Anda di halaman 1dari 28

RHEOLOGI

Rheologi berasal dari bahasa yunani


Rheo : mengalir
Logos : ilmu
Digunakan istilah ini untuk menggambarkan aliran cairan
dan deformasi dari padatan ( Bingham dan Crawford)
Viskositas adalah suatu pernyataan
tahanan dari suatu cairan untuk mengalir
Makin tinggi viskositas, maka akan makin
besar tahanannya.
Karena pentingnya rheologi dalam
farmasi, maka penerapannya sangat
diperlukan dalam formulasi dan analisis
dari produk farmasi seperti pasta, emulsi,
dan lain-lain
Rheologi meliputi
Pencampuran dan aliran dari bahan
Pemasukan ke dalam wadah
Pemindahan sebelum digunakan
Apakah dicapai dg penuangan dari
botol, pengeluaran dari tube atau
pelewatan dari suatu jarum suntik.
Rheology and flow
The study of FLOW: properties
Simple flow
Newtonian Flow





l

1Cm
1Cm
F
V
r
Imaginary Planes
moving from force ...
( )
f
dV
dr
stress shear
=
=
q
q
Dimisalkan sebuah balok cairan terdiri
dari lapisan-lapisan molekul pararel,
bagaikan setumpuk kertas.
Lapisan dasar dianggap menempel pada
tempatnya, jika bidang cairan paling atas
bergerak dg kecepatan konstan, setiap
lapisan dibawahnya akan bergerak dg
suatu kecepatan yg berbanding lurus dg
jarak dari lapisan dasar yg diam.

Perbedaan kecepatan (dv) antara 2
bidang cairan dipisahkan oleh suatu
jarak yg kecil (dr) adalah perbedaan
kecepatan atau rate of shear
dv/dr
Gaya persatuan luas F/A yg
diperlukan untuk menyebabkan
aliran disebut Shearing stress.
Newton = orang pertama yang
mempelajari sifat-sifat aliran dari cairan.
Menurutnya, makin besar besar viskositas
suatu cairan akan makin besar pula gaya
persatuan luas (Shearing stress) yg
diperlukan untuk menghasilkan suatu rate
of shear tertentu, sehingga rate of shear
harus berbanding lurus dg shearing stress
F/A = dv/dr
=koefisien viskositas
Atau
=F/G
dimana
F =F/A
G=dv/dr
Suatu gambaran kurva aliran, atau
rheogram diperoleh dg memplot F vs G
Shear vs. Stress

Stress ( Force)
Shear
(Velocity)
stress shear
f
dr
dV

0
1
+ =
q
Units are POISE
centimilli
(sec )
-1
|
|
.
|

\
|
=
cm
cm
cm
dynes sec
2
q
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
=
sec
1
sec *
2
q q
cm
cm
cm
cm gm
q
2
sec
cm
dyne
poise
SISTEM NON NEWTON
AIRAN PLASTIS
ALIRAN PSEUDOPLASTIS
ALIRAN DILATAN

No newtonian bodies adalah zat2 yg
tidak mengikuti persamaan aliran
newton
Dispersi heterogen cairan dan
padatan seperti ;koloi,emulsi,
suspensi cair, salep, dan produk
produk yg serupa masuk dalam
kelas ini.


ALIRAN PLASTIS
Kurva memperlihatkan suatu badan yg
membentuk aliran plastis, bahan demikian dikenal
sebagai Bingham bodies yg diambil dari nama
pencetus rheologi modern (Bingham).
Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tetapi
memotong sumbushearing stress (atau akan
memotong, jika bagian lurus dari kurva tersebut
diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik
tertentu yg dikeal sebagai harga yield. Bingham
bodies tidak akan mengalir sampai shearing
stress dicapai sebesar yield value tersebut. Pada
harga stress dibawah harga yield, zat bertindak
seperti bahan elastis
Plastic Flow

Stress ( Force)
Shear
(Velocity)
no movement
even though
stress is applied
yield point
1
q
fluidity
Like Newtonians, this is
imaginary also ...
ALIRAN PSEUDOPLASTIS
Sejumlah besar produk farmasi termasuk
gom alam dan sintesis, misalnya dispersi
cair dari tragakan, Na-alginat,
metilselulosa, dan Na-karboksimetil
selulosa.
Kurva konsistensi untuk bahan
pseudoplastis mulai pada titik (0,0), atau
paling tidak mendekatinya pada rate of
shear rendah. Akibatnya berlawanan dg
Bingham bodies, tidak ada yield value.
Viskositas zat pseudoplastis berkurang dg
meningkatnya rate of shear.
Pseudo-Plastic Flow
(a better picture)

Stress ( Force)
Shear
(Velocity)
1
q
fluidity
Note the apparent
yield point
thick here
thin here
ALIRAN DILATAN

Pada sistem ini volume meningkat jika
terjadi shear dan karenanya diberi istilah
dilatan.
Bahan pseudoplastis = shear-thinning
system
Bahan dilatan = shear-thickening system
Zat-zat yg mempunyai sifat dilatan
adalah persentase zat padat terdispersi
yg tinggi
Pada keadaan istirahat, partikel-partikel
tersebut tersusun rapat dg volume antar
partikel atau volume void (kosong)
pada keadaan minimum.Tetapi jumlah
pembawa alam suspensi tersebut cukup
untuk mengisi volume ini dan
menyebabkan partikel-partikel bergerak
dari satu tempat ke tempat lainnya pada
rate of shear rendah, jd pd kondisi ini dpt
ituang dari wadah karena berbentuk cair.
DILATAN
Pada saat shear stress meningkat, bulk
dari sistem tersebut mengembang atau
memuai (dilate), dari sinilah istilah
dilatan.
Susunan tersebut mengakibatkan
meningkatnya volume kosong diantara
partikel
Jumlah pembawa tetap dan pd beberapa
titik menjadi tidak cukup untuk mengisi
ruang-ruang kosong antar partikel yg
menjadi lebih besar
Sehingga hambatan aliran
meningkat karena partikel-partikel
tersebut tidak dibasahi dg sepurna
oleh pembawa.
Akibatnya suspensi menjadi seperti
pastaq yg kaku.
Dilatant Flow
Thin with a little stress, thickens as more is applied
Stress ( Force)
Shear
(Velocity)
High solids content suspensions
Sand at the seashore
THIN Here
Thicker here
TIKSOTROPI
Jika rate of shear dikurangi pada saat laju
maksimum yg diinginkan telah tercapai, kurva ke
bawah akan sama dan berhimpit dg kurva yg
keatas.
Dengan shear thinning sistem (plastis dan
pseudoplastis) kurva menurun seringkali dianti
kesebelah kiri dari kurva menaik, yg
menunjukkan bahwa bahan tersebut mempunyai
konsistensi lebih rendah
Tiksotropi bisa didefenisikan sebagai suatu
pemulihan yg isoterm dan lambat pd pendiaman
suatu bahan yg kehilangan konsistensinya karena
shearing, tiksotropi hanya bisa diterapkan untuk
shear thinning system.
TIKSOTROPI
Pada keadaan diam struktur ini mengakibatkan
suatu derajat kekakuan pd sistem tersebut dan
menyerupai suatu gel.
Ketika digunakan shear dan aliran dimulai,
struktur ini mulai memecah, bahan tersebut
mengalami transformasi dari gel ke sol dan
menunjukkan shear thinning.
Pada saat stress ditiadakan, struktur tersebut
mulai terbentuk kembali. Proses ini tidak timbul
dg segera; tapi bertahap terjadi rstorasi dari
konsistensi pada saat partikel-partikel asimetris
berhubungan satu dg lainnya oleh adanya gerak
brown
Time Dependent Flow
Most Pseudo-plastics revert very
quickly
If time is required ...
Stress ( Force)
Shear
(Velocity)
Change as stress
is increased
Change as
stress is reduced
Looks thinner after stress
has been applied
Time Dependent Flow

Thixotropes LOOK like
pseudo-plastics
BUT if movement is continued ...
Stress ( Force)
Shear
(Velocity)
Change as stress
is increased
after time under stress ,
when the stress is the reduced
Looks thinner after stress
has been applied
q
1
Time Dependent Flow
THIXOTROPY is the name
Veegum is an example
Carbopol 934 another
Advantages
Pseudo-plastics
slow settling on standing
pour easily with shear
water soluble gums work well for this, and
are widely used

Thixotropes
Solidifies on standing
shake and it becomes thin for pouring
Very hard to properly formulate however
TIKSOTROPI DALAM FORMULASI
Tiksotropi adalah suatu sifat yg diinginkan
dalam suatu sistem farmasetis cair yg
idealnya harus mempunyai konsistensi
tinggi dalam wadah, namun dapat
dituang dan tersebar dg mudah.
Suspensi tiksotropi yg diformulasi dg baik
tdk akan mengendap dg segera dalam
wadahnya, akan menjasi cair bila dikocok,
dan akan tinggal cukup lama selama
digunakan.

Dan pada akhirnya, suspensi tersebut
akan memperoleh kembali konsistensinya
dg segera sehingga partikel-partikel tetap
berada dalam keadaan tersuspensi.
Pola sifat yg serupa dikehendaki juga
untuk emulsi, losio, krim, salep serta
suspensi parenteral
Dilihat dari kestabilan suspensi, ada
kaitan antara derajat tiksotropi dg laju
sedimentasi, dimana makin tinggi
tiksotropi, akan makin rendah laju
pengendapan

Anda mungkin juga menyukai