Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia dewasa ini tidak terlepas dari peran ilmu. Bahkan perubahan pola hidup manusia dari waktu ke waktu sesungguhnya berjalan seiring dengan sejarah kemajuan dan perkembangan ilmu. Tahap-tahap itu kita menyebut dalam konteks ini sebagai priodesasi sejarah. Kemajuan ilmu dan teknologi dari masa ke masa ibarat mata rantai yang tidak terputus satu sama lain. Hal-hal baru yang ditemukan suatu masa menjadi unsur penting bagi penemuan-penemuan lainnya di masa berikutnya. Hampir semua sisi kehidupan manusia modern telah disentuh oleh berbagai efek perkembangan ilmu dan teknologi, sektor ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, sosial dan budaya, komunikasi dan transportasi, pendidikan, seni, kesehatan, dan lain-lain, semuanya membututuhkan Satu hal lain yang menjadi karakter spesifik ilmu kontemporer, yaitu bahwa ilmu kontemporer tidak segan-segan melakukan dekontruksi dan peruntuhan terhadap teori-teori ilmu yang pernah ada untuk kemudian menyodorkan pandangan-pandangan baru dalam rekontruksi ilmu yang mereka bangun. alam hal inilah penyebutan !potmodernisme" dalam bidang ilmu dan filsafat menjadi diskursus yang akan #ukup banyak ditemukan. Semua kemajuan tersebut adalah buah dari perkembangan ilmu pengetahuan yang tak pernah surut dari pengkajian manusia. Pengetahuan berawal dari rasa ingin tahu kemudian seterusnya berkembang menjadi tahu. $anusia mampu mengembangkan pengetehuan disebabkan oleh dua hal utama% yakni, pertama manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, yang menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan #epat adalah kemampuan berfikir menurut suatu alur kerangka berfikir tertentu.

B. Rumusan Masalah
1

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut & '. (pa yang dimaksud dengan landasan antologi ) *. (pa yang dimaksud dengan landasan epistimologi ) +. (pa yang dimaksud dengan landasan aksiologi ) C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka makalah ini bertujuan sebagai berikut & '. ,ntuk mengetahui makna landasan antologi. *. ,ntuk mengetahui makna landasan epistimologi. +. ,ntuk mengetahui makna landasan aksiologi.

BAB II PEMBAHASAN
1. Lan asan !nt"l"g# -ntologi merupakan #abang teori hakikat yang membi#arakan hakikat sesuatu yang ada. ari aliran ini mun#ul empat ma#am aliran filsafat, yaitu & .'/ aliran ualisme, .1/ aliran (gnoti#isme. $aterialisme, .*/ aliran 0dealisme, .+/ aliran

-ntologi merupakan salah satu di antara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. (wal mula alam pikiran 2unani telah menunjukan mun#ulnya perenungan di bidang ontologi. alam persoalan ontologi orang menghadapi persoalan bagaimanakah kita menerangkan hakikat dari segala yang ada ini) Pertama kali orang dihadapkan pada adanya dua ma#am kenyataan. 2ang pertama, kenyataan yang berupa materi .kebenaran/ dan kedua, kenyataan yang berupa rohani .kejiwaan /. Pembi#araan tentang hakikat sangatlah luas sekali, yaitu segala yang ada dan yang mungkin adalah realitas, realita adalah ke-real-an, riil artinya kenyataan yang sebenarnya. 3adi hakikat adalah kenyataan sebenarnya sesuatu, bukan kenyataan sementara atau keadaan yang menipu, juga bukan kenyataan yang berubah. Pembahasan tentang ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab !apa" yang menurut (ristoteles merupakan The First Philosophy dan merupakan ilmu mengenai esensi benda. Kata ontologis berasal dari perkataan 2unani& On 4 being, dan logos 4 logic. 3adi ontologi adalah the theory of being qua being . teori tentang keberadaan sebagai keberadaan/. Sedangkan pengertian ontologis menurut istilah , sebagaimana dikemukakan oleh S. Suriasumantri dalam Pengantar 0lmu dalam Prespektif mengatakan, ontologi membahas apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau dengan perkataan lain, suatu pengkajian mengenai teori tentang !ada". Sedangkan dalam hal pemakaiannya akhir-akhir ini ontologi dipandang sebagai teori mengenai apa yang ada. Term ontologi pertama kali diperkenalkan oleh 5udolf 6o#lenius pada tahun '7+7 $. ,ntuk menamai teori tentang hakikat yang
3

ada yang bersifat metafisis.

