Anda di halaman 1dari 1

3. Susunan gigi yang berdesakan bias disebabkan oleh faktor-faktor seperti : a.

anomali jumlah gigi : kelebihan jumlah gigi kelebihan jumlah gigi disebut mesioden. Terjadi postnatal,paling lambat usia 10-12 tahun. Dan frekuensi terbesarnya terjadi pada gigi insisiv sentral RA (11 dan 21). Anomali jumlah gigi yang erupsi pada palatinal menyebabkan susunan gigi saling tumpang tindih (crowded). Namun anomaly jumlah gigi bisa juga terjadi pada gigi posterior yaitu pada gigi Premolar disebut para premolar dan pada gigi molar disebut para molar. b. Anomali ukuran gigi : makrodonsia anomaly ukuran gigi berkaitan dengan factor herediter yang menyebabkan ketidakharmonisan antara ukuran gigi dan ukuran lengkung rahang. Makrodonsia berarti ukuran gigi melebihi ukuran normal. Dilihat dari gigi insisiv sentral (11 dan 21) dan insisiv lateral (12 dan 22) sebagai patokan. Ukuran insisiv sentral normal sebesar 8-10 mm dan ukuran insisiv lateral 6-8 mm,sedangkan makrodonsia ini gigi yang melebihi ukuran insisiv normal namun bisa juga keempat insisivnya memiliki ukuran normal namun gigi lainnya memiliki anomaly ukuran yang menyebabakan kekurangan tempat pada lengkung rahang untuk tempat erupsi gigi permanen penggantinya sehingga susunan gigi menjadi tumpang tindih (crowded). c. . Adanya deep overbite yang dapat mempengaruhi lengkung rahang mandibula. d. Kebiasaan lip-biting yang dapat mempengaruhi lengkung rahang karena adanya tekanan dari bibir ada gigi insisiv. e. Pergeseran ke arah mesial dari gigi molar permanen yang menempati ruang yang seharusnya ditempati oleh gigi premolar, setelah gigi molar susu tanggal secara prematur. Gigi premolar kemudian tumbuh dengan melanggar ruang yang seharusnya ditempati gigi caninus dan insisivus.

Anda mungkin juga menyukai