Anda di halaman 1dari 6

II.

WEWENANG, DELEGASI, DAN DESENTRALISASI Pengertian Wewenang, Kekuasaan, dan Pengaruh Wewenang merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak darimana kegiatan-kegiatan. Wewenang yang ada di dalam diri seseorang sendiri yang bersifat formal harus didukung pula dengan yang bersifat nonformal.Wewenang dapat diartikan sebagai merupakan delegasi dari atasan dalam suatu organisasi. Dua pandangan berbeda terhadap wewenang yaitu : 1. Teori Formal (Pandangan Klasik) Wewenang merupakan anugerah, ada karena seseorang diberi atau dilimpahi hal tersebut. Pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang ke atas sampai sumber terakhir, dimana untuk organisasi perusahaan adalah pemilik perusahaan atau pemilik saham. 2. Teori Penerimaan (Acceptance Theory Of Authority) Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang oleh yang dipengaruhi (influence) bukan yang mnempengaruhi (influencer). Jadi, wewenang tergantung pada penerima (receiver), yang memutuskan untuk menerima atau menolak. Chester Barnard mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila memenuhi : Memahami komunikasi tersebut. Tidak menyimpang dari tujuan organisasi. Tidak bertentangan dengan kepentingan pribadi. Mampu secara mental dan fisik untuk mengikutinya.

Wewenang yang harus dimiliki seseorang agar dapat ditaati oleh bawahannya adalah : Kekuasaan (Power) yaitu kemampuan untuk melakukan hak tersebut dengan cara mempengaruhi individu, kelompok, keputusan. Dibagi menjadi 2 : 1. Kekuasaan posisi yaitu besarnya ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi tersebut. 2. Kekuasaan pribadi yaitu didasarkan pada seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada pimpinan.

Menurut sumbernya wewenang terbagi menjadi : Kekuasaan balas jasa yaitu berupa uang, suaka, perkembangan karier yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya. Kekuasaan paksaan yaitu berasal dari apa yang dirasakan boleh seseorang bahwa hukuman akan diterima bila tidak melakukan perintah. Kekuasaan sah yaitu berkembang dari nilai-nilai intern karena seseorang tersebut telah diangkat sebagai pemimpinnya.

Kekuasaan pengendalian informasi yaitu berasal dari pengetahuan yang tidak dipercaya orang lain. Kekuasaan panutan yaitu didasarkan atas identifikasi orang dengan pimpinan. Kekuasaan ahli yaitu keahlian ilmu pengetahuan seseorang terhadap bidangnya.

Batasan-batasan internal dan eksternal untuk wewenang dan kekuasaan 1. 2. Internal Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi. Anggaran (budget). Kebijaksanaan, peraturan, prosedur. Deskripsi jabatan Eksternal Undang-undang dan peraturan pemerintah. Perjanjian kerja yang kolektif. Perjanjian dengan dealer, suplier, dan pelanggan.

Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab yaitu kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan menerima perintah dari atasannya. Pengaruh (influence) yaitu transaksi dimana seseorang dibujuk oleh orang lain untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan harapan yang mempengaruhi.

STRUKTUR LINI DAN STAFF Staf tugasnya memberi layanan dan nasehat kepada manajer dalam melaksanakan suatu kegiatan. Tugas yang dilakukan oleh lini merupakan tugas pokok dari suatui organisasi atau perusahaan. Enam pokok kualifikasi yang harus dipenuhi oleh staf : Pengetahuan yang luas dimana dia bekerja. Punya sifat kesetiaan, tenaga yang besar, kesehatan yang baik. Punya semangat kerja. Kemauan yang optimis.

Kualifikasi utama yaitu memiliki keahlian dalam bidangnya dan punya loyalitas yang tinggi Jenis-jenis staf 1. Staf pribadi yaitu untuk memberikan saran, dan bantuan jasa kepada seorang manajer. Staf asisten terbagi jadi 2 : - Staf asisten yaitu asisten manajer yang berposisi sebagai hubungan lini. - Line asisten yaitu berada didalam masing-masing fungsional dalam perusahaan.

2. Staf khusus yaitu memberi saran, konsultasi, bantuan, dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi. WEWENANG LINI, STAF DAN FUNGSIONAL Wewenang lini yaitu wewenang dimana atasa langsung memberi wewenang kepada bawahannya. Wewenang staf yaitu hak para staf atau spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi atau konsultasi kepada personal lini. Wewenang staf fungsional yaitu hubungan terkuat yang dapat dimiliki dengan staf satuan-satuan lini.

