Anda di halaman 1dari 3

Macam-macam enhancer : 1. Enhancer kimia 2.

Enhancer fisika Pada jurnal adalah enhancer kimia Pengertian enhancer kimia Enhancer adalah senyawa yang dapat meningkatkan penetrasi perkutan obat dengan berpartisi pada stratum corneum dan mengubah susunan lipid-protein di kulit. Perubahan ini menyebabkan perubahan sifat stratum corneum dan terjadi penurunan pertahanan pada stratum corneum. Contoh

DMSO atau dimetilsulfoksida , alkohol ( etanol ) ,poliol ( propilen glikol ) , alkana , asam lemak (asam oleat ) , ester , amina dan amida ( urea ,dimetilasetamida , dimetilformamida , pyrrolidones ) , terpen, siklodekstrin , surfaktan ( non-ionik ,kationik , anionik ) dan Azone [ 18,20 ] .

Fungsi 1. mempercepat penetrasi obat ke dalam target organ yang dituju agar bahan aktif obat cepat 2. memberikan efek terapi membantu penyerapan dari guguscoadministered dengan meningkatkan kelarutan dalam stratum korneum atau meningkatkan fluiditas lemak dari lapisan bilayer intraselular. Enhancer kimia dapat meningkatkan permeabilitas stratum corneum melalui beberapa mekanisme yaitu: 1) meningkatkan fluiditas lipid di kulit; 2) melalui hidrasi jalur polar; 3) melalui aksi keratolitik 4) meningkatkan kelarutan obat; 5) meningkatkan partisi stratum corneum Sifat sifat ideal enhancer 1) bersifat non-toksik dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit; 2) pada penggunaan di kulit, sifat barrier kulit cepat pulih kembali seperti semula (penggunaan sediaan transdermal tidak meninggalkan bekas atau menyebabkan kulit menjadi rusak); 3) memberikan rasa nyaman saat digunakan di kulit 4) dapat campur dengan obat atau berbagai bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan sediaan transdermal; 5) aksinya sebaiknya cepat dan durasi efeknya dapat diprediksi dan reprodusibel; 6) bersifat inert, tidak memberikan aksi farmakologi di dalam tubuh; [ 16,17 ] .

Mekanisme enhancer kimia : 1. mengubah partisi pada stratum korneum 2. mempengaruhi difusi melintasi stratum korneum

[ 19 ] .

DAPUS 16. Hadgraft, J.; Williams, D.G.; Allan, G. Azone: Mechanisms of action and clinical effect. In Pharmaceutical Skin Penetration Enhancement, Walters, K.A., Hadgraft, J., Eds.; Marcel Dekker: New York, NY, USA, 1993; pp. 175-197. 17. Charoo, N.A.; Shamsher, A.A.A.; Kohli, K.; Pillai, K.; Rahman, K. Improvement in bioavailability of transdermally applied flurbiprofen using tulsi (ocinum sanctum) and turpentine oil. Colloid. Surface. B 2008, 65, 300-307. 18. Walker, R.B.; Smith, E.W. The role of percutaneous penetration enhancers. Adv. Drug Deliver. Rev. 1996, 18, 295-301. 19. Thomas, B.J.; Finnin, B.C. The transdermal revolution. Drug Discov. Today 2004, 9, 697-703. 20. Foldvari, M. Non-invasive administration of drugs through the skin: challenges in delivery system design. Pharm. Sci. Technol. Today 2000, 3, 417-425.

Anda mungkin juga menyukai