Anda di halaman 1dari 0

http:/ / www.freewebs.

com/ arl_ipb_2006
1

Pendahuluan

Dalam kaitannya dengan perancangan lanskap, tata hijau atau planting design
merupakan satu hal pokok yang menjadi dasar dalam pembentukan ruang luar.
Penataan dan perancangan tanaman mencakup: habitus tanaman, karakter tanaman,
fungsi tanaman dan peletakan tanaman.

1. Habitus tanaman
Habitus tanaman adalah tanaman yang dilihat dari segi botanis atau
morfologi, sesuai dengan ekologis dan efek visual.
a. Pohon : batang berkayu, percabangan jauh dari tanah, berakar dalam dan
tinggi diatas 3 meter.
b. Perdu : batang berkayu, percabangan dekat dengan tanah, berakar dangkal
dan tinggi 1-3 meter.
c. Semak : batang tidak berkayu percabagan dekat denagan tanah, berakar
dangkal dengan tinggi 50-100 cm.
d. Penutup tanah : batang tidak berkayu, berakar dangkal, dan tinggi 20-50 cm.
e. Rerumputan

Segi ekologis tanaman dapat dilihat dari tempat hidupnya:
a. Dataran rendah
b. Dataran tinggi
c. Lereng
d. Gurun
e. Danau
f. Pantai


2. Karakter tanaman
Efek visual
Karakter fisik tanaman dapat dilihat dari bentuk batang dan percabangannya,
bentuk tajuk, massa daun, massa bunga, warna, tekstur, aksentuasi, skala ketinggian
dan kesendiriannya.
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
2

Pemilihan jenis tanaman dalam suatu desain lanskap merupakan suatu seni da
ilmu pengetahuan. Seni karena menyangkut komposisi elemen desain seperti warna,
bentuk, tekstur dan kualitas desain yang berubah karena sangat dipengaruhi oleh
iklim, usia, dan faktor alam. Ilmu pengetahuan menyangkut dari teknik peletakan,
teknik penanaman dan pertumbuhannya.
Pemilihan jenis tanaman tergantung pada:
- fungsi tanaman sesuai dengan tujuan perancangan
- peletakan tanaman sesuaia dengan fungsi tanaman

3. Fungsi tanaman
Tanaman tidak hanya mengandung atau mempunyai nilai estetis saja, tapi juga
berfungsi untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
Adapun fungsi tanaman adalah:
- kontrol pandangan (visual control)
- pembatas fisik (physical barriers)
- pengendali iklim (climate control)
- pencegah erosi (erotion control)
- habitat satwa (wild life habitat)
- nilai estetika (aesthetic values)

Berdasarkan manfaat yang begitu banyak yang dapat diberikan oleh tanaman
pada suatu lahan maka keberadaanya sebagai satu bagian dari perancangan lanskap
tidak dapat dianggap sepele.

Pertimbangan yang matang dalam hal memilih tanaman yang sesuai untuk
sebuah rancangan lanskap akan memberikan berbagai nilai tambah bagi rancangan
tersebut yang tidak hanya dari segi nilai estetika dan nilai fungsional tapi juga dapat
memberi kemudahan dalam memelihara tanaman yang ada pada lanskap tersebut.



http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
3

Acanthaceae

Famili Acanthaceae adalah suatu taxon dicotyledonous berbunga yang terdiri
dari hampir 250 genus dan sekitar 2500 spesies. Kebanyakan adalah tumbuhan herba
tropis, dengan habit semak belukar, atau merambat; beberapa ada yang membelit.
Daerah penyebaran dari Acanthaceae dapat ditemukan pada daerah sedang
hingga tropis, terutama di daerah tropis, ada empat pusat distribusi yang utama yaitu
Indo-Malaya, Afrika, Brasil dan Amerika tengah. Kehadiran dari famili Acanthaceae
dapat ditemui hampir diseluruh tempat mulai dari hutan yang tertutup rapat hingga
hutan yang terbuka, dalam padang semak, di atas lembah dan daerah yang basah, di
tepi lautan, rawa maupun hutan bakau. Sehingga cakupan habitat dari famili ini
sangat luas.
Daun dari famili ini memiliki bentuk yang sederhana, daun berhadapan silang
(berseberangan), dengan garis tepi yang seluruhnya rata atau kadang-kadang berlekuk
atau bergerigi. Daun kadang terisi sistolisis, terlihat seperti memiliki lapisan
dipermukaannya. , dengan daun penumpu yang melekat.
Bunga sempurna, merupakan bunga banci, pada umumnya memiliki warna
yang menarik perhatian, zigomorf (dapat dibagi membujur 2 bagian) hingga
actinomorphic (dapat dibagi membujur berkali-kali), ini diatur oleh suatu susunan
bunga di tangkai yang dapat berupa bunga tunggal, rangkaian, atau cyme. Secara khas
ada suatu daun kecil berwarna pada bunga yang hampir melekat pada masing-masing
bunga; dalam beberapa jenis Acanthaceae daun kecil pada bunga tersebut berukuran
besar sehingga jelas tampak.
Kelopak bunga pada umumnya berlekuk 4-5 atau terkadang hanya sekedar
bergerigi; mahkota bunga berbentuk pipa yang sympetalous (berlekatan), pada
umumnya 5 helai, kebanyakan zygomorphic, dan biasanya dengan 2 bibir; Alat
kelamin jantan pada umumnya terdiri dari 4 benang sari atau hanya 2 benang sari di
tabung mahkota bunga atau epigynous zone; dan diatas indung telur, dengan 2-daun
buah. Gynoecium terdiri dari putik campuran tunggal 2 carpel, gaya tunggal, dan
suatu indung telur utama dengan 2 locules, masing-masing terdiri dari 2-10 axile
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
4

ovules dalam satu atau dua strata vertikal. Suatu lempeng nectar berbentuk gelang
pada umumnya ditemukan di sekitar dasar indung telur.
Buah biasanya berbentuk kapsul dengan 2 sel yang akan pecah ketika masak.
Tangkai benih atau funiculus dari tiap benih dimodifikasi ke dalam suatu sangkutan
yang disebut jaculator yang tajam atau retinaculum yang berfungsi merentangkan
benih selama dehiscence (buah menjadi kering kemudian pecah).
Suatu jenis yang terkenal pada taman daerah beriklim sedang adalah
Acanthus mollis atau dikenal dengan istilah bear breeches. Tumbuhan herbaceous
perennial dengan daun-daun besar dan malai bunga hingga mencapai tinggi 2 m.
genus tropis yang biasa ditanam di taman meliputi Thunbergia dan Justicia. Beberapa
tanaman ornament dari famili ini antara lain: Acanthus, Aphelandra, Fittonia,
Beloperone, Justicia.


















http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
5

Ada sekitar 246 genus yang tercatat dari famili Acanthaceae berdasarkan data
dari Germplasm Resources Information Network (GRIN).

Acanthopale C.B.Clarke
Acanthopsis Harv.
Acanthostelma Bidgood & Brummitt
Acanthura Lindau
Acanthus L. (Bear's Breech)
Achyrocalyx Benoist
Adhatoda Mill.
Afrofittonia Lindau
Ambongia Benoist
Ancistranthus Lind (Desert Honeysuckle)
Ancistrostylis T.Yamaz.
Andrographis Wall. ex Nees (False Waterwillow)
Angkalanthus Balf.f.
Anisacanthus Nees
Anisosepalum E.Hossain
Anisostachya Nees (included in Justicia)
Anisotes Nees
Anomacanthus R.D.Good
Apassalus Kobuski
Aphanosperma T.F.Daniel
Aphelandra R.Br.
Aphelandrella Mildbr.
Ascotheca Heine
Asystasia Blume
Asystasiella Lindau
Ballochia Balf.f.
Barleria L. (Philippine Violet)
Barleriola Oerst.
Benoicanthus Heine & A.Raynal
Blechum P. Browne
Blepharis J uss.
Borneacanthus Bremek.
Boutonia DC.
Brachystephanus Nees
Bravaisia DC.
Brillantaisia P.Beauv.
Calacanthus T.Anderson ex Benth. & Hook. f.
Calophanoides (C.B.Clarke) Ridl.
Calycacanthus K. Schum.
Camarotea Scott-Elliot
Carlowrightia A.Gray (Wrightwort)
Celerina Benoist
Cephalacanthus Lindau
Chaetacanthus Nees
Chalarothyrsus Lindau
Chamaeranthemum Nees
Lepidagathis Willd.
Leptostachya Nees
Liberatia Rizzini
Linariantha B.L.Burtt & R.M.Sm.
Lophostachys Pohl
Louteridium S.Watson
Lychniothyrsus Lindau
Marcania J .B.Imlay
Megalochlamys Lindau
Megalostoma Leonard
Megaskepasma Lindau
Melittacanthus S.Moore
Mellera S. Moore
Mendoncia Vand.
Metarungia Baden
Mexacanthus T.F.Daniel
Meyenia Nees
Mimulopsis Schweinf.
Mirandea Rzed.
Monechma Hochst.
Monothecium Hochst.
Morsacanthus Rizzini
Nelsonia R.Br.
Neohallia Hemsl.
Neriacanthus Benth.
Neuracanthus Nees
Odontonema Nees (Toothedthread)
Ophiorrhiziphyllon Kurz
Oplonia Raf.
Oreacanthus Benth.
Orophochilus Lindau
Pachystachys Nees
Pelecostemon Leonard
Pentstemonacanthus Nees
Perenideboles Ram. (Goyena)
Pericalypta Benoist
Periestes Baill.
Peristrophe Nees
Petalidium Nees
Phaulopsis Willd.
Phialacanthus Benth.
Phidiasia Urb.
Phlogacanthus Nees
Physacanthus Benth.
Podorungia Baill.
Poikilacanthus Lindau
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
6

Championella Bremek.
Chileranthemum Oerst.
Chlamydacanthus Lindau
Chlamydocardia Lindau
Chlamydostachya Mildbr.
Chroesthes Benoist
Clinacanthus Nees
Clistax Mart.
Codonacanthus Nees
Conocalyx Benoist
Corymbostachys Lindau
Cosmianthemum Bremek.
Crabbea Harv.
Crossandra Salisb.
Crossandrella C.B.Clarke
Cyclacanthus S.Moore
Cylindrosolenium Lindau
Cyphacanthus Leonard
Dactylostegium Nees
Danguya Benoist
Dasytropis Urb.
Dichazothece Lindau
Dicladanthera F. Muell.
Dicliptera J uss. (Foldwing)
Didyplosandra Wight ex Bremek.
Dipteracanthus Nees (sometimes included in Ruellia)
Dischistocalyx T.Anderson ex Benth. & Hook.f.
Dolichostachys Benoist
Drejera Nees
Drejerella Lindau (sometimes included in Justicia)
Duosperma Dayton
Dyschoriste Nees (Snakeherb)
Ecbolium Kurz
Echinacanthus Nees
Elytraria Michx. (Scalystem)
Encephalosphaera Lindau
Epiclastopelma Lindau
Eranthemum L.
Eremomastax Lindau
Eusiphon Benoist
Filetia Miq.
Fittonia Coem.
Forcipella Baill.
Forsythiopsis Baker (sometimes included in Oplonia)
Geissomeria Lindl.
Glossochilus Nees
Golaea Chiov.
Graphandra J .B.Imlay
Graptophyllum Nees
Gymnophragma Lindau
Gymnostachyum Nees
Polylychnis Bremek.
Populina Baill.
Pranceacanthus Wassh.
Pseuderanthemum Radlk.
Pseudocalyx Radlk.
Pseudodicliptera Benoist
Pseudoruellia Benoist
Psilanthele Lindau
Ptyssiglottis T.Anderson
Pulchranthus V.M.Baum et al.
Pupilla Rizzini (sometimes included in Justicia)
Razisea Oerst.
Rhinacanthus Nees
Rhombochlamys Lindau
Ritonia Benoist
Rostellularia Rchb.
Ruellia L. (Wild Petunia)
Ruelliopsis C.B.Clarke
Rungia Nees
Ruspolia Lindau
Ruttya Harv.
Saintpauliopsis Staner
Salpinctium T.J .Edwards
Salpixantha Hook.
Samuelssonia Urb. & Ekman
Sanchezia Ruiz & Pav.
Santapaua N.P.Balakr. & Subr.
Sapphoa Urb.
Satanocrater Schweinf.
Sautiera Decne.
Schaueria Nees
Schwabea Endl. & Fenzl
Sclerochiton Harv.
Sebastiano-schaueria Nees
Sericospora Nees
Siphonoglossa Oerst. (Tubetongue)
Spathacanthus Baill.
Sphacanthus Benoist
Sphinctacanthus Benth.
Spirostigma Nees
Standleyacanthus Leonard
Staurogyne Wall.
Steirosanchezia Lindau
Stenandriopsis S. Moore
Stenandrium Nees (Shaggytuft)
Stenostephanus Nees
Streblacanthus Kuntze
Streptosiphon Mildbr.
Strobilanthes Blume
Strobilanthopsis S.Moore
Styasasia S.Moore
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
7

Gynocraterium Bremek.
Gypsacanthus E.J .Lott et al.
Haplanthodes Kuntze
Harpochilus Nees
Hemiadelphis Nees
Hemigraphis Nees
Henrya Nees
Herpetacanthus Nees
Heteradelphia Lindau
Holographis Nees
Hoverdenia Nees
Hulemacanthus S.Moore
Hygrophila R.Br. (Swampweed)
Hypoestes Sol. ex R.Br.
Ionacanthus Benoist
Isoglossa Oerst.
Isotheca Turrill
Jadunia Lindau
Juruasia Lindau
Justicia L. (J ustica, Water-willow, Shrimp plant)
Kalbreyeriella Lindau
Kosmosiphon Lindau
Kudoacanthus Hosok.
Lankesteria Lindl.
Lasiocladus Bojer ex Nees
Leandriella Benoist
Suessenguthia Merxm.
Synchoriste Baill.
Taeniandra Bremek.
Tarphochlamys Bremek.
Teliostachya Nees
Tessmanniacanthus Mildbr.
Tetramerium Nees
Theileamea Baill.
Thomandersia Baill.
Thunbergia Retz.
Thysanostigma J .B.Imlay
Tremacanthus S. Moore
Triaenanthus Nees
Trichanthera Kunth
Trichaulax Vollesen
Trichocalyx Balf.f.
Trichosanchezia Mildbr.
Ulleria Bremek. (sometimes included in Ruellia)
Vavara Benoist
Vindasia Benoist
Warpuria Stapf
Whitfieldia Hook.
Xantheranthemum Lindau
Xerothamnella C.T.White
Yeatesia Small (Bractspike)
Zygoruellia Baill.

Dengan potensi spesies yang cukup besar, maka manfaat famili Acanthaceae
sebagai tanaman lanskap dapat diperoleh. Famili ini pada umumnya memiliki habitus
semak sehingga penggunaannya dalam lanskap antara lain sebagai border, pembatas
fisik, pembatas jalan raya, juga sebagai habitat satwa terutama burung dan serangga
pada taman, pencegah erosi untuk tanaman merambat dan fungsi lainnya.








http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
8

Acanthus illicifolius

Nama daerah: Jeruju (Melayu), Daruju (Jawa)
Deskripsi :
Ekologi : Tumbuh pada lokasi di tepi pantai, tepi
sungai atau tempat lain dengan tanah
yang berair payau dan berlumpur.
Habitus : Setengah perdu berumpun banyak, kuat,
tegak, gundul, tinggi 0,5-3 m
Batang : Dengan batang bulat silindris, sering
lemas, dengan duri panjang dan
runcing, melekat pada setiap daun.
Daun : Tangkai daun pendek, dengan helaian daun bentuk memanjang atau lanset,
dengan pangkal runcing ujung berduri tempel, sering berlekuk menyirip-
bercangap menyirip dengan tepi keriting dan berduri temple (jarang bertepi
rata), panjang daun 9-30 cm dan lebar daun 4-12 cm.
Bunga : Bunga berhadapan dalam bulir, 6-30 cm panjangnya, hanya satu yang
bersamaan membuka pada satu tandan. Di bawah setiap bunga dengan satu
daun pelindung dan didalamnya masih terdapat 2 daun pelindung yang lebih
kecil yang sama panjang (7-9 mm). Kelopak terbagi 4, dengan tabung
mahkota 1 cm, putih bagian sebelah dalam pada ujungnya dengan satu baris
rambut panjang , bibir bulat telur dengan ujung bertaju 3, berwarna ungu
kebiruan muda, jarang putih, garis tengah kuning sepanjang 2-3 cm.
Buah : Buah berbentuk kotak bulat telur berbenruk memanjang sepanjang 3 cm,
memiliki biji 4 yang berbentuk ginjal.
Akar : Sering membentuk akar hawa.
Fungsi :



http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
9

Andrographis paniculata

Ekologi : Tumbuhan ini ditemukan di daerah terbuka, terkena sinar dengan
ketinggian tempat mulai dari dataran rendah hingga 700 mdpl.
Habitus : Merupakan terna semusim dengan tinggi 50-90 cm,
Batang : batang disertai banyak cabang segiempat dengan nodus yang membesar.
Daun : Daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya bersilangan, berbentuk lanset
dengan ujung dan pangkal yang meruncing. Permukaan atas daun berwarna hijau tua
sedangkan bagian bawah berwarna hijau muda, dengan panjang 2-8 cm dan lebar
1-3 cm.
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
10

Bunga : Perbungaan yang berbentuk malai, keluar dari ujung batang atau ketiak daun.
Bunga berbibir berbentuk tabung, kecil-kecil dengan waran aputih bernoda ungu.
Buah : Buah kapsul bebrbentuk jorong dengan panjang 1,5 cm dan lebar 0,5 cm yang
bagian ujung dan pangkalnya tajam, bila masak akan pecah dan membujur menjadi 4
bagian.
Biji : Bijinya kecil-kecil, gepeng berwarna coklat muda.





Asystasia gangetica

Habitus : Herba tegak atau serong keatas dengan tinggi 0,5-1,3 m.
Batang : Memiliki batang segi empat.
Daun : Tangkai daun 1-3 cm, helaian daun bulat telur dengan ujung runcing dan tepi
bergelombang, sisi atas gundul. Luas daun 3-7,5 cm x 1,5-5 cm.
Bunga : Bunga tersusun dalam tandan yang cukup rapat seperti bulir. Sumbu tangkai
karangan bunga segiempat sepanjang 6-30 cm. Memiliki daun pelindung kecil
dibawah tiap bunga. Tangkai bunga pendek, pada pangkal masih terdapat dua daun
pelindung kecil. Kelopak 7-9 mm tingginya, taju runcing, sebelah luar berambut putih
rapat. Mahkota bunga kuning muda, sebelah luar dengan rambut biasa dan rambut
kelenjar. Benang sari lebih kuarang sama panjang. Tonjolan dasar bunga berbentuk
mangkuk, kuning. Bakal buah bentuk memanjang, pada sisinya yang lebar berambut
rapat. Tangkai putik dengan ujung melebar.
Buah : Buah kotak berambut cukup lebat. Biji kebanyakan 4.
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
11

Ekologi : merupakan tanaman hias dari India dapat tumbuh di tepi jalan, tepi sungai
maupun sebagai pagar.
Asystasia gangetica,
Dikenal dengan Cina violet.
Daun kecil pada bunganya bukan merupakan ciri khas famili ini. kelopak terdiri dari
5-cuping. Foto di tengah menunjukkan separuh dari suatu buah belum dewasa dengan
salah satu benih berada pada jaculator yang seperti mengurung. Foto pada sisi kanan
menunjukkan keseluruhan buah setelah dehiscence (kering dan pecah).




Barleria lupulina

Habitus : Perdu bercabang banyak, tinggi 1-2 m, berduri,
Batang : batangnya berwarna coklat tua.
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
12

Fungsi : Ditanam sebagai tanaman hias atau pagar,
Ekologi : dapat ditemukan 100 meter dari permukaan laut.
Daun : Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai pendek pada pangkal tangkai
terdapat sepasang duri berwarna merah ungu. Helaian daun berbentuk lanset dengan
panjang 4-8 cm dan lebar 1-5 m, ujung runcing dengan pangkal menyempit, berambut
halus berwarna putih, warna daun hijau mengkilat dengan ibu tulang daun berwarna
kuning.
Bunga : Bunga berwarna kuning emas, berkumpul membentuk bulir yang keluar dari
ujung batang.


Barleria prionitis

Ekologi : Tumbuhan ini berasal dari Asia tropic dan Afrika bagian selatan. Di
Indonesia ditemukan pada daerah yang beriklim kering, tumbuh pada ketinggian 400
mdpl.
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
13

Fungsi : dapat dimanfaatkan sebagai pagar
Habitus : Perdu, tinggi 1,5-2 m
Batang : dengan batang berkayu berbentuk segi empat, berbuku, berambut dan
berduri kuat pada bagian ketiak daun.
Daun : Daun tunggal dan daun muda berambut, letak berhadapan dengan panjang
tangkai daun 4-8 mm. helai daun lonjong sampai lanset dengan ujung meruncing,
pangkal meruncing dan menyempit. Tepi rata agak berombak dengan panjang 8-12
cm lebar 2-6,5 cm, pertulangan menyirip warnanya hijau.
Bunga : Bunga tunggal, simetris dua sisi, terdapat diketiak daun mahkota bertaju lima
dengan bentuk elips memanjang berwarna kuning.



Daedalacanthus roseus


http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
14

Habitus : semak menahun, tegak, tinggi 1-2 meter
Batang :bulat, beruas-ruas sedikit berkayu, kasar, berwarna hijau kecoklatan
Daun : tunggal, duduk bersilang berhadapan, tangkai daun silindris, pangkal
membulat dengan panjang 1-4 cm, berwarna merah kekuningan.bentuk daun lonjong
sampai lanset dengan ujung dan pangkal runcing, bagian tepi rata dengan panjang
10-20 cm lebar 5-8, pertulangan menyirip. Permukaan atas daun berwarna hijau
kekuningan dan bagian bawah merah kekuningan.
Bunga: majemuk berbentuk malai terletak diketiak daun atau diujung batang,
seludang bunga berbentuk segitiga.berwarna hijau berbulu kasar, perhiasan bunga
lengkap, dengan dasar mahkota berbentuk tabung.


Elytraria imbricate


Deskripsi
Habitus : Elytraria imbricata merupakan tumbuhan perenial dengan tinggi hingga
50 cm
Batang :Batang berbentuk persegi tiga tajam, dengan bulu halus.
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
15

Daun : begitu pula dengan daunnya yang memiliki bulu halus, luas daun 2,5-13,5 x 1-
4,5 cm. daun berkelompok pada bagian batang, hampir menempel langsung ke
tangkai daun; berbentuk eliptik hingga bulat telur, garis tepi tidak beraturan; daun
berwarna hijau dengan garis tepi, berbentuk oval hingga elips,
Bunga : pembungaan hampir terbuka dengan bagian tangkai bunga merapat dengan
daun pelindung, bulir berbentuk silindris, terdapat daun pelindung, berukuran 3-6 x
1,5-3 mm; kelopak memiliki 4 lobed (cuping) yang dalam, kebanyakan hyaline,
cuping heteromorfik, mahkota bunga berwarna biru dan putih, dengan panjang 3,5-
7,5 mm, licin, berbentuk tabung silindris, helaian bunga terbagi sejajar, bibir bawah
memiliki 2 helaian; 2 benang sari ; 2 anter,
Ekologi dan penyebaran: Biasanya tumbuh pada tempat yang terganggu dan terbuka
misalnya di sisi jalan pada ketinggian yang rendah dari permukaan laut ( kurang dari
300 mdpl).



Graptophyllum ilicifolium,

dikenal dengan nama lain Mount Blackwood Holly,
Habitus :adalah semak Semak ini tumbuh hingga ketinggian 5 meter
Ekologi : di hutan hujan yang besar yang tumbuh pada tanah granit, tumbuh baik
pada kondisi yang lembab, agak ternaungi, pengairan yang cukup, dan tanah dengan
mulsa yang baik.
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
16

Daun : memiliki daun yang bersinar berwarna hijau gelap, dengan panjang 7,5-10 cm
dimana daunnya mengkilap, berwarna hijau gelap dan memiliki duri pada bagian tepi.
Bunga : Bunganya berwarna merah dengan cluster yang pendek, dengan panjang
2-2,5 cm..

Graptophyllum pictum


Ekologi : Dapat ditemukan di dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian
1250 mdpl. Tumbuh baik pada daerah terbuka yang terkena sinar matahari baik pada
iklim kering maupun lembab.
Habitus :Perdu atau pohon kecil, tidak berambut dengan tinggi 1,5-3 m.
Batang : Cabang bersudut tumpul, berbentuk galah dan beruas rapat.
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
17

Daun : Kulit dan daunnya berlendir dengan bau yang kurang enak.Daun tunggal
bertangkai pendek yang letaknya berhadapan bersilangan. Helaian daun bentuknya
bulat telur sampai lanset, ujung dan pangkal runcing dengan tepi bergelombang,
panjang 8-20 cm dan lebar 3-13 cm dengan tulang daun menyirip, permukaan atas
daun berwarna ungu mengkilap.
Bunga : Perbungaan majemuk, keluar diujung percabangan, tersusun dalam rangkaian
tandan dengan panjang 3-12 cm, berwarna merah tua. bunga memiliki 2 bibir yang
zygomorphic (dapat dibelah membujur menjadi 2 bagian), memiliki daun kecil yang
melekat pada bunga.
Fungsi : Tanaman ini punya tiga varietas yang berdaun ungu, berdaun hijau dan
belang-belang putih.
..
Hemigraphis alternata,

daun seperti lempengan metal. Penutup tanah ini mempunyai daun kecil pada bunga
keungu-unguan yang sama menarik perhatian seperti halnya bunga ini..
Hemigraphis alternata
Habitus : Tumbuhan herba bawah setinggi 30-35 cm;
Batang : batang nyaris persegi empat, puberulous, perakaran pada nodus terendah;
Daun : memiliki tangkai daun, helaian daun bulat telur hingga berbentuk jantung,
berukuran 3-11 x 2-7 cm, licin, berwarna ungu dibagian bawah,bagian tepi daun
beringgit,
Bunga : susunan bunga di tangkai axilar dan terminal, pedunculate, bulir terbagi
menjadi 4 sisi dengan daun pelindung yang rapat, panjangnya 2-3 cm; daun kecil
pada bunga berbentuk bulat telur hingga oblong dengan ukuran 8-15 x 4,5 mm,
memiliki garis tepi secara keseluruhan; kelopak dengan 5-cuping, ukuran cuping
sama, bagun daun berbentuk silinder dengan ujung runcing dan kaku (subulate) yang
linear; mahkota bunga putih, dengan panjang 15-18 mm, memiliki bulu halus, tabung
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
18

langsing, dahan yang kurang teratur (subregular), dan dengan 5 cuping yang sama,
ukuran cuping 4 x 4 mm; benang sari 4 yang terbagi menjadi dua bagian yang sama
(didymous); kepala putik dengan 2-thecous (kotak sari).
Fungsi : Digunakan sebagi jenis penutup tanah di daerah tropis.


















Justicia
Justicia merupakan genus dari famili Acanthaceae yang paling besar dan
paling kompleks secara taksonomi diperkirakan ada 600 spesies di seluruh dunia.
Justicia (syn. Acelica, Adhatoda, Amphiscopia, Anisostachya, Aulojusticia, Averia,
Beloperone, Calliaspidia, Calymmostachya, Chaetothylopsis, Chiloglossa, Cyphisia,
Cyrtanthera, Cyrtantherella, Dianthera, Dimanisa, Drejerella, Duvernoia, Emularia,
Ethesia, Glosarithys, Harnieria, Heinzelia, Hemichoriste, Heteraspidia, Ixtlania,
Jacobinia, Kuestera, Libonia, Lophothecium, Lustrinia, Nicoteba, Orthotactus,
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
19

Parajusticia, Petalanthera, Plagiacanthus, Plegmatolemma, Porphyrocoma,
Psacadocalymma, Rhacodiscus, Rhiphidosperma, Rhyticalymma, Rodatia,
Rostellaria, Rostellularia, Saglorithys, Salviacanthus, Sarotheca, Sericographis,
Simonisia, Solenochasma, Stethoma, Tabascina, Thalestris, Thamnojusticia,
Tyloglossa in Plant Systematics) merupakan genus dengan 420 spesies tanaman
berbunga, biasanya ditemukan pada daerah tropis maupun sub tropis yang memiliki
temperatur yang hangat. Nama yang umum diberikan termasuk water-willow dan
shrimp plant,
Selected species
Justicia adhadota
Justicia
adhatodoides
Justicia americana
Justicia
androsaemifolia
Justicia angusta
Justicia betonica
Justicia
borinquensis
Justicia
brandegeeana
Justicia brasiliana
Justicia californica
Justicia candicans
Justicia carnea
Justicia
carthagenensis
Justicia comata
Justicia cooleyi
Justicia crassifolia
Justicia culebritae
Justicia
cydoniifolia
Justicia fulvicoma
Justicia kotschyi
Justicia leonardii
Justicia
martinsoniana
Justicia
mirabiloides
Justicia orchioides
Justicia ovata
Justicia pectoralis
Justicia
plumbaginifolia
Justicia procumbens
Justicia
quinqueangularis
Justicia rizzinii
Justicia runyonii
Justicia secunda
Justicia sonorae
Justicia
sphaerosperma
Justicia spicigera
Justicia tweediana
Justicia warnockii
Justicia wrightii
Justicia americana (American Water-willow), is native to eastern North America
north to southern Ontario; it is the hardiest species in the genus, hardy to USDA Plant
Zone 4. Justicia ovata (Looseflower Water-willow) occurs nearly as far north,
reaching Michigan.
Justicia betonica,
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
20


daun kecil pada bunga yang menarik perhatian, mahkota bunga yang terdiri dari 2
bibir, dan benang sari sepasang.


Justicia brandegeana

Habitus : Semak dengan tinggi 0,5-2 m ,
Batang : batang berwarna hijau gelap, berbulu halus;
Daun : daun memiliki tangkai daun yang pendek, ukuran daun 1,5-7 x 0,8-3 cm, yang
berbulu sangat halus di bagian bawah sisinya, memiliki daun kecil pada bunga
berbentuk bulat telur, berwarna hijau ketika muda, menjadi merah keunguan ketika
tua, berukuran 17-25 x 10-15 mm, bagian apikal bulat telur; daun pelindung
berbentuk jajaran genjang hingga elips dengan ukuran 8-13 x 5 mm;
Bunga : pembungaan dibagian ujung tangkai bunga dengan panjang 3-8 cm ;
panjang kelopak 5 mm berbulu, corola berlekuk 5, dengan cuping subulate, tipis
berkerut; mahkota bunga berwarna putih, sangat sempit, panjang 30 mm,
Ekologi dan penyebaran : merupakan spesies yang berasal dari Meksiko yang
biasanya dibudidayakan pada taman tropis.
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
21

Justicia brandegeeana (formerly Beloperone guttata, commonly called Shrimp Plant)
is native to Mexico. It is hardy to 4 C but will often recover in the spring after
freezing back in USDA Plant Zone 8a.
Justicia brandegeana,
Daun kecil pada bunga jenis ini adalah sungguh mengesankan dan sama menarik
perhatian seperti halnya mahkota bunga yang 2-lipped.

?Justicia
Justicia carnea
Scientific classification
Kingdom: Plantae
Division: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Order: Lamiales
Family: Acanthaceae
Genus: Justicia
L.
Species
See text.

Justicia carnea (formerly Jacobinia carnea, common names including Brazilian
Plume Flower, Flamingo Flower, and Jacobinia) is native to South America in
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
22

southern Brazil, Paraguay and northern Argentina. It is hardy to 2 C but will often
recover in the spring after freezing back in USDA Plant Zone 8a



Justicia comata

Ekologi dan penyebaran : Justicia comata Bersifat semusim pada kondisi lahan
berpasir dan lembab di dataran dengan ketinggian tempat yang rendah terutama hutan
terdegenerasi. Tumbuh pada dataran rendah yang berpasir pada area lembab
Habitus : Tegak hingga menyebar di permukaan bersifat annual, dapat pula berupa
herba aquatic dengan ketinggian hingga 1 m.
Daun : daun terbelah pada bagian tangkai daun, hampir berbentuk oval hingga
berbentuk jajaran genjang, berukuran 2,5-6 x 0,7-3,5 cm, ada yang licin hingga
sebagian ada yang memiliki bulu halus yang jarang, bagian apical meruncing, bagian
dasar daun menipis dan meruncing;
Bunga : susunan bunga di tangkai axillar dan terminal, bunga kedua, 1 bunga per
tangkai, cabang susunan bunga di tangkai yang sangat langsing dan hampir bentuk
kawat; ada daun kecil pada bunga, berbentuk hampir seperti persegi tiga dengan
ukuran 0,8-2,2 x 0,3-0,5 mm, daun pelidung serupa; kelopak berlekuk 5, dengan
ukuran 1,5-4 mm, cuping kelopak berbentuk agak jajaran genjang, sama besar;
mahkota bunga putih,biru terang, panjang 3-7 mm , licin, berbentuk tabung silindris
dengan panjang 1-2 mm, bibir atas lurus, bibir bawah menyebar; kepala putik
berwarna ungu, berbeda, subparalel hingga tegak lurus, berbentuk kapsul berukuran
3-5 x 2 x 1 mm;.
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
23





Justicia gendarusa

Habitus : Perdu tegak, sering bercabang banyak dengan tinggi 0,8-2 m.
Batang : batang segiempat tumpul atau cukup bulat yang muda berwarna ungu dan
yang tua coklat muda.
Daun : Tangkai daun 5-8 mm, helaian daun berbentuk lanset, berringgit lebar, tidak
dalam seperti kulit tipis luas daun 6-20 cm x 1,5-3,5 cm.
Bunga : Bunga terkumpul dalam malai sanagat sempit yang panjangnya 3-12 m yang
tersusun dari anak payung menggarpu yang rapat. Daun pelindung kecil, sempit,
runcing dan boleh dikatakan sama. Mahkota gundul dengan tabung pucat, berbintik
ungu. Pinggiran mahkota berbibir dua yang bagian bawah berbentuk baji hingga bulat
telur terbalik dengan 3 taju membulat pendek, putih pada bagian pangkal ungu,
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
24

berbintik dan dengan lipatan miring, bibir atas berbentuk segitiga, runcing, putih
berbintik ungu. Tangkai putik gundul panjangnya 6-10 mm. buah berbentuk gada,
gundul dan berbiji 4.
Ekologi : Mampu hidup pada ketinggian 1-500 mdpl.
Fungsi : Dapat dijadikan tanaman pagar, tepi sungai.

.
Odontonema cuspidatum

Habitus : Semak belukar dengan tinggi 1 m,
Batang : batang berbentuk hampir segi empat, batang yang lebih tua berbulu;
Daun : bertangkai daun, helai daun berbentuk elips hingga bulat telur, dengan ukuran
9,5-15 x 4-6 cm, licin, garis tepi menggelombang secara keseluruhan;
Bunga : susunan bunga di tangkai adalah suatu rangkaian terminal atau panicle
dengan 3 atau lebih banyak bunga di dalam fascicles; tangkai bunga berukuran
5-7 mm dengan puberulent; terdapat daun kecil pada bunga, berukuran 1,5-4 x 0,5-1
mm, garis tepi keseluruhan, ciliolate; daun pelindung berbentuk subulate, 1-1,5 x 0,5
mm, garis tepi ciliolate; mahkota bunga merah, berbentuk pipa, panjang 25-35 mm,
licin, dengan bilabiate yang lemah, bibir bawah dengan 3-cuping, cuping bulat telur,
bibir atas dengan 2-cuping berlekuk, bagian apikal membulat, benang sari ada
2 termasuk kepala putik dengan 2-kotak sari,

Odontonema tubiforme,

http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
25

semak belukar berhubungan dengan perhiasan dari Amerika pusat, bunga merah
terang berbentuk pipa




Pachystahys lutea

Diskripsi :
Habitus : semak, tahunan, tinggi 30 100 cm
Batang : bulat, beruas-ruas, kasar, hijau kecoklatan
Daun : tunggal, bersilang berhadapan, tidak bertangkai, helaian daun berbentuk
lanset, ujung dan pangkal meruncing, panjang 5-15 cm, pertulangan menyirip,
permukaan berkerut kasar berwarna hijau.
Bunga : majemuk, diujung cabang atau batang, bentuk bulir, seludang bunga
berbentuk oval, ujung meruncing, panjang 1-2 cm, tersusun seperti bongkol dengan
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
26

ukuran bervariasi, kuning, kelopak berlepasan, bentuk jarum panjang 1-1,5 cm,
kuning, benang sari 2, kepala sari berbentuk panah, hijau, mahkota berbentuk paruh,
ujung bercangap 2, asimetris, panjang 3-8 cm, halus dan putih
Buah : kotak, bulat telur, kasar, panjang 3-8 mm,hijau.
Biji : bulat, berjumlah banyak, keras berwarna hitam.
Akar : serabut, kecoklatan
Ekologi dan penyebaran : menyukai tanah yang gembur dan subur dibawah sinar
matahari. Tumbuh baik pada ketinggian 10-1500 m dpl. Berbunga dimusim panas
dan dapat dipanen sepanjang tahun.
Pachystachys lutea
Habitus : semak belukar yang lemah, posisinya tegak dengan ketinggian 1,5-2,5 m,
Daun : helai daun berbentuk oblong hingga lanset, seperti selaput, keseluruhannya
licin, bentuknya bulat telur, permukaan daun berminyak, dan berbulu halus diseluruh
tepi daun;
Bunga : susunan bunga di tangkai sendiri-sendiri, bulir terdapat di ujung; memiliki
daun kecil pada bunga yang rapat menutupi, berwarna kuning terang atau orange,
mahkota bunga putih, kelenjar dan berbulu serta berbintik, bibir bawah menyebar,
berbentuk bulat telur, bibir atas tegak, berbentuk lanset.
Ekologi : Terdapat di sepanjang daerah dataran rendah ( di bawah 1000 m).



Pachystachys spicata

Habitus : Suffrufescent (batang berkayu pada bagian pangkal dan herba pada bagian
ujung);
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
27

Daun : daun berbentuk oblong, susunan bunga di tangkai soliter (sendiri), bulir
terdapat di ujung; terdapat daun kecil pada bunga yang menutupi, berwarna hijau,
bulat telur hingga lanset, puberulous pada bagian garis tepi secara keseluruhan,
Bunga : mahkota bunga berwarna merah tua, kemudian menjadi merah-orange
seiring waktu, licin, bibir bawah menyebar dan linier, bibir atas tegak.
Ekologi : Sepanjang jalan kecil atau tepi sungai pada ketinggian antara 150- 700 m.



Pseuderanthemum atropurpureum,

semak belukar dari. Polinesia, mahkota berwarna ungu., atau putih; memiliki varietas
lain dengan warna ungu atau putih dan hijau




Ruellia tuberose
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
28


Habitus : Herba tegak dengan pangkalnya berbaring, dengan berkas akar berbentuk
umbi memanjang. Tinggi tanaman 0,4-0,9 m
Batang : memiliki bentuk batang segi empat tumpul.
Daun : Helaian daun berbentuk memanjang hingga bulat telur terbalik, dengan
pangkal yang berangsur runcing dan ujung tumpul, tepi bergerigi panjang 6-18 cm
dan lebar 3-9 cm.
Bunga : panjang mahkota 5-6 cm berwarna ungu cerah hingga merah muda hampir
putih, sebelah luar berambut, berbentuk tabung yang menyempit pada pangkalnya
dan diatasnya melebar dan berusuk.
Buah : Memiliki buah gundul dengan panjang 2-3 cm membuka dengan 2 katup.
Biji : Biji tiap ruang 2-20.
Ekologi : Berada di habitat yang terganggu seperti pinggir jalan pada ketinggian
1-1000 mdpl.

Sanchezia speciosa.
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
29


Jenis ini mempunyai bunga sedikit berbentuk pipa yang zygomorphic. Daun kecil
pada bunga adalah orange kemerah-merahan seperti kelopak


Strobilanthes crispus

Fungsi : Sering ditanam sebagai pagar hidup.
Ekologi : Mampu tumbuh pada ketinggian 50-1200 mdpl.
Habitus : Semak dengan tinggi 1-2 m,
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
30

Batang : batang beruas, berbentuk bulat, berbulu kasar, bercabang, warnanya hijau.
Percabangan yang menyentuh tanah dapat mengeluarkan akar sehingga dapat
pisahakan dari induknya.
Daun : Daun tunggal bertangkai pendek dengan duduknya berhadapan, berbentuk
lanset, ujung dan pangkal meruncing, bergerigi, kedua permukaan kasar, pertulangan
menyirip dengan panjang 9-18 cm dan lebar 3-8 cm berwarna hijau.
Bunga : Perbungaan majemuk, berkumpul dalam bulir padat. Mahkota bunga
berbentuk corong, terbagi 5 denagn panjang 1,5-2 cm, berambut, warnanya kuning.
Buah : Buah berbentuk gelondong, berbiji 2-4 yang bentuknya pipih berwarna coklat.


.




Thunbergia merupakan genus dari tumbuhan berbunga dari famili Acanthaceae,
berasal dari daerah tropis seperti Afrika, Madagaskar dan Asia selatan. Dikenl dengan
banyak nama termasuk thunbergias; nama clockvine ditujukan untuk spesies
Thunbergia grandiflora, sementara Thunbergia alata lebih dikenal dengan nama
Black-eyed Susan vine atau hanya Black-eyed Susan sedang clockvine orange
merupakan nama dari Thunbergia gregorii.
Thunbergia merupakan tanaman semusim dan ada pula yang tahunan baik yang
merambat maupun berupa semak dengan tinggi 2-8 meter.


Thunbergia alata
Habitus : Herbaceous merambat;
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
31

Batang : memiliki batang persegi yang datar, berbulu halus;
Daun : memiliki tangkai daun yang bersayap, helaian daun seperti pedang (sagittate)
dengan ukuran 2-13,5 x 0,9-8,5 cm, juga memiliki bulu halus, bagian dasar daun
seperti jantung dengan garis tepi keseluruhan bergelombang,
Bunga : susunan bunga di tangkai sendiri-sendiri (soliter), pedunculate; bracteoles
(daun pelindung) berwarna hijau, berbentuk bulat telur dengan ukuran 11-25 x 4-15
mm, berbulu halus, bagian pangkal daun berbentuk seperti jantung; kelopak
berkurang, berbentuk gelang, berlekuk 11-13; mahkota bunga berwarna orange atau
menguning dengan warna permukaan daun ungu gelap, berbentuk tabung, panjang
25-43 mm, dahan subactinomorphic (dapat dibagi membujur hingga berulang kali),
cuping bulat telur, bagian apikal meruncing, kepala putik terdapat di bagian dasar.
Thunbergia alata, dikenal sebagai black-eyed Susan vine, biasanya dipergunakan
sebagai tanaman ornamental. Tanaman ini berasal dari Afrika timur dan dapat
ditemukan pula di Brasil dan Hawai.
Thunbergia alata
Habitus : Herba yang sering bercabang banyak, hidupnya cukup lama dengan panjang
1-4 m.
Daun : Memiliki helaian daun berbentuk bulat telur denagn pangkal seperti anak
panah dan ujungnya cukup tumpul, bertepi rata atau bergigi lebar, kedua sisinya
berambut.
Bunga : Tinggi mahkota bunga 1,5-2 cm, pada pangkalnya melebar dengan
mendadak. Pinggiran berdiameter 3-4 cm, tajunya bualat telur terbalik dengan benang
sari tertancap pada pangkal dari bagian yang melebar. Tonjolan dasar bunga
berbentuk cincin. Kepala putik berbentuk corong.
Buah : Buah berambut cukup rapat, bentuk bola pipih.
Ekologi dan penyebaran : Merupakan tanaman hias yang mampu hidup pada musim
kemarau yang tidak begitu tegas pada ketinggian 1-1300 mdpl.


http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
32



Thunbergia erecta.

Thunbergia yang secara khas mempunyai dua daun kecil pada bunga yang melekat
pada masing-masing bunga. Daun kecil pada bunga ini menyembunyikan kelopak
yang biasanya dikurangi menjadi suatu velk bergigi pendek di dasar mahkota bunga.

Thunbergia fragrans
Habitus : Herba yang sering bercabang banyak, hidupnya tahunan dengan panjang
1-3 m.
Daun : Bentuk dan besar daun berubah-ubah ada yang bulat telur lebar hingga bentuk
lanset sempit, bertepi rata atau bergerigi pada separuh bagian bawahnya yang sering
berbentuk tombak dengan luas 2-11 cm x 1-7,5 cm.
Bunga : Panjang tabung mahkota 2-2,5 cm, yang menyempit pada bagian atas
pangkalnya, diatas melebar kemudian menyempit kembali. Pinggiran mahkota
berdiameter 5 cm, tajunya bulat telur terbalik lebar hingga bentuk baji.
Buah : Buah berbentuk bola pipih dengan biji maksimal 4.
Ekologi dan penyebaran : Tumbuh di daerah yang kering pada ketinggian 1-900
mdpl.

Thunbergia grandiflora

http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
33


Habitus : Tumbuhan memanjat menahun dengan tunas bawah tanah, panjang 5-30 m.
Banyak bagiannya dengan kelenjar madu bentuk piala kecil yang kemudian mengecil.
Daun: Panjang tangkai daun 4-13 cm, panjang helaian daun kurang dari dua kali
lebarnya, berambut kasar, sering berlekuk, dengan pangkal bentuk jantung dan
bertepu bergigi agak bergelombang sepanjang 7-18 cm x 6,5-19 cm.
Bunga : Karangan bunga berkelenjar dengan panjang tangkai bunga 4,5-16 cm.
Memiliki kelopak sangat kecil, tabung mahkota setinggi 3 cm, pangkalnya sangat
menebal yang bagian atasnya mula-mula menyempit kemudian melebar berbentuk
gasing. Pinggiran berdiameter 7-8 cm dengan tajuk lebar membulat. Tonjolan dasar
bunga berbentuk cincin, kuning keputihan. Kepala putik berbentuk corong, berbibir
dua. Buah berbentuk bola, dengan paruh yang kuat. Berbiji 4 atau kurang.
Fungsi lanskap : Merupakan tanaman hias, di Indonesia tumbuhan ini belum pernah
berbuah.


http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
34











Thunbergia laurifolia,

,. Tumbuhan merambat merupakan tanaman ornamental dari India yang
mengesankan, Bunga violet warna ungu allamanda, berbentuk terompet tajam.
Thunbergia laurifolia.
Habitus : Liana,
Batang : batang muda hampir persegi hingga persegi, memiliki bulu halus, dasar daun
seperti jantung , bagian apical meruncing, garis tepi daun tidak teratur dan kasar;
Daun : susunan bunga pada tangkai axils daun atau dengan mengurangi daun-daun
di terminal thyrse; dischasia berkebalikan, 1-2 per axil, pedunculate; proximal daun
kecil pada bunga menempel hingga hampir menempel, berbentuk bulat telur dengan
ukuran 25-41 x 10-15 mm, terdapat daun kecil pada bunga yang berkurang
ukurannya; daun pelindung sering berpadu dengan bagian pangkal bunga, berbentuk
bulat telur hingga elips dengan ukuran daun pelindung 30-42 x 15-20 mm, memiliki
bulu halus; kelopak berbentuk gelang, tidak berlekuk, panjang 1-1,5 mm, berbulu
halus,
Bunga : mahkota bunga yang putih dengan lembayung muda,dan warna kuning
seperti krim di dalam tabung yang panjangnya 55-80 mm, tidak licin,
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
35

subactinomorphic, dengan diameter 50-65 mm, cuping yang subelliptic ke
subcircular, 23-28 x 22-33 mm, kepala putik memiliki kotak sari di depan staments
masing-masing.

Thunbergia mysorensis


Thunbergia mysorensis, or Clock Vine, memiliki batang berkayu, merupakan
tanaman evergreen berbunga memanjat yang berasal dari India, nama mysorensis
berasal dari kota Mysore di selatan India.
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
36

Tanaman merambat ini dapat mencapai 6 meter (20 kaki) dan memiliki daun yang
sempit. Bunganya berbentuk seperti anting berwarna merah kecoklatan dengan
bagian tengah berwarna kuning, dan mekar dari msim panas hingga musim gugur.
Merupakan tanaman yang populer pada taman tropis karena dapat menarik perhatian
burung-burung berkicau.



Taxonomy. Subclass Dicotyledonae; Tenuinucelli. Dahlgrens Superorder
Lamiiflorae; Scrophulariales. Cronquists Subclass Asteridae; Scrophulariales. APG
(1998) Eudicot; core Eudicot; Asterid; Euasterid I; Lamiales. Species about 2400.
Genera about 250; Acanthopale, Acanthopsis, Acanthostelma, Acanthura, Acanthus,
Achyrocalyx, Adhatoda, Afrofittonia, Ambongia, Ancistranthus, Ancistrostylis,
Andrographis, Angkalanthus, Anisacanthus, Anisosepalum, Anisostachya, Anisotes,
Apassalus, Aphanosperma, Aphelandra, Aphelandrella, Ascotheca, Asystasia,
Asystasiella, Ballochia, Barleria, Barleriola, Beloperone, Benoicanthus, Blechum,
Blepharis, Borneacanthus, Boutonia, Brachystephanus, Bravaisia, Brillantaisia,
Buceragenia, Calacanthus, Calophanoides, Calycacanthus, Camarotea,
Carlowrightia, Celerina, Cephalacanthus, Chaetacanthus, Chalarothyrsus,
Chameranthemum, Championella, Chileranthemum, Chlamydocardia,
Chlamydostachya, Chroesthes, Clinacanthus, Clistax, Codonacanthus, Conocalyx,
Corymbostachys, Cosmianthemum, Crabbea, Crossandra, Crossandrella,
Cyclacanthus, Cylindrosolenium, Cyphacanthus, Dactylostegium, Danguya,
Dasytropis, Dichazothece, Dicladanthera, Dicliptera, Didyplosandra,
Dipteracanthus, Dischistocalyx, Dolichostachys, Drejera, Drejerella, Duosperma,
Dyschoriste, Ecbolium, Echinacanthus, Encephalosphaera, Epiclastopelma, Eranthemum,
Eremomastax, Eusiphon, Filetia, Fittonia, Forcipella, Forsythiopsis, Gastranthus,
Geissomeria, Glossocheilus, Golaea, Graphandra, Graptophyllum, Gymnophragma,
Gymnostachyum, Gynocraterium, Gypsacanthus, Habracanthus, Hansteinia,
Haplanthodes, Harpochilus, Henrya, Herpetacanthus, Heteradelphia, Holographis,
Hoverdenia, Hulemacanthus, Hygrophila, Hypoestes, Ichthyostoma, Indoneesiella,
Ionacanthus, Isoglossa, Isotheca, Jadunia, Juruasia, Justicia, Kalbreyeracanthus,
Kalbreyeriella, Kosmosiphon, Kudoacanthus, Lankesteria, Lasiocladus, Leandriella,
Lepidagathis, Leptostachya, Liberatia, Linariantha, Lindauea, Lophostachys, Louteridium,
Lychniothyrsus, Mackaya, Marcania, Megalochlamys, Megalostoma, Megaskepasma,
Melittacanthus, Mellera, Metarungia, Mexacanthus, Mimulopsis, Mirandea, Monothecium,
http:/ / www.freewebs.com/ arl_ipb_2006
37

Morsacanthus, Neohallia, Neriacanthus, Neuracanthus, Odontonema, Odontonemella,
Ophiorrhiziphyllon, Oplonia, Oreacanthus, Orophochilus, Pachystachys, Pelecostemon,
Pentstemonacanthus, Perenideboles, Pericalypta, Periestes, Peristrophe, Petalidium,
Phaulopsis, Phialacanthus, Phidiasia, Phlogacanthus, Physacanthus, Podorungia,
Poikilacanthus, Polylychnis, Pranceacanthus, Pseuderanthemum, Pseudodicliptera,
Pseudoruellia, Psilanthele, Ptyssiglottis, Pulchranthus, Pupilla, Razisea, Rhinacanthus,
Rhombochlamys, Ritonia, Rostellularia, Ruellia, Ruelliopsis, Rungia, Ruspolia, Ruttya,
Salpinctium, Salpixantha, Samuelssonia, Sanchezia, Santapaua, Sapphoa, Satanocrater,
Sautiera, Schaueria, Schwabea, Sciaphyllum, Sclerochiton, Sebastiano-schaueria,
Siphonoglossa, Spathacanthus, Sphacanthus, Sphinctacanthus, Spirostigma,
Standleyacanthus, Steirosanchezia, Stenandriopsis, Stenandrium, Stenostephanus,
Streblacanthus, Streptosiphon, Strobilanthes, Strobilanthopsis, Styasasia,
Suessenguthia, Synchoriste, Taeniandra, Tarphochlamys, Teliostachya,
Tessmanniacanthus, Tetramerium, Theileamea, Thomandersia, Thyanostigma,
Tremacanthus, Triaenanthus, Trichanthera, Trichocalyx, Ulleria, Vavara, Vindasia,
Warpuria, Xantheranthemum, Xerothamnella, Yeatesia, Zygoruellia.

Anda mungkin juga menyukai