Daftar Isi Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Keluaran yang Diharapkan Kegunaan Implementasi Alat yang Dibutuhkan Biaya Pembuatan Alat Perancangan dan Prinsip Kerja Alat Implementasi Alat Instalasi Alat Fitur Alat Kelebihan Alat Batasan dalam Implementasi
i 1 2 2 2 3
3 9 10 12 16 17 18 19 19 20 20
MONET (Monitoring and Controlling Electrical Network) untuk Management Ditribusi Listrik Secara Jarak Jauh di Kota Besar Maupun Daerah Tertinggal dengan Listrik Mandiri
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang terdapat beberapa masalah yang perlu diselesaikan yaitu: Bagaimana untuk dapat mengelola pendistribusian dengan baik, meliputi monitoring dan controlling distribusi listrik secara jarak jauh tanpa harus terjun ke lokasi? Bagaimana memberikan solusi untuk memperkecil biaya operasional management pendistribusian listrik, baik itu di kota besar maupun di daerah tertinggal? Bagaimana menciptakan alat yang dapat mengelola pendistribusian listrik, meliputi monitoring maupun controlling secara jarak jauh untuk lebih mengefisiensikan energi, waktu maupun biaya operasional?
Tujuan
Tujuan dari perancangan MONET (Monitoring and Controlling Electrical Network) ini adalah sebagai berikur: Dapat melakukan management pendistribusian listrik secara jarak jauh dangan sistem terpusat, baik itu untuk me-monitoring maupun untuk controlling. Dapat lebih mengoptimalkan dan mengefisiensikan penditribusian listrik saat ini dan jika terjadi masalah dapat langsung segera diatasi. Memperkecil biaya operasional perawatan dan pendistribusian listrik di kota-kota besar maupun daerah tertinggal dengan pembangkit listrik mandiri. Memiliki biaya investasi yang rendah dalam pembuatannya dan dapat dengan mudah diimplementasikan dan dioperasikan.
jauh misalnya dengan memutus arus listrik jika terjadi hal-hal mendadak yang tidak diinginkan. Biaya investasi yang cukup rendah dan terjangkau untuk dapat membuat alat ini.
Kegunaan
MONET merupakan alat yang dapat digunakan untuk management pembangkit listrik mandiri dan sistem distribusi listrik secara realtime dan secara jarak jauh, dan dapat dibuat dengan biaya tidak terlalu tinggi. MONET dirancang untuk dapat mengatur dan memantau pendistribusian listrik supaya lebih efisien dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi jaringan Internet yang sudah ada saat ini. Sistem ini menggunakan mekanisme dimana suatu daerah yang memiliki pasokan listrik yang berlebih tidak akan terbuang begitu saja, akan tetapi dapat disalurkan ke daerah lain yang kekurangan pasokan listrik. Sehingga alat ini dapat dijadikan sebagai solusi untuk dapat mengefisiensikan pendistribusian listrik di daerah perkotaan yang sudah tercakup listrik PLN maupun di daerah tertinggal yang menggunakan pembangkit listrik mandiri. Efisien disini adalah dapat mengefisiensikan dari segi energi karena pendistribusian pasokan listrik akan disesuaikan dengan kebutuhan listrik di tempat tersebut, dan juga efisiensi dari segi waktu untuk memantau kondisi listrik dan peralatannya secara realtime pada kondisi jarak jauh, serta memperkecil biaya operasional untuk pemantauannya maupun pengendalian sederhana alat listrik, misalnya untuk mematikan suatu komponen jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Implementasi
Alat yang dibutuhkan Modem USB GSM atau CDMA
Gambar 1. Modem USB GSM atau CDMA Modem USB berfungsi sebagai internet mobile pada MONET yang megirimkan dan menerima data ke sistem pusat. 3 Modem USB digunakan karena lebih efisien dan mudah digunakan pada wilayah yang tidak terjangkau oleh internet kabel. Modem
USB yang digunakan adalah Modem USB CDMA maupun GSM, dan operator yang digunakan menyesuaikan dengan sinyal yang didapatkan di daerah pemasangan MONET. -
Gambar 2. Internet satelit portable Internet satelit portable merupakan perangkat untuk dapat mengakses internet dengan memanfaatkan sinyal dari satelit, sehingga mempunyai jangkauan yang luas. Internet satelit portable ini digunakan sebagai pengganti jika di daerah pemasangan MONET tidak terjangkau oleh sinyal GSM atau CDMA. Internet satelit portable dapat terhubung ke internet melalui kabel ethernet atau kabel USB (Universal Serial Bus) yang dihubungkan ke MONET. Digunakan ketika membutuhkan data transfer tinggi pengganti modem USB. -
Baterai
Gambar 3. Baterai Powerbank VIVAN Baterai pada bagian ini memanfaatkan powerbank, charger portable yang saat ini sedang popular di masyarakat luas, yang berfungsi untuk menampung listrik sementara, sehingga apabila listrik padam maka MONET masih tetap beroperasi untuk mengirimkan dan menerima informasi. Baterai yang digunakan mempunyai output tegangan 5.0VDC/1.0A. -
Gambar 4. Solar cell Solar cell suatu sensor cahaya photovoltanic yang dapat mengubah intensitas cahaya menjadi perubahan tenaga yang berupa listrik. Solar cell digunakan sebagai pembangkit listrik mandiri pada MONET dan digunakan untuk men-charge baterei. Sehingga meskipun listrik padam, baterai masih menyimpan listrik, dan MONET masih dapat aktif. -
Gambar 5. Mini router TP-Link Router TP-Link yang berdimensi 74 x 67 x22 mm dan dengan spesifikasi minimum di mana Operating System yang dijalankannya diganti dengan OpenWrt yang sudah dimodifikasi untuk dapat mengolah informasi dan mengirim informasi pada MONET. Tipe router yang dipakai adalah TP-Link MR 3020. -
Arduino Board
Gambar 6. Arduino Board Arduino board tipe Leonardo berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronika pada sistem MONET. Terdiri dari CPU(Central Processing Unit), memori, I/O dan unit pendukung seperti ADC (Analog to digital Converter) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Pemrograman pada Arduino ini menggunakan bahasa C. -
Relay DC AC
Gambar 7. Relay DC AC Komponen ini bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis yang berfungsi untuk memutuskan dan menyambung beban listrik pada MONET yang dikontrol jarak jauh. Komponen ini nantinya akan dikontrol oleh mikrokontroler. -
Komponen ini nantinya berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban udara pada sistem MONET yang akan mengirimkan sinyal ke Arduino untuk dilakukan tindakan selanjutnya sebagai monitoring. -
Gambar 9. Ampere meter dan volt meter Kompomen ini berfungsi sebagai pengukur Tegangan dan Arus pada sistem MONET di daerah pendistribusian untuk dapat melakukan monitoring. -
Adaptor AC-DC 5V
Gambar 10. Adaptor AC-DC 5.0V/1.0A Komponen ini berfungsi sebagai perubah AC ke DC yang akan memasok daya ke sistem MONET. Listrik yang dihasilkan oleh adaptor sebelum masuk ke MONET, masuk terlebih dahulu masuk ke baterai.
Gambar 11. CCTV Logitech C270 CCTV Logitech C270 ini digunakan sebagai webcam yang digunakan untuk memonitor fisik secara langsung dari perangkat yang terpasang di lapangan sehingga kita dapat mengetahui kondisi fisik dari MONET tersebut. -
USB hub
Gambar 12. USB hub USB hub tersebut merupakan perangkat yang digunakan untuk memperbanyak port USB yang ada pada router USB hub tersebut menghubungkan flashdisk, modem, dan webcam pada sistem MONET.
Harga
Rp350.000 Rp195.000 Rp190.000 Rp50.000 Rp85.000 Rp152.000 Rp350.000 Rp220.000 Rp135.000 Rp75.000 Rp15.000 Rp10.000 Rp50.000 Rp60.000 Rp15.000 Rp15.000 Rp5.000 Rp3.000
Total Biaya
Rp1.975.000
Pada skema gambar 13, menggambarkan susunan perangkat MONET secara eksternal, yaitu hubungan antara MONET yang di pasang di perangkat listrik dengan Sistem Pengelolah Pusat MONET. MONET yang sudah dipasang di gardu listrik maupun pembangkit listrik mandiri, berkomunikasi dengan sistem pusat dengan memanfaatkan jaringan internet, sehingga sistem pusat dapat mengendalikan dan mengatur MONET yang sudah dipasang diperangkat listrik untuk dapat melakukan fungsi monitoring maupun controlling.
10
Pada skema gambar 14, menggambarkan susunan perangkat pada MONET secara internal. Pada MONET akses internet yang digunakan untuk mengirim dan menerima instruksi bersifat optional dari modem GSM ataupun internet dari satelit. Jika memungkinkan mendapatkan sinyal GSM ataupun CDMA maka akan diprioritaskan menggunakan modem GSM / CDMA karena biaya yang lebih murah. Router pada alat ini berfungsi untuk mengatur jalur akses internet sekaligus dirancang untuk menjadi mini server yang berfungsi untuk memproses dan mengolah informasi yang diberikan mikrokontroler untuk dikirimkan ke server pusat. Mikrokontroler mengatur dan mengendalikan sensor, amperemeter dan voltmeter, dan relay DC AC. Sumber listrik untuk memasok alat ini adalah dari baterai, dalam hal ini memanfaatkan powerbank yang saat ini sedang populer, sehingga apabila listrik padam, alat ini masih dapat beroperasi dan dapat mengirim dan menerima informasi. Baterai nantinya akan di-charge oleh listrik dari pembangkit listrik utamanya. Jika terjadi masalah pada jaringan listrik atau listrik padam, maka baterai masih dapat tetap di-charge dari pembangkit listrik mandirimisalnya adalah solar cell. Sehingga meskipun listrik padam MONET masih tetap dapat beroprasi. Prinsip kerja dari sistem ini adalah melakukan management pendistribusian listrik meliputi monitoring dan controlling. Monitoring yang dilakukan berupa pengiriman informasi mengenai besarnya tegangan dan arus serta kondisi fisik perangkat listrik seperti kondisi suhu, kelembaban udara. Sedangkan controlling berupa penjaluran pendistribusian listrik pada gardu listrik yang dapat dilakukan dengan cara memutuskan atau menyambungkan arus listrik pada setiap pendistribusian. Selain itu bentuk controlling yang dilakukan, jika terdapat kelebihan pasokan listrik dari kapasitas pembangkit listrik, dimana kapasitas dari pembangkit listrik di suatu wilayah lebih besar daripada kebutuhan listrik
11
pada saat itu, maka kelebihan tersebut dapat disalurkan ke wilayah lain yang memerlukan pasokan listrik tambahan dengan cara memberikan hambatan variabel pada sistem penjaluran. Hambatan variabel mengatur supaya listrik yang didistribusikan ke suatu wilayah sesuai dengan beban pada wilayah tersebut dan mengalihkan ke wilayah lain yang membutuhkan, jika listrik dari pembangkit mempunyai kapasitas listrik yang berlebih, dengan cara mengatur hambatan yang lebih kecil pada jalur wilayah lain. Kebutuhan listrik pada setiap wilayah dapat diketahui dari hasil monitoring, sehingga dapat diketahui wilayah atau pembangkit listrik mandiri mana yang membutuhkan tambahan pasokan listrik. Dengan menggunakan management pendistribusian listrik, maka kapasitas yang dihasilkan oleh pembangkit dapat dikendalikan sesuai dengan hasil monitoring dari kebutuhan listrik masyarakat tersebut. Selain itu, dengan adanya sistem tersebut maka jika di suatu daerah terjadi bencana yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem distribusi listriknya dapat segera diambil tindakan dengan memutuskan arus listrik supaya tidak terjadi dampak negatif pada wilayah yang terkena bencana tanpa harus meninjau langsung tempat tersebut berdasarkan hasil dari monitoring sistem tersebut. Dengan adanya sistem tersebut dapat mengefisiensikan pendistribusian listrik, memaksimalkan pemanfaatan dari kapasitas yang dihasilkan pembangkit listrik dan juga menekan pengeluaran biaya operasional.
Implementasi Alat
12
Pada gambar 15 tersebut, menunjukkan bentuk fisik dari susunan perangkat pada MONET. Pada implementasi MONET tersebut akses internet yang digunakan untuk mengirim dan menerima instruksi menggunakan modem GSM. Penggunaan modem GSM / CDMA tersebut dikarenakan biaya yang dibutuhkan lebih murah daripada penggunaan internet dari satelit. Akan tetapi implementasi di lapangan nantinya akan sangat bergantung dengan ketersediaan sinyal. Router pada alat ini berfungsi untuk mengatur jalur akses internet sekaligus dirancang untuk menjadi mini server yang berfungsi untuk memproses dan mengolah informasi yang diberikan oleh Arduino untuk dikirimkan ke server pusat. Router juga dihubungkan ke webcam Logitech C270 yang berfungsi untuk memonitor keadaan fisik secara langsung dari sistem MONET. Webcam Logitech C270 tersebut juga dipasangkan pada motor servo yang dapat dikendalikan sehingga monitoring keadaan fisik tidak hanya pada satu arah saja, tetapi juga bisa diatur ke posisi arah tertentu. Arduino mengatur dan mengendalikan sensor suhu dan sensor kelembaban, amperemeter dan voltmeter, dan relay DC AC. Arduino akan mengirimkan informasi pembacaan sensor suhu, sensor kelembaban, amperemeter, dan voltmeter ke dalam sistem monitoring. Untuk sistem controlling pada MONET digunakan user interface dalam bentuk website yang dapat diakses dengan menggunakan username dan password untuk memberikan input kepada Arduino yang akan digunakan untuk mengontrol relay sehingga dapat memutus ataupun menyambung rangkaian listrik tersebut. Sistem monitoring dan controlling tersebut dapat diakses melalui website sehingga akan sangat memudahkan dalam pelaksanaannya. Sementara untuk sumber listrik yang digunakan untuk memasok alat ini adalah dari baterai, dalam hal ini memanfaatkan powerbank, sehingga apabila listrik padam, alat ini masih dapat beroperasi dan dapat mengirim dan menerima informasi. Berikut ini adalah tampilan user interface dari website yang digunakan untuk monitoring dan controlling:
13
14
15
Instalasi Alat Sistem MONET tersebut dapat dipasang pada sistem distrbusi listrik, baik gardu listrik distribusi-transmisi dan juga sistem pembangkit listrik mandiri seperti panel surya.
Gambar 22. Terminal pada sistem MONET Pada Gambar 22 tersebut bagian yang diberi kotak merah merupakan bagian terminal dari sistem MONET yang akan dihubungkan ke saluran listrik pada gardu listrik ataupun pembangkit listrik mandiri. Input dari bagian terminal tersebut akan digunakan untuk memonitor kondisi tegangan dan arus dari sistem distribusi listrik. Untuk penempatan sistem MONET tersebut pada gardu listrik ditempatkan pada kotak MCC. Dan selanjutnya setelah dilakukan pemasangan pada gardu listrik, dilakukan konfigurasi untuk menentukan letak koordinat dari sistem MONET yang terpasang pada gardu tersebut.
16
Fitur Alat Fitur-fitur utama yang ada pada sistem MONET ini, meliputi: Dynamic Webcam Monitoring dengan webcam pada sistem MONET dapat diatur posisi dan arahnya dengan mengendalikan arah gerak servo yang dipasang di bawah webcam. Dengan mekanisme ini, maka monitoring pada kondisi fisik dan lapangan dari sistem distribusi listrik tidak hanya pada satu titik, tetapi bisa memantau banyak posisi. Periodic Capture CCTV Hasil monitoring dari webcam yang ditampilkan pada website MONET merupakan periodic capture sehingga tidak terlalu membebani jaringan dibandingkan menggunakan mekanisme streaming dan juga menyesuaikan dengan kondisi kapasitas jaringan yang ada saat ini. Multi Connection Koneksi jaringan yang digunakan pada sistem MONET dapat berupa: Wireless dengan menggunakan modem GSM/CDMA untuk daerah perkotaan atau menggunakan internet satellit untuk daerah terpencil. Wire (Kabel) dengan menggunakan kabel listrik biasa melalui PLC (Power Line Carrier) atau dengan kabel melalui koneksi VDSL. Dan bisa juga menggunakan kabel UTP yang dihubungkan dengan konektor RJ 45. Local Connection Local Connection bertujuan agar anatar sistem MONET dapat saling berkomunikasi dan melakukan pengiriman informasi satu sama lain berdasarkan posisi gardu listrik terdekat. Sistem jaringan pada sistem MONET terintegrasi satu sama lain pada sistem koneksi lokal yang dikendalikan melalui master station. Emergency Power Sistem MONET memiliki sumber daya listrik cadangan berupa Powerbank untuk memastikan bahwa sistem MONET tetap dapat berfungsi walaupun listrik pada sistem distribusi tersebut dimatikan. USB connection
17
Penggunaan USB connection memudahkan sistem MONET untuk ditambahkan atau dimodikasi perlengkapan pendukungnya, seperti untuk meningkatkan kapasitas storage dapat dilakukan dengan menggunakan flashdisk yang memiliki kapasitas lebih besar. Online Information System Sistem informasi pada MONET berbasis online yang dapat diakses via website melalui http://monet.pln.co.id:81
18
RENCANA PENGEMBANGAN
Pengembangan sistem MONET ini di masa mendatang, meliputi: 1. Sistem MONET ini dapat diimplementasikan secara nyata dan dapat diintegrasikan pada sistem distribusi listrik PLN maupun pembangkit listrik mandiri, seperti Program 1000 panel surya untuk daerah terpencil di Indonesia. 2. Pengembangan di bagian aplikasi software untuk menunjang performa dan kemampuan hardware dari sistem MONET. 3. Pengembangan interface dari sistem MONET yang lebih baik lagi dan penggunaan algoritma yang lebih canggih untuk management distribusi listrik, terutama dalam hal mengendalikan pendistribusian listrik, serta penyempurnaan dari fitur-fitur yang telah ada pada MONET saat ini. 4. Pengembangan sistem peringatan/allerter pada kondisi tidak ideal dengan menggunakan sistem dynamic parameter untuk setiap kondisi tegangan dan arus di setiap gardu listrik. Sistem peringatan tersebut berupa tampilan warna merah yang menunjukkan bahwa gardu tersebut dalam kondisi bermasalah dan membutuhkan penanganan secepatnya. Dynamic Parameter merupakan mekanisme penentuan parameter untuk setiap wilayah atau daerah yang sistem distribusinya terpasang MONET dengan parameter disesuaikan dengan kondisi daerah tersebut. Contoh parameter di wilayah perindustrian berbeda dengan parameter di wilayah perumahan. Tampilan pada interface untuk setiap wilayah tersebut juga menggunakan sistem clustering.
19
KESIMPULAN Secara umum progress pengerjaan alat ini sudah mencapai 80% dari rancangan awal tentang sistem MONET. Alat ini sudah mampu menjalankan fungsinya untuk melakukan monitoring terhadap suhu, kelembaban, arus, dan tegangan, serta melakukan controlling terhadap gardu listrik yang disimulasikan dengan menggunakan relay dan indikator led. Monitoring dan controlling tersebut telah dapat dilakukan dengan menggunakan website sistem MONET sehingga dapat memberikan kemudahan bagi petugas untuk menjalankan fitur-fitur dari sistem MONET.
DAFTAR PUSTAKA Peter Fox, Penner. 2010. Smart Power : Climate Change, the Smart Grid, and the Future of Electric Utilities. London: IslandsPress. Website: http://arduino.cc/ http://openwrt.org/
20