Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SEJARAH KEPERAWATAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL

Disusun Oleh : Kelompok V Ella Sasmita Etty Rosmalinda Dewi Fiter Willis Fitri Widianti Heriana Dinanti Modesta Agnita Novera Widiastuty Peronika Rindang Tri Ayu Yusniatie

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA JL. BELIANG NO. 110 TELP / FAX (0536) 3227707 Prodi S1 KEPERAWATAN TAHUN 2011 / 2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang sejarah keperawatan Nasional dan Internasional. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna . Oleh karena itu , kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini . Akhir kata , kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini . Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua , dan dapat menambah pengetahuan serta pemahaman kita tentang sejarah dan perkembangan keperawatan .

Palangka Raya , 15 November 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata pengantar .. i Daftar ii isi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ..... 1 1.2 Rumusan masalah ..... 2 1.3 Tujuan penulisan .... 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah perkembangan keperawatan Nasional dan internasional .... 3 2.2 Perkembangan keperawatan di dunia .... 3 2.3 Perkembangan keperawatan di Inggris .. 4 2.4 Perkembangan keperawatan di Indonesia ... 6 2.5 Perkembangan .. 9 Organisasi profesi keperawatan

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan .12 3.2 Saran .... .. 12

Daftar

pustaka

.. iii

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan etika keperawatan berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (lokakarya, 1983). Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi disegala bidang, peningkatan taraf hidup masyarakat, peningkatan perhatian terhadap pemenuhan hak asasi manusia serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat menyebabkan peningkatan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, di mana keperawatan memberikan kontribusi yang unik terhadap

bentuk pelayanan kesehatan

sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan,

koordinatif, dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan profesional yang sesuai dengan standar dan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat. Pembenahan sistem pelayanan keperawatan dan penataan pendidikan keperawatan harus dilakukan dengan memperhatikan wawasan ilmu keperawatan, orientasi pendidikan, kerangka konsep pendidikan tinggi (tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi keperawatan. Pelayanan keperawatan harus dilandasi ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah yaitu proses keperawatan. Pembinaan tenaga keperawatan dapat diupayakan melalui pendidikan dan pelatihan secara formal dan informal. 1

1.2

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang menjadi tajuk pada makalah ini adalah : 1. 2. 3. 4. 5. Bagaimana sejarah keperawatan nasional dan internasional ? Bagaimana perkembangan keperawatan di dunia ? Bagaimana perkembangan keperawatan di Inggris ? Bagaimana perkembangan keperawatan di Indonesia ? Bagaimana perkembangan organisasi profesi keperawatan ?

1.3
1. 2. 3. 4. 5.

TUJUAN PENULISAN
Sejarah keperawatan nasional dan internasional. Perkembangan keperawatan di dunia. Perkembangan keperawatan di Inggris. Perkembangan keperawatan di Indonesia. Perkembangan organasasi profesi keperawatan.

Pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat lebih memahami tentang :

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
Keperawatan merupakan sebuah ilmu profesi yang memberikan pelayanan kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat. Keperawatan sudah ada sejak manusia itu ada dan sampai saat ini. Profesi keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik (pelayanan keperawatan), tetapi juga di dunia pendidikan keperawatan. Pendidikan keperawatan memberikan pengaruh yang besar terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Karenanya, perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.

3.2 SARAN
Kita sebagai perawat atau calon perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan, sehingga tidak mengalami ketinggalan dari keperawatan internasional.

12

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah keperawatan nasional dan internasional
Secara naluriah dapat dikatakan bahwa keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia yaitu Adam dan Hawa. Keberadaanya tidak pernah di pungkiri. Oleh karena itu perkembangan keperawatan, termasuk keperawatan yang kita ketahui saat ini tidak dapat di pisahkan dan sangat di pengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuaan peradaban manusia.

2.2

Perkembangan Keperawatan Di dunia

2.2.1 Perkembangan Keperawatan Masa Sebelum Masehi


Pada zaman purbakala (primitif) manusia percaya bahwa apa yang ada di bumi mempunyai sesuatu kekuatan spritual/ mistik yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini di sebut Anismisme. Mereka menyakini sakitnya seseorang di sebabkan oleh kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib seperti batu-batu yang sangat besar, gunung-gunung tinggi, pohon-pohon besar, sungai-sungai yang besar. Peran perawat tidak berkembang. Mereka lebih mempercayai dukun untuk mengobati dan merawat penyakit yang di alaminya karena dukun di anggap lebih mampu untuk mencari, mengetahui dan mengatasi roh yang masuk ketubuh orang sakit. Fenomena ini sering terlihat di negeri bangsa Cina dan Mesir.

Pada masa ini bangsa Mesir menyembah Dewa Isis, dewa yang di yakini mampu menyembuhkan penyakit. Sementara itu bangsa Cina menganggap penyakit disebabkan oleh setan atau makhluk halus dan akan bertambah parah jika orang lain menyentuh orang sakit tersebut. Akibatnya perawat tidak di perkenankan untuk merawat orang sakit.

2.2.2 Perkembangan Keperawatan Masa Setelah Masehi


Kemajuan peradaban manusia dimulai ketika manusia mengenal agama. Penyebaran agama sangat mempengaruhi perkembangan peradaban manusia, sehingga berdampak positif terhadap perkembangan keperawatan. Yang di bagi menjadi : 3 1. Perkembangan Keperawatan Masa Penyebaran kristen.

Pada permulaan Masehi, Agama Kristen mulai berkembang. Pada masa itu, keperawatan mengalami kemajuan yang berarti, seiring dengan kepesatan perkembangan Agama Kristen. Ini dapat di lihat pada masa pemerintahan Lord Constantine, yang mendirikan Xenodhoeum atau hospes (latin), yaitu tempat penampungan orang yang membutuhkan pertolongan terutama bagi orang-orang sakit yang memerlukan pertolongan dan perawatan. 2. Perkembangan keperawatan pada masa penyebaran Islam.

Pada pertengahan Abad VI Masehi, Agama Islam mulai berkembang. Pengaruh Agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak terlepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan Agama Islam. Memasuki Abad VII Masehi Agama Islam tersebar ke berbagai pelosok Negara. Pada masa itu di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti: ilmu pasti, ilmu kimia, hygiene dan obat-obatan. Prinsipprinsip dasar perawatan kesehatan seperti pentingnya menjaga kebersihan makanan, air dan lingkungan berkembang secara pesat. Tokoh keperawatan yang terkenal dari dunia Arab pada masa tersebut adalah Rafida. 3. Perkembangan Keperawatan Masa Kekuasaan.

Pada permulaan Abad XVI, struktur dan orientasi masyarakat mengalami perubahan, dari orientasi kepada agama berubah menjadi orientasi kepada kekuasaan, yaitu: perang, eksplorasi kekayaan alam serta semangat kolonialisme. Pada masa itu telah terjadi kemunduran terhadap perkembangan keperawatan, dimana gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, sehingga tenaga perawat sangat jauh berkurang. Untuk memenuhi kekurangan tenaga tersebut maka digunakanlah bekas wanita jalanan (WTS) yang telah bertobat sebagai, sehingga derajat seorang perawat turun sangat drastis dipandangan masyarakat saat itu.

2.3 Perkembangan keperawatan di Inggris


Perkembangan keperawatan di Inggris sangat penting untuk kita pahami, karena Inggris melalui Florence Nightingle telah membuka jalan bagi kemajuan dan perkembangan keperawatan yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain. Florence Nightingle, lahir dari keluarga kaya dan terhormat pada tahun 1820 di Flronce (Italia). Setahun setelah kelahirannya, keluarga Florence kembali ke Inggris. Di Inggris Florence mendapatkan pendidikan sekolah yang baik sehingga ia mampu 4 menguasai bahasa Perancis, Jerman, dan Italia. Pada usia 31 tahun Florence mengikuti kursus pendidikan perawat di Keiserwerth (Italia) dan Liefdezuster di Paris, dan setelah pendidikan ia kembali ke Inggris. Kontribusi Florence Nightingle bagi perkembangan keperawatan adalah menegaskan bahwa nutrisi merupakan satu bagian penting dari asuhan keperawatan, meyakinkan bahwa okupasional dan rekreasi merupakan suatu terapi bagi orang sakit, mengidentifikasi kebutuhan personal klien dan peran perawat untuk memenuhinya, menetapkan standar manajemen rumah sakit, mengembangkan suatu standar okupasi bagi klien wanita, mengembangkan pendidikan keperawatan, menetapkan 2 (dua) komponen keperawatan, yaitu: kesehatan dan penyakit. Meyakinkan bahwa keperawatan berdiri sendiri dan berbeda dan berbeda dengan profesi kedokteran dan menekankan kebutuhan pendidikan berlanjut bagi perawat. Seusai perang krim, Florence Nightingale kembali ke inggris. Sejarah perkembangan keperawatan di inggris sangat penting di pahami karena inggris membuka jalan bagi kemajuan dan perkembangan perawatan dimana kepeloporan Florence Nightingale diikuti oleh negeri-negeri lain. Pada tahun 1840 Inggris mengalami perubahan besar dalam perawatan dimana sekolah-sekolah perawatan mulai bermunculan, misalnya pendidikan perawat di London Hospital meskipun kurikulumnya belum teratur. Pada tahun 1820 perkembangan keperawatan mengalami kemajuan paling pesat berkat Florence mendirikan sekolah perawat modern. Konsep pendidikan inilah yang mempengaruhi pendidikan keperawatan di dunia dewasa ini. Konstriusi Florence Nightingale bagi perkembangan keperawatan adalah menegaskan bahwa nutrisi merupakan suatu bagian penting dari asuhan keperawatan, meyakinkan bahwa okupasional dan rekreasi merupakan suatu terapi bagi orang sakit, mengidentifikasikan kebutuhan personal pasien dan perawat untuk memenuhinya, menetapkan standar manejemen rumah sakit, mengembangkan suatu standar okupasi bagi pasien wanita, mengembangkan pendidikan keperawatan, menetapkan dua komponen keperawatan yaitu kesehatan dan penyakit, meyakinkan bahwa keperawatan berdiri sendiri dan berbeda dengan profesi kedokteran, dan menekankan kebutuhan pendidikan berlanjut bagi perawat ( Dolan, 1978, dikutip dari Taylor,C. 1989). Florence Nightingale merintis karirnya pada tanggal 21 oktober 1854 dalam perang Krim antara Roma dan Turki, yaitu dengan membantu para korban akibat perang tersebut.

Kegiatan ini dilakukan dibarak di Rumah Sakit(Scutori) yang berkapasitas 1700 tempat tidur dengan sarana yang masih terbatas. Pada tahun 1860 pemerintah setempat memberikan dana kepada Florence untuk mendirikan sekolah perawat yang diberi nama Nightingale Nursing School dan Rumah Sakit Thomas di London dijadikan sebagai lahan praktik.

5 Model sekolah perawat di Nightingale sebagai berikut : 1. Pembuatan kebijakan dibidang keperawatan, bebas dilakukan oleh seorang kepala perawat meskipun ia berada dibawah kepala Rumah Sakit. 2. 3. Sarana berupa asrama bagi peserta didik dikepalai oleh seorang perawat. Mengutamakan proses belajar pengajar di dalam kelas.

4. Tanggung jawab bimbingan terhadap peserta didik di lahan praktik diberikan kepada kepala bangsal.

2.4 Sejarah Perkembangan Keperawatan Di Indonesia


Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia telah banyak dipengaruhi oleh kolonial penjajah diantaranya Jepang, Belanda dan Inggris. Dalam perkembangannya di Indonesia dibagi menjadi dua masa diantaranya :

2.4.1

Masa sebelum kemerdekaan.

pada masa itu negara Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perawat berasal dari Indonesia yang disebut sebagai Verpleger dengan dibantu oleh Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit, perawat tersebut pertama kali bekerja dirumah sakit Binnen Hospital yang terletak di Jakarta pada tahun 1799. Yang ditugaskan untuk memelihara kesehatan staf dan tentara belanda, sehingga akhirnya pada masa belanda terbentuklah dinas kesehatan tentara dan dinas kesehatan rakyat. Mengingat tujuan pendirian rumah sakit hanya untuk kepentingan belanda, maka tidak diikuti dalam perkembangan keperawatan. Kemudian pada masa penjajahan inggris yaitu Rafless, mereka memeperhatikan kesehatan rakyat dengan moto kesehatan adalah milik manusia dan pada saat itu pula telah diadakan berbagai usaha dalam memelihara kesehatan diantaranya usaha pengandaan pencacaran secara umum, membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa dan memperhatikan kesehatan pada para tawanan. beberapa rumah sakit dibangun khususnya di Jakarta yaitu pada tahun 1819, didirikan rumah sakit stadsverband, kemudian pada tahun 1919 rumah sakit tersebut pindah ke salemba dan sekarang dikenal dengan nama RSCM (rumah sakit Cipto mangunkusumo), kemudian

diikuti rumah sakit milik swasta. Pada tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu dan kedatangan tentara jepang perkembangan keperawatan mengalami kemunduran.

2.4.2

Masa setelah kemerdekaan.

Pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 1952 didirikan sekolah perawat, kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara dengan diploma. Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat dengan sarjana yang dilaksanakan di universitas indonesia dengan nama program studi ilmu keperawatan dan akhirnya dengan perkembangannya ilmu keperawatan, maka manjadi sebuah fakultas ilmu keperawatan dan beberapa tahun kemudian diikuti berdirinya pendidikan keperawatan setingkat S1 diberbagai universitas di indonesia seperti di bandung, yogyakarta, surabaya dan lain-lain.

2.4.3

Keperawatan di Masa Kuno

Masyarakat Indonesia di masa kuno beranggapan bahwa penyakit itu disebabkan oleh perbuatan makhluk halus yang jahat. Kepercayaan ini begitu mengakar pada masyarakat, sehingga ketika ada yang sakit maka mereka akan pergi ke dukun untuk mendapatkan pengobatan. Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan mantra-mantra dan bahan-bahan tertentu yang tidak terbukti khasiatnya. Dari segi keperawatan, orang yang sakit hanya dirawat oleh kaum wanita yang berlandaskan kepada naluri keibuan (mother instinc). Tidak ada catatan yang menyebutkan kaum pria ikut serta melakukan perawatan dengan alasan kaum pria tidak mempunyai kasih sayang yang cukup untuk merawat orang sakit. Pada masa kuno ini, tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan perkembangan yang berarti dalam bidang keperawatan.

2.4.4

Keperawatan di Masa Penjajahan

Di masa penjajahan perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami kemajuan. Perkembangan keperawatan banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep keperawatan dari Negeri Belanda. Hal ini tidak terlepas dari peranan pemerintah Belanda yang mendirikan dinas kesehatan khusus tentara (saat itu disebut MGD) dan dinas kesehatan rakyat (saat itu disebut BGD). Melalui kedua dinas tersebut pemerintah Belanda merekrut perawat dari penduduk pribumi. Untuk meningkatkan kemampuan para perawat ini agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang profesional, maka para perawat ini melalui organisasinya diberikan semacam pendidikan dan pelatihan oleh pemerintah Belanda. Ilmu keperawatan pada masa Belanda disebut Verpleegkunde. Sejak saat itu banyak sekali istilah-istilah keperawatan Indonesia yang mengadopsi bahasa Belanda. Sampai sekarang masih sering kita dengar istilah Belanda tersebut, misalnya nierbeken (bengkok), laken

(sprei), bovenlaken (kain penutup), warm-water zak (buli-buli hangat), Iiskap (buli-buli dingin), scheren (gunting/cukur), dan lain-lain. Ketika kekuasaan beralih ke masa 7 Pemerintahan Jepang, keperawatan Indonesia mengalami masa kegelapan. Wabah penyakit menyebar di mana-mana, jumlah orang sakit meningkat, sementara bahan-bahan yang dibutuhkan seperti balutan dan obat-obatan dalam kondisi kekurangan. Pendidikan keperawatan yang dilakukan oleh pemerintah Belanda terhenti. Banyak perawat yang berhenti bekerja sebagai perawat dikarenakan ketakutan dan kecemasan. Selanjutnya tidak ada catatan perkembangan sampai akhirnya Indonesia mendapatkan kemerdekaan.

2.4.5

Keperawatan Indonesia Setelah Kemerdekaan

Sejarah perkembangan keperawatan Indonesia setelah kemerdekaan adalah sebagai berikut: a. Sebelum tahun 1950: Indonesia belum mempunyai konsep dasar tentang keperawatan. b. Tahun 1950: Indonesia mendirikan pendidikan perawat yaitu Sekolah Penata Rawat (SPR). c. Tahun 1945 1955: Berdirinya beberapa organisasi profesi, diantaranya yaitu Persatuan Djuru Rawat dan Bidan Indonesia (PDBI), Serikat Buruh Kesehatan, Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan. d. Tahun 1962: Berdirinya Akademi Keperawatan (Akper). e. Tahun 1955 - 1974: Organisasi profesi keperawatan mengalami perubahan yaitu Ikatan Perawat Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Guru Perawat Indonesia, Korps Perawat Indonesia, Majelis Permusyawaratan Perawat Indonesia Sementara (MAPPIS), dan Federasi Tenaga Keperawatan. f. Tahun 1974: Rapat Kerja Nasional tentang Pendidikan Tenaga Perawat Tingkat Dasar yaitu berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang mengganti Sekolah Penata Rawat (SPR). g. Tahun 1974: Berdirinya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). h. Tahun 1876: Pendidikan Keperawatan di Indonesia yang semula menyatu dengan pelayanan di rumah sakit, telah mulai memisahkan diri (terpisah) dari rumah sakit. i. Pada Januari 1983: Dilaksanakannya Lokakarya Nasional Keperawatan I yang menghasilkan: a) Peranan Independen dan Interdependen yang lebih terintegrasi 8 dalam pelayanan kesehatan; b) Program gelar dalam pendidikan keperawatan; c) Pengakuan terhadap keperawatan sebagai suatu profesi yang mempunyai identitas

profesional berotonomi, berkeahlian, mempunyai hak untuk mengawasi praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan. j. Tahun 1985: Berdiri Pendidikan Keperawatan Setingkat Sarjana (S1 Keperawatan) yang pertama yaitu Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yang menjadi momentum terbaik kebangkitan Profesi Keperawatan di Indonesia. k. Tahun 1999: Keperawatan). Berdiri Pendidikan Keperawatan Pasca Sarjana (S2

l. Tahun 2000: Keluarnya Lisensi Praktek Keperawatan berupa Peraturan Menteri Kesehatan.

2.5

Perkembangan Organisasi Profesi Keperawatan


Organisasi profesi adalah organisasi yang terdiri dari para praktisi yang menetapkan diri sebagai ahli yang mampu dan bergabung bersama melaksanakan fungsi sosial yang tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, serta merupakan asosiasi yang bersifat sukarela. Organisasi profesi bertujuan untuk mencapai persatuan dan kesatuan yang kokoh diantara anggotanya, meningkatkan mutu dan kesejahteraan anggotanya disertai peningkatan mutu pelayanan, serta terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dengan organisasi profesi lain.

2.5.1 Organisasi Keperawatan Internasional


a. International Council of Nurses (ICN)

Merupakan organisasi profesional wanita pertama didunia yang didirikan tanggal 1 Juli 1899 yang dimotori oleh Mrs. Bedford Fenwick. ICN merupakan federasi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia. Tujuan pendirian ICN adalah memperkokoh silaturahmi para perawat diseluruh dunia, memberi kesempatan bertemu bagi perawat diseluruh dunia untuk membicarakan berbagai maslah tentang keperawatan, menjunjung tinggi peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan dan kode eik profesi keperawatan. b. American Nurses Association (ANA)

ANA adalah organisasi profesi perawat di Amerika Serikat. Didirikan pada akhir tahun

9 1800 yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari negara-negara bagian. ANA berperan dlm menetapkan standar praktek keperawatan, melakukan penelitian untuk

meningkatkan mutu pelayanan keperawatan serta menampilkan profil keperawatan profesional dengan pemberlakukan legislasi keperawatan. c. Canadian Nurses Association (CNA)

CNA adalah asosiasi perawat nasional di Kanada. Mempunyai tujuan yang sama dengan ANA yaitu membuat standar praktek keperawatan, mengusahakan peningkatan standar praktek keperawatan, mendukung peningkatan profesionalisasi keperawatan dan meningkatkan kesejahteraan perawat. CNA juga berperan aktif meningkatkan mutu pendidikan keperawatan, pemberian izin bagi praktek keperawatan mandiri. d. National League for Nursing (NLN)

NLN adalah suatu organisasi terbuka untuk semua orang yang berkaitan dengan keperawatan meliputi perawat, non perawat seperti asisten perawat (pekarya) dan agencies. Didirikan pada tahun 1952. Bertujuan untuk membantu pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan pendidikan keperawatan. e. British Nurses Association (BNA)

BNA adalah asosiasi perawat nasional di Inggris. Didirikan pada tahun 1887 oleh Mrs. Fernwick. Bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh perawat di inggris dan berusaha memperoleh pengakuan terhadap profesi keperawatan.

2.5.2 Organisasi Keperawatan di Indonesia


a. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

PPNI adalah perhimpunan seluruh perawat di Indonesia, didirikan pada tanggal 17 Maret 1974. Embrio PPNI adalah Perkumpulan Kaum Verpleger Boemimatera (PKVB) tahun 1921. Lahirnya Sumpah Pemuda 1928, mendorong perubahan nama PKVB menjadi Perkumpulan Kaum Verpleger Indonesia (PKVI). Sebagai organisasi profesi PPNI mempunyai peranan penting dalam melakukan pembinaan anggotanya, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan serta mengelola pelayanan keperawatan. Pembinaan perawat sebagai anggota PPNI dapat dilakuan melalui penentuan kualifikasi anggota, penetapan legislasi, penetapan kode etik, pengembangan karir, dan peningkatan kesejahteraan perawat. Peran PPNI dalam mengembangkan ilmu dan teknologi keperawatan dilakukan denga merencanakan menciptakan iklim yang mendukung bagi kepenelitian keperawatan, mengidentifikasi masalah yang perlu diteliti di bidang

10

pendidikan, pelayanan dan managemen keperawatan. Selain itu juga dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan institusi pelaanan dan pendidikan keperawatan untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan keperawatan termasuk mempersiapkan sumber daya penelitian di bidang keperawatan. Sedangkan peran PPNI dalam mengelola pelayanan keperawatan yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan dapat dilakukan dengan cara merumuskan standar, registrasi dan lisensi keperawatan.

11

DAFTAR PUSTAKA

Gaffar, La Ode Jumadi. Pengantar keperawatan professional. Jakarta : EGC. Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

iii

Anda mungkin juga menyukai