Revisi Kas Modal Laba

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Teori akuntansi dapat diartikan sebagai suatu penalaran logis dalam bentuk seperangkat azas atau prinsip yang merupakan kerangka acuan umum untuk menilai praktek-praktek akutansi dan pedoman bagi pengembangan praktek-praktek dan prosedur yang baru. Teori akutansi dapat dipergunakan untuk menjelaskan praktekpraktek yang sekarang berjalan, akan tetapi tujuan utama dari teori akutansi adalah mengadakan suatu kerangka acuan untuk menilai dan mengembangkan praktekpraktek akutansi yang sehat. Suatu teori umum yang tunggal untuk akutansi mungkin dapat menjadi suatu tujuan jangka panjang. Akan tetapi karena akutansi sebagai suatu ilmu yang berdasarkan logika dan penelitian empiris masih sangat muda, maka paling banyak yang dapat dicapai pada tingkat ini adalah mengembangkan beberapa teori dan subteori yang saling melengkapi atau justru saling bersaingan. Setiap definisi, setiap teori, terdiri dari seperangkat pernyataan yang dihubungkan oleh aturan logika atau penalaran deduktif. Pernyataan ini harus meliputi hipotesa yang bisa diuji (premise dan suatu kesimpulan, meskipun satu atau lebih premise dapat didasarkan atas value judgement yang eksplisit. Penguji utama mengenai benar tidaknya suatu teori adalah kemampuannya untuk menjelaskan atau meramalkan. Penjelasan secara abstrak saja biasanya tidak cukup. Penjelasan ini dapat dipergunakan untuk peristi!a di masa yang lalu atau yang masa kini, dan penelitian mengenai ramalan"penjelasan tersebut akan membuktikan apakah teori tersebut mampu meramalkan peristi!a atau keadaan dimasa mendatang. #ari penjelasan di atas telah jelas bah!a suatu $teori$ pertama-tama harus merupakan seperangkat kalimat. Teori diungkapkan dalam suatu bahasa, dan karenanya pengkajian bahasa merupakan sesuatu yang penting dalam pengkajian teori. %ahkan kebanyakan filsafat ilmu pengetahuan tidak lain adalah suatu pengkajian bahasa, sekalipun bahasa yang dikaji ini merupakan bahasa yang khas bagi peneliti. %erkenaan dengan pengkajian bahasa ini, &orris, 'arnap dan penulis-penulis

lain membagi tiga !ilayah pengkajian bahasa, yakni ( sintaktik (syntactics , semantik (semantics dan pragmatig (pragmatics . Syntactics adalah pengkajian mengenai hubungan antara suatu symbol (sign dengan simbol lainnya. 'ontoh dari pengkajian sintaktik ini dapat diketemukan dalam matematika. #i dalam pengkajian sintaktik, pernyataan-pernyataan yang dibuat tidaklah mempunyai kadar empiris karena pernyataan yang dibuat tidak berhubungan sama sekali dengan kenyataan yang sebenarnya (the real world . )leh karena itu pernyataan sintaktik bersifat logis (logically true dan belum tentu benar dalam arti empiris (empirically true . Semantics adalah pengkajian mengenai hubungan antara simbol dan objek atau peristi!a. )bjek atau peristi!a merupakan hal-hal yang nyata dan benar-benar terjadi. Agar simbol-simbol mempunyai kaitan dengan hal-hal yang nyata (the real world , maka perlu adanya aturan-aturan atau pengertian-pengertian khusus mengenai hubungan antara simbol-simbol tersebut dengan suatu objek atau peristi!a. Aturanaturan ini disebut sebagai aturan semantikal (semantical rules . Aturan-aturan inilah yang akan memberikan pengertian empiris mengenai simbol-simbol. Pragmatics merupakan pengkajian mengenai hubungan antara simbol dengan pemakai simbol. Simbol-simbol yang berbeda tentunya akan merangsang tanggapantanggapan yang berbeda pula dari pemakai tertentu, sekalipun simbol-simbol itu mempunyai makna yang sama. Pemakai-pemakai yang berbeda ini juga mungkin menafsirkan simbol yang sama dalam pengertian yang berbeda-beda. #engan menggunakan tiga bidang pengkajian bahasa diatas, *ldon S. +endriksen membagi teori akutansi dalam tiga tingkat sebagai berikut (
1. Teori-teori yang mencoba menjelaskan praktek-praktek akutansi masa kini dan

meramalkan bagaimana tanggapan para akuntan terhadap situasi-situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan peristi!a-peristi!a tertentu. Teoriteori ini disebut teori sintaktikal atau syntactical theories.
2. Teori-teori yang memusatkan perhatian kepada hubungan antara fenomena

(objek atau peristi!a dengan simbol yang me!akili fenomena tersebut. Teori-

teori ini disebut teori semantikal atau interpretasional (semantical theories atau interpretational theories .
3. Teori-teori yang menekankan pada perilaku atau akibat-akibat yang ditimbulkan

oleh laporan keuangan terhadap keputusan yang diambil para pemakai laporan. Teori-teori ini disebut teori perilaku atau teori pragmatis (behavioral theories atau pragmatic theories . B. Rumusan Masalah %erdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat beberapa rumusan masalah sebagai berikut ( a b c d Apa definisi kas, modal, dan laba dalam teori akuntansi, %agaimana konsep laba pada tingkat sintatik dalam teori akuntansi, %agaimana konsep laba pada tingkat semantik dalam teori akuntansi, %agaimana konsep laba pada tingkat pragmatic dalam teori akuntansi,

C. Tujuan Penulisan %erdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dibuat tujuan penulisan sebagai berikut ( a b c d &engetahui definisi kas, modal, dan laba dalam teori akuntansi. &engetahui konsep laba pada tingkat sintatik dalam teori akuntansi. &engetahui konsep laba pada tingkat semantik dalam teori akuntansi. &engetahui konsep laba pada tingkat pragmatik dalam teori akuntansi.

BAB II PEMBAHASAN
A. De inisi !as" M#$al" $an La%a &. De inisi !as #ikutip dari PSA- .o. / (0A0, /112 , penilaian kas dan setara kas adalah sebesar nilai nominal (face value , yaitu sebesar nilai yang tertera karena kas merupakan pos moneter (monetary account utama. -as (cash terdiri dari saldo kas dan rekening giro yang dimiliki perusahaan. Sedangkan setara kas (cash and cash equivalent adalah in3estasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka !aktu pendek, dan yang dengan cepat dapat dikon3ersi menjadi kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan, misalnya deposito berjangka (time deposit yang kurang dari tiga bulan dan in3estasi dalam trading securities. -as dan setara kas tidak boleh dibatasi penggunaannya, misalnya rekening escrow. 4ekening escrow adalah rekening giro atau tabungan perusahaan yang tidak boleh digunakan karena perjanjian tertentu, misalnya sebagai jaminan pinjaman bank. Apabila dibatasi, maka kas yang dibatasi tersebut dicatat pada akti3a lain-lain (other assets . Sedangkan arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Saldo kas juga dapat berupa kas kecil (petty cash , kas besar (cash , dan kas belum disetor (undeposit cash . 4ekening giro perusahaan berbunga relatif kecil, yang disebut jasa giro karena digunakan untuk pembayaran dalam bentuk cek tunai (cheque dan giro bertanggal. 'ek tunai dapat diuangkan, sedangkan giro mundur harus disetorkan ke rekening penerima pada tanggal yang tertera. 5iro yang disetorkan akan diproses, yang disebut kliring antar bank. Sebagai laporan uang perusahaan di rekening giro, maka bank menerbitkan rekening koran (bank statement secara periodik. -as adalah kas yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar, selain itu harus memenuhi syarat sebagai berikut (

a. b. c.

Setiap saat dapat ditukar menjadi kas Tanggal jatuh temponya sangat dekat -redit resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat bunga

'ontoh kas dan yang disamakan dengan kas adalah kas di perusahaan, kas di bank, treasury bills, commercial paper jangka sangat pendek, money market fund, dan lain sebagainya. '. De inisi M#$al &odal atau equity adalah suatu hak yang tersisa atas akti3a suatu lembaga (entity setelah dikurangi ke!ajibannya. #alam perusahaan, equity adalah modal pemilik. #efinisi ini cenderung menganut propriety theory. *kuitas juga diartikan sebagai besarnya kepentingan atau hak pemilik perusahaan pada harta perusahaan. 6ika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri merupakan harta dan sisi kanan merupakan hutang dan ekuitas. Sisi kiri merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan sedangkan sisi kanan menunjukkan besarnya kepentingan kreditor dan pemilik terhadap harta perusahaan. %esarnya kepentingan pemilik atas harta perusahaan disebut ekuitas. #alam perusahaan perseorangan, nilai modal ini merupakan modal pemilik sendiri. Sedangkan dalam perusahaan perseorangan juga perlu dibedakan antara modal setor dengan modal karena pendapatan (retained earnings . #e3iden hanya dibayar dari laba ditahan, bukan dari modal setor. &odal setor atau contributed capital dapat dibagi dalam modal statute (legal capital dan modal lainnya. &odal statute adalah jumlah batas ke!ajiban pemilik. &odal statute ini dinilai sebesar harga nominal. #i samping modal statuter, masih terdapat modal lainnya, yaitu agio saham, modal donasi, modal dari pengeluaran kembali treasury stock, stock option, dan sebagainya. #i 0ndonesia, juga dimasukkan kenaikan modal akibat re3aluasi. #alam ilmu akuntansi, dikenal dua konsep modal, yaitu (
a. M#$al !euangan (Financial Concept)

&enurut konsep modal ini, modal dicatat oleh sebagian besar perusahaan untuk penyusunan laporan keuangan. Financial capital adalah jumlah uang yang diin3estasikan. #engan kata lain, financial capital concept adalah akti3a bersih (net assets perusahaan. &odal yang ditanamkan oleh pemilik tetap terpelihara, sehingga laba adalah perubahan net assets dengan menyesuaikan transaksi modal yang dijabarkan dalam ukuran uang.
b. M#$al Da*a Beli (Physical Concept)

&enurut konsep modal ini, modal diartikan sebagai kapasitas produktif atau daya belli dari modal. Sebagai ilustrasi, jika melakukan in3estasi sebesar 4p. 7.111.111,- akan dihitung mampu untuk membeli 811 unit persediaan. Financial capital menyatakan modal perusahaan sebesar 4p. 7.111.111,- sedangkan Physical concept menyatakan modal perusahaan 811 unit persediaan. Perbedaan kedua konsep akan menyebabkan perbedaan konsep laba dan pemeliharaan modal. 9aba akan diartikan sebagai pengemballian (return atau kelebihan setelah modal berhasil dijaga untuk tidak menyusut.

+. De inisi La%a Committee on erminology mendefinisikan laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. &enurut AP% Statement mengartikan laba (rugi sebagai kelebihan (deficit penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi. Sedangkan AS% Statement mendefinisikan accounting income atau laba akuntansi sebagai perubahan dalam equity (net assests dari suatu entity selama suatu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristi!a yang berasal bukan dari pemilik. 9aba merupakan selisih antara pendapatan dan biaya secara akrual. Pengertian seperti ini akan mempermudah di dalam pengukuran dan pelaporan laba secara objektif. Pendefinisian laba seperti ini juga akan lebih bermakna sebagai pengukur kembalian atas in3estasi daripada sekedar perubahan kas. %erdasarkan pengertian dan cara pengukuran, laba akuntansi diharapkan dapat

digunakan sebagai pengukur efisiensi, pengukur kinerja entitas dan manajemen, dasar penentuan pajak, sarana alokasi sumber ekonomik, penentuan tarif jasa publik, optimalisasi kontrak utang-piutang, basis kompensasi, moti3ator, dasar pembagian di3iden. %erdasarkan konsep ini, laba didefinisi sebagai selisih pendapatan dan biaya yang diukur dan disajikan atas dasar prinsip akuntansi berterima umum (PA%: . 9aba akuntansi menurut konsep kon3ensional memiliki beberapa kelemahan, yaitu tidak bermakna semantik, berfokus pemegang saham, PA%: memberi peluang perbedaan antarentitas, berbasis kos histories, dan hanya sebagian masukan informasi bagi in3estor. #alam menganalisa teori laba, harus dibedakan dahulu apa yang dimaksud dengan 9aba %isnis dan 9aba *konomis. 9aba %isnis (profit adalah seluruh penerimaan suatu perusahaan setelah dikurangi biaya-biaya eksplisit. Sedangkan yang dimaksud 9aba *konomis adalah total revenue yang diterima oleh suatu perusahaan setelah dikurangi biaya-biaya eksplisit dan implisit. %iaya eksplisit adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, seperti gaji, bahan baku, se!a, dan masih banyak lagi. Sedangkan biaya implisit adalah opportunity cost. !pportunity cost adalah biaya manfaat potensial yang hilang akibat dipilihnya salah satu alternati3e pilihan. 'ontohnya adalah gaji pemilik 6enis-jenis laba dapat dibedakan sebagai berikut ( i. Risk Bearing Theory of Profit Perusahaan harus mendapatkan keuntungan di atas normal (laba ekonomis apabila jenis usahanya mempunyai resiko yang sangat tinggi. 'ontoh ( usaha pengeboran minyak lepas pantai. ii. Frictional Theory of Profit Asumsinya adalah ; Pasar sering berada dalam posisi dise<uilibrium. = Akibatnya, perusahaan tidak pernah mendapat laba di atas normal melainkan laba normal saja. 'ontoh, munculnya kendaraan bermotor mengakibatkan permintaan baja melonjak dan perusahaan baja menikmati laba di atas normal, kemudian ada penemuan bah!a baja bisa diganti plastik sehingga permintaan akan baja menurun sedangkan permintaan plastik naik. iii. Monopoly Theory of Profit

Perusahaan dapat mempertahankan laba di atas normal dalam jangka panjang apabila perusahaan tersebut dapat memperoleh fasilitas dari pemerintah, hak paten, dapat mencapai skala ekonomis, dan lain-lain. i,. Inovation Theory of Profit Perusahaan dapat memperoleh laba di atas normal apabila ia dapat mencapai penemuan-penemuan baru. 'ontoh ( 0%&, >ero? yang menemukan mesin fotocopy.
v.

Managerial Efficiency Theory of Profit (Compensatory Top) Suatu perusahaan dapat mencapai laba di atas normal apabila ia berhasil melakukan efisiensi di berbagai bidang serta dapat memenuhi keinginan konsumennya. 9aba atau profit juga dapat diartikan sebagai arus masuk akti3a, sebagai

imbalan modal (return on capital , yang melebihi kebutuhan untuk memelihara modal. %erkaitan dengan konsep modal, maka pengertian laba dapat dibagi dalam dua konsep pemeliharaan modal sebagai berikut (
a. Financial Capital Maintenance (-CM)

; a profit is earned only if the financial "or money# amount of the net assets at the end of the period e$ceeds the financial amount at the beginning of the period, after e$cluding any distributions to and contributions from owners during the period.% 9aba diperoleh apabila jumlah uang dari akti3a bersih pada akhir periode melebihi jumlah uang dari akti3a bersih pada a!al periode, setelah mengeluarkan setiap distribusi kepada dan tambahan in3estasi dari pemilik selama periode.
b. Physical Capital Maintenance (PCM)

; a profit is earned only if the physical productive capacity "or operating capability# of the ebterprise at the end of the period e$ceeds the physical productive capacity at the beginning of the period, after e$cluding any distributions to and contributions from owners during the period.% 9aba diperoleh apabila kapasitas produktif (kemampuan operasional perusahaan pada akhir periode melebihi kapasitas produksi fisik pada a!al periode, setelah mengeluarkan seluruh distribusi kapada, dan tambahan

in3estasi dari pemilik selama suatu periode. -apasitas produksi di!akili oleh inventory dan fi$ed assets. Perbedaan pokok antara @'& dan P'& adalah perlakuan terhadap perubahan harga akti3a dan ke!ajiban perusahaan. Apabila harga naik, @'& tetap menggunakan historical cost untuk perubahan akti3a dan ke!ajiban, sedangkan P'& melakukan penyesuaian nilai a!al kepada current market value.

B. !#nse. La%a Pa$a Tingkat Sintatik Salah satu bentuk penjabaran konsep laba pada tingkat sintatik adalah mendefinisikan laba sebagai selisih pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya. -onsep laba dalam tataran sintatik membahas mengenai bagaimana laba diukur, diakui, dan disajikan. Terdapat beberapa kriteria atau pendekatan dalam konsep ini, yaitu pendekatan transaksi, pendekatan kegiatan, dan pendekatan untuk mempertahankan capital. %erdasarkan pendekatan transaksi, laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi yang kemudian terakumulasi sampai akhir periode. Pengukuran dan pengakuan laba akan paralel dengan kriteria pengakuan pendapatan dan biaya. Sedangkan menurut pendekatan kegiatan, laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan atau kejadian. Pendekatan ini paralel dengan konsep penghimpunan atau pembentukan pendapatan sebagai basis pengakuan pendapatan. Pada konsep pemertahanan capital, laba didefinisikan sebagai konsekuensi dari pengukuran capital pada dua titik !aktu yang berbeda. *lemen statemen keuangan diukur atas dasar pendekatan aset-ke!ajiban. Pengukuran capital pada dua titik !aktu menimbulkan masalah konseptual karena dengan berjalannya !aktu, beberapa hal yang bersifat ekonomik berubah dan harus dipertimbangkan, yaitu unit atau skala pengukur dan dasar pengukuran. +al lain yang menentukan cara menilai capital adalah jenis capital (fisis atau finansial dan dasar penilaian. Tiga jenis faktor penentu nilai capital ini, dimana ketiganya saling berinteraksi menimbulkan berbagai macam atau basis penilaian capital. Tiap pendekatan sebenarnya merefleksi kombinasi antara ketiga faktor yang dipertimbangkan. Pendekatan-pendekatan tersebut antara lain adalah kapitalisasi

aliran kas harapan, penilaian pasar, setara kas sekarang, harga masukan historis, harga masukan sekarang, dan pemertahanan daya beli.

C. !#nse. La%a Pa$a Tingkat Semantik -onsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa yang harus dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen laba sehingga laba bermanfaat dan bermakna sebagai informasi. Terdapat beberapa konsep atau fungsi laba dalam tataran semantik, yaitu pengukur kinerja, konfirmasi harapan in3estor, dan sebagai estimator laba ekonomik. Sebagai pengukur kinerja, laba dapat diinterpretasi sebagai sebagai pengukur keefisienan (efisiensi bila dihubungkan dengan tingkat in3estasi karena efesiensi secara konseptual merupakan suatu hubungan atau indeks. )leh in3estor, laba sebagai pengukur efisiensi digunakan dalam bentuk kembalian atas in3estasi. 9aba dapat merepresentasi kinerja efisiensi karena laba menentukan &eturn !n 'nvestment (4)0 , &eturn !n (ssets (4)A dan &!) sebagai pengukur efisiensi. Sebagai konfirmasi harapan in3estor, perekayasa pelaporan juga berusaha menyediakan informasi untuk meyakinkan bah!a harapan-harapan in3estor atau pemakai lainnya di masa lalu tentang kinerja perusahaan memang terrealisasi, sehingga laba dapat diinterpretasi sebagai sarana untuk mengkonfirmasi harapan-harapan tersebut. 9aba ekonomik adalah laba dari kacamata in3estor karena keperluan untuk menilai in3estasi dalam saham yang dalam banyak hal bersifat subjektif. #alam beberapa hal, laba akuntansi berbeda dengan laba ekonomik. 6ika laba akuntansi bebas dari gangguan dan mendekati laba ekonomik, maka laba akuntansi akan menjadi prediktor yang andal. Pada dasarnya belum terdapat kesepakatan mengenai makna laba dalam tataran semantik. %eberapa sumber dan penelitian memberikan definisi laba dalam tataran semantik yang berbeda. Secara umum, dari beberapa pengertian laba yang ada dapat disimpulkan bah!a terdapat tiga karakteristik yang melekat pada pengertian laba secara semantik, yaitu kenaikan kemakmuran (capital , kenaikan dalam suatu periode, serta dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran asalkan kemakmuran a!al dipertahankan.

Pembahasan laba tidak dapat dipisahkan dengan pembahasan capital tetapi makna keduanya harus dipisahkan. Capital diasosiasi dengan persediaan atau potensi jasa, dapat dipandang sebagai persediaan kemakmuran pada saat tertentu. Sementara itu, laba juga diasosiasikan dengan aliran kemakmuran. 6adi, laba adalah aliran potensi jasa yang dapat dinikmati dalam kurun !aktu tertentu dengan tetap mempertahankan tingkat potensi jasa mula-mula. -onsep pemertahanan capital muncul karena adanya gagasan bah!a entitas berhak mendapatkan kembalian atau imbalan dan menikmatinya setelah capital dipertahankan keutuhannya atau pulih seperti sedia kala. +arapan umum dalam kegiatan bisnis adalah capital atau in3estasi yang tertanam selalu berkembang. -onsep ini memiliki arti penting dalam beberapa hal yang saling berkaitan, yaitu kembalian atas in3estasi tidak sama dengan pengembalian in3estasi, transaksi operasi tidak sama dengan transaksi dengan pemilik, membatasi distribusi ke pemilik dalam rangka mempertahankan capital mula-mula, menuntut jumlah rupiah untuk penyesuaian kapital dalam rangka mempertahankan capital, serta penerapan pendekatan aset-ke!ajiban dalam penilaian. D. !#nse. La%a Pa$a Tingkat Pragmatik Tataran pragmatik dalam teori komunikasi berkepentingan untuk menentukan apakah pesan sampai kepada penerima dan mempengaruhi perilaku sebagaimana diarah, sedangkan dalam teori akuntansi Tataran pragmatik membahas mengenai apakah informasi laba bermanfaat atau apakah informasi laba nyatanya digunakan. %eberapa pendekatan laba dalam konsep laba tataran pragmatik, yaitu prediktor aliran kas, sarana kontrak efisien, alat pengendalian manajemen, dan kandungan informasi laba dalam teori pasar efisien. %erdasarkan pendekatan prediktor aliran kas ke in3estor, hubungan logis antara laba dan aliran kas ke in3estor dan kreditor sebagaiman dinyatakan ole @AS% dalam tujuan pelaporan keuangan, yaitu dapat membantu in3estor dan kreditor dalam mengembangkan model untuk memprediksi aliran kas ke mereka guna menilai in3estasi atau capitalnya. Pendekatan yang lain adalah perkontrakan efisien. Teori ini merupakan bagian atau turunan dari teori keagenan, sehingga didasarkan atas berbagai aspek dan implikasi hubungan keagenan. Pemasukan angka akuntansi (angka

laba dalam kontrak mendorong pihak berkontrak (terutama agen untuk mencapai tujuan kontrak sehingga kontrak menjadi efisien. #alam tataran pragmatik, laba juga dapat digunakan sebagai pengendalian manajemen, yaitu sebagai pengukur kinerja di3isi atau manajernya. Perilaku manajer dikendalikan melalui laba dengan cara mengaitkan kompensasi dengan laba sebagai pengukur kinerja. *fisiensi pasar dalam kaitannya dengan konsep laba dalam tataran pragmatik harus dikaitkan dengan sistem informasi, yaitu mekanisme penyediaan informasi dengan segala regulasi yang berlaku dalam lingkup beroperasinya pasar modal. Pasar modal dikatakan efisien terhadap suatu informasi bila harga saham merefleksi secara penuh informasi tersebut. -arena efisiensi pasar hanya dapat dikaitkan dengan informasi atau signal tertentu dalam suatu mekanisme penyediaan informasi, terdapat tiga bentuk efisiensi pasar yaitu bentuk lemah, semi-kuat, dan kuat. +ipotesis pasar efisien juga merupakan sarana pengujian empiris terhadap kandungan informasi laba. Terdapat dua bentuk pengujian terhadap kandungan informasi laba yaitu pengujian peristi!a dan pengujian asosiasi (nilai rele3an laba .

BAB III PENUTUP


A. Sim.ulan #ikutip dari PSA- .o. / (0A0, /112 , penilaian kas dan setara kas adalah sebesar nilai nominal (face value , yaitu sebesar nilai yang tertera karena kas merupakan pos moneter (monetary account utama. -as (cash terdiri dari saldo kas dan rekening giro yang dimiliki perusahaan. Sedangkan setara kas (cash and cash equivalent adalah in3estasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka !aktu pendek, dan yang dengan cepat dapat dikon3ersi menjadi kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. &odal atau equity adalah suatu hak yang tersisa atas akti3a suatu lembaga (entity setelah dikurangi ke!ajibannya. *kuitas juga diartikan sebagai besarnya kepentingan atau hak pemilik perusahaan pada harta perusahaan. #alam perusahaan perseorangan dapat juga dibedakan antara modal setor dengan modal karena pendapatan (retained earnings . &odal setor atau contributed capital dapat dibagi dalam modal statute (legal capital dan modal lainnya. Terdapat dua konsep modal, yaitu, M#$al !euangan (Financial Concept) $an M#$al Da*a Beli (Physical Concept). Committee on erminology mendefinisikan laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. &enurut AP% Statement mengartikan laba (rugi sebagai kelebihan (deficit penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi. Sedangkan AS% Statement mendefinisikan accounting income atau laba akuntansi sebagai perubahan dalam equity (net assests dari suatu entity selama suatu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristi!a yang berasal bukan dari pemilik. #alam menganalisa teori laba, harus dibedakan dahulu apa yang dimaksud dengan 9aba %isnis dan 9aba *konomis. 9aba %isnis (profit adalah seluruh penerimaan suatu perusahaan setelah dikurangi biaya-biaya eksplisit. Sedangkan yang

dimaksud 9aba *konomis adalah total revenue yang diterima oleh suatu perusahaan setelah dikurangi biaya-biaya eksplisit dan implisit. Salah satu bentuk penjabaran konsep laba pada tingkat sintatik adalah mendefinisikan laba sebagai selisih pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya. -onsep laba dalam tataran sintatik membahas mengenai bagaimana laba diukur, diakui, dan disajikan. Terdapat beberapa kriteria atau pendekatan dalam konsep ini, yaitu pendekatan transaksi, pendekatan kegiatan, dan pendekatan untuk mempertahankan capital. -onsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa yang harus dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen laba sehingga laba bermanfaat dan bermakna sebagai informasi. Terdapat beberapa konsep atau fungsi laba dalam tataran semantik, yaitu pengukur kinerja, konfirmasi harapan in3estor, dan sebagai estimator laba ekonomik. Pada dasarnya belum terdapat kesepakatan mengenai makna laba dalam tataran semantik. %eberapa sumber dan penelitian memberikan definisi laba dalam tataran semantik yang berbeda. Secara umum, dari beberapa pengertian laba yang ada dapat disimpulkan bah!a terdapat tiga karakteristik yang melekat pada pengertian laba secara semantik, yaitu kenaikan kemakmuran (capital , kenaikan dalam suatu periode, serta dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran asalkan kemakmuran a!al dipertahankan. Tataran pragmatik dalam teori komunikasi berkepentingan untuk menentukan apakah pesan sampai kepada penerima dan mempengaruhi perilaku sebagaimana diarah, sedangkan dalam teori akuntansi Tataran pragmatik membahas mengenai apakah informasi laba bermanfaat atau apakah informasi laba nyatanya digunakan. %eberapa pendekatan laba dalam konsep laba tataran pragmatik, yaitu prediktor aliran kas, sarana kontrak efisien, alat pengendalian manajemen, dan kandungan informasi laba dalam teori pasar efisien. B. Saran

DA-TAR PUSTA!A
*rmayanti, #!i. 9aba (0ncome A -uliah Akuntansi.htm (online 7 @ebruari /171 +arahap, Sofyan Syarfi. 7BBC. eori (kuntansi * )aporan +euangan. 6akarta ( %umi Aksara. .urhuda, Arif. teori-akutansi-dan-metodologinya.html (online 8 @ebruari /171 4iahi, Ahmad dan %elkau3i. /111. eori (kuntansi. 6akarta ( Salemba *mpat. Suhaeli, &ichell. /11C. (kuntansi * ,ntuk -isnis, .asa dan /agang. Dogyakarta ( 5raha 0lmu.

Anda mungkin juga menyukai