Anda di halaman 1dari 2

Maafkanlah Aku, Kawan sumber : Milis

Dua orang sahabat karib sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : A!" "#", $A A%A& &'!%A"KK( M'#AM)A! )")"K(. Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, men*oba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: A!" "#", $A A%A& &'!%A"KK( M'#+',AMA&KA# #+A-AK(. Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, ./Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu01/ &emannya sambil tersenyum menjawab, ./Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasaterjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin.1/ 2erita di atas, bagaimanapun tentu saja lebih mudah diba*a dibandingditerapkan. %egitu mudahnya kita memutuskan sebuah pertemanan 13hanya13 karena sakit hati atas sebuah perbuatan atau perkataan yang menurut kita keterlaluan hingga menyakiti hati kita. $ebuah sakit hati lebih perkasa untuk merusak dibanding begitu banyak kebaikan untuk menjaga. Mungkin ini memang bagian dari sifat buruk diri kita. Karena itu, seseorang pernah memberitahu saya apa yang harus saya lakukan ketika saya sakit hati. %eliau mengatakan ketika sakit hati yang paling penting adalah melihat apakah memang orang yang menyakiti hati kita itu tidak kita sakiti terlebih dahulu.

%ukankah sudah menjadi kewajaran sifat orang untuk membalas dendam0 Maka sungguh sangat bisa jadi kita telah melukai hatinya terlebih dahulu dan dia menginginkan sakit yang sama seperti yang dia rasakan. %isa jadi juga sakit hati kita karena kesalahan kita sendiri yang salah dalam menafsirkan perkataan atau perbuatan teman kita. %isa jadi kita tersinggung oleh perkataan sahabat kita yang dimaksudkannya sebagai gurauan. #amun demikian, orang yang bijak akan selalu mengajari muridnya untuk memaafkan kesalahan-kesalahan saudaranya yang lain. &api ini akan sungguh sangat berat. Karena itu beliau mengajari kami untuk 3menyerahkan3 sakit itu kepada Allah -yang begitu jelas

dan pasti mengetahui bagaimana sakit hati kita- dengan memba*a doa, /+a Allah, balaslah kebaikan siapapun yang telah diberikannya kepada kami dengan balasan yang jauh dari yang mereka bayangkan. +a Allah, ampuni kesalahan-kesalahan saudarasaudara kami yang pernah menyakiti hati kami./ %ukankah !asulullah pernah berkata, /&iga hal di antara akhlak ahli surga adalah memaafkan orang yang telah menganiayamu, memberi kepada orang yang mengharamkanmu, dan berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepadamu/. Karena itu, $audara-saudaraku, mungkin aku pernah menyakiti hatimu dan kau tidak membalas, dan mungkin juga kau menyakiti hatiku karena aku pernah menyakitimu. #amun dengan ijin-#ya aku berusaha memaafkanmu. &api yang aku takutkan kalian tidak mau memaafkan.$ungguh, $audara-saudaraku, dosa-dosaku kepada &uhanku telah menghimpit kedua sisi tulang rusukku hingga menyesakkan dada. $audara-saudaraku, jika kalian tidak sanggup mendoakan aku agar aku 3ada3 di hadapan#ya, maka ikhlaskan segala kesalahan-kesalahanku. &olong jangan kau tambahkan kehinaan pada diriku dengan mengadukan kepada &uhan bahwa aku telah menyakiti hatimu.

Anda mungkin juga menyukai