alam perkembangannya 8hristian 9olff .'7:;-':<1 engan

$/ membagi metafisika menjadi dua, yaitu metafisika umum dan metafisika khusus. $etafisika umum dimaksudkan dalam istilah lain antologi. demikian, metafisika umum atau ontologi adalah #abang filsafat yang membi#arakan prinsip paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada. Sedang metafisika khusus masih dibagi lagi menjadi kosmologi, psikologi, dan teologi.' Kosmologi adalah #abang filsafat yang se#ara khusus membi#arakan tentang alam semesta. Psikologi adalah #abang filsafat yang se#ara khusus membi#arakan tentang jiwa manusia. Teologi adalah #abang filsafat yang se#ara khusus membi#arakan Tuhan. i dalam pemahaman ontologi dapat diketemukan pandangan-pandangan pokok pemikiran sebagai berikut & '. $onoisme Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai sumber asal, baik yang asal berupa materi ataupun berupa rohani. Tidak mungkin ada hakikat masing-masing bebas dan berdiri sendiri. 0stilah monisme oleh Thomas a=idson disebut dengan Block Universe. Paham ini kemudian terebagi ke dalam dua aliran yaitu sebagai berikut & a./ $aterialisme. (liran ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan rohani. (liran ini sering juga disebut dengan naturalisme. $ernurutnya bahwa >at mati merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta. 2ang ada hanyalah materi, yang lainnya jiwa atau ruh tidaklah merupakan suatu kenyataan yang berdiri sendiri. (lasan mengapa aliran ini berkembang sehingga memperkuat dugaan bahwa yang merupakan hakikat adalah &
1

Jujun Suriasumantri,Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer,1999(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan ),hlm 38

Pikiran yang masih sederhana, apa yang kelihatan yang dapat diraba, biasanya dijadikan kebenaran terakhir. Pikiran sederhana tidak mampu memikirkan sesuatu di luar ruang yang abstrak. Penemuan-penemuan menunjukan betapa bergantungnya jiwa pada badan.

-leh sebab itu, peristiwa jiwa selalu dilihat sebagai peristiwa jasmani. 3asmani lebih menonjol dalam peristiwa ini. b/. 0dealisme. (liran idealisme dinamakan juga spiritualisme. 0dealisme berarti serba #ita sedang spiritualisme berarti serba ruh. 0dealisme diambil dari kata !0dea", yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. (liran ini beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal dari ruh .sukma/, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang. $ateri atau >at itu hanyalah suatu jenis penjelmaan rohani. (lasan aliran ini yang menyatakan bahwa hakikat benda adalah ruhani atau spirit adalah &

?ilai ruh lebih tinggi daripada badan, lebih tinggi nilainya dari materi bagi kehidupan manusia. 5uh itu dianggap sebagai hakikat yang sebenarnya. Sehingga materi hanyalah badannya bayangan atau penjelmaan.

$anusia lebih dapat memahami dirinya daripada dunia luar dirinya. $ateri ialah kumpulan energi yang menempati ruang. Benda tidak ada, yang ada energi itu saja. alam perkembangannya, aliran ini ditemui pada ajaran plato .1*@-+1@ S$/ dengan teori idenya. $enurutnya, tiap-tiap yang ada di alam mesti ada idenya, yaitu konsep uni=ersal dari tiap sesuatu. (lam nyata yang menempati ruangan ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam ide itu. 3adi idealah yang menjadi hakikat sesuatu, menjadi dasar wujud sesuatu.

*. ualisme ualisme adalah aliran yang men#oba memadukan antara dua paham yang saling bertentangan, yaitu materialisme dan idealisme. $enurut aliran dualisme
5

materi maupun ruh sama-sama merupakan hakikat. $ateri mun#ul bukan karena adanya ruh, begitu pun ruh mun#ul bukan karena materi. (liran dualisme berpendapat bahwa benda terdiri dari dua ma#am hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan hakikat ruhani, benda dan ruh, jasad dan spirit. Sama-sama hakikat. Kedua ma#am hakikat itu masing-masing bebas dan berdiri sendiri, sama-sama a>ali dan abadi. Hubungan keduanya men#iptakan kehidupan dalam alam ini. manusia. Tokoh paham ini adalah es#rates .'<;7-'7<A $/ yang dianggap sebagai bapak filsafat modern. 0a menamakan kedua hakikat itu dengan istilah dunia kesadaran .ruhani/ dan dunia ruang .kebendaan /. +.Pluralisme Paham ini berpandangan bahwa segenap ma#am bentuk merupakan kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap ma#am bentuk itu semuanya nyata. Pluralisme dalam Dictonary of Philosophy and Religion dikataka sebagai paham yang menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur, lebih dari satu atau dua entitas. Tokoh aliran ini pada masa 2unani Kuno adalah anaBagoras dan Cmpedo#les yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk dan terdiri dari 1 unsur, yaitu tanah, air, api, dan udara. Tokoh modern aliran ini adalah 9illiam 3ames. alam bukunya The $eaning of Truth dari akal yang mengenal. 3ames mengemukakan, tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri, lepas 1. ?ihilisme ?ihilisme berasal dari bahasa latin yang berarti nothing atau tidak ada. Sebuah doktrin yang tidak mengakui =aliditas alternatif positif. Tokoh aliran ini diantaranya adalah Dredri#h ?iet>s#he. merupakan rintangan lagi. manusia. alam pandangannya bahwa !(llah sudah mati", (llah Kristiani dengan segala perintah dan larangannya sudah tidak unia terbuka untuk kebebasan dan kreati=itas an pada kenyataannya moral di Cropa sebagian besar masih bersandar

pada nilai-nilai kristiani. Tetapi tidak dapat dihindarkan bahwa nilai-nilai itu akan

lenyap.

engan demikian ia sendiri harus mengatasi bahaya itu dengan

men#iptakan nilai-nilai baru dengan trans=ulasi semua nilai. <. (gnotisisme Paham yang mengatakan bahwa manusia tidak mungkin mengetahui hakikat sesuatu dibalik kenyataannya. Sebab menurut aliran ini kemampuan manuisa sangat terbatas dan tidak mungkin tahu apa hakikat tentang sesuatu yang ada, baik oleh inderanya maupun oleh pikirannya. Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengakui hakikat benda. Baik hakikat materi maupun hakikat ruhani. Timbul aliran ini dikarenakan belum dapatnya orang mengenal dan mampu menerangkan se#ara konkrit akan adanya kenyataan yang berdiri sendiri dan dapat kita kenal. (liran ini dengan tegas selalu menyangkal adanya suatu kenyataan mutlak yang bersifat tran#edent. 3adi agnostisisme adalah paham pengingkaran atau penyangkalan terhadap kemampuan manusia mengetahui hakikat benda materi maupun rohani. $. Lan asan E%#stem"l"g# Cpistemologi juga disebut teori pengetahuan .theori of kno ledge/. Se#ara etomologi, istilah etomologi berasal dari kata 2unani episteme 4 pengetahuan dan logos 4 teori. Cpistemologi dapat didefinisikan sebagai #abang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan syahnya .=aliditas/ pengetahuan. ketahui)" Cpistemologi meliputi sumber, sarana, dan tata#ara menggunakan sarana tersebut untuk men#apai pengetahuan .ilmiah/. Perbedaan mengenai pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. (kal .!erstand/, akal budi .!ernunft/, pengalaman, atau kombinasi antara akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang dimaksud dengan epistemologik, sehingga dikenal dengan adanya model-model epiostemologik seperti& rasionalisme, empirisme, kritisisme atau rasinalisme kritis, positi=isme, fenomonologis dengan berbagai =ariasinya.
7

alam metafisika, pertanyaan pokoknya adalah !apakah ada itu)",

sedangkan dalam epistemologi pertanyaan pokoknya adalah !apa yang dapat saya

Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indera, dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, di antaranya adalah& a/. $etode 0nduktif 0nduksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil obser=asi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum. alam induksi, setelah diperoleh pengetahuan, maka akan dipergunakan hal-hal lain, seperti ilmu mengajarkan kita bahwa kalau logam dipanasi, ia mengembang, bertolak dari teori ini kita akan tahu bahwa logam lain yang kalau dipanasi juga akan mengembang. ari #ontoh di atas bisa diketahui bahwa induksi tersebut memberikan suatu pengetahuan yang disebut sintetik. b/. $etode eduktif eduksi ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan logis antara kesimpulankesimpulan itu sendiri. (da penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan menerapkan se#ara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bisa ditarik dari teori tersebut. #/. $etode Positi=isme $etode ini dikeluarkan oleh (ugust 8omte .':;@-'@<:/. $etode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. 0a mengenyampingkan segala persoalan di luar yang ada sebagai fakta. -leh karena itu, ia menolak metafisika. (pa yang diketahui se#ara positif, adalah segala yang tampak dan segala gejala. engan demikian metode ini dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan dibatasi kepada bidang gejala-gejala saja. d/. $etode Kontemplatif

$etode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun akan berbeda-beda harusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi. Pengetahuan yang diperoleh lewat intuisi ini bisa diperoleh dengan #ara berkontemplasi seperti yang dilakukan oleh (l-6ha>ali. e/. $etode ialektis alam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab untuk men#apai kejernihan filsafat. $etode ini diajarkan oleh So#rates. ?amun Plato mengartikannya diskusi logika. Kini dialektika berarti tahap logika, yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan, juga analisis sistematik tentang ide-ide untuk men#apai apa yang terkandung dalam pandangan.* &. Lan asan Aks#"l"g# Pengertian aksiologi berasal dari perkataan a"ios .2unani/ yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. 3adi aksiologi adalah !Teori tentang nilai". ?ilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat menga#u pada permasalahan etika dan estetika. $akna !etika" dipakai dalam dua bentuk arti, pertama, etika merupakan suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan-perbuatan manusia. (rti kedua, merupakan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan hal-hal, perbuatan-perbuatan, atau manusia-manusia lain. -bjek formal etika meliputi norma-norma kesusilaan manusia, dan mempelajari tingkah laku manusia baik buruk. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia.terhadap lingkungan dan fenomena disekelilingnya.+ ?ilai itu objektif ataukah subjektif adalah sangat tergantung dari hasil pandangan yang mun#ul dari filsafat. ?ilai akan menjadi subjektif, apabila subjek
2

Suhart n Suparlan,Filsafat Pendidikan,2!!4(" #$akarta: %r&'u(( )*+ia ),hlm 41


3

,a-sir %hma+,Filsafat Umum,2!1!(.an+un#: P, '*maja ' s+akar$a ),hlm 42

sangat berperan dalam segala hal, kesadaran manusia menjadi tolak ukur segalanya, atau eksistensinya, maknanya dan =aliditasnya tergantung pada reaksi subjek yang melakukan penilaian tanpa mempertimbangkan apakah ini bersifat psikis atau fisis. engan demikian, nilai subjektif akan selalu memperhatikan berbagai pandangan yang dimilki akal budi manusia, seperti perasaan, intelektualitas, dan hasil nilai subjektif selalu akan mengarah kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang. ?ilai itu objektif, jika ia tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai. ?ilai objektif mun#ul karena adanya pandangan dalam filsafat tentang objekti=isme. -bjekti=isme ini beranggapan pada tolak ukur suatu gagasan berada pada objeknya, sesuatu yang memiliki kadar se#ara realitas benar-benar ada. ?ilai dalam ilmu pengetahuan. Ketika seorang ilmuwan bekerja, dia hanya tertuju pada kerja proses ilmiah dan tujuan agar penelitiannya berhasil dengan baik. ?ilai objektif hanya menjadi tujuan utamanya, dia tidak mau terikat dengan nilai-nilai subjektif seperti & agama dan adat sitiadat. Tetapi perlu disadari setiap penemuan ilmu pengetahuan bisa berdampak positif dan negatif. alam hal ini ilmuwan terbagi dua golongan pendapat. 6olongan pertama berpendapat mengenai kenetralan ilmu. 0lmuwan hanyalah menemukan pengetahuan dan terserah kepada orang lain untuk menggunakannya. 6olongan kedua berpendapat bahwa netralitas ilmu terhadap nilai-nilai hanyalah terbatas pada metafisik keilmuan, sedangkan dalam penggunaanya haruslah berlandaskan nilai E nilai kepatutannya.

1!

BAB III 'ESIMPULAN


'./ Fandasan antologi adalah merupakan #abang teori hakikat yang membi#arakan hakikat sesuatu yang ada. i dalam pemahaman ontologi dapat diketemukan pandangan-pandangan pokok pemikiran sebagai berikut & $onoisme, dualisme, pluralisme, nihilisme, agnotisisme. *./ Fandasan epistemologi adalah #abang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan syahnya .=aliditas/ pengetahuan. $etode dalam teori pengetahuan sebagai berikut & metode induktif, deduktif, positif, kontemplatif, dialektis. +./ Fandasan aksiologi adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.

11

DA(TAR PUSTA'A Suriasumantri,3ujun S.Filsafat #lmu $ebuah Populer.3akarta& Pustaka Sinar Harapan,';;; Suparlan Suharto.Filsafat Pendidikan.2ogyakarta& (r-5u>> $edia,*AA1 (hmad Tafsir.Filsafat Umum.Bandung& PT 5emaja 5osdakarya.*A'A

12

Anda mungkin juga menyukai