Anda di halaman 1dari 2

Kebumen Alokasikan Beras Cadangan Untuk Nelayan

KEBUMEN, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, berencana mengalokasikan beras cadangan untuk membantu para nelayan yang kehilangan mata pencaharian akibat perahunya hancur dihantam gelombang pasang. Selain itu beras cadangan juga dialokasikan untuk mengantisipasi masa paceklik nelayan di tengah cuaca buruk yang melanda pesisir selatan dua pekan terakhir. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kebumen Suhartilah Jumaryanti, Jumat (16/3/2012), mengatakan, kendati jumlah cadangan beras hingga kini belum ditentukan, dia berharap bantuan dapat disalurkan sesegera mungkin. "Kondisi nelayan di laut selatan sangat kesulitan dengan cuaca buruk yang terjadi. Sebab, pendapatan mereka harian. Kalau tidak melaut sehari saja, ya kesulitan mendapat penghasilan," tuturnya. Mengutip informasi Badan Metereologi Klimatolohgi dan Geofisika (BMKG) Jateng, menurut Suhartilah, kecepatan angin di pesisir selatan diperkirakan lebih dari 20 kilometer per jam, yang menyebabkan tinggi ombak di Laut selatan mencapai empat meter. Untuk itu dia mengimbau kepada para nelayan waspada dan tidak melaut dulu. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kebumen, Saman, mengatakan, para nelayan yang perahunya hancur atau pun hilang diseret ombak praktis tidak bisa melaut dalam jangka waktu lama. "Untuk memerbaiki perahu yang rusak dibutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar dua mingguan. Kalau membuat baru, bisa satu bulan. Selama menunggu perbaikan perahu, praktis nelayan hanya mengandalkan bantuan pemerintah," ujarnya. Terlebih, menurut Saman, untuk membeli perahu yang hilang atau rusak, para nelayan tidak akan mampu. Sebab, harga perahu saat berkisar Rp 10 juta-Rp 12 juta, sedangkan mesinnya mencapai Rp 17 juta. ''Dari mana dapat uang segitu, untuk makan keluarga saja susah,'' ujar Satiman (45) nelayan Pantai Menganti. Sejak gelombang pasang terjadi bersamaan dengan angin kencang seminggu lalu memaksa sebagian besar nelayan libur melaut. Dari 25.000 nelayan di Kebumen, HNSI memperkirakan, sekitar 15.000 di antaranya tidak melaut karena peralatannya tak memadai.

Pemprov Lampung Bantu Alat Pengeringan Jagung


BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com Pemerintah Provinsi Lampung tengah mengajukan pengadaan alat pengeringan untuk para petani agar kualitas hasil panen jagung meningkat. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Lampung, Joko Umar Said, Jumat (16/3/2012), di Bandar Lampung. Menurut dia, salah satu kendala terbesar petani jagung adalah proses penanganan pascapanen yaitu pengeringan. "Dengan bantuan alat pengeringan, kandungan air di jagung bisa ditekan dari biasanya 30 persen menjadi hanya 15 persen," tuturnya. Ia mengatakan, bantuan alat pengeringan ini akan segera diusulkan ke Kementerian Pertanian. Bantuan itu akan sangat bermanfaat bagi para petani, yang akhir-akhir ini dibelit kendala kegiatan pengeringan hasil panen menyusul tingginya curah hujan. "Alat pengeringan tidak hanya bermanfaat bagi petani jagung, melainkan juga padi dan kakao. Jadi, bisa digunakan banyak petani," tuturnya. Pemprov Lampung pada awal tahun 2000-an pernah menggulirkan program bantuan serupa. Penyalurannya waktu itu dilakukan melalui sistem kelompok.

Anda mungkin juga menyukai