Anda di halaman 1dari 20

CONFERENCE

Oleh :

Yonatan Dwiyoga H. A 0110710152

Appendix
Anatomi Appendix organ berbentuk tabung, panjang 3-15 cm (rata-rata 10 cm), berpangkal di sekum Lumen appendix sempit di proximal dan lebar di distal 65% terletak intraperitoneal, 35% terletak ekstraperitoneal

Innervasi Parasimpatis cabang n. vagus yang mengikuti a. mesenterika superior dan a. apendikularis Simpatis n thorakalis X Vaskularisasi A. apendikularis

Appendicitis
Inflamasi pada appendix Insiden Di Amerika dan Eropa insiden appendisitis adalah sekitar 7% Di Asia dan Afrika insiden appendisitis lebih rendah Appendisitis dapat mengenai semua umur, puncak 20-30 thn Pria: wanita = 1,7: 1 Etiologi Sumbatan pada lumen appendix fecalith, corpus alienum, infeksi, tumor

Patofisiologi
Obstruksi lumen appendix peningkatan tekanan intraluminer akumulasi sekresi mukosa distensi lumen akut tekanan intraluminal meningkat menekan arteri iskemia dinding appendix integritas epithel hilang invasi bakteri Dalam beberapa jam trombosis arteri dan vena perforasi dan gangren peritonitis

Gejala klinis
Gejala utama adalah nyeri perut Nyeri dimulai dari periumbilikal kemudian pindah ke perut kanan bawah Anorexia Mual, muntah Pada pemeriksaan fisik nyeri tekan pada titik McBurney dan defans muskuler pada perut kanan bawah

Gejala klinis
Kadang2 ditemukan Dunphys sign, Rovsings sign, Blumbergs sign Digital Rectal Exam nyeri pada jam 10-11

Pemeriksaan penunjang
DL - LED meningkat - lekositosis Foto polos abdomen USG Diagnostic Laparoscopy

Diagnosa banding
Gastroenteritis Enterocolitis Pankreatitis Kolik ginjal KET Pelvic Inflammatory Disease

Pengobatan
Appendectomy Antibiotik

Komplikasi
Perforasi periappendiceal infiltrate, periappendiceal abscess, diffuse peritonitis Sepsis Sumbatan usus Angka kematian 10%

IDENTITAS PENDERITA

Nama Umur Jenis Kelamin Alamat

No RM

: Tn.R : 15 Thn : pria : Ds. Patokan RT 04 RW 06 Kraksaan Probolinggo : 10584184

ANAMNESA
Keluhan utama: nyeri pada perut kanan bawah Pasien mengeluh nyeri perut mula-mula dirasakan pada ulu hati 1 hari SMRS, kemudian menjalar ke perut kanan bawah. Pasien juga mengeluh perutnya terasa nyeri saat berjalan. Pasien mual, muntah 2 kali, panas sejak 1 hari SMRS. Nyeri saat kencing (-), mencret 3X 1 hari SMRS

PEMERIKSAAN FISIK
Status Present K.Umum : compos mentis TD : 110/70 mmHg Nadi : 78 x/mnt RR : 18 x/mnt T axilla : 37,6oC T rec : 38,2oC

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis R/Kepala


R/ Leher R/ Thorax Pulmo

: Sklera ikterik -/-, conjungtiva anemis -/: PKL -/-, massa : simetris, RR 18x/m, Rh -/-, Wh -/: HR 78x/m, reguler, murmur (-)

Cor

PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen : flat, soefl, BU (+) N, meteorismus (-), nyeri tekan titik McBurney (+), Rovsing sign (+), Blumberg sign (+), Defans musculair (+) Ekstremitas : akral hangat, edema (-) GE : penyempitan OUE (-), edema (-), nyeri (-) RT : TSA cukup, mukosa licin, nyeri pada jam 10

RESUME
Tn.R/pria/15 tahun Keluhan utama nyeri pada perut kanan bawah. Pasien mengeluh nyeri perut mula-mula dirasakan pada ulu hati kemudian menjalar ke perut kanan bawah. Pasien juga mengeluh perutnya terasa nyeri saat berjalan. Pasien mual, muntah (+), panas (+). Nyeri saat kencing (-), mencret (+)

WORKING DIAGNOSIS:
Appendicitis Akut

PLANNING DIAGNOSIS: DL, Foto Polos Abdomen

PLANNING THERAPY
Appendectomi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai