Anda di halaman 1dari 27

Tugas Kelompok

PERKEMBANGAN DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH


( Makalah) Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah BANK DAN LEMBAGA KE ANGAN LAINNYA

Disusun Oleh: A!"#$a Ha%!oko ( &''()*&'&& ) +a%"o A%ggo,o Muhamma! I//a% Mu,s$"!a% T," 2"!$a%a%!a A%!,e P3 ( &''(--&'.. ) ( &''(--001) ) ( &''(--&'1* )

+AK LTAS EKONOMI NI2ERSITAS NEGERI 4AKARTA 4AKARTA 1)-1

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam. Tak lupa shalawat serta salam kita hanturkan ke baginda Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga (ahlubait), sahabat (ahlusunah wal jamaah) serta para pengikutnya hingga akhir aman.Amien. Sebagai tanggung jawab atas tugas mata kuliah !ank dan "embaga #euangan yang diberikan, pada makalah ini kel$mp$k kami men%$ba membahas &erkembangan dan 'perasi$nal &erbankan Syariah. #ami berusaha se$bjekti( mungkin meskipun pembahasan kami hanya sebatas pada kajian pustaka semata, tidak melakukan in)estigasi pada semua bank yang akan kami bahas. Namun tidak mengurangi pembahasan kami. !ank syariah, bank yang seutuhnya menggunakan hukum *slam, berbeda dengan bank k$n)ensi$nal yang menggunakan hukum barat (yahudi), meskipun demikian, d$ngkrak atau perkembangan yang terjadi saat ini ialah, kini setiap bank berl$mba+l$mba untuk merubah system perbankan kepada system syariah, semua itu tak luput dari akibat krisis gl$ba. #ita pun tahu bahwa krisis hampir terjadi pada seluruh bank di dunia termasuk di *nd$nesia yang menggunakan k$nsep !arat (yahudi) dan bank+bank *slam yang menggunakan sistem syariah. Sekilas pengantar yang merupakan testim$ni dari makalah ini, kami akan menjelaskan se%ara utuh, mengenai pengertian hingga bidang unit kerja !ank Syariah. &ada bab * Merupakan &endahuluan yang membahas !ank Syariah se%ara umum, dan pada bab ** Merupakan &embahasan, mengenai dasar hukum, pengertian, sejarah, dewan pengawas, k$misaris, dan direksi, kegiatan usaha, serta bentuk hukum dan pendirian. &ada bab *** merupakan #esimpulan dan Saran dari pembahasan kami. -emikianlah pengantar singkat tentang makalah kami. Tentunya makalah ini tidaklah sempurna sebab yang kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata. Tentunya penulis menerima kritikan dan saranyang k$nstrukti( guna penyempurnaan pembahasan yang telah kami lakukan. Terimakasih. .akarta, April 2/02

&enulis

DAFTAR ISI

#ATA &2N3ANTA4................................................................................. -A5TA4 *S*.............................................................................................. !A! 0. &endahuluan ........................................................................... 6 !A! 2. &embahasan ............................................................................ 7 2.0 -asar 8ukum ....................................................................... 7 2.2 &engertian ........................................................................... 9 2.1 Sejarah !ank Syariah ........................................................... 9 2.6 -ewan &engawas, -ewan #$misaris, dan -ireksi ............... : 2.7 #egiatan ;saha !ank Syariah .............................................. < 2.9 !entuk 8ukum dan &endirian ............................................. 0: 2.= !ank Muamalat ................................................................... 20
1

!A! 1. #esimpulan dan Saran ............................................................. 22 -A5TA4 &;STA#A .................................................................................... 21

BAB 1. PENDAHULUAN
!ank syariah di *nd$nesia terhitung masih sangat muda, perkembangannya pun di *nd$nesia begitu lambat, sebenarnya pembahasan tentang !ank Syariah sudah pernah dibahas pada tahun 0<:/+an, namun realisasinya terjadi pada tahun 0<<2 yang dilakukan $leh salah satu bank pemerintah, yaitu !ank Muamalat *nd$nesia, dengan hukum yang jelas. &ada awalnya perkembangan bank di *nd$nesia masih bersi(at k$n)ensi$nal dalam artian, belum Memiliki standar dari bank syariah sendiri, karena bank syariah berbasisi ide$l$gi *slam. Sedangkan bank k$n)ensi$nal berdasarkan ide$l$gi barat terutama ide$l$gi Amerika dan 2r$pa. &ada makalah kali ini kami tidak akan membahas tentang mengapa bank k$n)ensi$nal *nd$nesia beralih kepada bank syariah, tetapi kami membahas bank syariah se%ara umum. Se%ara umum ada beberapa karakteristik yang membedakan antara bank syariah dengan bank k$n)ensi$nal > 0. !ank syariah tidak menggunakan bunga 2. Tidak digunakan untuk usaha yang haram 1. Menerima akat, in(a? dan s$da?$h untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, terdapat : g$l$ngan dalam Al @urAan &ada p$int pertama, dalam bank syariah tidak menggunakan bunga, melainkan menggunakan k$nsep bagi hasil dimana jika bank mendapatkan keuntungan maka akan dibagi hasil keuntungan tersebut dengan para penabung, jika bank rugi maka para penabung pun akan rugi. !ank syariah juga tidak serta merta meminjamkan sejumlah uangnya kepada masyarakat se%ara tunai melainkan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah), prinsip penyertaan m$dal (musyarakah), prinsip jual beli (murabahah) dan prinsip sewa (ijarah).

BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 DASAR HUKUM
;ndang+;ndang N$. 0/ Tahun 0<<: tentang &erubahan Atas ;ndang+ ;ndang N$. = Tahun 0<<2 tentang &erbankan pasal 0 ayat 1 menetapkan bahwa salah satu bentuk usaha bank adalah menyediakan pembiayaan danBatau melakukan kegiatan lain berdasarkan &rinsip Syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan $leh !ank *nd$nesia. &$k$k+p$k$k ketentuan yang ditetapkan $leh !ank *nd$nesia antara lain> 0. #egiatan usaha dan pr$duk+pr$duk !ank berdasarkan &rinsip Syariah. 2. &embentukan dan tugas -ewan &engawas Syariah. 1. &ersyaratan bagi pembukaan kant$r %abang yang melakukan kegiatan usaha se%ara k$n)ensi$nal untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan &rinsip Syariah. &asal ini merupakan re)isi terhadap masalah yang sama pada ;; N$. = Tahun 0<<2 tentang &erbankan pasal 9 huru( m yang menetapkan bahwa salah satu bentuk usaha bank umum adalah menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsi bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan &eraturan &emerintah. &erubahan tersebut pada dasarnya menyangkut 1 hal, yaitu> a) *stilah Cprinsip bagi hasilA diganti dengan Cprinsip syariahA meskipun esensinya tidak berubah. b) #etentuan rin%i semula ditetapkan dengan C&eraturan &emerintahA kemudian diganti dengan Cketentuan !ank *nd$nesiaA . %) ;; yang lama hanya menyebutkan prinsip bagi hasil dalam hal penyediaan dana saja, sedangkan ;; yang bar menyebutkan prinsip bagi hasil dalm hal penyediaan dana dan juga dalam Ckegiatan lainA . #egiatan lain bisa diterjemahkan dalam banyak hal yang men%akup penghimpunan dan pengunaan dana. Se%ara umum dengan diundangkannya ;; N$. 0/ Tahun 0<<: tersebut, p$sisi bagi hasil ataupun bank atas dasar &rinsip Syariah se%ara tegas telah diakui $leh ;ndang+;ndang. !ank ;mum yang melakukan kegiatan usaha se%ara k$n)ensi$nal dapat juga melakukan kegiatan usaha berdasarkan &rinsip Syariah melalui> a) &endirian #ant$r Dabang atau kant$r di bawah kant$r %abang baru. b) &engubahan kant$r Dabang atau kant$r di bawah kant$r %abang yang melakukan kegiatan usaha se%ara k$n)ensi$nal menjadi kant$r yang melakukan kegiatan berdasarkan &rinsip Syariah. -alam rangka persiapan perubahan kant$r !ank tersebut, #ant$r Dabang atau atau kant$r di bawah kant$r %abang yang seblumnya melakukan kegiatan usaha se%ara k$n)ensi$nal dapat membentuk dahulu unit tersendiri yang melaksanakan kegiatan berdasarkan &rinsip Syariah di dalam kant$r !ank tersebut. !ank ;mum dan !ank &erkreditan 4akyat yang sejak awal kegiatannya berdasarkan &rinsip Syariah tidak diperkenankan melaksanakan kegiatan

se%ara k$n)ensi$nal. -emikian juga !ank &erkreditan 4akyat yang melakukan kegiatan se%ara k$n)ensi$nal tidak diperkenankan melakukan kegiatan berdasarkan &rinsip Syariah.

2.2 PENGERTIAN
-itinjau dari segi imbalan atau jasa atas penggunaan dana, baik simpanan maupun pinjaman, bank dapat dibedakan menjadi> a) !ank #$n)ensi$nal, yaitu bank yang dalam akti)itasnya, baik penghimpunan maupn penyaluran dana, memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam persentase tertentu dari dana untuk suatau peri$de tertentu yang biasanya ditetapkan per tahun. b) !ank Syariah, yaitu bank yang dalam akti)itasnya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil. &rinsip utama $perasi$nal bank berdasarkan &rinsip Syariah adalah hukum *slam yang bersumber dari Al @urAan dan Al 8adist. #egiatn $perasi$nal bank harus memperhatikan perintah dan larangan kedua sumber tersebut. "arangan terutama berkaitan dengan kegiatan bank yang dapat diklasi(ikasikan sebagai riba. &erbedaan utama antara kegiatan bank berdasarkan prinsip syariah dengan bank k$n)ensi$nal pada dasarnya terletak pada sistem pemberian imbalan atau jasa atas dana. -alam menjalankan $perasi$nalnya, bank berdasarkan &rinsip Syariah tidak menggunakan sistem bunga dalam menentukan sitem imbalan atas dana yang digunakan atau ditipkan $leh suatu pihak. &enentuan imbalan terhadap dana yang dipinjamkan maupun dana yang disimpan di bank didasarkan pada prinsip bagi hasil sesuai dengan hukum *slam. &erlu diakui bahwa ada sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa sistem bunga yang ditetapkan $leh bank k$n)ensi$nal merupakan pelanggaran terhadap prinsip syariah. -alam hukum *slam, bunga adalah riba dan diharamkan. -itinjau dari sisi pelayanan terhadap masyarakat dan pemasaran, adanya bank atas dasar prinsip Syariah merupakan usaha untuk melayani dan mendayagunakan segmen pasar perbankan yang tidak setuju atau tidak menyukai sistem bungan.

2.3 SEJARAH BANK SYARIAH


2.1.0 Sejarah -unia &erbankan syariah pertama kali mun%ul di Mesir tanpa menggunakan embel+embel *slam, karena adanya kekhawatiran re im yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai gerakan (undamentalis. &emimpin perintis usaha ini Ahmad 2l Najjar, mengambil bentuk sebuah bank simpanan yang berbasis pr$(it sharing (pembagian laba) di k$ta Mit 3hamr pada tahun 0<91. 2ksperimen ini berlangsung hingga tahun 0<9=, dan saat itu sudah berdiri < bank dengan k$nsep serupa dengan Mesir. !ank+bank ini, yang tidak memungut maupun menerima bunga, sebagian besar berin)estasi pada usaha+usaha perdagangan

dan

industri

se%ara

langsung

dalam

bentuk

partnership

dan

membagi

keuntungan yang didapat dengan para penabung. Masih di negara yang sama, pada tahun 0<=0, Nasir S$%ial !ank didirikan dan mendeklarasikan diri sebagai bank k$mersial bebas bunga. Walaupun dalam akta pendiriannya tidak disebutkan rujukan kepada agama maupun syariat *slam. *slami% -e)el$pment !ank (*-!) kemudian berdiri pada tahun 0<=6 disp$ns$ri $leh negara+negara yang tergabung dalam 'rganisasi #$n(erensi *slam, walaupun bank tersebut adalah bank antarpemerintah yang bertujuan untuk menyediakan dana untuk pr$yek pembangunan di negara+negara angg$tanya. *-! menyediakan jasa (inansial berbasis fee dan profit sharing untuk negara+negara tersebut dan se%ara eksplisit menyatakan diri berdasar pada syariah *slam. -i belahan negara lain pada kurun 0<=/+an, sejumlah bank berbasis *slam kemudian mun%ul. -i Timur Tengah antara lain berdiri -ubai *slami% $( !ank (0<=7), 5aisal *slami% $( Sudan (0<==), 5aisal *slami% $( 2gypt (0<==) serta !ahrain *slami% !ank (0<=<). -i Asia+&asi(ik, &hilipine Amanah !ank didirikan tahun 0<=1 berdasarkan dekrit presiden, dan di Malaysia tahun 0<:1 berdiri Muslim &ilgrims Sa)ings D$rp$rati$n yang bertujuan membantu mereka yang ingin menabung untuk menunaikan ibadah haji. 2.1.2 Sejarah *nd$nesia Walaupun di *nd$nesia masyarakatnya may$ritas *slam, namun belum ada !ank yang ter%ermin pada bank+bank Timur Tengah, bank di *nd$nesia may$ritas Merupakan bank %erminan barat (Amerika dan 2r$pa), yang lebih dikenal bank k$n)ensi$nal, dan sebenarnya kajian tentang perbankan syariah sudah mun%ul sejak tahun 0<:/+an namun realisasinya berdiri tahun 0<<0 $leh !ank Muamalat *nd$nesia. !ank ini diprakarsai $leh Majelis ;lama *nd$nesia (M;*) dan pemerintah serta dukungan dari *katan Dendekiawan Muslim *nd$nesia (*DM*) dan beberapa pengusaha muslim. !ank ini awalnya Memiliki landasan hukum yang lemah ;; N$.= Tahun 0<<2 belum dijelaskan tentang bank syariah, namun setelah terjadi re)isi mun%ul ;; N$ 0/ Tahun 0<<: dan dengan re)isi ;; tersebut maka status bank syariah semakin kuat. !ank Muamalat *nd$nesia juga sempat terimbas $leh krisis m$neter pada akhir tahun 0<</+an sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga dari m$dal awal. *-! kemudian memberikan

<

suntikan dana kepada bank ini dan pada peri$de 0<<<+2//2 dapat bangkit dan menghasilkan laba. 8ingga tahun 2//= terdapat 1 institusi bank syariah di *nd$nesia yaitu !ank Muamalat *nd$nesia, !ank Syariah Mandiri dan !ank Mega Syariah. Sementara itu bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 0< bank di antaranya merupakan bank besar seperti !ank Negeri *nd$nesia (&erser$) dan !ank 4akyat *nd$nesia (&erser$). System syariah juga telah digunakan $leh !ank &erkreditan 4akyat, saat ini telah berkembang 0/6 !&4 Syariah. -engan telah diberlakukannya ;ndang+;ndang N$ 20 Tahun 2//: tentang &erbankan Syariah yang terbit tanggal 09 .uli 2//:, maka perkembangan industry perbankan syariah nasi$nal semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mend$r$ng pertumbuhannya se%ara lebih %epat lagi. -engan pr$gres perkembangannya yang impresi(, yang men%apai rata+rata pertumbuhan asset lebih dari 97E per tahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perek$n$mian akan semakin signi(ikan.

2.4 DEWAN PENGAWAS, DEWAN KOMISARIS, DAN DIREKSI


!erdasarkan ;; N$. 0/ Tahun 0<<: Tentang &erubahan Atas ;ndang+ ;ndang N$. = Tahun 0<<2, dan S# -ir !* N$. 12B16B#2&B-*4B 02 Mei 0<<< tentang !ank !erdasarkan &rinsip Syariah, kepengurusan !ank Syariah terdiri dari dewan #$misaris dan -ireksi, di samping itu bank wajib memiliki -ewan &engawas Syariah yang berkedudukan di kant$r pusat bank. -ewan &engawas Syariah adalah dewan yang bersi(at independen, yang dibentuk $leh -ewan Syariah Nasi$nal dan ditempatkan pada !ank yang melakukan #egiatan ;saha !erdasarkan &rinsip Syariah, dengan tugas yang diatur $leh -ewan Syariah Nasi$nal. &ersyaratan angg$ta -ewan &engawas Syariah diatur dan ditetapkan $leh -ewan Syariah Nasi$nal. -ewan &engawas Syariah ber(ungsi mengawasi kegiatan usaha !ank agar sesuai dengan prinsip syariah. -alam melaksanakan (ungsinya, -ewan &engawas Syariah wajib mengikuti (atwa -ewan Syariah Nasi$nal. Angg$ta dewan #$misaris dan direksi wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut > a) Tidak termasuk dalam da(tar $rang ter%ela di bidang perbankan sesuai dengan yang ditetapkan $leh !ank *nd$nesia. b) Memiliki kemampuan dalam menjalankan tugasnya %) Menurut penilaian !ank *nd$nesia yang bersangkutan memiliki integritas yang baik. *ntegritas yang baik diartikan sebagai> <

0/

Memiliki akhlak dan m$ral yang baik Mematuhi perundang+undangan yang berlaku Memiliki k$mitmen yang tinggi terhadap pengembangan $perasi$nal bank yang sehat -inilai layak dan wajar untuk menjadi angg$ta dewan #$misaris dan -ireksi !ank !ank yang sebagian sahamnya dimiliki $leh pihak asing dapat menempatkan warga negara asing sebagai angg$ta dewan #$misaris dan -ireksi. -i antara angg$ta dewan #$misaris dan -ireksi !ank, sekurang+ kurangnya terdapat 0 (satu) $rang angg$ta dewan #$misaris dan 0 (satu) $rang angg$ta direksi berkewarganegaraan *nd$nesia. .umlah angg$ta dewan #$misaris sekurang+kurangnya 2 (dua) $rang. Angg$ta dewan #$misaris memiliki pengetahuan danBatau pengalaman di bidang perbankan. Angg$ta dewan #$misaris hanya dapat merangkap jabatan> a) Sebagai angg$ta dewan #$misaris sebanyak+banyaknya pada 0 (satu) bank lain atau !ank &erkreditan 4akyat, atau b) Sebagai angg$ta dewan #$misaris, -ireksi, atau &ejabat 2ksekuti( yang memerlukan tanggung jawab penuh sebanyak+banyaknya pada 2 (dua) perusahaan lain bukan bank atau bukan !ank &erkreditan 4akyat. &ejabat 2ksekuti( adalah pejabat yang mempunyai pengaruh terhadap kebijakan perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada -ireksi. May$ritas angg$ta dewan #$misaris dilarang memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua termasuk suamiBistri, menantu, dan par dengan angg$ta dewan #$misaris lain. -ireksi !ank sekurang+kurangnya berjumlah 1 (tiga) $rang. May$ritas dari angg$ta direksi wajib berpengalaman dalam $perasi$nal bank sekurang+ kurangnya 0 (satu) tahun sebagai &ejabat 2ksekuti( pada bank. Angg$ta -ireksi yang belum berpengalaman wajib mengikuti pelatihan perbankan syariah . May$ritas angg$ta -ireksi dilarang memiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua termasuk suamiBistri, kep$nakan, menantu, ipar, dan besan dengan angg$ta -ireksi lain. Angg$ta -ireksi dilarang merangkap jabatan sebagai angg$ta dewan #$misaris, -ireksi, atau &ejabat 2ksekuti( pada lembaga perankan, perusahaan atau lembaga lain. -i antara angg$ta+angg$ta -ireksi dilarang se%ara sendiri+sendiri atau bersama+sama memiliki saham melebihi 27E (dua puluh lima per seratus) dari m$dal diset$r pada suatu perusahaan lain. -i samping itu -ireksi !ank juga dilarang memberikan kuasa kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas. Dal$n angg$ta dewan #$misaris atau -ireksi wajib memper$leh persetujuan dari !ank *nd$nesia sebelum diangkat dan menduduki jabatannya. &erm$h$nan untuk mendapatkan persetujuan wajib disampaikan kepada direksi !ank terhadap -ireksi !ank *nd$nesia sebelum rapat umum pemegang saham atau rapat angg$ta yang mengesahkan pengengkatan dimaksud, disertai d$kumen yang diperlukan sesuai ketentuan. &ersetujuan tau pen$lakan atas perm$h$nan pengangkatan angg$ta -ewan #$misaris atau -ireksi diberikan selambat+lambatnya 07 (lima belas) hari sejak d$kumen perm$h$nan diterima se%ara lengkap. -alam rangka memberikan persetujuan atau pen$lakan, !ank *nd$nesia melakuakan> 0/

00

&enelitian atas kelengkapan dan kebenaran d$kumen Wawan%ara terhadap %al$n angg$ta dewan #$misaris atau -ireksi "ap$ran pengangkatan angg$taa dewan #$misaris atau -ireksi wajib disampaikan $leh -ireksi !ank kepada !ank *nd$nesia selambat+lambatnya 0/ (sepuluh) hari setelah pengangkatan dimaksud. -isahkan $leh rapat umum pemegang saham atau rapat angg$ta sesuai dengan ($rmat yang telah ditentukan, disertai dengan n$tulen rapat umum pemegang saham atau n$tulen rapat angg$ta.

2.5 KEGIATAN USAHA BANK SYARIAH


2.7.0 &rinsip #egiatan ;saha !erdasarkan Surat #eputusan -ireksi !ank *nd$nesia N$. 12B16B#2&B-*4 02 Mei 0<<< tentang !ank !erdasarkan &rinsip Syariah, prinsip kegiatan usaha !ank Syariah adalah> 0. 8iwalah, Akad pemindahan piutang nasabah (Muhil) kepada bank (MuhalAalaih) dari nasabah lain (Muhal). Muhil meminta muhalAalaih untuk membayarkan terlebih dahulu piutang yang timbul dari jual beli. &ada saat piutang tersebut jatuh temp$, muhal akan membayar kepada muhalAalaih. MuhalAalaih memper$leh imbalan sebagai jasa pemindahan piutang. 2. *jarah, Akad sewa menyewa barang antara !ank (Muaajir) dengan penyewa (Mustajir). Setelah masa sewa berakhir barang sewaan dikembalikan kepada muaajir 1. *jarah Wa *?tina Akad sewa menyewa barang antara !ank (Muaajir) dengan penyewa (Mustajir) yang diikuti janji bahwa pada saat yang ditentukan kepemilikan barang sewaan akan berpindah kepada mustajir. 6. *stishna Akad jual beli barang (MashnuA) antara pemesan (mustashniA) dengan penerima pesanan (Shani). Spesi(ikasi dan harga barang pemesanan disepakati di awal akad dengan pembayaran dilakukan se%ara bertahap sesuai kesepakatan. Apabila bank bertindak sebagai Shani dan penunjukkan dilakukan kepada pihak lain untuk membuat barang (MashnuA) maka hal ini disebut *shtisna &aralel. 7. #a(alah Akad pemberian jaminan (Mak(ul alaih) yang diberikan satu pihak kepada pihak lain sebagai pemberi jaminan (#a(iil) bertanggung jawab atas pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi hak penerima jaminan (Mak(ul). 9. Mudharabah Akad antara pihak pemilik m$dal (Shahibul Maal) dengan pengel$la (Mudharib) untuk memper$leh pendapatan atau keuntungan.&endapatan tersebut dibagi berdasarkan nisbah yang telah disepakati di awal akad. !erdasarkan kewenangan yang diberikan kepada mudharib, mudharabah dibagi menjadi Mudharabah Mutla?ah dan Mudarrabah Mu?ayyadah. a. Mudharabah Mutla?ah

00

02

Mudharib diberikan kekuasaan penuh untuk mengel$la m$dal. b. Mudharabah Mu?ayyadah Shahibul Maal menetapkan syarat tertentu yang harus dipatuhi mudharib baik mengenai tempat, tunjuan, maupun jenis usaha. =. Murabahah Akad jual beli antara bank dengan nasabah. !ank memberi barang yang diperlukan nasabah yang bersangkutan sebesar harga p$k$k ditambah dengan keuntungan yang disepakati. :. Musyarakah Akad kerjasama usaha patungan antara dua pihak atau lebih pemilik m$dal untuk membiayai suatu jenis usaha yang halal dan pr$dukti(. &endapatan atau keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang telah disepakati. <. @ardh Akad pinjaman dari bank (Mu?taridh) yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai peminjaman. Mu?ridh dapat meminta jaminan atas pinjaman kepada Mu?taridh. 0/. Al @ard ul 8asan Akad pinjaman dari bank (Mu?ridh) kepada pihak tertentu (Mu?taridh) untuk tujuan s$sial yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai pinjaman. 00. Al 4ahn Akad penyerahan barang harta (Marhun) dan nasabah (4ahin) kepada bank (Murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang. 02. Salam Akad jual beli barang pesanan (Muslam (iih) antara pembeli (Muslam) dengan penjual (Muslamilaih) . Spesi(ikasi dan harga barang pesanan disepakati di awal akad dan pembayaran dilakukan di muka se%ara penuh. Apabila bank bertindak sebagai Muslam dan pemesanan dilakukan kepada pihak lain untuk menyediakan barang (Muslam (iih) maka hal ini disebut salam paralel. 01. Shar( Akad jual beli suatu )aluta dengan )aluta lainnya. 06. ;jr *mbalan yang diberikan atau yang diminta atas suatu pekerjaan yang dilakukan. 07. WadiAah Akad penitipan barangBuang. WadiAah terdiri dari WadiAah Fad Amanah dan WadiAah Fad -hamanah. a. WadiAah Fad Amanah Akad penitipan barangBuang dengan pihak penerima tidak diperkenankan menggunakan barangBuang yang dititipkan dan tidak bertanggungjawab atas kehilanganBkerusakan barang titipan yang bukan diakibatkan perbuatan atau kelalaian penerima titipan. b. WadiAah Fad -hamanah Akad penitipan barangBuang dengan pihak penerima titipan dengan atau tanpa i in pemilik barangBuang dapat meman(aatkan barangBuang

02

01

titipan dan harus bertanggungjawab terhadap kehilangan atau kerusakan barangBuang titipan. Semua man(aat dan keuntungan yang diper$leh dalam penggunaan barangBuang tersebut menjadi hak penerima titipan. 09. Wakalah Akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa ( Muakkil ) kepada penerima kuasa ( Wakil ) untuk melaksanakan suatu tugas (Taukil) atas nama pemberi kuasa. !ank !erdasarkan &rinsip Syariah juga dapt melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip $perasi$nal lain yang la im dilakukan $leh bank syariah. 8al ini dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan &rinsip Syariah dan peraturan perundang+undangan yang berlaku serta mendapat persetujuan dari !ank *nd$nesia dan -ewan Syariah Nasi$nal. 2.7.2 &r$duk &erbankan Syariah 2.7.2.0 &enghimpun -ana 3ir$ adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan %ekB bilyet gir$, atau dengan %ara pemindahbukuan. !. Tabungan Syariah Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan %ekBbilyet gir$. D. -ep$sit$ Syariah -ep$sit$ adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan bank. 2.7.2.2 &enyaluran -ana &enanaman dana dari pemilik m$dal dengan pengel$la untuk melakukan usaha tertentu yang sesuai syariah, dengan pembagian hasil antara kedua belah pihak berdasarkan perjanjian yang telah disepakati. Mudharabah berasal dari kata dharb yang artinya memukul atau berjalan. *stilah ini biasa dipakai $leh penduduk *rak, sementara penduduk 8ija lebih suka menggunakan istilah ?ir$dh atau mu?aradhah. -alam kaitannya dengan muamalah, kata dharb disini lebih tepat diartikan pada pr$ses sese$rang memukulkan kakinya A. Akad Mudharabah (bagi hasil) A. 3ir$ Syariah

01

06

dalam menjalankan usaha. Sedangkan se%ara teknis, mudharabah dide(inisikan sebagai akad kerja sama antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan 0//E m$dal sedangkan pihak lainnya menjadi pengel$la (mudharib). Apabila dalam usahanya diper$leh keuntungan (pr$(it) maka keuntungan tadi kemudian dibagi antara shahibul maal dan mudharib dengan pr$sentase nisbah atau rasi$ yang telah disepakati sejak awal perjanjianBk$ntrak. Sedangkan apabila usaha tersebut merugi maka kerugian tersebut akan ditanggung sepenuhnya $leh pihak shahibul maal sepanjang hal itu disebabkan $leh risik$ bisnis (bussiness risk) dan bukan karena kelalaian mudharib (%hara%ter risk). Akad mudharabah ini berbeda dengan sistem bunga ( interest) mengingat si(at pengembalian ( return) yang tidak pasti baik dari segi jumlah maupun segi waktu sehingga akad ini dikateg$rikan sebagai Natural Uncertainty Contract (N;D). -alam bahasa lain, pr$duk ini disebut juga dengan Trust Financing atau Trust In estment karena k$ntrak ini hanya diberikan kepada pengusaha yang benar+benar cre!ible dan sudah teruji amanahnya. Se%ara skematis, akad mudharabah dapat digambarkan sebagai berikut >

.enis+.enis Mudharabah 0. Mudharabah Mutla?ah .enis mudharabah ini merupakan bentuk akad yang tidak dibatasi pada jenis usaha, waktu, dan wilayah tertentu sehingga pengel$la bebas untuk menentukan %ara ia mengel$la m$dal tersebut. 2. Mudharabah Mu?ayyadah

06

07

Adalah

jenis

mudharabah

yang

pada

akadnya

di%antumkan

persyaratan+persyaratan tertentu misalnya hanya b$leh digunakan untuk usaha tertentu, di k$ta tertentu, dan dalam waktu tertentu. *katan+ikatan ini membuat akad mudharabah menjadi terikat dan sempit sehingga disebut mudharabah mu?ayyadah ( restricte! mu!harabah). !. Akad Musyarakah (penyertaan m$dal) Transaksi penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah dnegan pembagian hasil antara kedua belah pihak berdasarkan perjanjian yang telah disepakati, jika pembagian kerugian berdasarkan pr$p$rsi m$dal masing+masing. D. Akad Murabahah (jual beli) Transaksi jual beli suatu barang sebesar harga per$lehan barang ditambah margin yang disepakati $leh para pihak, dimana pihak penjual mengin($rmasikan harga per$lehan terlebih dahulu kepada pembeli atau k$nsumen. -. Akad Salam Transaksi jual beli barang dengan %ara pemesanan dengan syarat+ syarat tertentu dan pembayaran tunai terlebih dahulu se%ara penuh. 2. Akad *stishna Transaksi jual beli dengan %ara pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan. -e(inisi Menurut 5atwa -SN M;* Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeliBmustashniA) dan penjual (pembuatBshaniA) Jen ! A"#$ I!% !&n# ' 0. "angsung > &emesan &enjual Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan disepakati antara pemesan (pembuatBshaniA) 2. &aralel > &emesan G &enjual G subk$ntrakt$r persyaratan tertentu dan yang penjual (pembeliBmustashni)

07

09

Akad

istishna

antara

penjual

dan

pemesan,

dimana

untuk

memenuhi kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan akad istishnaA dengan pihak lain (subk$ntrakt$r) yang dapat memenuhi aset yang dipesan $leh pemesan. Syarat > tidak terjadi taAallu?. 4ukun Akad *stishna 0. &elaku terdiri atas pemesan (pembeliBmustashniA) dan penjual (pembuatBshaniA) 2. 'bjek akad berupa barang yang akan diserahkan dan m$dal istishnaA yang berbentuk harga. 1. *jab kabulBserah terima 5. Akad *jarah (sewa) Transaksi sewa menyewa atas suatu barang atau jasa, antara pemilik dan pemakaian sewa dengan hak pakai untuk mendapatkan imbalan atas $byek yang disewakan. Transaksi terhadap suatu man(aAat tertentu, bersi(at mubah dan dapat diman(aAatkan dengan imbalan tertentu . *jarah ditunjukkan untuk man(aAat atau jasa bukan materiBbenda, dapat berupa man(aatBnilai *jarah H.asaI ( Ijarah "ala al "amal) bukan merupakan kewajiban ((ardhu Cain) seperti shalat, puasa. Tetapi bersi(at (ardu ki(ayah *jarah memiliki beberapa ketentuan> 0. #edua belah pihak memenuhi syarat hukum 2. 1. 6. #edua belah pihak menyatakan kerelaannya untuk melakukan ijarah dan tidak terpaksa Man(aat $bjek diketahui se%ara jelas &enyewa berhak atas man(at baik untuk dirinya sendiri atau untuk 7. 9. $rang lain baik dengan diserahkan %ara dan menyewakannya dipergunakan atau se%ara meminjamkan 'bjek langsung 'bjek *jarah adalah halal *jarah dapat

Akad *jarah !erakhir 'bjek hilangBlenyap > terbakar, (akt$r alam 8abis masa waktunya Salah satu pihak yang wa(at dapat dialihkan pada ahli warisnya

09

0=

'bjek disita, pailit

-alam 8ukum *slam ada dua jenis ijarah# yaitu 1> a. Ijarah yang berhubungan dengan sewa jasa, yaitu mempekerjakan jasa sese$rang dengan upah sebagai imbalan jasa yang disewa. &ihak yang mempekerjakan disebut mustajir# pihak pekerja disebut ajir dan upah yang dibayarkan disebut ujrah$ b. Ijarah yang berhubungan dengan sewa aset atau pr$perti, yaitu memindahkan hak untuk memakai dari aset atau pr$perti tertentu kepada $rang lain dengan imbalan biaya sewa. !entuk ijarah ini mirip dengan leasing (sewa) pada bisnis k$n)ensi$nal. &ihak ujrah. Adapun yang menjadi dasar hukum ijarah adalah > a. Al+@urJan surat al+Kukhru( > 12 yang menyewa (lessee) disebut mustajir, pihak yang menyewakan (lessor) disebut mujir%muajir dan biaya sewa disebut

Artinya > Apakah mereka yang membagi&bagikan rahmat Tuhanmu' (ami telah menentukan antara mereka penghi!upan mereka !alam kehi!upan !unia# !an kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagaian yang lain beberapa !erajat# agar sebagian mereka !apat mempergunakan sebagaian yang lain$ )an rahmat Tuhanmu lebih baik !aripa!a apa yang mereka kumpulkan . b. Al+@urAan surat al+!a?arah > 211 >

0=

0:

Artinya > )an jika kamu ingin anakmu !isusukan oleh orang lain# ti!ak !osa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut$ Berta*walah kepa!a Allah+ !an ketahuilah bahwa Allah ,aha ,elihat apa yang kamu kerjakan 3. Akad @aradh Transaksi pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan p$k$k pinjaman sekaligus atau %i%ilan dalam jangka waktu tertentu. 2.7.2.1 &elayanan .asa "BD adalah surat pernyataan akan membayar eksp$rtir yang diterbitkan $leh bank atas permintaan imp$rtir dengan pemenuhan persyaratan tertentu. !. !ank 3aransi Syariah .aminan yang diberikan $leh bank kepada pihak ketiga penerima jaminan atas pemenuhan kewajiban tertentu nasabah bank selaku pihak yang dijamin kepada pihak ketiga dimaksud. D. &enukaran Laluta Asing (shar() Transaksi penukaran mata uang yang berlain jenis, baik membeli atau mejual kepada nasabah.

A. "etter $( %redit ("BD) imp$r syariah

2.( BENTUK HUKUM DAN PENDIRIAN


2.9.0 !entuk 8ukum !entuk hukum suatu !ank !erdasarkan &rinsip Syariah dapat berupa> a) &erser$an Terbatas b) #$perasi %) &erusahaan -aerah 2.9.2 M$dal M$dal diset$r untuk mendirikan !ank !erdasrkan &rinsip Syariah ditetapkan sekurang+kurangnya sebesar tiga triliun rupiah. M$dal diset$r bagi !ank yang berbentuk hukum k$perasi adalah simpanan p$k$k, simpanan wajib, dan hibah sebagaimana diatur dalam ;ndang+undang tentang &erk$perasian. M$dal diset$r yang berasal dari warga negara asing danBatau badan hukum asing setinggi+tingginya sebesar <<E dari m$dal diset$r bank. 2.9.1 &endirian

0:

0<

!ank !erdasarkan &rinsip Syariah hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha berdasarkan &rinsip Syariah dangan i in -ireksi !ank *nd$nesia. !ank tersebut hanya dapat didirikan $leh> a. Warga negara *nd$nesia danBatau badan hukum *nd$nesia b. Warga negara ind$nesia danBatau badan hukum *nd$nesia dengan warga negara asing danBatau badan hukum asing se%ara kemitraan. &emberian i in kegiatan usaha dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah persetujuan prinsip, yaitu persetujuan untuk melakukan persiapan pendirian !ank. &erm$h$nan untuk mendapatkan persetujuan prinsip diajukan sekurang+kurangnya $leh se$rang %al$n pemilik kepada -ireksi !ank *nd$nesia sesuai dengan ($rmat yang telah ditentukan dan wajib dilampiri dengan> a. 4an%angan akta pendirian badan hukum, termasuk ran%angan anggaran dasar yang sekurang+kurangnya memuat> Nama dan tempat kedudukan #egiatan usaha sebagai !ank !erdasarkan &rinsip Syariah &erm$dalan #epemilikan Wewenang tanggung jawab dan masa jabatan dewan #$misaris serta -ireksi &enempatan dan tugas+tugas -ewan &engawas Syariah b. -ata kepemilikan berupa -a(tar %al$m pemegang saham berikut rin%ian besarnya masing+ masing kepemilikan saham bagi !ank yang berbentuk hukum &erse$an TerbatasB&erusahaan -aerah. -a(tar %al$n angg$ta berikut rin%ian jumlah simpanan p$k$k dan simpanan wajib, serta da(tar hibah bagi !ank yang berbentuk hukum k$perasi. %. -a(tar %al$n angg$ta dewan k$misaris dan angg$ta -ireksi, disertai dengan> 5$t$k$pi tanda pengenal dan riwayat hidup Surat pernyataan pribadi (personal statement) yang menyatakan tidak pernah melakukan tindakan ter%ela di bidang perbankan, keuangangan, dan usaha lainnya danBatau tidak pernah dihukum karenna terbukti melakukan tindak pidana kejahatan. Surat keterangan atau bukti tertulis dari bank tempat bekerja sebelumnya mengenai pengalaman $perasi$nal di bidang pperbankan syariah bagi %al$n -ireksi yangg telah berpengalaman. Surat keterangan dari lembaga pelatihan mengenai pelatihan perbankan syariah yang pernah diikuti bagi %al$n -ireksi yang belum berpengalaman. Surat keterangan dari lembaga pendidikan mengenai pendidikan perbankan yang pernah diikuti danBatau bukti tertulis dari !ank tempat bekerja sebelumnya mengenai pengalaman di bidang perbankan bagi %al$n angg$ta dewan #$misaris Surat rek$mendasi dari -eawan Syariah Nasi$nal untuk %al$n angg$ta -ewan &engawas Syariah.

0<

2/

d. 4en%ana susuna $rganisasi e. 4en%ana kerja untuk tahun pertama yang sekurang+kurangnya memuat> 8asil penelaahan menganai peluang pasar dan p$tensi ek$n$mi 4en%ana kegiatan usaha yang men%akup penghimpunan dan dan penyaluran dana serta langkah+langkah kegiatan yang akan dilakukan dlam mewujudkan ren%ana dimaksud 4en%ana kebutuhan pegawai &r$yeksi arus kas bulanan selama dua belas bulan. (. !ukti set$ran m$dal sekurang+kurangnya 1/E dari m$dal diset$r minimum dalam bentuk ($t$k$pi bilyet dep$sit$ pada kant$r bank yang melakukan #egiatan ;saha !erdasarkan &rinsip Syariah di *nd$nesia atas nama H-ireksi !ank *nd$nesia %?. Salah se$rang %al$n pemilik untuk pendirian !ank yang bersangkutanI, dengan men%antumkan keterangan bahwa pen%airannya hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis dari -ireksi !ank *nd$nesia. g. Surat pernyataan dari %al$n pemegang saham bagi !ank untuk hukum &erser$an TerbatasB&erusahaan -aerah atau dari %al$n angg$ta bagi !ank yang berbentuk hukum #$perasi bahwa set$ran m$dal tidak berasal dari> &injaman atau (asilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank danBatau pihak lain di *nd$nesia. Sumber dana yang diharamkan menurut &rinsip Syariah. h. -a(tar %al$n pemegang saham atau da(tar %al$n angg$ta> -alam hal per$rangan wajib dilampiri d$kumen> 5$t$k$pi tanda pengenal dan riwayat hidup Surat pernyataan pribadi (personal statement) yang menyatakan tidak pernah melakukan tindakan ter%ela di bidang perbankan, keuangangan, dan usaha lainnya danBatau tidak pernah dihukum karenna terbukti melakukan tindak pidana kejahatan. -alam hal badan hukum wajib dilampiri> Akta pendirian badan hukum -$kumen dari seluruh dewan #$misaris dan -ireksi badan hukum yang bersangkutan. 4ek$mendasi dari instansi berwenang di negara asal bagi badan hukum asing. -a(tar pemegang saham berikut ri%ian kepemilikan saham bagi badan hukum &erser$an TerbatasB&erusahaan -aerah, atau da(tar angg$ta berikut rin%ian jumlah simpanan p$k$ dan simpanan wajib, serta hibah bagi badan hukum #$perasi "ap$ran keuangan yang telah diaudit $leh akuntan publik dengan p$sisi paling lama enam bulan sebelum tanggal pengajuan perm$h$nan persetujuan prinsip &ersetujuan atau pen$lakan atas perm$h$nan persetujuan prinsip diberikan selambat+lambatnya enam puluh hari setelah d$kumen perm$h$nan diterima se%ara lengkap. &ersetujuan prinsip berlaku untuk jangka waktu 19/ (tiga ratus enam puluh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan prinsip dikeluarkan dan

2/

20

pihak yang mendapat persetujuan prinsip dilarang melakukan kegiatan usaha sebelum mendapat i in usaha Tahap kedua adalah i in usaha, yaitu i in yang diberikan untuk melakukan kegiatan usaha !ank setelah persiapan dilakukan. &erm$h$nan untuk mendapat i in usaha -ireksi !ank !erdasarkan &rinsip Syariah kepada -ireksi !ank *nd$nesia sesuai dengan ($rmat yang telah ditentukan dan wajib dilampiri dengan> a. Akta pendirian badan hukum b. -a(tar kepemilikan berupa da(tar pemegang saham bagi &erser$an TerbatasB&erusahaan -aerah dan da(tar angg$ta bagi #$perasi %. -a(tar susunan dewan #$misaris dan -ireksi d. Susunan $rganisai serta sistem dan pr$sedur kerja e. !ukti pelunasan m$dal diset$r minimum dalam bentuk ($t$kp$i bilyet dep$sit$ (. Surat pernyataan bagi pemegang saham bahwa m$dal diset$r tidak berasal dari pinjaman dan sesuai dengan &rinsip Syariah. g. Surat pernyataan tidak merangkap jabatan melebihi ketentuan bagi ang$$ta -ewan #$misaris dan -ireksi. h. Surat pernyataan dari angg$ta direksi bahwa yang bersangkutan tidak mempunyai hubungan keluarga sesuai ketentuan. i. Surat pernyataan dari angg$ta direksi bahwa yang bersangkutan baik se%ara sendiri+sendiri maupun bersama+sama tidak memiliki saham melebii 27E dari m$dal diset$r pada suatu perusahaan lain. !ank berdasarkan &rinsip Syariah yang telah mendapat i in usaha dari -ireksi !ank *nd$nesia wajib melakukan kegiatan usaha selambat+ lambatnya 9/ hari setelah tanggal i in usaha dikeluarkan, "ap$ran pelaksanaan disampaikan kepada !ank *nd$nesia selambat+lambatnya 0/ hari setelah tanggal dimulainya kegiatan $perasi$nal. !ank yan telah mendapat i in usaha wajib men%antumkan kata HSyariahI sesudah kata H!ankI pada penulisan namanya.

2.) B#n" M*#+#,#% Salah satu bank di *nd$nesia yang saat ini telah berusaha melaksanakan prinsip syariah dalam kegiatan usahanya adalah !ank Muamalat. #urang lebih dua bulan setelah ditetapkannya ;; N$. = Tahun 0<<2 tentang &erbankan yang memperkenalkan bank berdasarkan prinsip bagi hasil, !ank Muamalat melakukan $perasi sesuai dengan prinsip syariah *slam, yaitu tepatnya tanggal 0 Mei 0<<2. &ersiapan pendirian !ank Muamalat tersebut sesungguhnya telah dilaksanakan beberapa saat sebelum diundangkannya ;; N$. = Tahun 0<<2. !ank Muamalat meper$leh i in usaha atas dasar #eputusan Menteri #euangan N$. 61/B#M#./01B0<<2 tanggal 2< April 0<<2. &r$duk+pr$duk !ank Muamalat 20

22

a. &enyaluran -ana &r$duk penyaluran dana yang ditawarkan $leh !ank Muamalat meliputi hal+ hal berikut ini > 0. &embiayaan atas dasar prinsip Murabahah &embiayaan ini ada kemiripan dengan kresit m$dal kerja yang diberikan $leh bank k$n)ensi$nal. Tahap pembiayaan ini adalah sebagai berikut > !ank mengangkat nasabah menjadi agen Nasabah melakukan pembelian barang atas nama bank !ank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga yang sama dengan harga beli ditambah tingkat keuntungan tertentu untuk bank &embayaran $leh nasabah setelah jatuh temp$

2. &embiayaan atas dasar prinsip !ai !ithaman Ajil !ai !ithaman Ajil adalah akad jual beli dengan harga sebesar harga p$k$k ditambah dengan tingkat atas dasar keuntungan angsuran. tertentu !esarnya dan tingkat pembayarannya dilakukan

keuntungan, jangka waktu pembayaran, dan jumlah angsuran tersebut didasarkan kesepakatan antara penjual dengan pembeli. &embiayaan ini ditujukan bagi nasabah yang membeli barang m$dal atau barang untuk tujuan in)estasi lainnya. &embiayaan ini ada kemiripan dengan kredit in)estasi yang diberikan $leh !ank k$n)ensi$nal. Tahap pembiayaan ini adalah sebagai berikut> !ank mengangkat nasabah sebagai agen Nasabah melakukan pembelian barang m$dal atas nama bank !ank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga yang sama dengan harga beli ditambah tingkat keuntungan tertentu bagi bank

22

21

Nasabah membayar dengan %ara mengangsur sampai dengan lunas pada waktu yang telah diperjanjikan.

1. &embiayaan atas dasar prinsip Mudharabah &embiayaan ini bertujuan membina kerja sama antara pihak yang memiliki m$dal dana tetapi tidak memiliki m$dal kewirausahaan dalam suatu bidang usaha (bank) dengan pihak yang kekurangan m$dal dana tetapi memiliki m$dal kewirausahaan (nasabah). !ank memberikan m$dal in)estasi dan m$dal kerja (bank sebagai shahibul maal), sedangkan nasabah menjalankan suatu kegiatan usaha (nasabah sebagai mudharib). #euntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sebelumnya, dan kerugian ditanggung $leh pemilik m$dal. Apabila terjadi kerugian, nasabah akan kehilangan imbalan atas kerja kerasnya dan sebagian m$dal (jika nasabah juga menyertakan sebagian m$dal). 6. &embiayaan atas dasar prinsip Musyarakah &embiayaan ini dilakukan $leh dua pemilik m$dal atau lebih untuk menjalankan suatu pr$yek. Semua pihak berhak ikut serta dalam manajemen pr$yek. &r$p$rsi pembagian laba tidak harus sebanding dengan persentase penyertaan m$dal, karena pada prinsipnya penyertaan tidak hanya m$dal tetapi juga keahlian dan waktu. Apabila terjadi kerugian masing+masing pihak bertanggung jawab sesuai pr$p$rsi m$dal masing+masing. 7. &embiayaan atas dasar prinsip @ardh ul 8asan &embiayaan ini ditujukan untuk men$l$ng %al$n peminjam yang sedang terdesak memerlukan dana untuk tujuan kunsumti( maupun pr$dukti(. -ana ini dapat berasal dari dana !a is atau di !ank Muamalat sebagai akat, in(a?, dan sada?ah yang dititipkan $leh sebelum pemberi dial$kasikan pinjaman kepada tidak mustahi??in. meminta

&embiayaan ini diberikan dalam bentuk perjanjian pinjam+meminjam barang uang. !ank dapat pembayaran atau pengembalian lebih dari p$k$k pinjaman. &ihak peminjam diperb$lehkan memberikan imbalan atau pembayaran sebagai tanda terima kasih atas dasar suka rela dan jumlahnya tidak b$leh ditentukan sebelumnya. &emberian imbalan ini hukumnya sunnah. b) &enghimpun -ana

21

26

A. 3ir$ Syariah 3ir$ adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan %ekB bilyet gir$, atau dengan %ara pemindahbukuan. !. Tabungan Syariah Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan %ekBbilyet gir$. D. -ep$sit$ Syariah -ep$sit$ adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan bank.

26

27

27

29

BAB 3. KESIMPULAN DAN SARAN


1.0 #esimpulan Setelah beberapa pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa> 0. &erbankan syariah menjadi salah satu alternati( akti)itas keuangan di *nd$nesia. -engan prinsip syariah yang berlandaskan Al @urAan dan Al 8adist, !ank Syariah dapat dijadikan salah satu lembaga penunjang akti)itas keuangan di *nd$nesia. 2. -engan adanya !ank Syariah, maka umat *slam yang mengharamkan riba memiliki alternati( untuk mengin)estasikan dan meminjam uang se%ara halal. 1. &erbankan syariah memberikan warna baru dalam perkembangan perbankan di *nd$nesia, disebabkan $leh sitem dan prinsipnya yang berbeda dengan !ank #$n)ensi$nal yang telah lebih dulu mun%ul di *nd$nesia. 1.2 Saran Saran kel$mp$k kami agar &erbankan Syariah yang memiliki p$tensi besar ini harus diman(aatkan pemerintah sebagai lembaga intermediasi keuangan di *nd$nesia untuk menumbuhkan perek$n$mian dan juga masyarakat seharusnya menjadikan !ank syariah sebagai partner dalam akti)itas keuangannya karena memiliki banyak keunggulan bila dibandingkan !ank #$n)ensi$nal.

29

2=

DAFTAR PUSTAKA !udi Sant$s$, A. T$t$k,dkk. (2///). Bank - .embaga (euangan .ain. .akarta> Salemba 2mpat. Syariah, -irekt$rat &erbankan. 2/02. /utlook 0erbankan 1yariah 2342, .akarta> !ank *nd$nesia

2=

Anda mungkin juga menyukai