Anda di halaman 1dari 3

BAB II Tinjauan Pustaka

Definisi Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penuruan jumlah massa eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Secara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin hematokrit atau hitung eritrosit. Tetapi yang paling la!im digunakan adalah kadar hemoglobin kemudian kadar hematokrit. "amun terdapat keadaan#keadaan tertentu dimana ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit seperti pada keadaan dehidrasi perdarahan akut dan kehamilan. $adar hemoglobin dan eritrosit sangat ber%ariasi tergantung pada usia jenis kelamin ketinggian tempat tinggal serta keadaan fisiologis tertentu misalnya pada kehamilan. Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri tetapi merupakan gejala berbagai macam penyakit yang mendasari. &leh karena itu di dalam diagnosis anemia tidaklah cukup hanya sampai kepada label anemia tetapi harus ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut. 'al ini penting karena seringkali penyakit dasar tersebut tersembunyi sehingga apabila hal ini dapat terungkap dapat menuntun klinisi ke arah penyakit berbahaya yang tersembunyi. $riteria Anemia Parameter yang paliung umum untuk menunjukkan penurunan massa eritrosit adalah kadar hemoglobin disusul oleh hematokrit dan hitung eritrosit. Pada umumnya ketiga parameter tersebut saling bersesuaian. 'arga normal hemoglobin sangat ber%ariasi secara fisiologik tergantung pada umur jenis kelamin adanya kehamilan dan ketinggian tempat tinggal. (enurut )'& *dikutip dari 'offbrand A+ et al ,--./ kriteria anemia untuk jenis kelamin laki#laki usia dewasa adalah kadar hemoglobin 0.1 g2dl3 wanita usia dewasa 0., g2d33 dan wanita hamil 0.. g2dl. "amun apabila kriteria )'& tersebut digunakan secara

ketat di Indonesia maka sebagian besar pasien yang mengunjungi poliklinik atau dirawat di rumah sakit akan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. &leh karena itu beberapa peneliti di Indonesia memakai kriteria hemoblobin 0 .- g2dl sebagai anemia.

$lasifikasi Anemia $lasifikasi anemia menurut etiopatogenesis adalah sebagai berikut 4 A. Anemia karena gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang .. $ekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit a. Anemia defisiensi besi b. Anemia defisiensi asam folat c. Anemia defisiensi %itamin B., ,. 5angguan penggunaan *utilisasi/ besi a. Anemia akibat penyakit kronik b. Anemia sideroblastik 1. $erusakan sumsum tulang a. Anemia aplastik b. Anemia mieloptisik c. Anemia pada keganasan hematologi d. Anemia diseritropoietik e. Anemia pada sindrom mielodisplastik B. $ehilangan darah keluar dari tubuh *perdarahan/ .. Anemia pasca perdarahan akut ,. Anemia akibat perdarahan kronik 6. Penghancuran eritrosit *hemolisis/ dalam tubuh sebelum waktunya .. Anemia hemolitik intrakorpuskular a. 5angguan membran eritrosit *membranopati/ b. 5angguan en!im eritrosit *en!imopati/ 4 anemia akibat defisiensi 57PD c. 5angguan hemoglobin *hemoglobinopati/ 4 thalassemia 'bS 'b8 dll. ,. Anemia hemolitik ekstrakorpuskular

a. Anemia hemolitik autoimun b. Anemia hemolitik mikroangiopati D. Anemia dengan penyebab tidak diketahui atau dengan pathogenesis yang kompleks.

Patofisiologi dan Patogenesis (anifestasi $linis Penegakan Diagnosis *Pemeriksaan 9isik dan Pemeriksaan :ab Pemeriksaan ;adiologis/ Diagnosis Banding Penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai