pasien dengan gangguan distimik mencari pengobatan. Pasien dengan gangguan distimik kemungkinan menggunakan alkohol, stimulan atau marijuana, pemilihan kemungkinan tergantung terutama pada konteks sosial pasien( ,5). Diagnosis Banding Pada dasarnya serupa dengan gangguan depresif berat. %ua gangguan khususnya penting untuk dipertimbangkan di dalam diagnosis banding gangguan distimik Bgangguan depresif ringan dan gangguan depresif singkat rekuren( ,5). Gangguan depresif ringan ditandai oleh episode gejala depresif yang kurang parah dibandingkan gejala pada gangguan depresif berat. Perbedaannya terletak pada sifat episodik, yaitu pada pasien dengan gangguan depresif ringan memiliki mood yang eutimik, sedangkan pasien gangguan distimik tidak memiliki periode eutimik( ,5). Gangguan depresif singkat rekuren berbeda dengan pasien gangguan distimik pada dua hal# pertama, mereka memiliki gangguan episodik, dan, kedua, keparahan gejalanya adalah lebih besar( ,5). Per:a"anan Pen#a&i% dan Prognosis

26

%ata yang tersedia menyatakan bah$a hanya 9 sampai 1 persen pasien gangguan distimik yang berada dalam remisi satu tahun setelah diagnosis a$al. ,ira-kira 71 persen dari semua pasien gangguan distimik tidak pernah mencapai pemulihan yang lengkap. Terapi ,ombinasi farmakoterapi dan terapi kognitif maupun perilaku mungkin merupakan pengobatan yang paling efektif untuk gangguan. %ata menyatakan bah$a inhibitor monoamin oksidase (!4"*s) mungkin lebih bermanfaat dibanding obat trisiklik. ?elatif baru diperkenalkannya inhibitor ambilan kembali spesifik serotonin (..?*s) yang ditoleransi dengan baik telah menyebabkan obat sering digunakan oleh pasien dengan gangguan distimik# laporan pendahuluan menyatakan bah$a ..?* mungkin merupakan obat terpilih untuk gangguan. %emikian juga laporan a$al menyatakan bah$a bupropion mungkin merupakan pengobatan yang efektif untuk pasien dengan gangguan distimik. .impatomimetik, seperti amfetamin, juga telah digunakan pada pasien tertentu. Pera$atan di rumah sakit biasanya tidak diindikasikan untuk gangguan distimik. Tetapi, adanya gejala yang parah, inkapasitas sosial atau profesional yang nyata, membutuhkan prosedur diagnostik yang luas, dan gagasan bunuh diri semuanya merupakan indikasi untuk pera$atan di rumah sakit( ,5).

27

BAB I* GANGGUAN BIPOLAR

I*(' GANGGUAN BIPOLAR I Epidemio"ogi Gangguan bipolar * merupakan gangguan yang lebih jarang dari gangguan depresif berat, dengan prevalensi seumur hidup adalah 7 persen, sama dengan angka untuk ski+ofrenia.( ) -erbeda dengan gangguan depresif berat, gangguan bipolar * mempunyai prevalensi yang sama bagi laki-laki dan $anita.( ) Pada umumnya, onset gangguan bipolar * adalah lebih a$al daripada onset gangguan depresif berat. Fsia onset untuk gangguan bipolar * terentang dari masa anakanak (paling a$al usia 1 atau ; tahun) sampai 19 tahun atau bahkan lebih lanjut pada kasus yang jarang, dengan rata-rata usia 59 tahun.

28

Gangguan bipolar * lebih sering pada orang yang bercerai dan hidup sendirian daripada orang yang menikah. *nsidensi gangguan bipolar * yang lebih tinggi dari biasanya memang ditemukan pada sosioekonomi tinggi, kemungkinan karena adanya praktik diagnostik yang mengalami bias. Gangguan ini lebih sering pada orang yang tidak lulus dari perguruan tinggi daripada lulusan perguruan tinggi, kemungkinan mencerminkan usia onset yang relatif a$al untuk gangguan tersebut( ,5). Diagnosis %.!-*/ (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV) telah membuat definisi kriteria Gangguan -ipolar *, yaitu gejala klinis yang ditandai dengan satu atau lebih episode manik atau episode campuran. .ering individu juga telah ada ri$ayat satu atau lebih episode depresi mayor( ,5).

%.! */ telah membuat klasifikasi dan kriteria diagnosis untuk masing-masing klasifikasi. 4. Gangguan -ipolar *, (pisode !anik Tunggal ,riteria %iagnosis 8 4. Terdapat hanya satu (pisode !anik dan tidak ada (pisode %epresi !ayor sebelumnya. =atatan 8 ?ekurensi didefinisikan sebagai suatu perubahan polaritas dari depresi atau suatu interval paling kurang 7 bulan tanpa gejala manik. -. (pisode !anik tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan .ki+oafektif dan tidak bertumpang tindih dengan .ki+ofrenia, Gangguan .ki+ofrenifrom, Gangguan >aham, atau Gangguan Psikotik yang tidak ditentukan. -. Gangguan -ipolar *, (pisode Paling 4khir !anik ,riteria %iagnosis 8 4. .aat ini (atau paling akhir) dalam (pisode !anik -. Terdapat paling kurang satu (pisode %epresi !ayor, (pisode !anik, atau (pisode =ampuran sebelumnya.
29

=. (pisode !ood pada kriteria 4 dan - tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan .ki+oafektif dan tidak bertumpang tindih dengan .ki+ofrenia, Gangguan .ki+ofreniform, Gangguan >aham, atau Gangguan Psikotik Cang Tidak %itentukan. =. Gangguan -ipolar *, (pisode Paling 4khir =ampuran ,riteria %iagnosis 8 4. .aat ini (atau paling akhir) dalam (pisode =ampuran. -. Terdapat paling kurang satu (pisode %epresi !ayor, (pisode !anik, atau (pisode =ampuran sebelumnya. =. (pisode !ood pada ,riteria 4 dan - tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan .ki+oafektif dan tidak bertumpang tindih dengan .ki+ofrenia, Gangguan .ki+ofreniform, Gangguan >aham, atau Gangguan Psikotik Cang Tidak %itentukan. %. Gangguan -ipolar *, (pisode Paling 4khir %epresi ,riteria %iagnosis 8 4. .aat ini (atau paling akhir) dalam (pisode %epresi !ayor. -. Terdapat paling kurang satu (pisode !anik, atau (pisode =ampuran sebelumnya. =. (pisode !ood pada ,riteria 4 dan - tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan .ki+oafektif dan tidak bertumpang tindih dengan .ki+ofrenia, Gangguan .ki+ofreniform, Gangguan >aham, atau Gangguan Psikotik Cang Tidak %itentukan. (. Gangguan -ipolar *, (pisode Paling 4khir Tidak %itentukan ,riteria %iagnosis 8 4. ,ecuali durasi, saat ini (atau paling akhir) memenuhi kriteria untuk suatu (pisode !anik, 3ipomanik, =ampuran, atau %epresi !ayor. -. Terdapat paling kurang satu (pisode !anik, atau (pisode =ampuran sebelumnya. =. Gejala mood menyebabkan penderitaan secara klinis yang bermakna atau gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi bidang penting lainnya.
30

%. Gejala !ood pada ,riteria 4 dan - tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan .ki+oafektif dan tidak bertumpang tindih dengan .ki+ofrenia, Gangguan .ki+ofreniform, Gangguan >aham, atau Gangguan Psikotik Cang Tidak %itentukan. (. Gejala mood pada ,riteria 4 dan - bukan karena efek fisiologis langsung dari +at (misalnya, penyalahgunaan +at, pengobatan, atau terapi lainnya) atau suatu kondisi medis umum (misalnya, hipertiroidisme). Per:a"anan Pen#a&i% Gangguan bipolar * paling sering dimulai dengan depresi (:1H pada $anita, ;:H pada laki-laki) dan gangguan yang rekuren. .ebagian besar pasien menjalani episode depresif maupun manik $alaupun 9-79 persen hanya mengalami episode manik. (pisode manik biasanya memiliki onset yang cepat (beberapa jam atau beberapa hari), tetapi dapat berkembang lebih dari satu minggu. -eberapa pasien gangguan bipolar * mengalami episode yang berulang dengan cepat. (pisode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 7 minggu sampai 6-1 bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih lama (rata-rata sekitar ; bulan) meskipun jarang melebihi usia lanjut. Gangguan bipolar * dapat mengenai anak yang sangat muda maupun lanjut usia, insidensi gangguan bipolar pada anak dan remaja adalah kira-kira satu persen dan onset a$alnya pada usia delapan tahun. Gangguan bipolar * dengan onset a$al tersebut disertai prognosis buruk. Terapi tahun kecuali pada orang

I*(- GANGGUAN BIPOLAR II =iri khas yang penting pada gangguan bipolar ** secara klinis adalah ditandai dengan munculnya satu atau lebih episode depresif berat (kriteria 4), yang disertai dengan paling sedikit satu episode hipomanik (kriteria -). adanya episode manik atau episode campuran menyingkirkan diagnosis gangguan bipolar ** (kriteria =). selain itu gejala mood pada kriteria 4 dan - tidak lebih baik untuk dimasukkan ke dalam gangguan ski+oafektif, dan tidak tumpang tindih dengan ski+ofrenia, ski+ofreniform,gangguan delusional, atau

31

gangguan psikotik CTT (kriteria %). gejala menyebabkan gangguan yang nyata pda fungsi sosial, pekerjaan, dan bidang penting lainnya (kriteria ().(7) ,linisi telah melaporkan bah$a beberapa pasien gejala utama tampaknya adalah episode depresif, tetapi perjalanan gangguan diselingi oleh episode gejala manik ringan (yaitu, episode hipomanik). Gangguan tersebut telah dinamakan gangguan bipolar ** (oleh peneliti yang berpendapat bah$a gangguan berada di dalam spektrum gangguan bipolar) dan gangguan depresif berat dengan episode hipomanik (oleh peneliti yang berpendapat bah$a gangguan berada di dalam spektrum gangguan depresif). (pidemiologi gangguan bipolar ** adalah tidak diketahui secara tepat pada saat ini karena relatif baru dikenalinya gangguan ini. ,riteria diagnostik untuk gangguan bipolar ** menyebutkan keparahan, frekuensi, dan durasi tertentu untuk gejala hipomanik. ,riteria diagnostik untuk episode hipomanik dituliskan secara terpisah dari kriteria untuk gangguan bipolar **. Gambaran klinis gangguan bipolar ** adalah gangguan depresif berat

dikombinasikan dengan gambaran episode hipomanik. %iagnosis bandingnya termasuk gangguan bipolar *, gangguan depresif berat, dan gangguan kepribadian ambang. Pengobatan gangguan bipolar ** harus dilakukan secara berhati-hati, karena pengobatan episode depresif dengan antidepresan sering kali dapat mencetuskan suatu episode manik.

I*(. GANGGUAN SIKLOTI$IK %alam %.!-*/, gangguan siklotimik dibedakan dari gangguan bipolar **, yang ditandai oleh adanya episode depresif berat dan episode hipomanik. .eperti gangguan distimik, kategorisasi gangguan siklotimik dengan gangguan mood menyatakan adanya hubungan, kemungkinan biologis, dengan gangguan bipolar *( ,5). Epidemio"ogi Pasien dengan gangguan siklotimik mungkin berjumlah 5 sampai 9 persen dari semua pasien psikiatrik ra$at jalan. %iperkirakan 9 persen dari ra$at jalan dan 79 persen dari ra$at inap gangguan kepribadian ambang memiliki diagnosis gangguan siklotimik
32

secara bersama-sama. ?asio $anita terhadap laki-laki dalam gangguan siklotimik adalah kira-kira 5 berbanding 7, dan 19 sampai :1 persen dari semua pasien memiliki onset antara usia 1 dan 71 tahun. E%io"ogi (tiologi gangguan siklotimik diperkirakan sama dengan gangguan distimik, yaitu faktor biologis dan faktor psikososial. Diagnosis ,riteria diagnostik gangguan siklotimik menurut %.!-*/ mengharuskan pasien tidak pernah memiliki kriteria untuk suatu episode depresif berat dan tidak memenuhi kriteria untuk episode manik selama 7 tahun pertama gangguan. ,riteria juga mengharuskan adanya gejala yang lebih atau kurang konstan selama dua tahun (atau satu tahun untuk anak-anak dan remaja). Kri%eria diagnos%i& un%u& Gangguan Si&"o%imi& 4. .elama sekurangnya 7 tahun, adanya banyak episode dengan gejala hipomanik dan banyak periode dengan gejala depresif yang tidak memenuhi kriteria untuk episode depresif berat. -. .elama periode 7 tahun di atas, orang tidak pernah tanpa gejala dalam kriteria 4 selama lebih dari 7 bulan. =. Tidak ada episode depresif berat, episode manik, atau episode campuran yang ditemukan selama 7 tahun pertama gangguan. =atatan8 setelah 7 tahun pertama dari gangguan siklotimik, mungkin terdapat episode manik atau campuran yang menumpang atau episode depresif berat. %. Gejala dalam kriteria 4 tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan ski+oafektif dan tidak menumpang pada ski+ofrenia, gangguan ski+ofreniform, gangguan delusional, atau gangguan psikotik yang tidak ditentukan. (. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu +at atau suatu kondisi medis umum.

33

0. Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya. Ta!e" 9( Kri%eria diagnos%i& un%u& gangguan si&"o%imi& menuru% DS$)I*( +',-,./ Gam!aran K"inis Gejala gangguan siklotimik adalah identik dengan gejala yang ditemukan pada pada gangguan bipolar *, kecuali biasanya kurang parah. Tetepi, kadang-kadang gejala mungkin sama dalam keparahannya tetapi dengan durasi yang lebih singkat daripada yang terlihat pada gangguan bipolar *. kira-kira setengah dari semua pasien gangguan siklotimik mengalami depresi sebagai gejala utamanya( ,7,5). Penyalahgunaan alkohol dan penyalahgunaan +at lain sering ditemukan pada pasien gangguan siklotimik, yang menggunakan +at untuk mengobati dirinya sendiri (dengan alkohol, ben+odia+epin, dan marijuana) atau untuk mencapai stimulasi yang lebih tinggi saat mereka dalam keadaan manik( ,5). Diagnosis Banding )ika suatu diagnosis gangguan siklotimik dipertimbangkan, semua penyebab medis dan berhubungan +at yang mungkin untuk depresi dan mania harus dipertimbangkan. Gangguan kepribadian ambang, antisosial, histrionik, dan narsistik juga harus dipertimbangkan di dalam diagnosis banding. Per:a"anan Pen#a&i% dan Prognosis ,ira-kira sepertiga dari semua pasien gangguan siklotimik berkembang memiliki gangguan depresif berat, paling sering gangguan bipolar **( ,5). ,arena sifat gangguan siklotimik yang jangka panjang, pasien seringkali memerlukan terapi seumur hidup. Terapi keluarga dan kelompok dapat berupa suportif, edukasional,dan terapeutik untuk pasien dan mereka yang terlibat di dalam kehidupan pasien( ,5).

TERAPI GANGGUAN $OOD

34

Terapi pada gangguan bipolar ini adalah secara farmakoterapi dan psikoterapi . 0armakoterapi !edikasi yang diberikan sesuai dengan keadaan episode bipolar (manik atau depresi). !aka itu, beberapa obat diindikasikan untuk episode akut manik, terutama antipsikotik, valproat, dan ben+odia+epine(contoh8 lora+epam, clona+epam). Pilihan dari obat tersebut tergantung dari gejala yang ada seperti gejala psikosis, agitasi, agresif, dan gangguan tidur. 4ntipsikotik atipikal digunakan untuk pengobatan mania akut dan untuk menstabilkan mood. 4ntidepresi spektrum luas dan (=T ((lecro =onvulsive Therapy) digunakan untuk episode depresi akut (contoh8 depresi mayor). a. Mood Stabilizing Medications (!edikasi Penstabil Mood) biasanya merupakan terapi lini pertama. Fmumnya, pasien dengan gangguan bipolar melanjutkan terapi ini selama beberapa tahun. ( ) <ithium sangat efektif mengontrol gejala mania dan mencegah rekuren episode mania dan depresi. (7) 4sam valproat atau divalproe2 (%epakoteI), juga sama efektifnya dengan lithium. 4sam valproat dan antikonvulsan lainnya dapat meningkatkan risiko pikiran bunuh diri. Pasien yang mengkonsumsi obat antikonvulsan harus dia$asi dan mereka tidak diperbolehkan mengganti dosis tanpa konsultasi dengan dokternya. b. A%ipi&a" an%ipsi&o%i& kadang-kadang diberikan juga. ( ) "lan+apine, jika diberikan bersama dengan antidepresan dapat meringankan

gejala mania yang parah atau psikosis. Eamun beberapa studi menyebutkan bah$a medikasi olan+apine dapat meningkatkan berat badan dan meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung. (7) (5) (6) 4ripipra+ole Juetiapine (.eroKuelI) ?isperidone (?isperdalI)

c. An%idepresan juga kadang-kadang diberikan untuk mengatasi gejala depresi pada gangguan bipolar. -aru-baru ini, studi yang didanai oleh E*!3 menunjukkan

35

bah$a penambahan antidepresan dengan mood stabilizer tidak lebih efektif dibandingkan dengan hanya memberikan antidepresan. 7. Psikoterapi Penatalaksanaan pasien dengan gangguan bipolar termasuk edukasi pasien saat a$al dan terus menerus. (dukasi tidak hanya ditujukan kepada pasien, tetapi juga keluarga mereka. Tidak hanya untuk mengatasi saat gejala muncul, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. a. Terapi kognitif (Cognitive ehavioral !herap") Fntuk menghilangkan episode depresif dan mencegah rekurennya dengan membantu pasien mengidentifikasi dan uji kognitif negatif, mengembangkan cara berfikir alternatif, fleksibel dan positif, juga melatih kembali respon kognitif dan pikiran yang baru. b. Terapi interpersonal !emusatkan pada satu atau dua masalah interpersonal pasien yang sedang dialaminya sekarang. c. Terapi perilaku %engan memusatkan pada perilaku mal adaptif di dalam terapi, pasien belajar untuk berfungsi di dunia dengan cara tertentu dimana mereka mendapat dorongan positif dari lingkungan. d. Terapi berorientasi psikoanalitik Pendekatan psikoanalitik didasarkan pada depresi dan mania. Tujuannya adalah untuk mendapatkan perubahan pada struktur atau karakter kepribadian pasien, bukan untuk hilangkan gejala. e. Terapi keluarga %iindikasikan jika gangguan membahayakan perka$inan atau fungsi keluarga pasien. 5. Terapi <ain a. (=T (#lectro Convulsive !herap") dapat meringankan gangguan bipolar

yang parah, yang tidak dapat diatasi dengan terapi lainnya. (=T sangat efektif
36

untuk depresi yang parah, manik, atau episode campuran, tetapi bukan terapi lini pertama. b. !edikasi Tidur. Pasien dengan gangguan bipolar biasanya tidur lebih baik setelah mendapat terapi gangguan bipolar. Tetapi jika masalah tidur ini tetap ada, dokter dapat meresepkan sedatif atau obat tidur lainnya.

BAB * GANGGUAN $OOD LAIN

%ua diagnosis gangguan mood yang perlu dipertimbangkan di dalam diagnosis banding tiap pasien dengan gejala gangguan mood adalah gangguan mood karena kondisi medis umum dan gangguan mood akibat +at. !ungkin sulit untuk menentukan apakah gejala gangguan mood pada seseorang pasien dengan kondisi umum adalah ( ) sekunder terhadap efek kondisi medis umum pada otak (diklasifikasikan sebagai gangguan mood keran kondisi medis umum), (7) sekunder terhadap efek obat pada otak yang digunakan untuk mengobati kondisi medis umum (diklasifikasikan sebagai gangguan mood akibat +at), (5) mencerminkan gangguan penyesuaian yang disebabkan oleh kondisi medis umum (diklasifikasikan sebagai gangguan penyesuian), atau (6) mencerminkan suatu gangguan mood primer (sebagai contoh, gangguang depresif berat) ( ,5). *(' GANGGUAN $OOD AKIBAT KONDISI $EDIS U$U$
37

(pidemiologi gangguan mood karena kondisi medis umum adalah tidak diketahui. Tetapi, gangguan kemungkinan sering ditemukan dan seringkali tidak terdiagnosis. -erbagai gangguan somatik telah dilibatkan sebagai penyebab gejala gangguan mood, termasuk gangguan endokrin, khususnya sindrom =ushing, dan gangguan neurologis, seperti tumor otak, ensefalitis, dan epilepsi( ,5). Fntuk membuat diagnosis, dokter harus menemukan kondisi medis umum yang mendahului onset gejala gangguan mood. %iagnosis banding harus termasuk gangguan mood akibat +at, gangguan mood primer, dan gangguan penyesuaian( ,5). Penatalaksanaan gangguan termasuk menentukan penyebab dan mengobati gangguan dasar. Terapi psikofarmakologis mungkin diindikasikan dan harus mengikuti pedoman yang berlaku untuk pengobatan depresi atau mania, dengan mengingat kondisi fisik yang menyertai. Psikoterapi mungkin berguna sebagai pelengkap terapi lain( ,5).

*( - GANGGUAN $OOD AKIBAT PENGGUNAAN ;AT Pada umumnya, klinisi harus mempertimbangkan tiga kemungkinan8 pertama, pasien mungkin menggunakan obat untuk mengobati masalah medis non psikiatrik. ,edua, pasien mungkin secara tidak sengaja dan kemungkinan tidak diketahui terpapar dengan +at kimia neurotoksik. ,etiga, pasien mungkin menggunakan +at untuk tujuan rekreasional atau mungkin mengalami ketergantungan dengan +at tertentu. (pidemiologi gangguan mood akibat +at tidak diketahui. Tetapi, prevalensi kemungkinan adalah tinggi. !edikasi, khususnya anti hipertensi, kemungkinan merupakan penyebab yang paling sering dari gangguan mood akibat +at, $alaupun berbagai macam obat dapat menyebabkan depresi dan mania. "bat seperti reserpin dan methyldopa, keduanya adalah obat anti hipertensi, dapat mencetuskan gangguan depresif, kemungkinan dengan menurunkan serotonin, seprti yang terjadi pada lebih dari 9 persen dari semua orang yang menggunakan obat( ,5). ,riteria diagnostik %.!-*/ untuk gangguan mood akibat +at memungkinkan penentuan ( ) +at yang terlibat, (7) apakah onset selama intoksikasi atau selama putus +at, dan (5) sifat gejala( ,7).

38

=iri manik dan depresif akibat +at dapat identik dengan ciri gangguan bipolar

dan

gangguan depresif berat. Tetapi gangguan mood akibat +at dapat menimbulkan gejala yang berat atau ringan dan suatu fluktuasi pada tingkat kesadaran pasien. Prognosis gangguan mood akibat +at pada umumnya segera setelah +at dihilangkan dari tubuh, mood kembali normal. Pengobatan utama untuk gangguan mood akibat +at adalah identifikasi +at yang terlibat sebagai penyebab. -iasanya menghentikan asupan +at adalah cukup untuk menghilangkan gejala gangguan mood. )ika gejala tetap ada, pengobatan dengan obat psikiatrik yang sesuai mungkin diperlukan. *(. GANGGUAN $OOD 2ANG TIDAK DITENTUKAN )ika pasien menunjukkan gejala depresif atau manik atau keduanya sebagai ciri utama dari gangguannya dan tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk tiap gangguan mood lain atau gangguan mental %.!-*/ lain, termasuk gejala depresif yang tidak ditentukan (E".) dan gangguan bipolar E"., diagnosis yang paling tepat adalah gangguan mood yang tidak ditentukan( ,5). BAB *I KESI$PULAN

Gangguan mood adalah suatu kelompok kondisi klinis yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya penderitaan berat. Gangguan mood terdiri dari episode yang mendasari gangguan tersebut, yaitu episdoe depresi, manik, campuran, dan hipomanik. Gangguan mood dikatakan sebagai Gangguan %epresif !ayor apabila terdapat lima atau lebih gejala dari episode terdepresi tanpa ada gejala episode manik, campuran, maupun hipomanik. Gangguan ini tidak memenuhi kriteria episode campuran, serta tidak disebabkan oleh efek suatu +at maupun akibat kondisi medis umum. Pada gangguan bipolar *, terdapat episode manik disertai episode depresi. Gangguan bipolar ** didiagnosis apabila terdapat episode depresi dan episode hipomanik. .edangkan gangguan distimik adalah bila terdapat episode depresi hampir setiap hari dalam kurun $aktu 7 tahun. %an dikatakan gangguan siklotimik apabila selama
39

sekurangnya 7 tahun, adanya banyak episode dengan gejala hipomanik dan banyak periode dengan gejala depresif yang tidak memenuhi kriteria untuk episode depresif berat. .elain gangguan mood di atas, terdapat sebuah klasifikasi gangguan mood lainnya, yaitu apabila disbabkan oleh suatu kondisi medis umum dan bila merupakan efek fisiologis langsung dari pengguanaan suatu +at. Prognosis gangguan mood pada umumnya cukup baik. %engan pemberian terapi yang tepat yang disertai dukungan penuh dari keluarga dapat membantu penderita gangguan mood untuk sembuh dan kembali menjalani fungsinya seperti biasanya.

DAFTAR PUSTAKA . ,aplan 3.*, .adock -.), Greb ).4. A .inopsis Psikiatri. *lmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri ,linis, (disi ke-:@. 3al 8 :::-&6'. -ina rupa 4ksara, )akarta. '':. 7. Diagnostic $nd Statistical Manual %f Mental Disordes. 6th edition. >ashington %.=# 4merican Pschiatric 4ssociated, ''6 8 ;;7 B ;;1. 5. ,aplan 3.*, .adock -.). A =omprehensive Te2tbook of Psychiatry, (ight edition.. F.4. 7991, 11'- : :. 6. .tahl, . !. 799&, A.tahlLs (ssential Psychopharmacology, third edition@, Ee$ Cork8 =ambridge Fniversity Press.

40

Anda mungkin juga menyukai