Anda di halaman 1dari 4

Tinjauan Atas Artikel The Interaction Amongst Reform Drivers In Governmental Accounting Changes.

Tugas Metoda Penelitian Terapan Dosen : Mahfud Sholihin, Ph.D.

Disusun oleh: Agung Setio Utomo Kholiq Hasyadi

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA & BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

Tinjauan atas artikel The Interaction Amongst Reform Drivers In Governmental Accounting Changes

Makalah yang ditulis oleh Marwata dan Manzurul Alam ini bertujuan untuk memahami proses perubahan akuntansi pada pemerintah daerah (pemda) di Indonesia. Makalah tersebut disusun untuk mengungkapkan bagaimana berbagai penggerak reformasi dengan berbagai kepentingan dan keberpihakan saling bersaing dan bekerjasama dalam proses penyusunan kebijakan akuntansi pemerintah dalam konteks negara sedang berkembang. Pada pengelolaan sektor publik, ukuran akuntabilitas dan pengukuran kinerja berdasarkan output dan outcome sekarang ini lebih disukai untuk menggantikan model pengukuran yang berfokus pada kepatuhan terhadap aturan formal yang berbasis pendekatan input. Hal tersebut menuntut adanya suatu reformasi akuntansi sektor publik yang mampu mengakomodir kebutuhan akan akuntabilitas dan pengukuran kinerja. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meneliti fenomena reformasi akuntansi sektor publik. Beberapa penelitian telah menjelaskan mengapa perubahan akuntansi terjadi di suatu negara. Kebanyakan literatur menekankan pada eksplorasi variabel kontekstual yang dapat mendukung atau menghambat adanya inovasi pada akuntansi sektor publik, namun sedikit yang memberikan perhatian kepada proses inovasi itu terjadi. Penelitian tersebut berfokus pada peran yang dimainkan oleh beberapa pihak ikut berperan dalan perubahan akuntansi sektor publik. Makalah tersebut bertujuan untuk memahami proses perubahan akuntansi pada pemda di Indonesia. Makalah tersebut disusun untuk mengungkapkan bagaimana berbagai elemen pendorong (driver) reformasi dengan berbagai kepentingan dan keberpihakan saling bersaing dan bekerjasama dalam proses penyusunan kebijakan akuntansi pemerintah dalam konteks negara sedang berkembang. Makalah tersebut bermanfaat untuk memberikan gambaran reformasi akuntansi sektor publik di negara berkembang, karena kebanyakan studi literatur yang ada terfokus pada reformasi akuntansi dalam konteks negara maju. Isu penelitian yang dibahas dalam makalah tersebut adalah: 1. Bagaimana proses perubahan sistem akuntansi pada pemerintah daerah di Indonesia sebagai bagian dari proses reformasi sektor publik? 2. Bagaimana berbagai elemen pendorong dengan berbagai kepentingan dan keberpihakan saling bersaing dan bekerjasama dalam proses perumusan kebijakan

pemerintah terkait reformasi akuntansi pemerintahan dalam konteks negara berkembang? Dari perspektif teori, sebuah premis yang mendasari dalam perumusan sebuatu kebijakan akuntansi berakar pada ekonomi neoklasik yang bersifat ortodoks. Formulasi kebijakan akuntansi hanya dipandang sebagai suatu pemilihan keputusan rasional yang tepat dan dilaksanakan secara teknokratik, bebas dari kepentingan dan bersifat non-politik. Namun, dalam konteks negara berkembang pendekatan tersebut tidak sepenuhnya berlaku. Jika dibandingkan dengan negara-negara maju, lembaga-lembaga yang ada pada negara berkembang, baik institusi formal maupun profesional, melaksanakan tugasnya dengan sudut pandang logis dan untuk memenuhi tujuan yang berbeda. Masing-masing memiliki kepentingan dan keberpihakan yang seringkali tidak sepenuhnya sejalan. Perbedaan budaya, sejarah perkembangan, dan kemajuan ekonomi mengakibatkan sifat hubungan antara lembaga dan profesional di negara-negara berkembang cenderung berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Akibatnya, baik lembaga formal maupun profesional tidak mampu untuk sepenuhnya independen dalam mendukung proses reformasi. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus karena peneliti ingin memahami konteks sosial dan institusional. Tinjauan terhadap dokumen terkait dan peraturan, serta wawancara dengan informan kunci mengungkapkan bahwa sifat dari interaksi antara aktor utama pada proses perumusan standar akuntansi pantas untuk mendapatkan perhatian, sehingga perlu dilakukan penelitian terkait dengan hal tersebut. Data empiris dikumpulkan dengan cara wawancara dan analisis dokumen. Wawancara dilakukan terhadap tujuh belas orang yang dianggap memahami isu-isu yang menjadi perhatian. Pemilihan informan sebagian besar didasarkan pada penilaian yang dibuat berdasarkan wawancara sebelumnya dan analisis dokumen. Personil tersebut berasal dari Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, pejabat senior di Departemen Dalam Negeri (Depdagri), pejabat senior di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan konsultan. Penelitian tersebut memperoleh bukti empiris bahwa reformasi akuntansi pemerintah di Indonesia didorong baik oleh institusi pemerintah maupun para profesional. Selama proses reformasi akuntansi pemerintah terdapat adanya persaingan dan perpaduan diantara para penggerak reformasi. Hal ini sesuai dengan sifat politik dari proses

penyusunan kebijakan akuntansi yang ditemukan dari pengembangan literatur mengenai pembentukan kebijakan akuntansi. Persaingan dalam penyusunan standar akuntansi yang berlaku pada pemda di Indonesia teejadi diantara Depdagri dan Depkeu. Selain itu, persaingan juga melibatkan para profesional yang bernaung di lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) maupun pada lembaga pendidikan seperti PPA UGM. Masing-masing pihak merancang suatu standar akuntansi yang dapat digunakan sebagai acuan oleh pemda di Indonesia dalam menyusun laporan keuangannya. Penelitian tersebut memberi kontribusi penting dalam memahami reformasi akuntansi di negara berkembang terutama yang terjadi pada pemda di Indonesia. Hal ini mengingat sampai dengan saat ini mayoritas penelitian terdahulu mengenai reformasi akuntansi dilakukan di negara maju. Namun, penelitian tersebut memiliki keterbatasan yang disebabkan oleh sifat penelitian itu sendiri yang menggunakan metode penelitian studi kasus dengan menggunakan institusi pemerintah di Indonesia. Oleh karena itu, dalam melakukan generalisasi terhadap kesimpulan yang diambil dari studi tersebut harus dilakukan secara hati-hati mengingat adanya perbedaan kondisi antara institusi di indonesia dengan institusi di negara berkembang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai