Anda di halaman 1dari 32

ANALISIS KERUSAKAN JALAN FLEXIBLE AKIBAT BEBAN OVERLOAD PADA RUAS STUDI ANTANG KASSI

Mahasiswa : Arsyikawati Rezki D 111 11 !"" # (ahasiswa S' )eknik Sipil Uni%ersitas *asanuddin "l. Perintis &emerdekaan &m. '+ Kampus Tamalanrea, Makassar 90245, Sul Sel

Pembimbin I : Dr. $r. H. Nur Ali% &T #osen "urusan )eknik Sipil ,akultas )eknik Uni%ersitas *asanuddin "l. Perintis &emerdekaan &m. '+ &ampus )amalanrea, (akassar -+./0, Sul$Sel Tel! "04##$ 5%&'(' dan )ax!" 04##$ 5%0505

Pembimbin II : Dr. Eng. Ar'y Asya'% ST. &sc. #osen "urusan )eknik Sipil ,akultas )eknik Uni%ersitas *asanuddin "l. Perintis &emerdekaan &m. '+ &ampus )amalanrea, (akassar -+./0, Sul$Sel Tel! "04##$ 5%&'(' dan )ax!" 04##$ 5%0505

ABSTRAK Struktur perkerasan jalan dalam menjalankan fungsinya berkurang sebanding dengan bertambahnya umur perkerasan dan bertambahnya beban lalu lintas yang dipikul dari kondisi awal desain perkerasan tersebut. Lalu lintas yang semakin padat dan berkembang seiring dengan perkembangan disegala aspek kehidupan. Umur perkerasan jalan ditetapkan pada umumnya berdasarkan jumlah kumulatif lintasan kendaraan standar (CESA, cummulative equivalent standar axle) yang diperkirakan akan melalui perkerasan trsebut, diperhitungkan dari mulai perkerasan tersebut dibuat dan dipakai umum sampai dengan perkerasan tersebut dikategorikan rusak (habis nilai pelayanannya). Pertumbuhan ekonomi yang cepat menuntut suatu permintaan pelayanan pada transportasi jalan yang lebih baik, kenyamanan, keamanan dan keselamatan pergerakan Kata kunci Perkerasan, !eban lalu Lintas.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang "alan merupakan prasarana yang sangat menunjang bagi kebutuhan hidup masyarakat,kerusakan jalan dapat berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi terutama pada sarana transportasi darat. #ampak pada konstruksi jalan yaitu perubahan bentuk lapisan permukaan jalan berupa lubang (potholes), bergelombang (rutting), retak$retak dan pelepasan butiran (ra%elling) serta gerusan tepi yang menyebabkan kinerja jalan menjadi menurun. &omperhensifitas perencanaan prasarana jalan di suatu wilayah mulai dari tahapan prasur%ey, perencanaan dan perancangan teknis, pelaksanaan pembangunan fisiknya hingga pemeliharaan harus integral dan tidak terpisahkan sesuai kebutuhan saat ini dan

'

prediksi umur pelayanannya di masa mendatang agar tetap terjaga ketahanan fungsionalnya. Perkerasan dan struktur perkerasan merupakan struktur yang terdiri dari satu atau beberapa lapis perkerasan dari bahan$bahan yang diproses, dimana fungsinya untuk mendukung berat dari beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti pada konstruksi jalan itu sendiri. Struktur perkerasan terdiri dari beberapa lapisan dengan kekerasan dan daya dukung yang berbeda$ beda, tiap lapisan perkerasan harus terjamin kekuatan dan ketebalannya sehingga tidak akan mengalami distress yaitu perubahan karena tidak mampu menahan beban dan tidak cepat kritis atau *ailure. Pada dasarnya jalan akan mengalami penurunan fungsi strukturalnya sesuai dengan bertambahnya umur, apalagi jika dilewati oleh truk$truk dengan muatan yang cenderung berlebih. "alan$jalan raya saat ini mengalami kerusakan dalam waktu yang relatif sangat pendek (kerusakan dini) baik jalan yang baru dibangun maupun jalan yang baru diperbaiki (+verla,). !eberapa hasil penelitian yang telah dilakukan, penyebab utama kerusakan jalan adalah mutu pelaksanaan, drainase, dan beban berlebih. &erusakan jalan saat ini menjadi suatu yang kontro%ersial dimana satu pihak mengatakan kerusakan dini pada perkerasan jalan disebabkan karena jalan didesain dengan tingkat kualitas dibawah standar dan di pihak lain menyatakan kerusakan dini perkerasan jalan disebabkan terdapatnya kendaraan dengan muatan berlebih (+verl+adin-) yang biasanya terjadi pada kendaraan berat. )erdapatnya beban berlebih pada jalan disebabkan penyelewengan pengawasan pada jembatan timbang terhadap beban kenderaan yang melintasi jalan. #isamping kedua hal tersebut faktor lain yang menyebabkan kerusakan dini pada perkerasan yaitu drainase jalan yang tidak berfungsi dengan baik. #ampak nyata yang ditimbulkan oleh muatan berlebih (+verl+adin-) adalah kerusakan jalan sebelum periode1umur teknis rencana tercapai. #ampak negatif lain yang timbul dari kelebihan muatan adalah menurunnya tingkat keselamatan, menurunnya tingkat pelayanan lalu$lintas, dan menurunnya kualitas lingkungan. &erusakan jalan yang timbul merupakan gabungan dari beberapa faktor yang saling berkaitan. #isamping adanya beban berlebih (+verl+adin-), faktor lain seperti perencanaan, pengawasan, pelaksanaan dan lingkungan juga memberikan kontribusi pada kerusakan jalan (.urnal Master /lan Trans+rtasi 0arat 2005, 1al 222 #2). Secara definisi beban berlebih (+verl+adin-) adalah suatu kondisi beban gandar kendaraan melebihi beban standar yang digunakan pada asumsi desain perkerasan jalan atau jumlah lintasan operasional sebelum umur rencana tercapa, atau sering disebut dengan kerusakan dini. Sedangkan umur rencana perkerasan jalan adalah jumlah repetisi beban lalu lintas ( dalam satuan 23ui%alent standart 45le Load, 2S4L) yang dapat dilayani jalan sebelum terjadi kerusakan srtuktural pada lapisan perkerasan. &erusakan jalan akan terjadi lebih cepat karena jalan terbebani melebihi daya dukungnya. &erusakan ini disebabkan oleh salah satu faktor yaitu terjadinya beban berlebih (+verl+adin-) pada kendaraan yang mengangkut muatan melebihi ketentuan batas beban yang ditetapkan yang secara signifikan akan meningkatkan daya rusak (30) 4 ve1icle .

dama-e *akt+r) kenderaan yang selanjutnya akan memperpendek umur pelayanan jalan. !eban berlebih (+verl+ad) akan menyebabkan kerusakan dini akan terjadi pada jalan, karena jalan terbebani oleh kenderaan yang mengangkut beban berlebih, hal ini akan menyebabkan 62S4 rencana akan tercapai sebelum umur jalan yang direncanakan pada saat mendesign jalan. Umur rencana perkerasan jalan adalah jumlah tahun dari saat jalan tersebut dibuka untuk lali$lintas kenderaan sampai diperlukan suatu perbaikan struktural atau sampai diperlukan o%erlay lapisan perkerasan (Sukirman, #999). 1." &aksu' Dan Tu(uan Penulisan Pengurangan umur rencana perkerasan jalan dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satu adalah akibat adanya kelebihan muatan pada kendaraan. )ugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh kelebihan muatan terhadap umur rencana perkerasan jalan raya, sehingga terjadinya kerusakan perkerasan jalan dan besarnya pengaruh kelebihan muatan kendaraan terhadap umur rencana jalan dapat diketahui. 1.) P*k*k Ba+asan Dan Batasan &asala+ (aka dengan adanya masalah beban berlebih dalam tugas akhir ini dilihat '. Seberapa besar pengaruh kelebihan muatan terhadap umur perkerasan jalan raya. .. ,aktor$faktor yang menjadi penyebab umur aspal tidak sampai pada umur perencenaan. 7. #alam penulisan ini, penulis hanya menggunakan rumus$ rumus yang telah ada dalam pedoman perencanaan dan perkerasan lentur. 4dapun mengenai penurunan rumus tidak dibahas dalam penulisan ini. Pada penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi masalah yaitu hanya pada pembahasannya pada pengaruh kendaraan dengan muatan berlebih terhadap umur perkerasan jalan dengan komposisi lalu lintas yang telah ada di 8ndonesia. &endaraan yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah kendaraan yang mempunyai pengaruh yang cukup besar pada struktur perkerasan jalan dan kendaraan yang kemungkinan besar biasa dijumpai di jalan raya dimuati dengan beban yang berlebih seperti pada truk, trailer maupun kendaraan berat lainnya. !eban berlebih yang digunakan dalam skripsi ini adalah beban sumbu standar kendaraan melebihi dari beban sumbu yang telah ditetapkan. "enis kontruksi perkerasan adalah kontrusi perkersan lentur (*lexi5le pavement) yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. #imana lapisan$lapisan perkerasannya bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.

". T$N,AUAN PUSTAKA ".1 U-uPerkerasan jalan merupakan lapisan yang terletak diantara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan, sehingga merupakan lapisan yang berhubungan langsung dengan kendaraan. Lapisan ini yang berfungsi memberikan pelayanan terhadap lalu$lintas dan menerima beban repetisi lalu$ lintas setiap harinya, oleh karena itu pada waktu penggunaannya diharapkan tidak mengalami kerusakan$ kerusakan yang dapat menurunkan kualitas pelayanan lalu$lintas. Untuk mendapatkan perkerasan yang memiliki daya dukung yang baik dan memenuhi faktor keawetan dan faktor ekonomis yang diharapkan maka perkerasan dibuat berlapis$lapis. Pada gambar ..' diperlihatkan lapisan$lapisan perkerasan yang paling atas disebut lapisan permukaan yaitu kontak langsung dengan roda kendaraan dan lingkungan sehingga merupakan lapisan yang cepat rusak terutama akibat air. #ibawahnya terdapat lapisan pondasi, dan lapisan pondasi bawah, yang diletakkan diatas tanah dasar yang telah dipadatkan. Selain itu juga, untuk menghasikan perkerasan dengan kualitas dan mutu yang direncanakan maka dibutuhkan pengetahuan tentang sifat, pengadaan dan pengelolaan agregat, serta sifat bahan pengikat seperti aspal dan semen yang menjadi dasar untuk merancang campuran sesuai jenis perkerasan yang dibutuhkan.

9ambar ..' Susunan &onstruksi Perkerasan Lentur

9ambar ... Penyebaran !eban :oda *ingga Lapisan Subgrade Pada gambar ... terlihat bahwa beban kenderaan dilimpahkan ke perkerasan jalan melalui bidang kontak roda berupa beban terbagi rata (w). !eban tersebut diterima oleh lapisan permukaan (sur*ace c+urse ) dan disebarkan hingga ketanah dasar (su5-rade), dan menimbulkan gaya pada masing$masing lapisan sebagai akibat perlawanan dari tanah dasar terhadap beban lalu lintas yang diterimanya. !eban tersebut adalah '. (uatan atau berat kenderaan berupa gaya %ertikal .. 9aya gesekan akibat rem berupa gaya hori;ontal 7. Pukulan roda kenderaan berupa getaran$getaran &arena sifat dari beban tersebut semakin kebawah semakin menyebar, maka pengaruhnya semakin berkurang sehingga muatan yang diterima masing$ masing lapisan berbeda. (enurut <oder, 2. " dan =itc;ak ('->0), pada umumnya jenis konstruksi perkerasan jalan ada . jenis Perkerasan Lentur ")lexi5le /avement$ <aitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Perkerasan &aku "6i-id /avement$ <aitu perkerasan yang menggunakan semen "p+rtland cement$ sebagai bahan pengikat. Selain dari dua jenis perkerasan tersebut, di 8ndonesia sekarang dicoba dikembangkan jenis gabungan ri-id *lexi5le pavement atau c+mp+site pavement, yaitu perpaduan antara perkerasan lentur dan kaku. "." De.inisi Perkerasan Lentur !"e#ib"e $a%emen& # &onstruksi perkerasan lentur (fle5ible pa%ement), adalah perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan lapisan$lapisan perkerasannya bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. 4spal itu sendiri adalah material berwarna hitam atau coklat tua, pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat. "ika aspal dipanaskan sampai suatu temperatur tertentu, aspal dapat menjadi lunak 1 cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan aspal beton atau dapat masuk ke dalam pori$pori yang ada pada penyemprotan 1 penyiraman 0

pada perkerasan macadamatau pelaburan. "ika temperatur mulai turun, aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada tempatnya (sifat termoplastis).Sebagai salah satu material konstruksi perkerasan lentur, aspal merupakan salah satu komponen kecil, umumnya hanya / $ '+ ? berdasarkan berat atau '+ $ '0 ? berdasarkan %olume, tetapi merupakan komponen yang relatif mahal. 4spal minyak yang digunakan untuk perkerasan jalan merupakan proses hasil residu dari destilasi minyak bumi, sering disebut sebagai aspal semen. 4spal semen bersifat mengikat agregat pada campuran aspal beton dan memberikan lapisan kedap air, serta tahan terhadap pengaruh asam, basa dan garam. *al ini berarti jika dibuatkan lapisan denganmempergunakan aspal sebagai pengikat dengan mutu yang baik dapat memberikan lapisan kedap air dan tahan terhadap pengaruh cuaca dan reaksi kimia yang lain. Sifat aspal berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan rapuh sehingga daya adhesinya terhadappartikel agregat akan berkurang. Perubahan ini dapat diatasi 1 dikurangi jika sifat$sifat aspal dikuasai dan dilakukan langkah$langkah yang baik dalam proses pelaksanaan. ".) Pr*se'ur Perencanaan 'an Per+itungan Perkerasan Lentur !erikut ini adalah prosedur perhitungan perkerasan lentur menurut (etode 44S*)@ '--7. Struktur perkerasan lentur (,le5ible Pa%ement) jalan, (etode yang digunakan adalah (etode Pt )$+'$.++.$!, yang diadopsi dari (etode 4S*)@ '--7 dengan langkah$langkah perencanaan sebagai berikut a. (enentukan 8ndeks Permukaan awal (8P+) yaitu kinerja struktur perkerasan dengan menggunakan tabel khusus untuk jenis perkerasan yang dipergunakan untuk lapis permukaan. b. (enentuakan 8ndeks Permukaan akhir (8Pt) sesuai (etode Pt )$+'$ .++.$! yang mempunyai lebih banyak pilihan nilai dibandingkan dengan (etode 44S*)@ '--7. c. (engasumsikan nilai SA yang digunakan untuk menentukan angka eki%alen. d. (enentukan angka eki%alen setiap jenis kendaraan dengan terlebih dahulu menentukan angka eki%alen masingmasing sumbu. e. (enentukan faktor distribusi arah (#4) jika %olume lalulintas yang tersedia dalam . arah #4 berkisar antara +,7 B+,>. Untuk perencanaan pada umumnya diambil nilai #4 senilai o,0. f. (enentukan factor distribusi lajur (#L) yaitu factor distribusi ke lajur rencana. g. (enghitung lintas eki%alen selama umur rencana (='C). h. (enentukan :eabilitas1 reability, tingkat reabilitas tinggi menunjukan jalan yang melayani lalulintas paling banyak, sedangkan tingkat yang paling rendah yaitu 0+? menunjukan jalan lokal. "./ &uatan Su-0u Ter0erat D

(uatan sumbu adalah jumlah tekanan roda dari satu sumbu kendaraan terhadap jalan. "ika dilihat pada PP nomor /7 tahun '--7 tentang Prasarana dan Lalu Lintas "alan dapat disimpulkan bahwa muatan sumbu terberat adalah beban sumbu salah satu terbesar dari beberapa beban sumbu kendaraan yang harus dipikul oleh jalan. Pada Undang$undang Ao. .. tahun .++- tentang lalu lintas dan angkutan jalan, pengelompokan jalan menurut kelas jalan terdiri atas a. "alan kelas 8, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi ..0++ mm, ukuran panjang tidak melebihi 'C.+++ mm, ukuran paling tinggi /..++ mm, dan muatan sumbu terberat '+ ton. b. "alan kelas 88, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi ..0++ mm, ukuran panjang tidak melebihi '..+++ mm, ukuran paling tinggi /..++ mm, dan muatan sumbu terberat C ton. c. "alan kelas 888, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi ..'++ mm, ukuran panjang tidak melebihi -.+++ mm, ukuran paling tinggi 7.0++ mm, dan muatan sumbu terberat C ton. d. "alan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar melebihi ..0++ mm, ukuran panjang melebihi 'C.+++ mm, ukuran paling tinggi /..++ mm, dan muatan sumbu terberat lebih dari '+ ton. ".1 Be0an Su-0u Stan'ar Stan'ar' a2le l*a'# &onstruksi perkerasan jalan direncanakan dengan sejumlah repetisi beban kendaraan dalam satuan standard axle l+ad "SA7$ sebesar 'C.+++ lbs atau C,'D ton untuk as tunggal roda ganda "sin-el axle dual 81eel$. #i lapangan berat dan konfigurasi sumbu kendaraan di dalam perhitungan perkerasan perlu terlebih dahulu ditransformasikan ke dalam equivalent standard axle l+ad "ESA7$. 4ngka ekui%alen beban sumbu kendaraan (2) adalah angka yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintas beban sumbu tunggal1ganda kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh sua$ tu lintasan beban standar sumbu tunggal seberat C,'D ton ('C+++ lb). ".! Sisa U-ur Perkerasan Re-aining Li.e# Umur sisa perkerasan merupakan konsep kerusakan fatik1lelah yang diakibatkan oleh beban repetisi kendaraan secara berulang$ulang yang merusak perkerasan dan mengurangi kapasitas beban repetisi yang dapat ditanggung oleh suatu perkerasan hingga perkerasan tersebut mengalami keruntuhan "*ailure$9 44S*)@ ('--7) memberikan rumus untuk menentukan umur sisa perkerasan yaitu ::::::9" persamaan 292$

>

#engan :L Ap A',0

6emainin- li*e (?) T+tal tra**ic yang telah melewati perkerasan (2S4L) T+tal tra**ic pada kondisi perkerasan berakhir "*ailure$ (2S4L)

".3 PARA&ETER PEREN4ANAAN PERKERASAN ".3.1. Be0an Lalu Lintas #engan mengetahui secara tepat tingkat kemampuan suatu jalan dalam menerima suatu beban lalu lintas, maka tebal lapisan perkerasan jalan dapat ditentukan dan umur rencana perkerasan tersebut akan sesuai dengan yang direncanakan. !eban berulang atau repetition load merupakan beban yang diterima struktur perkerasan dari roda$roda kenderaan yang melintasi jalan raya secara dinamis selama umur rencana. !esar beban yang diterima bergantung dari berat kenderaan, konfigurasi sumbu, bidang kontak antara roda dan kendaraan serta kecepatan dari kendaraan itu sendiri. *al ini akan memberi suatu nilai kerusakan pada perkerasan akibat muatan sumbu roda yang melintas setiap kali pada ruas jalan. !erat kendaraan dibebankan ke perkerasan jalan melalui roda kendaraan yang terletak di ujung$ujung sumbu kendaraan. (asing$masing kendaraan mempunyai konfigurasi sumbu yamg berbeda$beda. Sumbu depan dapat merupakan sumbu tunggal roda, sedangkan sumbu belakang dapat merupakan sumbu tunggal, ganda maupun triple. !erat kenderaan dipengaruhi oleh faktor$ faktor sebagai berikut '. ,ungsi jalan &endaraan berat yang memakai jalan arteri umumnya memuat muatan yang lebih berat dibandingkan dengan jalan pada medan datar. .. &eadaan medan "alan yang mendaki mengakibatkan truk tidak mungkin memuat beban yang lebih berat jika dibandingka n dengan jalan pada medan datar. 7. 4kti%itas ekonomi di daerah yang bersangkutan "enis dan beban yang diangkut oleh kenderaan berat sangat tergantung dari jenis kegiatan yang ada di daerah tersebut, truk di daerah industri mengangkut beban yang berbeda jenis dan beratnya dengan di daerah perkebunan. /. Perkembangan daerah !eban yang diangkut kendaraan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan daerah di sekitar lokasi jalan. ".3.". Daya Dukung Tana+ Dasar DDT# C

Sifat masing$masing jenis tanah tergantung dari tekstur, kepadatan, kadar air, kondisi lingkungan dan sebagainya. )anah dengan tingkat kepadatan yang tinggi mengalami perubahan %olume yang kecil jika terjadi perubahan kadar air dan mempunyai daya dukung yag lebih besar jika dibandingkan dengan tanah yang sejenis yang tingkat kepadatannya lebih rendah. #aya dukung tanah dasar (subgrade) pada perencanaan perkerasan lentur dinyatakan dengan nilai 6!: (Cali*+rnia ;earin- 6ati+). 6!: pertama kali diperkenalkan oleh 6alifornia #i%ision @f *ighways pada tahun '-.C. @rang yang banyak mempopulerkan metode ini adalah @.".Porter. *arga 6!: itu sendiri dinyatakan dalam persen. *arga 6!: tanah dasar yaitu nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai 6!: '++? dalam memikul beban lalu lintas. )erdapat beberapa parameter penunjuk mutu daya dukung tanah dasar, dan 6!: merupakan parameter penunjuk daya dukung tanah dasar yang paling umum digunakan di 8ndonesia. *arga 6!: dapat dinyatakan atas harga C;6 7a5+rat+rium dan harga C;6 7apan-an. *ubungan antara daya dukung tanah (##)) dengan 6!: dapat menggunakan grafik korelasi pada gambar ../ atau dapat mengunakan rumus ##) E /,7 log 6!: F ',> ....................!ina (arga ##) E 7.>' log 6!: F '.70 ................44S*)@ Pada pedoman ini digunakan (odulus :esilien ((:) sebagai parameter tanah dasar yang digunakan dalam perencanaan. &orelasi 6!: dengan (odulus :esilient ((:) adalah sebagai berikut (: (psi) E '0++ 5 6!: atau (: ((Pa) E '+ 5 6!:

5a-0ar ".). 5ra.ik K*relasi 4BR 'an DDT

".3.). 6akt*r Regi*nal 6R # -

,aktor regional berguna untuk memperhatikan kondisi jalan yang berbeda antara jalan yang satu dengan jalan yang lain. ,aktor :egional mencakup permeabilitas tanah, kondisi drainase yang ada, kondisi persimpangan yang ramai, pertimbangan teknis dari perencana seperti ketinggian muka air tanah, perbedaan kecepatan akibat adanya hambatan$hambatan tertentu, bentuk alinemen (keadaan medan) serta persentase kenderaan dengan berat '7 ton, dan kenderaan yang berhenti, sedangkan iklim mencakup curah hujan rata$rata pertahun. &ondisi lingkungan setempat sangat mempengaruhi lapisan perkerasan jalan dan tanah dasar antara lain '. !erpengaruh terhadap sifat teknis konstruksi perkerasan dan sifat komponen material lapisan perkerasan. .. Pelapukan bahan material 7. (empengaruhi penurunan tingkat kenyamanan dari perkerasan jalan Pengaruh perubahan musim, perbedaan temperatur kerusakan$kerusakan akibat lelahnya bahan, sifat material yang digunakan dapat juga mempengaruhi umur pelayanan jalan. ".3./. Pertu-0u+an Lalu Lintas i 7# <ang dimaksud dengan pertumbuhan lalu lintas adalah pertambahan atau perkembangan lalu lintas dari tahun ke tahun selama umur rencana. ,aktor yang mempangaruhi besarnya pertumbuhan lalu lintas adalah '. Perkembangan daerah tersebut. .. !ertambahnya kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut 7. Aaiknya keinginan untuk memiliki kenderaan pribadi. ".3.1. U-ur Rencana UR# Umur rencana adalah jumlah waktu dalam tahun dihitung sejak jalan tersebut mulai dibuka sampai saat diperlukan perbaikan berat atau dianggap perlu untuk diberi lapis permukaan yang baru. ".3.!. Relia0ilitas :eliabilitas adalah kemungkinan (pr+5a5ilit,) jenis kerusakan tertentu atau kombinasi jenis kerusakan pada struktur perkerasan akan tetap lebih rendah dalam rentang yang diijinkan dalam umur rencana. &onsep reliabilitas merupakan upaya untuk menyertakan derajat kepastian (de-ree +* certaint,) ke dalam proses perencanaan untuk menjamin bermacam$macam alternati%e perencanaan akan bertahan selama selang waktu yang direncanakan (umur rencana). ,aktor perencanaan reliabilitas memperhitungkan kemungkinan %ariasi perkiraan lalu$ lintas dan karenanya memberikan tingkat reliabilitas (:) dimana seksi perkerasan akan bertahan selama selang waktu yang direncanakan. Pada umumnya, dengan meningkatnya %olume lalu$lintas dan kesukaran untuk mengalihkan lalu$lintas, resiko tidak memperlihatkan kinerja yang diharapkan harus ditekan. *al ini dapat diatasi dengan memilih tingkat reliabilitas yang lebih tinggi. )abel ..7 memperlihatkan rekomendasi tingkat reliabilitas untuk bermacam$macam klasifikasi jalan. Perlu dicatat bahwa tingkat reliabilitas '+

yang lebih tinggi menunjukkan jalan yang melayani lalu$lintas paling banyak, sedangkan tingkat yang paling rendah, 0+ ? menunjukkan jalan lokal. )abel ..7. :ekomendasi tingkat reliabilitas untuk bermacam$macam klasifikasi jalan. :ekomendasi tingkat reliabilitas &lasifikasi jalan Perkotaan 4ntar kota !ebas hambatan C0 B --.C+ B --,4rteri C+ B ->0 B -0 &olektor C+ B -0 >0 B -0 Lokal 0+ B C+ 0+ B C+
Sum5er ! /ed+man /erencanaan Te5al /erkerasan 7entur 0ep9/< "/t T 0# 2002 ;$

:eliabilitas kinerja perencanan dikontrol dengan faktor reliabilitas (,:) yang dikalikan dengan perkiraan lalu$lintas (='C) selama umur rencana untuk memperoleh prediksi kinerja (='C). Untuk tingkat reliabilitas (:) yang diberikan, reliability factor merupakan fungsi dari de%iasi standar keseluruhan (o%erall standard de%iation, So) yang memperhitungkan kemungkinan %ariasi perkiraan lalu$lintas dan perkiraan kinerja untuk ='C yang diberikan. #alam persamaan desain perkerasan lentur, le%el of reliabity (:) diakomodasi dengan parameter penyimpangan normal standar (standard n+rmal deviate, G:). )abel ../ memperlihatkan nilai G: untuk le%el of ser%iceability tertentu. Penerapan konsep reliability harus memperhatikan langkah$langkah berikut ini '. #efinisikan klasifikasi fungsional jalan dan tentukan apakah merupakan jalan perkotaan atau jalan antar kota. .. Pilih tingkat reliabilitas dari rentang yang diberikan pada )abel ../. 7. #e%iasi standar (So) harus dipilih yang mewakili kondisi setempat.:entang nilai So adalah +,/+ B +,0+. )abel ../. Ailai penyimpangan normal standar (standar normal de%iate) untuk tinggkat reabilitas tertentu

''

:eliabilitas, : (?) 0+ D+ >+ >0 C+ C0 -+ -' -. -7 -/ -0 -D -> -C ---,--,--

Standar normal de%iate, G: + $+,.07 $+,0./ $+,D>/ $+,C/' $',+7> $',.C. $',7/ $',/+0 $',/>D $',000 $',D/0 $',>0' $',CC' $.,+0/ $.,7.> $7,+$7,>0

Sum5er ! AAS=T>?9( =al 2 '2

".3.3. ,u-la+ La(ur Lalur rencana merupakan salah satu lalur lalu lintas dari suatu ruas jalan raya, yang menampung lalu lalu lintas terbesar (lajur dengan %olume tertinggi). Umumnya lajur rencana adalah salah salah satu lajur dari jalan raya dua lajur atau tepi luar dari jalan raya yang berlajur banyak. Persentase kendaraan pada jalur rencana dapat juga diperoleh dengan melakukan sur%ey %olume lalu lintas. "ika jalan tidak memiliki tanda batas lajur, maka jumlah lajur ditentukan dari lebar perkerasan menurut tabel ..0 dan ..D di bawah ini )abel ..0. "umlah Lajur !erdasarkan Lebar Perkerasan Lebar Perkerasan "umlah Lajur (n)

'.

L I /,0+ m /,0+ m J L I C,++ m C,++ m J L I '',.0 m '',.0 m J L I '0,++ m '0,++ m J L I 'C,>0 m 'C,>0 m J L I ..,++ m

' jalur . jalur 7 jalur / jalur 0 jalur D jalur

Sum5er ! /ed+man /erencanaan Te5al 7apis Tam5a1 /erkerasan 7entur0ep9/<"/t T 0# 2005 ;$

)abel ..D. ,aktor #istribusi Lajur (#L) "umlah lajur per arah ' . 7 / ? beban gandar standar dalam lajur rencana '++ C+ B '++ D+ B C+ 0+ B >0

Sum5er ! /ed+man /erencanaan Te5al /erkerasan 7entur 0ep9/< "/t T 0# 2002 ;$

".3.8. K*e.isien Distri0usi Ken'eraan DD# &eofisien distribusi kenderaan (##) untuk kenderaan ringan dan berat yang lewat pada jalur rencana ditentukan menurut tabel ..>. )abel ..>. &oefisien #istribusi &enderaan (##) H HH "umlah &endaraan :ingan ) &endaraan !erat ) ' arah . arah ' arah . arah Lajur ' jalur ',++ ',++ ',++ ',++ . jalur +,D+ +,0+ +,>+ +,0+ 7 jalur +,/+ +,/+ +,0+ +,/>0 / jalur $ +,7+ $ +,/0 0 jalur $ +,.0 $ +,/.0 D jalur $ +,.+ $ +,/+
Sum5er ! /ed+man /erencanaan Te5al 7apis Tam5a1 /erkerasan 7entur0ep9/< "/t T 0# 2005 ;$

Keteran-an !
@$ ;erat t+tal A 5 t+n, misaln,a m+5il penumpan-, pick up, m+5il 1antaran9 @@$ ;erat t+tal B t+n, misaln,a ! 5us, truk, trakt+r, semi trailer, trailer

".3.9. K*e.isien Drainase ,aktor yang digunakan untuk memodifikasi koefisien kekuatan relatif sebagai fungsi yang menyatakan seberapa baiknya struktur perkerasan dapat mengatasi pengaruh negatif masuknya air ke dalam struktur perkerasan. #alam buku ini diperkenalkan konsep koefisien drainase untuk mengakomodasi kualitas sistem drainase yang dimiliki perkerasan jalan. )abel ..C memperlihatkan definisi umum mengenai kualitas drainase. )abel ..C.#efinisi kualitas drainase &ualitas drainase 4ir hilang dalam '7

!aik sekali !aik Sedang "elek "elek sekali

. jam ' hari ' minggu ' bulan air tidak akan mengalir

Sum5er ! AAS=T>?9( =al 22 22

,aktor untuk memodifikasi koefisien kekuatan relatif ini adalah koefisien drainase (m) dan disertakan ke dalam persamaan 8ndeks )ebal Perkerasan (8)P) bersama$sama dengan koefisien kekuatan relati%e (a) dan ketebalan (#). )abel ..- memperlihatkan nilai koefisien drainase (m) yang merupakan fungsi dari kualitas drainase dan persen waktu selama setahun struktur perkerasan akan dipengaruhi oleh kadar air yang mendekati jenuh. )abel ..-.&oefisien drainase (m) untuk memodifikasi koefisien kekuatan relati%e material untreated base dan subbase pada perkerasan lentur &ualitas drainase !aik sekali !aik Sedang "elek "elek sekali Persen waktu struktur perkerasan dipengaruhi oleh kadar air yang mendekati jenuh I'? 'B0? 0 B .0 ? K .0 ? ',/+ B ',70 ',70 B ',7+ ',7+ B ',.+ ',. ',70 B ',.0 ',.0 B ','0 ','0 B ',++ ' ',.0 B ','0 ','0 B ',+0 ',++ B +,C+ +,C ','0 B ',+0 ',+0 B +,C+ +,C+ B +,D+ +,D ',+0 B +,-0 +,+C B +,>0 +,D+ B +,/+ +,/

".3.1:. $n'eks Per-ukaan Awal $P*# 8ndeks permukaan adalah suatu angka yang dipergunakan untuk menyatakan nilai daripada kerataan1kehalusan serta kekokohan permukaan yang berkaitan dengan tingkat pelayanan bagi lalu lintas yang lewat. #alam menentukan indeks permukaan awal rencana (8Po) perlu diperhatikan jenis permukaan jalan (kerataan1kehalusan serta kekokohan) pada awal umur rencana. 4dapun beberapa nilai 8Pt beserta artinya adalah seperti tersebut di bawah ini $ 8Pt E ',+ adalah menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat sehingga sangat mengganggu lalu lintas kenderaan. $ 8Pt E ',0 adalah tingkat pelayanan teendah yang masih mungkin (jalan tidak putus). $ 8Pt E .,+ adalah tingkat pelayanan jalan terendah jalan yang masih mantap. $ 8Pt E .,0 adalah menyatakan permukaan jalan masih cukup stabil dan baik. !erdasarkan tabel di bawah ini '/

)abel ..'+. 8ndeks Permukaan awal Umur :encana (8Po) "enis lapis perkerasan Laston Lasbutag *:4 !urda !urtu Lapen Latsbum !uras Latasir "alan tanah "alan kerikil 8Po L/ 7,-$7,0 7,-$7,0 7,/$7,+ 7,-$7,0 7,/$7,+ 7,-$7,0 7,/$7,+ 7,/$7,+ .,-$.,0 .,-$.,0 .,-$.,0 .,-$.,0 J.,/ J.,/ :oughness mm1km J '+++ K '+++ J .+++ K .+++ J .+++ K .+++ I .+++ I .+++ J 7+++ K 7+++

Sum5er ! 0irekt+rat .enderal ;ina Mar-a, "2002$

".3.11. $n'eks Per-ukaan Ak+ir $Pt# #alam menentukan indeks permukaan akhir umur rencana perlu dipertimbangkan faktor$faktor klasifikasi fungsional jalan dan jumlah lintas eki%alen rencana (L2:), berdasarkan tabel di bawah ini )abel ..''. 8ndeks Permukaan 4khir Pada 4khir Umur :encana (8Pt) L2: E Lintas 2ki%alen :encana I '+ '+$'++ '++$'+++ K'+++ Lokal ',+$',0 ',0 ',0$.,+ &lasifikasi "alan &olektor 4rteri ',0 ',0$.,+ ',0$.,+ . . .,+$.,0 .,+$.,0 .,0 )ol

Sum5er ! 0irekt+rat .enderal ;ina Mar-a, "2002$

.,0

). &ET;D;L;5$ PENEL$T$AN ).1 U-uPada kondisi ideal, berat, daya angkut, dan dimensi kendaraan yang melewati suatu jalan menjadi acuan dalam pembangunan suatu jalan. 4kan tetapi perkembangan dalam teknologi transportasi sering tidak diimbangi peningkatan desain jalan, sehinggga daya angkut dan dimensi kendaraan perlu diatur. #aya angkut dan dimensi kendaraan diatur dengan beberapa tujuan seperti, melindungi jalan dari kerusakan dini sehingga umur jalan dapat dipertahankan, mewujudkan standar keselamatan jalan, mewujudkan standar '0

tingkat pelayanan lalu lintas, dan mewujudkan standar tingkat pelayanan lingkungan. 4kibat yang ditimbulkan oleh muatan berlebih (+verl+adin-) adalah kerusakan jalan sebelum periode1 umur teknis tercapai. Secara langsung kondisi yang terjadi adalah kerusakan jalan secara langsung yang dapat mengakibatkan kemacetan yang pada akhirnya merugikan pemerintah (sebagai pengelola jalan) dan masyarakat umum. #engan keterbatasan dana pemeliharaan, kondisi ini akan mengakibatkan dana tersedot pada suatu lokasi yang akan mengurangi alokasi untuk jaringan yang lain, yang pada akhirnya akan mengakibatkan kerusakan pada seluruh jaringan (.urnal Masterplan Transp+rtasi 0arat 2005, 1al 222 ##). )." Pengu-<ulan Data (etode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mencapai tujuan penulisan ini adalah a. Pengumpulan data primer #ata primer didapat dari sur%ey dilapangan yang dilakukan dengan meninjau langsung ke tempat penelitian sehingga dapat dianalisa data yang diperoleh untuk menarik kesipulan dan menyajikan sarana yang di anggap perlu. b. Pengumpulan data sekunder #ata sekunder adalah data yang didapat melalui instansi terkait dan literatur$ literatur yang berhubungan dengan tugas akhir ini .

).) =aktu'anL*kasi Penelitian =aktu penelitian Pengambilan data L*: ./ B 7+ "uni .+'7 Pengambilan data berat kendaraan pada "embatan )imbang Somba @Pu '0$ '- "uli .+'7 Lokasi penelitian berada di "ln. )amangappa :aya 4ntang $ &assi )./ Kerangka Alir Penelitian #alam melakukan penelitian ini dibuat langkah$langkah pelaksanaan alur kegiatan penelitian agar proses pelaksanaan dapat berjalan secara sistematis agar dapat tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Langkah pertama yang dilakukan adalah studi pendahuluan yang selanjutnya diteruskan dengan kajian pustaka dan

'D

berbagai teori dasar. Untuk dapat mendalami hal tersebut diatas maka dibuat alir penelitian seperti bagan di bawah ini. (UL48 Studi Pustaka Pengklasifikasian #ata Pengumpulan #ata

#ata Primer #ata Sur%ey L*:

#ata Sekunder #ata #ari !inamarga #ata "embatan )imbang

"ika )idak Sesuai

8dentifikasi Lokasi Penelitian


"ika Sesuai

Pengolahan #ata #engan (enggunakan (etode 44S)*@ 4nalisa #ata dan Pembahasan

&esimpulan M Saran

SELESAI ).1. Pr*se'urPenelitian Pada kondisi ideal, berat, daya angkut, dan dimensi kendaraan yang melewati suatu jalan menjadi acuan dalam pembangunan suatu jalan. 4kan tetapi perkembangan dalam teknologi transportasi sering tidak diimbangi peningkatan desain jalan, sehinggga daya angkut dan dimensi kendaraan perlu '>

diatur. #aya angkut dan dimensi kendaraan diatur dengan beberapa tujuan seperti, melindungi jalan dari kerusakan dini sehingga umur jalan dapat dipertahankan, mewujudkan standar keselamatan jalan, mewujudkan standar tingkat pelayanan lalu lintas, dan mewujudkan standar tingkat pelayanan lingkungan. 4kibat yang ditimbulkan oleh muatan berlebih (+verl+adin-) adalah kerusakan jalan sebelum periode1 umur teknis tercapai. Secara langsung kondisi yang terjadi adalah kerusakan jalan secara langsung yang dapat mengakibatkan kemacetan yang pada akhirnya merugikan pemerintah (sebagai pengelola jalan) dan masyarakat umum. #engan keterbatasan dana pemeliharaan, kondisi ini akan mengakibatkan dana tersedot pada suatu lokasi yang akan mengurangi alokasi untuk jaringan yang lain, yang pada akhirnya akan mengakibatkan kerusakan pada seluruh jaringan (.urnal Masterplan Transp+rtasi 0arat 2005, 1al 222 ##). &erusakan jalan mengindikasikan kondisi struktural dan fungsional jalan yang sudah tidak mampu memberikan pelayanan yang optimal terhadap pengguna jalan, seperti ketidaknyamanan dan ketidakamanan penggua jalan mengemudikan kendaraan di atas permukaan jalan yang bergelombang dan licin. !eban lalu lintas kendaraan yang dapat berupa peningkatan beban dan repetisi beban. (akin banyak repetisi beban yang terjadi makin besar tingkat kerusakan jalan. &erusakan akan terjadi jika daya dukung perkerasan jalan lebih kecil dari beban lali lintas. (eskipun demikian perbaikan lebih lanjut dapat dilakukan dengan pengendalian sistem terpadu. Standarisasi beberapa komponen seperti roda, dan peningkatan frekuensi pengecekan terhadap beban kenderaan demi kepentingan keselamatan lalu lintas maupun untuk mencegah beban yang berlebihan pada perkerasan jalan. ).! LaluLintasHarian Rata>rata Lalu Lintas *arian rata$rata (L*:) diperoleh dari data primer yakni data sur%ey dilapangan. Sedangkan untuk mengetahui L*: untuk tahun mendatang dapat digunakan persamaan L*:n E L*:+ 5 ('Fi ) .........999999999999999" persamaan (9#$ #engan L*:n
L*: tahun ke$n n

L*:+ L*: tahun awal i faktor pertumbuhan lalu lintas n )ahun ke$n

).3. Pertu-0u+an Lalu lintas Untuk mengetahui pertumbuhan lalu lintas digunakan rumus

'C

#engan i A L*:+ ,aktor pertumbuhan )ahun ke$n L*: tahunawal

L*:n L*: tahun ke$n :umus tersebut diturunkan dari persamaan untuk memprediksi L*: pada tahun mendatang. n L*:n E L*:+ 5 ('Fi ) .........999999999999999" persamaan (92$

).8. AngkaEki?alen Vehi'"e Dama e Fa'&()# 4ngka eki%alen adalah angka yang menunjukk n jumlah lintasan dari sumbu tunggal seberat C,'D ton yang akan menyebabkan kerusakan yang sama atau penurunan indeks permukaan yang sama apabila kenderaan tersebut lewat satu kali. Setiap jenis kenderaan akan mempunyai angka eki%alen ( 30) 4 ve1icle dama-e *act+r) yang berbeda yang merupakan jumlah angka eki%alen dari sumbu depan dan sumbu belakang. !eban masing$masing sumbu dipengaruhi oleh letak titik berat kenderaan dan ber%ariasi sesuai dengan muatan dari kenderaan tersebut. (enurut !ina (arga faktor daya rusak kenderaan ( ve1icle dama-e *act+r 4 30)) adalah perbandingan antara daya rusak oleh muatan sumbu suatu kendaraan terhadap daya rusak oleh beban sumbu standar (,ormula Liddle). (enurut metode Pangkat 2mpat (*+urt1 *act+r met1+d) tersebut, penambahan beban per roda kendaraan mengakibatkan tingkat kerusakan sebesar pangkat empat rasio antara beban nyata yang bekerja dan beban standar. 4rtinya, penambahan beban tersebut akan sangat mempengaruhi umur layan jalan yang menjadi jauh lebih pendek karena faktor pangkat empat tersebut. . .........999999999999999" persamaan (9($ #engan 2 4ngkaekui%alen beban sumbu kendaraan L !eban sumbukendaraan (ton) k ' untuk sumbutunggal +,+CD untuksumbutandem +,+7' untuksumbutriple ).9. U-ur Rencana Umur rencana (U:) yang akan digunakan dalam tra**ic desi-n disesuaikan dengan jenis atau fungsi jalan sebagai berikut Perkerasan kaku, tra**ic desi-n$nya untuk .+ tahun '-

Perkerasan lentur, tra**ic desi-n$nya untuk untuk kajian secara khusus.

0$'+

tahun,

kecuali

).1:. Sisa U-ur Re-aining Li.e# Umur sisa perkerasan merupakan konsep kerusakan fatik1lelah yang diakibatkan oleh beban repetisi kendaraan secara berulang$ulang yang merusak perkerasan dan mengurangi kapasitas beban repetisi yang dapat ditanggung oleh suatu perkerasan hingga perkerasan tersebut mengalami keruntuhan "*ailure$9 6emainin- 7i*e dihitung menggunakan metode 44S*)@ dengan persamaan

/.

ANAL$SA DAN PE&BAHASAN

/.1 Data Lalu Lintas Harian Rata>rata #ata L*: yang digunakan dalam tugas akhir ini menggunakan data L*: perencanaan selain menggunakan data L*: hasil perencanaan juga dilalukan sur%ey L*: langsung dilapangan pada ruas jalan tersebut. Sur%ei dilakukan selama 'minggu yaitu dimulai pada tanggal .> (ei$ . "uni .+'7. . )abel /.' #ata Sur%ei Nolume Lalu Lintas *arian :ata$rata

.+

Ao. ' . 7 / 0 D > C '+ ''

"enis &endaraan &endaraan :oda . dan :oda 7 (obil Penumpang Pick Up !us &ecil !us !esar )ruk . 4s :ingan )ruk . 4s !erat )ruk 7 4s )ruk 9andengan )ruk )railer &endaraan )idak bermotor

L*: Perencanaan (&end.1 hari) '''/ 770 ''. . $ 0+ /. $ $ $ '/'

L*: *asil Sur%ey (&end.1 hari) 'D-C /07 '>C $ >0 0+ '0 $ $ .+7

Sum5er! ;ina Mar-a dan data 1asil surve, ta1un 20## /." 6akt*r Pertu-0u+an Lalu Lintas Untuk mengetahui pertumbuhan lalu lintas digunakan rumus

.'

#engan i A L*:+ L*:n ,aktor pertumbuhan )ahun ke$n L*: tahun awal L*: tahun ke$n

6ontoh perhitungan faktor pertumbuhan lalu lintas untuk kendaraan roda . dan 7 sebagai berikut L*:+ '''/ &end.1 hari ( dari data perencanaan, )ahun .+'.) L*:n 'D-C &end.1 hari ( dari data hasil sur%ey L*: ,.+'7) n .+'7 $.+'. E ' tahun

)abel /.. #ata Sur%ei Nolume Lalu Lintas *arian :ata$rata dan ,aktor Pertumbuhan Lalu Lintas L*: L*: *asil Pertumbuhan Perencanaan Sur%ey Ao. "enis &endaraan Lalu Lintas (&end.1 (&end.1 (i) hari) hari) &endaraan :oda . ' '''/ 'D-C '..7/0---.dan :oda 7 . (obil Penumpang 770 /07 '.'D.C0C+77 7 Pick Up ''. '>'..D/.+0++' / !us &ecil . C . 0 !us !esar D )ruk . 4s :ingan 0+ C> '.7'-+-+0-D > )ruk . 4s !erat /. D7 '.../>//C>' C )ruk 7 4s .+ )ruk 9andengan '+ )ruk )railer &endaraan )idak '' '/' .+7 '.'--CC'>-' bermotor Sum5er! ;ina Mar-a #9%9, data 1asil surve, ta1un 20#( dan 1asil analisa data /.) Data Berat Ken'araan #ata !erat &endaran ini terbagi atas . yakni data berat rencana yang mana didapatkan dari asumsi yang mengacu pada bina marga '-C-. Sedangkan untuk ..

data berat yang lain didapatkan dari "embatan )imbang Somba @pu. )abel /.7 #ata !erat &endaraan !erat dari "embatan !erat Perencanaan Ao. "enis &endaraan )imbang Somba @pu ton )on &endaraan :oda . dan ' $ $ :oda 7 . (obil Penumpang . $ 7 Pick Up / $ / !us &ecil D $ 0 !us !esar $ D )ruk . 4s :ingan C.7 '7.7D > )ruk . 4s !erat 'C.. ...C0 C )ruk 7 4s .0 7'.7 - )ruk 9andengan 7'./ $ '+ )ruk )railer /+ $ &endaraan )idak '' $ $ bermotor )idak semua data berat kendaraan digunakan dalam analisis, adapun data berat yang digunakan dalam analisis dapat dilihat pada tabel /./ )abel /./ #ata !erat &endaraan <ang #igunakan #alam 4nalisis !erat dari "embatan !erat Perencanaan )imbang Somba Ao. "enis &endaraan @pu ton ton ' )ruk . 4s :ingan C.7 '7.7D . )ruk . 4s !erat 'C.. ...C0 7 )ruk 7 4s .0 7'.7 Sum5er ! ;ina Mar-a #9%9 dan .em5atan Tim5an- S+m5a+pu /./ &uatan Su-0u Ter0erat (uatan sumbu adalah jumlah tekanan roda dari satu sumbu kendaraan terhadap jalan. "ika dilihat pada PP nomor /7 tahun '--7 tentang Prasarana dan Lalu Lintas "alan dapat disimpulkan bahwa muatan sumbu terberat adalah beban sumbu salah satu terbesar dari beberapa beban sumbu kendaraan yang harus dipikul oleh jalan. Pada Undang$undang Ao. .. tahun .++- tentang lalu lintas dan angkutan jalan, pengelompokan jalan menurut kelas jalan terdiri atas a. "alan kelas 8, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi ..0++ mm, ukuran panjang tidak melebihi 'C.+++ mm, ukuran paling tinggi /..++ mm, dan muatan sumbu terberat '+ ton. b. "alan kelas 88, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang .7

dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi ..0++ mm, ukuran panjang tidak melebihi '..+++ mm, ukuran paling tinggi /..++ mm, dan muatan sumbu terberat C ton. c. "alan kelas 888, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi ..'++ mm, ukuran panjang tidak melebihi -.+++ mm, ukuran paling tinggi 7.0++ mm, dan muatan sumbu terberat C ton. d. "alan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar melebihi ..0++ mm, ukuran panjang melebihi 'C.+++ mm, ukuran paling tinggi /..++ mm, dan muatan sumbu terberat lebih dari '+ ton. Pada penelitian tugas akhir ini jalan yang diteliti termasuk tipe jalan kelas 88 yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi ..0++ mm, ukuran panjang tidak melebihi '..+++ mm, ukuran paling tinggi /..++ mm, dan muatan sumbu terberat C ton. 9ambar /.' #istribusi Pembebanan pada masing B masing roda kendaraan 6ontoh perhitungan (S) untuk kendaraan )ruk . 4s :ingan !erat )otal )ruk (aksimum '7,7D ton &onfigurasi Sumbu ',.. L

#istribusi beban sumbu , untuk sumbu depan 7/? dari berat total muatan dan untuk sumbu belakang DD? Untuk sumbu depan E '7,7D ton 5 7/? E /,0/ ton Untuk sumbu belakang E '7,7D ton 5 DD? E C,C' ton "adi, untuk truk dengan berat total maksimum '7,7D ton memiliki (S) C,C' ton. 6ontoh perhitungan (S) untuk kendaraan )ruk . 4s !erat ./

!erat )otal )ruk (aksimum ..,C0 ton &onfigurasi Sumbu ',.. L #istribusi beban sumbu , untuk sumbu depan 7/? dari berat total muatan dan untuk sumbu belakang DD? Untuk sumbu depan E ..,C0 ton 5 7/? E >,>D ton Untuk sumbu belakang E ..,C0 ton 5 DD? E '0,+C ton "adi, untuk truk dengan berat total maksimum ..,C0 ton memiliki (S) '0,+C ton. 6ontoh perhitungan (S) untuk kendaraan )ruk 7 4s !erat !erat )otal )ruk (aksimum 7',7 ton &onfigurasi Sumbu ',.. L #istribusi beban sumbu , untuk sumbu depan .0 ? dari berat total muatan dan untuk sumbu belakang >0 ? Untuk sumbu depan E 7',7 ton 5 .0? E >,C. ton Untuk sumbu belakang E 7',7 ton 5 >0? E .7,/> ton "adi, untuk truk dengan berat total maksimum 7',7 ton memiliki (S) .7,/> ton )abel /.0 (uatan Sumbu )erberat (S) pada "embatan "enis (S) Ao. &endaraan 8;in )imbang Somba @pu )ruk . 4s ' 0 C.C'>D :ingan )ruk . 4s . C '0.+C' !erat )ruk 7 4S 7 C .7./>0 !erat Sum5er! 0ata setela1 di+la1 20#(

&elebihan ? /7..-0..>>7 /D.-07''-C. D0.-.''-.>D

/.1 &eng+itung Angka E@ui?alent AE# atau Vehi'"e Dama e Fa*&() +VDF, 4ngka ekui%alen (42) kendaraan atau Nehicle #amage ,actor (N#,)dihitung dengan menjumlahkan 4ngka ekui%alen masing$masing sumbu kendaraan. Perhitungan 4ngka ekui%alen beban sumbu masing$masing kendaraan menggunakan persamaan

#engan 2 4ngka ekui%alen beban sumbu kendaraan L !eban sumbu kendaraan (ton) k ' untuk sumbu tunggal +,+CD untuk sumbu tandem +,+7' untuk sumbu triple

.0

/.! Analisis u-ur rencana 0er'asarkan analisis Ku-ulati. ESAL Umur rencana perkerasan dapat dianalisis berdasarkan hasil kumulatif 2S4L pada data perencanaan dan data hasil sur%ey dilapangan. &umulatif 2S4L dihitung per tahun mulai dari tahun pertama sampai akhir masa layan .!erdasarkan data perencanaan umur layan konstruksi perkerasan adalah '+ tahun dengan faktor distribusi arah (##) adalah +,0, faktor distribusi lajur (#L) adalah ',+. #alam proses perhitungan dan analisis kumulatif 2S4L untuk faktor pertumbuhan kendaraan menggunakan nilai yang terdapat pada )abel /.D 6ontoh perhitungan kumulatif 2S4L pada tahun ke$' untuk data perencanaan Ao. "enis &endaraan 770 P ''. P . P 0+ P /+ P +.++.70 E +..>>D- E +..>>D- E +..'>/'7 E 0.+.D/+C E +.>C>.0 7'.'+'.C +.0007C '+.C>+D7 .+'.+0D7

' (obil Penumpang . Pick Up 7 !us &ecil / )ruk . 4s :ingan 0 )ruk . 4s !erat

)otal E .//.7>+Ailai 2S4L untuk tiap jenis kendaraan didapatkan dengan mengalikan L*: setiap jenis kendaraan dengan angka ekui%alen damage factor untuk setiap jenis kendaraan. Ailai kumulatif 2S4L didapatkan dengan menjumlahkan masing masing nilai 2S4L untuk setiap jenis kendaraan. Setelah nilai kumulatif 2S4L didapatkan kemudian dianalisa menggunakan rumus tra**ic desi-n 9 44S*)@ '--7 memberikan rumus umum tra**ic desi-n (2S4L)

OOO..(persamaan /) #engan ='C Tra**ic 0esi-n pada lajur lalu lintas (2S4L) L*:j "umlah lalu lintas harian rata$rata . arah untuk jenis kendaraan j N#,j 3e1icle 0ama-e )act+r untuk jenis kendaraan j ## ,aktor distribusi arah #L ,aktor distribusi lajur A' Lalu lintas pada tahun pertama jalan dibuka An Lalu lintas pada akhir umur rencana 6ontoh )raffic #esign untuk data perencanaan pada tahun ke$' .D

Q 2S4L .//.7>+,aktor distribusi arah ## +.7 B +.>, dan umumnya diambil +.0 . ,aktor distribusi lajur (#L) mengacu pada tabel /.> berikut "umlah Lajur per ? !eban gandar standar dalam lajur 4rah rencana ' '++ . C+$'++ 7 D+$C+ / 0+$>0 ='C E .//.7>+- 5 +,0 5 ',+ 5 7D0 E //0-.>DC7// )abel /.C 6ontoh perhitungan kumulatif 2S4L dan tra**ic desi-n pada tahun ke$. untuk data perencanaan Ao. "enis &endaraan (obil ' Penumpang . Pick Up 7 !us &ecil )ruk . 4s / :ingan 0 )ruk . 4s !erat )otal 77 0 P '' . P . P 0+ P /+ P

('F ',.)' ('F ',.)' ('F ',.)


'

P P P P P

+.++.70 E +..>>D- E +..>>D- E +..'>/'7 E 0.+.D/+C E E

+.>-DD-> 7'./>/0 +.0D.+/0 ''.++'+> .+7./D./>.7+77

('F ',.)' ('F ',.)'

='C E //0-.>DC7// F ./>.7+77 5 +,0 5 ',+ 5 7D0 E C7>7.C/>770 )abel /.- 6ontoh perhitungan kumulatif 2S4L dan tra**ic desi-n pada tahun ke$' untuk data hasil sur%ey dilapangan Ao. ' . 7 / 0 D "enis &endaraan (obil Penumpang Pick Up !us &ecil )ruk . 4s :ingan )ruk . 4s !erat )ruk 7 4s )otal

/07 '>C C> DC .7

P P P P P P

+.++.70 +..>>D+..>>D'./0-/C '../CCDD.>7D.7.

E E E E E E E

'.+D/00 /-.>+D0' ....'0. '.D.->/> C/-..7'. '0/.-777 ''C/.'7.

='C E''C/.'7. 5 +,0 5 ',+ 5 7D0 E .'D'+./+D.> )abel /.'+ 6ontoh perhitungan kumulatif 2S4L dan tra**ic desi-n pada tahun ke$. untuk data hasil sur%ey dilapangan .>

Ao. ' . 7 / 0 D

"enis &endaraan (obil Penumpang Pick Up !us &ecil )ruk . 4s :ingan )ruk . 4s !erat )ruk 7 4s )otal

/07 P '>- P C P C> P DC P .7 P

('F ',.)' ('F ',.)' ('F ',.)' ('F ',.)' ('F ',.)' ('F ',.)'

P P P P P P

+.++.70 E +..>>D- E +..>>D- E './0-/C E '../CCD - E D.>7D.7 . E E

'.+>>7.0 0+.7+.-.../C'>C '.C./-C/ C0-./.. '0D.>-.0 ''-C.7/'

='C E.'D'+./+D.> F ''-C.7/' 5 +,0 5 ',+ 5 7D0 E /7/C+.'7>/'

)abel /.'' &umulatif 2S4L pada tahun$tahun berikut nya &umulatif 2S4L &umulatif 2S4L *asil Sur%ey )ahun Perencanaan Lapangan .+'. .//.7> ''C/.'7 .+'7 ./>.7+ ''-C.7/ .+'/ /C>.DC .7DC./7 .+'0 >7'./D 700../+ .+'D ->0..C />7D.07 .+'> '.'-.'+ 0-.+.DD .+'C '/D..-. >'+/.>.+''>+D.>/ C.CC.-. .+.+ 'D-0./. -/>7.+0 .+.' .'-/.7C '+D0>.'Sum5er ! =asil analisa data 20#( )abel /.'. *asil analisa tra**ic desi-n "ESA7$ pada tahun$tahun berikut nya Tra**ict 0esi-n *asil Sur%ey Tra**ict 0esi-n Perencanaan Lapangan )ahun (2S4L) (2S4L) .+'. .+'7 .+'/ .+'0 .+'D //0-.>DC7// C->7.+07-+'>C>7.'7'0/ 7'.....-/07 /-+.'.'DC7D .'D'+./+D.> /7/C+.'7>/' CD>+/.+D'C/ '0'070.7'C .7>->D.-/70 .C

.+'> .+'C .+'.+.+ .+.'

>'.D-.>D+07 ->-DC.+>''/ '.-''D.'++. 'D++0>./7D' .++'+/.-+.

7/D+.C.->/C />0D-'./'./ D.D-D/..0D7 >--C/>.0+D0 --/7/'.'D.-

1000000 900000 800000 700000 600000 500000 400000 Traffict Design (ESAL) Perencanaan Traffict Design (ESAL) Hasi S!r"e#

) L A S E ( n g s e D t fic a r T

300000 200000 100000 0 2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Ta$!n

5a-0ar /.1 5ra.ik Per0an'ingan Ku-ulati. ESAL !erdasarkan grafik perbandingan &umulatif 2S4L setiap tahun terjadi peningkatan nilai 2S4L. )erjadi perbedaan antara 2S4L Perencanaan dan 2S4L *asil Sur%ey Lapangan dimana 2S4L *asil Sur%ey Lapangan lebih tinggi dibandingkan 2S4L Perencanaan yang mengakibatkan penurunan umur jalan yang lebih besar dari perencanaan. /.3 &eng+itung Sisa U-ur Perkerasan ,alan Re-aining Li.e# Umur sisa perkerasan (:emaining life) dihitung dengan persamaan

.-

#engan :L Ap A',0

6emainin- li*e (?) T+tal tra**ic yang telah melewati perkerasan (2S4L) T+tal tra**ic pada kondisi perkerasan berakhir "*ailure$ (2S4L)

6ontoh perhitungan untuk data perencanaan adalah sebagai berikut

6ontoh perhitungan untuk data dari jembatan timbang adalah sebagai berikut

!erdasarkan perhitungan sisa umur perkerasan terdapat perbedaan antara data perencanaan dan data hasil sur%ey lapangan. Pada data perencanaan umur jalan diperkirakan sisa umur jalan 7D, 77 ? sejak perbaikan jalan terakhir hingga tahun .+'7 sedangkan berdasarkan hasil sur%ey lapangan diperkirakan sisa umur jalan 7.,.0 ?. )erjadi pengurangan umur sekitar /,+C ? akibat beban o%erload. /.8 ,enis>(enis ken'araan yang -enye0a0kan kerusakan !erdasarkan analisa yang ada di lapangan kelebihan muatan untuk tiap jenis kendaraan adalah untuk truk . 4s ringan sebesar 0,+D ton, truk . 4s berat sebesar /,D0 ton, dan truk 7 4s berat sebesar D,7 ton jenis kendaraan yang mengakibatkan beban o%erload paling besar adalah '. )ruk !esar dengan . (dua) gandar. .. )ruk !esar dengan 7 (tiga) gandar atau lebih.

5.

KES$&PULAN DAN SARAN

Kesi-<ulan !erdasarkan *asil 4nalisis &erusakan "alan ,le5ible 4kibat !eban @%erload :uas Studi 4ntang &assi maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut '. &elebihan (uatan untuk tiap jenis kendaraan dari data hasil sur%ey pada jembatan timbang Somba @pu adalah untuk truk . 4s ringan sebesar 0,+D ton, truk . 4s berat sebesar /,D0ton, dan truk 7 4s berat sebesar D,7 ton .. !erdasarkan grafik perbandingan &umulatif 2S4L setiap tahun terjadi peningkatan nilai 2S4L. )erjadi perbedaan antara 2S4L Perencanaan dan 2S4L *asil Sur%ey Lapangan dimana 2S4L *asil Sur%ey Lapangan 7+

lebih tinggi dibandingkan 2S4L Perencanaan yang mengakibatkan penurunan umur jalan yang lebih cepat dari perencanaan. 7. !erdasarkan analisa nilai tra**ic desi-n "ESA7$ maka umur perkerasan diperkirakan akan berakhir pada tahun ke 0 sejak jalan dibuka atau terjadi pengurangan umur sekitar 0 tahun dari umur rencana '+ tahun. /. !erdasarkan hasil perhitungan menggunakan persamaan :emaining life dari 44S*)@ '--7, sisa umur layan konstruksi perkerasan berdasarkan data perencanaan adalah -0.0. ? , sedangkan berdasarkan data hasil sur%ey dilapangan sisa umur layan konstruksi perkerasan adalah >C..> ? )erjadi penurunan sebesar '>..D? .

Saran '. #iperlukan kesadaran dari pemakai jalan untuk mematuhi peraturan berat muatan maksimum kendaraan yang dapat melintas pada suatu jalan raya dan dan diupayakan dapat dilakukan pengawasan yang optimal terhadap pemeliharaan jalan dan berat muatan kendaraan yang melintas pada suatu perkerasan agar jalan tersebut dapat mencapai umur rencana yang diharapkan. .. 4danya denda maupun sanksi pidana yang tegas bagi yang melanggar. 7. Pengawasan dan pengendalian muatan lebih melalui jembatan timbang dilakukan dengan optimalisasi penyelenggaraan jembatan timbang yang ada dan pengawasan alat penimbangan portable secara intensif terhadap kawasan$kawasan pembangkit muatan lebih. /. #alam pengawasan dan pengendalian muatan lebih selain optimalisasi jembatan timbang yag dioperasikan , juga dilakukan dengan pengendalian terhadap modifikasi rancang bangun dengan pengawasan standar teknis mengenai jenis kendaraan bermotor, ukuran dimensi bak muatan serta tata cara pemuatannya, pengawasan terhadap kelas jalan dan sosialisasi program1kebijakan penanganan muatan lebih

DA6TAR PUSTAKA 4li, )ubagus *aedar., R/rinsip /rinsip Cet8+rk /lannin-S, P). 9ramedia, "akarta, .++C. 4bdullah :idwan, !ahan &uliah (Met+de D met+de penEad8alan dan al+kasi sum5er da,a), (akassar,.++C.

7'

2r%ianto, =ulfram L., RTe+ri DAplikasi ManaEemen /r+,ek K+nstruksiS, 4ndi, <ogyakarta, .++/. *usen, 4brar., RManaEemen /r+,ek ! /erencanaan, /enEad8alan, dan /en-endalian /r+,ekS, 4ndi, <ogyakarta, .++-. &irana 9ilang ,aisal dan (uh. ,adhil Sudarmin. R /erencanaan Al+kasi Material dan Tena-a KerEa /ada /r+,ek /em5an-unan Fedun- 0an 7a5+rat+rium ;alai />M di MakassarS (Skripsi, Uni%ersitas *asanuddin,.+'') Soeharto, 8, (anajemen Proyek (0ari K+nseptual Sampai >perasi+nal) 2rlangga,"akarta,'--0. :atnawati dan Sukmawati,. R/erencanaan Al+kasi Material dan ;ia,a /ada /r+,ek 6uk+ ;+ulevard Manad+S (Skripsi, Uni%ersitas *asanuddin,.++7)

7.

Anda mungkin juga menyukai