Anda di halaman 1dari 33

MYCOBACTERIA

Mycobacterium tuberculosis

Ordo : Actinomycetales Famili : Mycobacteriacea Species : -Mycobacterium tuberculosa & Mycobacterium leprae

Bukti bahwa tuberculosa ditemukan sejak dulu,adlah ditemukannya tuberculosa pd tulang Mummi Mesir, dan merupakan pembunuh utama di seluruh dunia. Th 1882 Robert Koch pertama kali menemukan/mengisolasi Mycobacterium tuberculosa. Th 1874, Morbus dan Hansen menemukan Mycobacterium leprae pd manusia.

MORPHOLOGI :
Kuman bentuk Bacill, ramping,lurus atau agak bengkok,dgn ujung membulat. Lebar 0.2 0.5 mikron dan panjang 1 4 mikron Bentuk bercabang dpt ditemukan pd biakan yg lama / hapusan yg asalnya dari kelenjar getah bening yg mengalami pengejuan. Kuman tahan asam, tdk bergerak,tdk berspora,tdk berkapsul.

* Kuman dapat diwarnai dgn pewarnaan Kynyoun-Gabett, atau Zheill Neelson, dan tampak kuman berwarna merah dgn latar belakang biru.

Dinding selnya terdiri dari lemak berkadar tinggi, kuman tahan asam dan bersifat Gram Positip(+). RESISTENSI : Mycobacterium tuberculosa dlm kultur dpt bertahan hidup selama 2-8 bulan, dan akan mati bila kena sinar matahari langsung selama 2 jam.Bacil dlm sputum dpt bertahan 20 30jam. Bila dlm sputum yg membusuk dan tdk kena sinar matahari langsung dpt bertahan berminguminggu, bila dlm sputum kering tahan 6 8 bln.

* Droplet dari sputum kering yg bercampur debu di udara bsf infeksius selama 8 10 hari.

Kuman dpt dimatikan dengan disinfektan Fenol 5 % selama 24 jam(dlm sputum). Tidak tahan dgn pemanasan basah dibandingkan kuman lainnya, shg suhu Pasteurisasi dpt digunakan u/ membunuh kuman dalam air susu,dan bahan yg berasal dari susu. VARIASI : Th 1972 Petroff dan Lab.Trudeau dgn standard Nomenklatur yg digunakan sjk th 1936, Smooth u/ koloi halus dan Rough u/ koloni kasar. Kuman yg virulen umumnya dari koloni kasar.

Ada 3 type Yaitu :- Type Humane - Type Bovine - Type Avian

Mycobacterium tuberculosa Type Humane : Tumbuh subur di media Lowenstein-Jensen,pd suhu 37 drjt C,mhslkan pigmen kuning muda sampai jingga.Pertumbuhan terpacu dgn pe nambahan gliserol,patogen thd marmut,tdk pd ayam dan kelinci. Memecah niasin. Mycobacterium tuberculosa Type Bovine : Dalam media yg cocok tmbh lambat dan krg subur, Gliserolfobi/tdk suka gliserol, Tdk berpigmen,virulen thd maemut dan kelinci tdk pd ayam. Tdk memech Niasin.

Mycobacterium tuberculosa Type Avian : * Tmbh baik pd suhu 40 drjt C atau lebih. Suka Gliserol, Memproduksi Pigmen,Virulen pd Ayam dari pd marmut dan kelinci.

TUBERCULOSIS PADA MANUSIA : Dapat menyerang bermacam2 jaringan tubuh. Penyebabnya Mycobacterium tuberculosa Type Humane dan Bovine. MO sering masuk melalui saluran pernapasan dan pencernaan ,jarang melalui selaput lendir mata dan kulit,atau melalui saluran kencing(kelamin).

* Yg terbanyak adalah tuberculosis pd saluran pernapasan(TBC, Paru2, Comsumption, Phthesis) dan 90% fatal.

Walau sering terjadi TBC Tulang dan Persendi an,abses pd jaringan lunak,infeksi gastrointestinal dan ginjal, maupun infeksi umum(miliar) dan sering jg meningitis. Penyakit bsf menahun, mulai timbul tuberkel2 ,kmd timbul peradangan kronis yg dsbt Granuloma. Kerusakan awal yg ditimbulkan adl dsebabkan o/ produk hsl seperti asam phthiric yg berpengaruh pd darah, produk toksis hipersensitivitas dan memudahkan pengembangan penyakit.

Proses Pengembangan Infeksi pertama ke bag.tbh lain dapat melalui beberapa jalan :

1. Penyebaran langsung ke jaringan Pernapasan,infeksi cenderung mengikuti Fascial Division. Dalam hal ini Pleura dan Pericardium dapat terinfeksi. 2. Melalui Udara : Terdpt pd TBC Paru dan basil tuberculose berada dlm sekret Bronchus, dalam Sputum. 3 Melalui sistim a limfatika misal :Cervicallymphaditis. 4 Mellalui sistim peredaran darah misal: Meningi tis tuberculosa.

*Penyebab tuberculosis yg terbanyak pd manusia adl .Type Humane,sdg Bovine secara alami bsf parasit pd Sapi.

Infeksi Bovine pd manusia terjadi melalui makanan /bhn produk susu yg tercemar, shg sering msk melalui saluran pencernaan dan menyebabkan infeksi dlm kelenjar Getah Bening. *Beberapa Faktor yg mempengaruhi timbulnya TBC pd Manusia : Sosial Ekonomi,kekurangan makanan yg sesuai,kehidupan terlalu padat.Stres Fisiologis dan Pekerjaan yg berat.

* Orang Kulit berwarna lebih lebih mudah terinfeksi dan lebih berat dari pada orang kulit Putih.

*Diagnosa Lab . Dpt dilakukan dari Specimen : Pus atau Darah, Urine, Tinja. LCS, Sputum, Cucian Lambung. A. Pemeriksaan Mikroskopik : Buat Sediaan langsung dari Sputum Warnai dengan Pewarnaan Zeeihl Neellsen Periksa dibawah Mikroskop. Hasil : Kuman Tahan Asam adalah Basil Berwarna Merah, kuman lain Biru. Pemeriksaan slm 15 mnt.

*Pemrksn mulai dari ujung kiri atas sampai ujung kanan bawah,bila tidak ditemukan dsbt : BTA Negatip(-)

Untuk keseragaman dalam laporan hasil pemeriksaan langsung yg positip, maka diguna kan skala BRONKHOSRST(1934) untuk menyatakan jml kuman dlm sediaan. SKALA BRONKHOSRST yg dimaksud adalah : 40 Basil pd seluruh sediaan stlh diperiksa 15 , disebut POSITIP(+) /+1.=tdk ada Kaverne Sampai 20 Basil dlm10 lpang Pndang dsbt +2.= mungkin Kaverne kecil atau tidak ada.

*Sampai 60 Basil dalam 10 Lap.Pdg dsbt +3=mungkin ada Kaverne dan aktip.

Sampai 120 Basil dalam 10 Lap.Pdg dsbt +4= mungkin ada Kaverne besar dan aktip. Lebih dari 120 basill dalam 10 Lap.Pdg dsbt +5 =Pasti ada Kaverne. B. Pemeriksaan KULTUR: Digunakan media Dubes, Lowenstain Jensen dan Petroff. Sebelum dilakukan Kultur, Spesimen dihomogenisasi dgn H2SO4 4%,NaOH 4 % , atau cara BIO FARMA.

