S i s t e m Aas Wasrl Pasanah S11 Ln !akarLa 1 by AWP 1u[uan yang dlharapkan Siswa mampu : Menggambarkan konsep dasar sebuah sistem, sifat-sifat dasar sistem dan pengertian sistem waktu diskrit. Membedakan sistem waktu kontinyu dan sistem waktu diskrit 2 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 2 SlsLem enganLar SlsLem WakLu konunyu dan SlsLem WakLu ulskrlL SlfaL-slfaL dasar SlsLem SLudl kasus SlsLem ulglLal 8ecordln 3 by AWP Pendahuluan Definisi Sistem: Sebagai suatu interkoneksi dari sekumpulan komponen (dapat berupa piranti atau proses) dengan terminal-terminal atau port akses yang dimilikinya sehingga beragam materi, energi, atau informasi dapat dimasukkan dan diberi perlakuan olehnya. 4 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 3 Gambaran Dasar Sistem Sistem dengan input sebanyak p dan output sebanyak q X p (t) 3 by AWP Contoh Sistem 1. Sebuah rangkaian listrik dengan input yang sebanding dengan tegangan dan/atau arus dan memiliki output yang sebanding dengan tegangan atau arus yang mengalir pada beberapa titik. 2. Sebuah sistem komunikasi dengan input sebanding dengan sinyal yang ditransmisi dan dengan output sebanding dengan sinyal yang diterimanya. 3. Sebuah manipulator robot dengan input sebanding dengan torsi yang diaplikasikan ke robot dan output sebanding dengan posisi akhir salah satu lengannya. 4. Proses manufaktur, dimana input sebanding dengan bahan mentah yang dimasukkan dan outputnya berupa jumlah barang yang diproduksinya
6 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 4 Model Matematik Sistem Model matematik pada suatu sistem biasanya merupakan represeantasi ideal pada sistem. Model matematik suatu sistem terdiri atas sekumpulan persamaan yang menggambarkan hubungan antar komponen (digambarkan dalam bentuk sinyal) yang ada dalam sistem.
7 by AWP Tipe Model Matematik Ada dua tipe dasar pada model matematik. 1. Representasi input/output yang menggambarkan hubungan sinyal input dengan sinyal output. 2. State (keadaan) atau internal model yang menggambarkan hubungan diantara sinyal input, keadaan, dan sinyal output pada suatu sistem. 8 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 3 Klasifikasi sistem 1. Sistem Waktu Kontinyu 2. Sistem Waktu Diskret 9 by AWP Sistem Waktu Kontinyu Penggambaran sistem waktu kontinyu selalu berkaitan dengan bentuk representasi matematik yang mengambarkan sistem tersebut dalam keseluruhan waktu dan berkaitan dengan penggunaan notasi f(t). 10 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 6 Contoh Sistem Rangkaian RC Rangkaian RC dapat dilihat sebagai suatu sistem waktu kontinyu single-input single-output dengan input x(t) sebanding dengan arus i(t) yang selanjutnya mengalir ke sambungan paralel dan output y(t) sebanding dengan tegangan v c (t) pada kapasitor. 11 by AWP Hukum Arus Kirchof i c (t) = C v c (t) dt = C d y (t) dt dan i R (t) = v c (t) R = y(t) R Bentuk persamaan diferensial linier : C d y (t) dt + 1 R y(t) = i(t) = x(t) y(t) = 1 c 0 t ! e " 1/ RC ( ) t"! ( ) d! = Re " 1/ RC ( ) t"! ( ) !=0 !=t = R 1"e " 1/ RC ( )t # $ % & 12 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 7 13 by AWP Sistem Waktu Diskrit enggambaran slsLem wakLu dlskLrlL berkalLan dengan pengambllan sampel pada wakLu-wakLu LerLenLu darl slsLem yang blasanya dengan penggunaan noLasl f[n].
ulagram blok slsLem wakLu dlskrlL 14 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 8 Contoh Sistem Waktu Disktrit Suatu sistem pembayaran pada pinjaman uang di bank dapat dimodelkan sebagai sebuah sistem waktu diskrit dengan cara sebagai berikut. Input x[n] adalah sebagai besarnya pembayaran per bulan yang dilakukan untuk bulan ke-n. Dengan n = 0,1,2,, Output y[n] adalah kondisi balans pinjaman setelah bulan ke-n. Indek n menandai bulan, input x[n], dan output y[n] merupakan fungsi sinyal waktu diskrit yang merupakan fungsi dari parameter n. Kondisi awal y[0] ditetapkan sebagai besarnya pinjaman yang diberikan oleh bank. Pembayaran pinjaman x[n] adalah konstan, dalam hal ini x[n] = c, dengan n = 1,2,3, dan c merupakan konstanta. Dalam contoh ini, x[n] diberi kebebasan sebagai nilai yang bervariasi dari bulan ke bulan. 13 by AWP Pembayaran pinjaman dapat digambarkan sebagai persamaan diferensial seperti berikut
I adalah interest rate tahunan dalam bentuk desimal Sebagai contoh, jika interest rate tahunan 10%, I akan sebanding dengan 0,1. Terminologi (I/12)y[n-1] dalam persamaan di atas adalah interest pada pinjaman dalam bulan ke-n. Persamaan ini merupakan persamaan diferensial linear orde 1.
16 by AWP Contoh Sistem Waktu Disktrit 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 9 Sifat-sifat dasar sistem Sifat dasar dari suatu sistem adalah: Kausalitas Linearitas Time Invariant
Pembahasan kita disini difokuskan pada sistem single-input single-output dengan input x(t) dan output y(t). Respon output y(t) pada sistem dihasilkan dari input x(t) tanpa energi awal . 17 by AWP Kausalitas Suatu sistem dikatakan sebagai kausal atau non-anticipatory jika untuk suatu nilai t 1 , respon output y(t 1 ) pada waktu t 1 dihasilkan dari input x(t) tidak tergantung pada nilai input x(t) untuk t > t 1 .
Contoh: Pertimbangkan sebuah sistem waktu kontinyu yang memiliki hubungan input/output sebagai berikut:
y(t) = x(t+1).
Apakah sistem ini kausal? 18 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 10 Penyelesaian Sistem ini non kausal jika nilai output y(t) pada suatu waktu t tergantung pada input di waktu x(t+1). Non kausalitas dapat juga dilihat dengan mempertimbangkan respon sistem untuk input detik ke suatu pulsa 1 detik seperti ditunjukkan pada gambar input
Dari hubungan y(t) = x(t+1) dapat dilihat bahwa output yang dihasilkan dari pulsa input seperti pada gambar di atas
19 by AWP 1 0 -1 1 1 0 -1 input output
Sinyal output muncul sebelum sinyal input diberikan, sehingga dalam hal ini sistem dapat dikatagorikan sebagai sistem non-kausal.
Sistem dengan hubungan input/output y(t) = x(t+1) disebut sebagai ideal predictor. 20 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 11 Contoh 2 Sistem yang memiliki hubungan input dan output seperti berikut: y(t) = x(t-1) Apakah sistem ini merupakan sistem kausal? Penyelesaian:
Sistem ini dapat dikategorikan sebagai sistem kausal jika outputnya pada waktu t hanya tergantung pada nilai input saat waktu t - 1. Jika pulsa pada input diberikan ke sistem ini, pulsa output akan dapat dihasilkan seperti pada gambar output. 21 by AWP 1 0 1 1 1 0 -1 input output x(t) y(t) Bahwa delay sistem sebesar 1 detik untuk seluruh input merupakan kesepakatan nilai delay yang ideal (ideal time delay) untuk analisa sistem.
Ada sejumlah teknik untuk membangkitkan delay waktu. Sebagai contoh, delay waktu diantara record dan head playback pada tape recorder dapat digunakan untuk membangkitkan delay waktu pada beberapa mili detik. 22 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 12 Contoh 3 Sebuah rangkaian RC Jika waktu awal to ditetapkan pada nilai 0, bagaimana kondisi sifat ini, kausal atau non-kausal?
Penyelesaian: Kita dapatkan hubungan input/output rangkaian RC sebagai berikut: 23 by AWP y(t) = 1 C e ! 1/ RC ( ) t!! ( ) x(!)d! 0 t " Dari persamaan tersebut didapat x(t) = 0 untuk semua t < t 1 , dimana t 1 adalah nilai positif integer bebas. x(l) = 0 untuk semua l < t1 dan integral bernilai nol untuk t< t1. Sehingga untuk kasus ini y(t) = 0 untuk semua nilai t < t 1 , sehingga rangkaian RC ini merupakan sistem kausal. 24 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 13 Linieritas Sebuah sistem adalah linear jika kedua sifat additive dan homogen dipenuhi.
Suatu sistem dikatakan additive jika untuk suatu input x 1 (t) dan x 2 (t), respon outputnya y(t) sebanding dengan jumlahan kedua input x 1 (t) dan x 2 (t). Suatu sistem dikatakan homogen jika untuk suatu input ax(t) dan suatu nilai real skalar a, respon outputnya adalah senilai a kali x(t). Dalam hal ini juga dibuat anggapan dasar bahwa energi awal sebelum input diberikan ke sistem adalah tidak ada. Input: a 1 x 1 (t) + a 2 x 2 (t) Responnya: a 1 y 1 (t) + a 2 y 2 (t). 23 by AWP Contoh Soal Linieritas 1. Bayangkan sebuah sistem S dengan masukan x(t) dan keluaran y(t) yang dihubungkan oleh y(t) = tx(t)
Penyelesaian: Untuk menentukan apakah S linier atau tidak, kita pertimbangkan dua masukkan sembarang x 1 (t) dan x 2 (t) x 1 (t) ! y 1 (t) =tx 1 (t) x 2 (t) ! y 2 (t) = tx 2 (t)
Anggaplah x 3 (t) kombinasi linier dari x 1 (t) dan x 2 (t).
x 3 (t) = ax 1 (t) + bx 2 (t) a, b skalar sembarangan. y 3 (t) = tx 3 (t) = t(ax 1 (t) + bx 2 (t)) =atx 1 (t) + btx 2 (t) = ay 1 (t) + by 2 (t)
Kita menyimpulkan bahwa sistem S adalah linier.
26 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 14 2. Pada sistem S dengan masukan x(t) dan keluaran y(t) yang dihubungkan oleh y (t) = x 2 (t). Apakah S linier atau tidak?
Penyelesaian: x 1 (t) ! y 1 (t) =x 1 2 (t) x 2 (t) ! y 2 (t) =x 2 2 (t) Dan x 3 (t) ! y 3 (t) =x 3 2 (t) =(ax 1 (t) +bx 2 (t)) 2
=a 2 x 1 2
(t) +b 2 x 2 2
(t) +2abx 1 (t)x 2 (t) = a 2 y 1 (t) +b 2 y 2 (t) +2abx 1 (t)x 2 (t) Jelaslah y 3 (t) ! ay 1 (t) + by 2 (t) Dapat disimpulkan bahwa sistem S tidak linier
27 by AWP Time Invariant Sebuah sistem dikatakan sebagai sistem time invariant jika state awal dan input adalah sama, tidak masalah kapan waktunya diaplikasikan, outputnya selalu sama.
Contoh: Sebuah sistem pembangkit sinyal sinus menghasilkan sebuah sinyal yang memiliki hubungan input/output sebagai berikut: y(t) = sin (2!ft/T + !/2 rad) Karena suatu hal, terjadi penundaan sinyal selama setengah periode (1/2 T). Coba amati apakah sistem ini time invariant? 28 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 13 Penyelesaian: uarl persamaan dasar sebuah slnyal slnus dl aLas unLuk x(t) = x(t- t 1 ) dlmana t 1 = " T. ualam lmplemenLaslnya pada persamaan dlaLas dldapaLkan sebagal berlkuL: 29 by AWP y t ! t 1 ( ) = sin 2! f t T + ! 2 ! t 1 " # $ % & ' = sin 2! f t T + ! 2 !! " # $ % & ' = sin 2! f t T + ! 2 " # $ % & ' 30 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 16 31 by AWP 32 by AWP 4/1/13 Aas Wasrl Pasanah 17 33 by AWP