Anda di halaman 1dari 3

3.Ibu dengan HIV hamil G1P0A0H0 berumur 20 tahun. Bagaimana penatalaksanaannya?

Jawab : Tujuan Persalinan yang Aman Tidak terjadi penularan HIV - ke janin-bayi - ke team penolong - ke pasien lainnya Kondisi ibu baik Efektif dan efisien Transmisi Maternal ke Janin/ dapat di cegah bila: 1. 2. Terdeteksi Terkendali

- Perilaku - Obat - ANC - Pencegahan Infeksi 3. 4. 5. 6. Pemilihan rute kelahiran Pemilihan ASI/PASI Pemantauan bayi balita Dukungan dan perhatian

Tidak terjadi penularan HIV ke janin bayi jika : Turunkan VL serendah-rendahnya - Deteksi dini - ARV - Hidup normal Pemilihan rute persaliinan tergantung : Status obstetri Status PMTCT : ARV Profilaksis & viral load Kesiapan petugas medis : 1. Kewaspadaan Standar 2. Sumber daya manusia 3. Sarana Medis & non Medis

Persyaratan untuk persalinan pervaginam Ibu dengan HIV Ibu minum ARV Teratur lebih dari 4 minggu, dan/atau Muatan virus/viral load tidak terdeteksi

Operasi seksio sesarea berencana sebelum saat persalinan tiba (atas dasar pilihan, bukan karena tindakan emergensi) akan menghindari bayi terkena kontak dengan darah dan lendir ibu. Operasi seksio sesarea akan mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke bayi sebesar 50% hingga 66%. Sebagian besar penularan HIV dari ibu ke bayi terjadi pada saat persalinan. Tekanan pada plasenta meningkat terjadinya sedikit percampuran antara darah ibu dan darah bayi. Lebih sering terjadi jika plasenta meradang atau terinfeksi. Bayi terpapar darah dan lendir ibu di jalan lahir. Bayi mungkin juga terinfeksi karena menelan darah ataupun lendir ibu.

Penatalaksanaan di negara berkembang


Pengobatan suportif : Sebagian besar pasien malnutrisi : perlu dukungan nutrisi Multivitamin : B-complex, C, E, selenium

Fawzi et al. N Engl J Med 2004 ;351(1): 23-32 Pengobatan simptomatik Dukungan psikososial : depresi, ansietas Pengobatan Infeksi Oportunistik ( IO ) Pencegahan IO : kotrimoksasol Pengobatan antiretroviral ( ARV )

Referensi

1.

Moodley D, E.T., Pather T, Chetty V, Ngaleka L, High HIV incidence during pregnancy: compelling reason for repeat HIV testing. AIDS, 2009. 23: p. 1255-1259.

2.

McQuoid M. Routine testing for HIV-ethical and legal implications. S Afr Med J. 2007 Jun 97(6): 416,418,420.

3.

Csete J, Elliott R. Scaling up HIV testing: human rights and hidden costs. HIV/AIDS policy law review. 2006 Apr; 11(1):1,5-10.

4.

Weiser S, Heisler M, Leiter K, et al. Routine HIV testing in Botswana: A population-based study on attitudes, practices and human rights concerns. PLoS Med 3(7): e261.

Anda mungkin juga menyukai