CARA KULTUR:

Sediakan tabung media Lowenstein-Jensen-Holm yg segar (tdk lbh 6mgg), tambah pd tiap tabung media 0,75 ml akuadest Steril. Inokulasikan menggunakan Ose Sputum yang telah dihomogenisasi pada 3 media diatas. Tutup tabung biakan rapat dgn kapas yg telah dicelup parafin cair(panas),inkubasi 37 drjt C Amati dgn teliti 3X semgg, Hasil NEGATIP bila tdk ada pertmbhn slm 8 mgg. Buat Sediaan mikroskopik dari sediaan yg tumbuh.

ANGKA KESUBURAN PERTUMBUHAN :

1 = Makroskopis tidak tampak Pertumbuhan Koloni, Mikroskopis terdapat Basil Tahan Asam. 2 = Koloni Lebih Kecil dari Kepala Jarum 3 = Koloni Sebesar Kepala Jarum 4 = Koloni sebesar 1X1 mm2 atau lebih.

C. Tes VIRULENSI dan RESISTENSI:


Percobaan Merah Netral : Basil Tahan Asam yg Patogen,mengandung Diaminopamelin yg dpt mengikat merah netral Masukan 2 koloni dari biakan ke tbg berisi 5ml metanol 50%, inkubasi 37 drjt C 1 Jam. Buang cairan metanol,tambah lg 5ml metanol 50% yg baru, Inkubasi 37 drjt C,1jam,buang lg metanol. Tambah 5ml larutan penyangga Na-Barbital 1% dlm NaCl 5% yg pH nya 9,2 pd endapannya.Inkbs 37 drjt C 1Jam ,dikocok tiap jam. Hasil Positip:Koloni merah muda smp merahtua(BTA adl type humane/bovine) Hasil Negatip: BTA apatogen atau saprophyt.

TES KATALASE :

Masukan campuran H2O2, 30% dan Tween 80 dlm tbg Lowenstein Jensen,hingga koloni terendam, tunggu 15 menit, bila POSITIP : muncul gelembung Udara(BTA mgkn sensitip thd INH), bila NEGATIP tdk ada gelembung udara(BTA pasti resisten thd INH),dan mungkin kurang virulen bagi marmut dan manusia.

TES PEROKSIDASE (Lebih Peka dari Tes Katalase ) :

Masukan kdlm tabung 1 ml penyangga asetat 0,2 mol pH 4. 0,2 ml larutan Katekol 2 % dalam akuades, 0,1 ml H2O2 0,3 %. Masukan 2 koloni dan tungu 10 menit. POSITIP: Warna koloni berubah jd warna Tengguli( artinya = tes katalase). Dasarnya Enzim peroksidase yg dibentuk o/ kuman yg masih sensitif thd INH, tdk lagi dibentuk o/ kuman2 yg resisten thd INH,krn kuman ini pernah diserang INH &mrbh metablsm.

TES RESISTENSI THD OBAT ANTI TB : Dilakukan bila diperlukan , yg dimksd dgn obat dl INH,Sreptomycin& PAS.(Para amino salisilic acid).

D. PERBEDAAN Tuberculosa Humane & Bovine : 1. TES NIACIN menurut KENNO : Buat Kultur pd media Lowenstein tanpa malachyte Green. Letakan biakan yg berumur 3 5 minggu diatas alas. Tambahkan 1 ml 4% Anilin (Merck) dlm alkohol 96% Tambah 1 ml 10 % BrCNdlm akuades,Biarkan 1-3 mnt pd suhu kamar, lihat Perubahan Warna !

POSITIP : Koloni M tuberculosa humane berwarna kuning sitrun. NEGATIP : Koloni M tuberculosa bovine tdk berwarna.

2.TES NITRAT menurut VIRTANEN-GRIESS : M tuberculosa humane,mereduksi nitrat menjadi nitrit, tapi M tuberculosis bovine tidak. Masukan 1 Ose Kultur dalam tabung dan 2 ml 0,1 mol.NaNO3 dalam M45 penyangga fosfat pH 7 steril, biarkan 2jam pd suhu 37 drjt C. Tambah 2 tetes HCl pekat,42 tetes 0,2% Sulfanilamide dlm air,dan 2 tetes 0,1% N-(1Naftil) Etilindiamida HCl dlm air, biarkan 5 menit,Amati!

HASIL : Tabung yg mengandung M tuberculosa humane berwarna merah ungu, yg M tuberculosa bovine Tidak.

3. PENGHAMBATAN Pertumbuhan o/ 1 mikron TIOFEN-2-karbohidrasida : Sediakan 2 tbg media Lowenstein dgn 1 mikrogram tiofen2-karbohidrasida(Lowenstein dgn dan tanpa Gliserol). Tanami kedua media dgn suspensi M tuberculosa yg dipriksa, inkbsi 4 mgg 37drjt C. Hasil : M tuberculosa bovine yg sensitif dan reisten thd INH TIDAK TUMBUH.

E. PERCOBAAN BINATANG :

Dasar percbn ini adl dr Postulat Koch, yi : 1.MO hrs ada pada orang/tmpt yg sakit,dan hrs tdpt dlm keadaan yg sama, 2. MO hrs dpt diisolasi dlm biakan murni,dan hrs dpt menimbulkan penyakit yg serupa bila diinfeksikan pd yg lain, yg susceptible. 3. Dari yg sakit ditularkan ,MO hrs dpt diisolasi lagi menjadi Biakn murni.

PELAKSANAANNYA :

Marmut disuntik dgn spesimen yg sdh dihomogenisasi,suntikan di lipat paha, dan amati tiap mgg,apakah kehilangan BB dan ada lesi tipis. Biarkan marmut sampai timbul lesi,atau stlh 8 mgg penyuntikan,matikan marmut,secsio u/ melihat adanya MO tuberculosa pd kelenjar paha,limpha,hati,dan paru2. Dari bahan2 buat sediaan dan warnai dgn Zeihl Neelson,amati adanya Basil Tahan Asam./BTA +.

F. REAKSI TUBERCULOSA ATAU TEST MANTOUX :

0,1 ML 1/1000 OT(Old Tuberculin) atau 0,00002ml PPD(=Purified Protein Derivated), disuntikan secara Intra Kutan dan selang 48Jam stlh penyuntikan adakan pengamatan /pembacaan ditempat suntikan . Bila Bekas suntikan muncul kemerahan dan Indurasi dgn ukuran 10 X 10 mm, berarti POSITIP = penderita TBC. Ditempat suntikan tdk timbul apa2 berarti NEGATIP = tidak TBC.

KLASIFIKASI TUBERCULOSIS DI INDONESIA :

*Di Indonesia banyak dipakai klasifikasi berdasarkan Kelainan Klinis,Radiologis dan Mikrobiologis Yaitu Tuberculosis Paru Bekas Tuberculosis Paru Tuberculosis Paru tersangka yg dibagi lagi dalam : a)Tuberculosis Paru tersangka ygdiobati. (sputum BTA negatip,tp tanda2 lain Positip). b)Tuberculosis Paru tersangka yg tidak diobati (BTA negatip, tanda lain meragukan ).

*Dlm 2-3 bulan TB tersangka hrs dipastikan, apakah msk dlm TB Paru aktip atau bekas TB Paru.

Dlm Klasifikasi ini perlu dicantumkan : 1 )Status bakteriologi, 2) Mikroskopik Sputum BTA, 3)Biakan Sputum BTA, 4) Status Radiologi, kelainan yg relevan u/ TB Paru, 5) Status Chemoterapi ,riwayat pengobatan dgn obat TB TH 1991 WHO membagi TB dlm 4 Katagori : Katagori I :ditujukan thd a) Kasus baru dgn Sputum Positip, b).Kasus baru dgn bentuk TB berat.

* Katagori II : Ditujukan thd a) Kasus Kambuh b) Kasus Gagal ddengan Sputum BTA Positip.

Katagori III : ditujukan thd a) Kasus BTA (-) dgn kelainan Paru yg tdk luas. b) Kasus TB ekstra paru selain yg disbt dlm katagori I. Katagori IV : ditujukan thd TB Kronik. GEJALA KLINIS : Keluhan yg dirasakan psn tuberculosis dpt bermacam2 ,bahkan banyak psn TB ditemukan tanpa keluhan dlm pemeriksaan kesehatan.

KELUHAN TERBANYAK ADALAH :


DEMAM : Subfibril, menyerupai demam influenza, kdg panas badan mencapai 40-41 drjt C. Serangan demam I dpt sembuh sebentar,kmd timbul kembali,berulang2,keadaan ini sangat dipengaruhi o/ berat ringannya infeksi kuman TB dan Susceptibility psn. BATUK/BATUK DARAH :Gejala ini banyak ditemukan,krn adanya iritasi pd Bronchus. Batuk diperlukan u/ membuang produk radang. Sifat batuk dpt dimulai dari batuk kering(non-produktif),stlh timbul pradangan baru kluar sputum. Keadaan lanjut brp batuk darah,krn ada pembuluh darah yg pecah. Batuk darah dpt terjadi pada Kavitas atau pd Ulkus dinding Bronchus.

*SESAK NAPAS :Pd yg ringan/baru tumbuh blm ada sesak. Sesak ditemukan pd penyakit yg sdh lanjut,yg infiltrasinya setengah bagian paru-paru.

NYERI DADA : Jarang ditemukan, timbul bila infiltrasi radang sdh sampai ke Pleura, hingga menimbulkan Pleuritis. Terjadi gesekan kedua Pleura wkt psn menarik/melepaskan napas. MALAISE : Penyakit tuberculosis bsf radang yg menahun, shg malaise sering ditemukan brp Anoreksia,tdk ada napsu makan,badan mkn kurus,berat badan menurun,sakit kepala, meriang,nyeri otot,keringat malam hari dll. Makin lama makin berat bila terjadi gejala hilang timbul tdk teratur.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM :

Pemeriksaan ini kurang mendapat perhatian krn kdg hasilnya meragukan,hasil tdk sensitif dan tidak spesifik. Saat TB baru mulai(aktip) ditemukan jumlah lekosit sedikit meninggi dengan Hitung Jenis kekiri. Jumlah Limfosit dibawah normal, LED meningkat. Bila TB mulai Sembuh, jml lekosit kembali normal, jumlah limfosit masih tinggi, LED mulai turun kearah normal.

* Hsil pemeriksaan darah lain didapat juga : 1) Anemia ringan dgn gambaran normokrom dan normositer, 2) Gama Globulin meningkat, 3) Kdr Na darah menurun (nilai tdk spesifik).

Pemeriksaan Serologi seperti PAP-TB (Peroksidase Anti Peroksida),yg menurut para ahli memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas ckp tinggi(85-95%),tp peneliti lain meragukan krn mendpt angka yg lbh rendah,tp msh dpt digunakan,hanya krg bermanfaat bila dignkn sbg sarana tunggal u/ diagnosis TB. Prinsip dasar uji PAP-TB adl menentukan adanya antibodi IgG yg spesifik thd antigen Mycobacterium tuberculosa.

* Hasil uji PAP-TB dinyatakan Positip bila didapat titer 1 : 10.000. Dan Positip palsu ddptkn bila psn Reumatik, Kehamilan dan masa 3 bln Revaksinasi BCG.

Uji Serologi lain u/ TB adl Uji Mycodot, digunakan antigen LAM(Lipoarabinomannan), yg dilekatkan pd suatu alat berbtk sisir, Sisir ini akan dicelup dalam serum psn, Antibodi spesifik anti LAM dlm serum akan terdeteksi sbg perubahan warna pd sisir yg intensitasnya sesuai dgn jml antibodi.

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai