Anda di halaman 1dari 1

Sayuran merupakan salah satu makanan yang paling banyak ditolak oleh anak-anak.

Tak heran jika banyak orang tua mengguankan beberapa trik untuk membuat anak mereka mau makan sayur. Namun, sebenarnya untuk membuat anak-anak gemar mengonsumsi sayuran, bisa dilakukan saat anak menginjak usia prasekolah. Penemuan baru yang dipublikasikan dalam Psychological Science, sebuah jurnal dari Association for Psychological Science, menunjukkan memberi pemahaman anak-anak mengenai berbagai makanan ideal bisa membuat mereka makan lebih banyak sayur sesuai selera mereka. Psikolog Sarah Gripshover dan Ellen Markman dari Stanford University mengatakan bahwa anak-anak prasekolah akan mampu memahami pendekatan yang lebih konseptual terkait gizi meskipun usia mereka masih muda. "Anak-anak memiliki rasa ingin tahu secara alamiah. Mereka ingin memahami bagaimana segala sesuatu bekerja," jelas para peneliti seperti dilansir Science Daily, seperti ditulis Sabtu (6/7/2013). Materi yang diberikan kepada anak-anak, tentu saja harus lebih sederhana. Dengan catatan materi tersebut tetap memberikan pembelajaran bagi mereka dan memajukan pemikirannya. Oleh karena itu, Gripshover dan Markman mengembangkan lima buku cerita yang ditujukan untuk memperbaiki dan mengelaborasi apa yang sebelumnya sudah diketahui anak-anak tentang gizi. Termasuk beragam jenis makanan, pencernaan, nutrisi mkiroskopis, dan nutrisi sebagai bahan bakar fungsi biologis tubuh. Dalam studinya, para peneliti menugaskan beberapa pengajar prasekolah untuk menugaskan anak-anak membaca buku nutrisi di kala waktu istirahat, selama tiga bulan. Sedangkan, kelas lainnya melewati waktu istirahat tanpa membaca buku.Next
Halaman 1 2

Hasilnya, anak yang membaca buku lebih memahami makanan bernutrisi dan yang penting bagi tubuh. Mereka juga dua kali lipat lebih suka sayuran. Selain itu, mereka juga diberi pengajaran konvensional mengenai kenikmatan makan makanan sehat dan mencoba makan baru. Hasilnya kedua intervensi itu menyebabkan peningkatan konsumsi sayuran. Namun, anak-anak yang diberi pemahaman akan pengetahuan tentang gizi secara konseptual, mengalami peningkatan yang lebih besar dalam keseluruhan konsumsi sayuran. Para peneliti menyimpulkan memang diperlukan penelitian lanjutan untuk menentukan apakah pemahaman gizi secara konseptual bisa mendorong konsumsi makanan sehat di luar waktu makan anakanak dan juga apakah itu efektif dalam jangka panjang. "Di kemudian hari, materi pendidikan berbasis konseptual dapat dikombinasikan dengan intervensi gizi perilaku dengan harapan konsumsi makana sehat mereka bisa meningkat," kata para peneliti.
Radian Nyi Sukmasari detikHealth.com Halaman 1 2

Anda mungkin juga menyukai