Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM PEMBERANTASAN TUBERKULOSIS

Kelompok A2

Kelompok A2
Friska Juliarty Koedoeboen 10 2008 183

Beradona 10 2009 011


Florentina Dwi Etania Tulis 10 2009 264 Gilrandy 10 2010 054 Elisa 10 2010 084 Oktaviana Nenabu 10 2010 144 Dicky Taruna 10 2010 189 Desrainy Inhardini G 10 2010 261 Muhammad Afiq Bin Abd Malek 10 2010 367

Skenario
Bapak M (40 tahun) memiliki seorang istri (35 tahun) dan 5 orang anak yang masing-masing A (perempuan) 15 tahun, S (perempuan) 13 tahun, As (laki-laki) 10 tahun, Rs (lakilaki) 8 tahun, R (perempuan) 4 tahun. Istri bapak M mendapatkan pengobatan TBC paru dan sudah berjalan 3 bulan. Anak perempuannya, R saat ini sedang batuk-batuk sudah 3 minggu tidak kunjung reda. Riwayat penurunan berat badan dan keringat malam juga ada. Berat bada R 12 kg, skar BCG +. Karena tidak tahu dan tidak punya cukup uang, anak R hanya diberi jamu-jamuan dan obat warung. Keluarga bapak M tinggal di sebidang rumah 4x10 meter di pemukiman padat penduduk. Sinar matahari sulit masuk ke dalam rumah.

Identifikasi istilah
-

Rumusan masalah
Istri bapak M mendapatkan pengobatan TBC paru selama

3 bulan. Anak perempuannya batuk-batuk sudah 3 minggu tidak kunjung reda, berat badan turun (12 kg), dan ada keringat malam. Rumah 4 x 10 meter (untuk 7 orang) di pemukiman padat penduduk dan sinar matahari sulit masuk ke dalam rumah.

Mind mapping
Penemuan kasus
Aktif Pasif

Primer Sekunder Tersier Pencegahan RUMUSAN MASALAH Pemeriksaan

Anamnesis
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

DOTS
Pengobatan TB anak

Hipotesis
Penularan TB pada kasus ini terjadi karena lingkungan

rumah yang kurang sehat dan pemukiman yang padat penduduk.

Penyelidikan epidemiologi
HOST Umur Jenis kelamin Tingkat pendidikan Pekerjaan Kebiasaan merokok Sosial ekonomi ENVIRONMENT Kelembaban udara Ventilasi rumah Pencahayaan rumah Kepadatan penghuni rumah

AGENT Mycobacterium tuberculosis

Kejadian TB Paru

Cara Penularan
Sumber: TB BTA (+) Batuk/bersin/bicara

droplet Umumnya dalam ruangan


Ventilasi Sinar matahari Keadaan gelap dan lembab

Penemuan kasus
Pasif (dengan promosi aktif)

Aktif Tidak cost efektif Kelompok rentan

Gejala klinis
Batuk berdahak 2-3 minggu / lebih

Dahak bercampur darah


Batuk darah Sesak nafas Badan lemas Nafsu makan menurun Berat badan menurun Malaise Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik Demam meriang lebih dari 1bulan

Pemeriksaan
Pemeriksaan dahak Pemeriksaan dahak mikroskopis S-P-S Pemeriksaan biakan
TB ekstra paru, TB anak, TB BTA (-)

Uji kepekaan obat TB TB-MDR

Foto Toraks Hanya 1 dari 3 spesimen yang BTA (+) BTA (-), tidak ada perbaikan setelah antibiotik non-OAT Komplikasi sesak nafas berat dan hemoptisis berat

Pemeriksaan
Uji tuberkulin Komponen protein kuman TB 10-15 mm: positif 5-9 mm: positif meragukan diulang 2 minggu kemudian Keadaan tertentu (imunocompromise dan kontak erat dengan pasien TB dewasa aktif BTA +) 5 mm = positif

Pengobatan
Prinsip OAT kombinasi DOTS oleh PMO Tahap intensif Obat setiap hari Tidak menular dalam 2 minggu BTA (-) dalam 2 bulan

Tahap lanjutan Obat lebih sedikit Jangka waktu lebih lama Membunuh kuman persisten (mencegah kekambuhan)

Pengobatan
Paduan OAT yang digunakan oleh Program Nasional Pengendalian Tuberkulosis di Indonesia Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3 Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 Obat sisipan (HRZE) Kategori Anak: 2HRZ/4HR

Direct Observe Treatment Shorcut ( DOTS )


Pengawasan langsung menelan obat setiap hari oleh

pengawas Tujuan : angka kesembuhan tinggi, mencegah putus obat, atasi efek samping, resistensi

Pencegahan Primer
Agent isolasi penderita TB

Environment rumah sehat


Host gizi, BCG Penyuluhan: TBC (definisi, penyebab, cara penularan, pencegahan, pengobatan) Rumah sehat

Vaksin BCG
Dari M. bovis yang dilemahkan

Intradermal: 0,1 ml untuk anak di atas 12 bulan 0,05 ml untuk neonatus


Usia 2 bulan Tidak boleh pada bayi yang tuberkulin tesnya (+) Kontak erat dengan pasien TB aktif, usia 3 bulan uji

tuberkulin
Kemoprofilaksis: INH 5-10mg/kgBB/hari selama 6 bulan + BCG

setelah profilaksis selesai

Syarat Rumah Sehat


Kelembaban udara

Ventilasi rumah
Cahaya Luas bangunan rumah

Pencegahan Sekunder
Penemuan kasus sedini mungkin dengan: Pemeriksaan sputum Diagnosa dengan tes tuberculin Foto thorax Anamnesa pasien maupun keluarganya

Pemberian OAT pada penderita TB


Libatkan keluarga sebagai pengawas minum OAT

Pencegahan Tersier
Rujukan dalam diagnosis, pengobatan secara sistematis

dan berjenjang Penanganan bagi penderita yang tidak mempan terhadap pengobatan Kadang perlu pembedahan

Kesimpulan
Hipotesis diterima.

Anda mungkin juga menyukai