DELEGASI WEWENANG Sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal dari atasan kepada orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu. Hal yang perlu diperintahkan dalam pendelegasian : Menetapkan dan memberikan tujuan serta kegiatan yang dilakukan. Melimpahkan sebagian wewenangnya kepada orang yang ditunjuk. Orang yang ditunjuk mempunyai kewajiban dan tanggung jawab.

Alasan-alasan pendelegasian 1. Tugas manajer bukan hanya 1 kegiatan saja, oleh karena itu yang dianggap bisa melakukannya akan dilimpahkan kepada orang lain agar efisien dan efektif. 2. Manajer lebih memperhatikan pada tugas-tugas yang lebih serius dan penting dalam kelangsungan organisasi. 3. Manajer tidak harus mempelajari semua permaslahan dan pengetahuan karena adanya keterbatasan. 4. Mendorong dan mengembangkan bawahan yang menerima limpahan wewenang. Prinsip-prinsip klasik untuk mencapai pendelegasian yang efektif 1. Prinsip skalar Menyatakan harus ada garis otoritas yang jelas yang menghubungkan tingkat paling tinggi dengan tingkat paling bawah. 2. Prinsip kesatuan perintah Menyatakan setiap orang dalam organisasi harus melaporkan pada atasan. 3. Tanggung jawab, wewenang dan akuntabilitas Tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu diberikan ke tingkat organisasi paling bawah untuk meneyelesaikan agar tercapai efisiensi tugas. Pendelegasian yang gagal 1. Dari segi manajer Manajer merasa berkurang haknya dalam memutuskan sesuatu. Manajer tidak mau menghadapi resiko atas kegagalan tugas. Manajer tidak percaya atas kemampuan bawahannya.

Manajer terancam posisinya bila bawahannya yang menerima limpahan tugas dalam mengerjakannya lebih efektif. 2. Dari segi karyawan - Menerima tambahan tanggung jawab dan akuntabilitas. - Perasaan akan membuat kesalahan dan menerima kritikan. - Kurang percaya diri akan kemampuannya. Penanggulangan hambatan-hambatan delegasi Syarat untuk delegasi yang efektif adalah : Kesedian manajer untuk memberi kebebasan kepada bawahan dalam melaksanakan tugas yang dilimpahkan. Komunikasi yang baik antara manajer dan bawahannya. Meningkatkan kompleksitas tugas yang dilimpahkan dan derajat pelimpahan dalam suatu jangka waktu tertentu.

SENTRALISASI VERSUS DESENTRALISASI Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi. Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan keputusan ketingkatan-ketingkatan organisasi yang lebih rendah. Faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi : Filsafat manajemen Ukuran dan tingkatan pertumbuhan organisasi Strategi dan lingkungan organisasi Penyebab geografis organisasi Tersedianya pengawasan yang efektif Keanekaragaman produk dan jasa Karakteristik organisasi lainnya Kualitas manajer

Lingkungan Langsung Yaitu pihak yang menentukan nasib organisasi, lingkungan eksternal terbagi menjadi : Konsumen Pemasok Pesaing Pemerintah Lembaga keuangan Kelompok-kelompok lain

Linkungan Internal yaitu yang berada didalam organisasi tersebut : Pekerja Dewan komisaris Pemegang saham Jaringan stakeholder

Lingkungan umum meliputi : Demografi Gaya hidup Nilai sosial Variabel ekonomi Politik Teknologi Dimensi internasional

Model hubungan organisasi-lingkungan Menurut James D.Thomson yaitu : tingkat perubahan yaitu melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan. Tingkat homogenitas yaitu melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan. Lima kekuatan kompetisi Cara melihat lingkungan adalah dengan menggunakan kerangka lima kekuatan kompetisi yang dikembangkan oleh Michael Porter : Ancaman pendatang baru atau halangan untuk masuk Produk subtitusi Pemasok Pembeli Pesaing

Strategi menghadapi lingkungan Mempengaruhi lingkungan langsung Manajer dapat mencoba mempengaruh langsung seperti melakukan lobby, iklan, negoisasi. Mempengaruhi lingkungan tidak langsung Dengan memonitoring aktif manajer diharapkan akan memperoleh peringatan awal apabila ada perubahan lingkungan yang tidak langsung.

Menyesuaikan diri terhadap lingkungan Manajer menetapkan tujuan, mengevaluasi lingkungan, dan kemudian menentukan strategi yang tepat. Tanggung jawab sosial manajer Lima faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam etika berusaha ini yaitu : hukum, peraturan pemerintah termasuk undang-undang didalamnya, kode etik industri, tekanantekanan sosial, tegangan antar standar perorangan dan kebutuhan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai