Anda di halaman 1dari 7

BAB I_DAKWAH KITA_Muhammad Tanri Arrizasyifaa

I.

DAKWAH KITA

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari Jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl (16) : 125)

"..Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. [QS Ali Imran (3) : 79]

Saudaraku, Allah Azza Wa Jalla menakdirkan manusia hidup di dunia dengan disertai pedoman hidup yang sempurna. Dia utus RasulNya dengan membawa risalah Islam sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Hidup dalam naungan Islam adalah nikmat tak ternilai yang tidak bisa diganti dengan apapun karena ia adalah kunci kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Untuk itu, kita sepatutnya bersyukur menjadi seorang muslim. Rasa syukur itu selayaknya kita nyatakan dalam bentuk berusaha sebaik mungkin untuk menjadi muslim yang sebenar-benar muslim.

Proses menjadi muslim ideal adalah proses berkelanjutan karena tabiat manusia yang tidak mungkin sempurna. Seiring berjalannya waktu, proses kita berusaha menjadi muslim ideal yang dicontohkan oleh Rasulullah ShallaLlahu Alayhi Wa Sallam harus terus berjalan. Selalu ada ruang untuk terus membina diri dan menambah amal shaleh seiring kehidupan yang masih Allah izinkan untuk berlanjut. Kuncinya satu saja: Islam.

Bersamaan dengan proses kita membina diri, kewajiban lain yang tidak dapat terpisahkan dari keislaman kita adalah berdakwah. Menyampaikan kebenaran Islam kepada orang lain melalui berbagai cara adalah kewajiban yang tidak boleh kita abaikan. Seperti pada ayat yang tersebut di atas, generasi rabbani adalah generasi yang mengajarkan Alkitab dan tetap mempelajarinya.

Dalam ayat yang lain, Allah Subhaanahu Wa Taaala berfirman,

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyerukan kebaikan, menyuruh yang maruf, dan mencegah yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung. [QS Ali Imran (3) : 104]

Ayat tersebut diperkuat oleh ayat berikut,

Demi masa! Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. [QS Al Ashr (103) : 1-3]

Oleh karena itu, kita harus berdakwah agar kita termasuk orang-orang yang beruntung.

***

Dakwah secara bahasa berarti jeritan, seruan, atau permohonan. Ketika seseorang mengatakan daautu fulaanan, itu berarti berteriak atau memanggilnya. Adapun menurut syara (istilah), dakwah memiliki beberapa definisi. Di sini akan disebutkan sebagian dari definisi tersebut.

Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, dakwah adalah mengajak seseorang agar beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibawa Rasul-Nya dengan membenarkan apa yang mereka beritakan dan mengikuti apa yang mereka perintahkan.

Sementara itu, Fathi Yakan mengatakan, Dakwah adalah penghancuran jahiliyah dengan segala bentuknya, baik jahiliyah pola pikir, moral, maupun jahiliyah perundang-undangan dan hukum. Setelah itu pembinaan masyarakat Islam dengan landasan pijak keislaman, baik dalam wujud kandungannya, dalam bentuk dan isinya, dalam perundang-undangan dan cara hidup, maupun dalam segi persepsi keyakinan terhadap alam, manusia dan kehidupan.

Dapat kita simpulkan, dakwah Islam pada hakikatnya adalah seruan untuk berubah. Ia merupakan usaha mentransformasi manusia pada tataran individu maupun masyarakat dari kehidupan yang penuh kegelapan jahiliyyah menuju kehidupan yang mencerminkan cahaya Islam. Perubahan individu menuju pribadi muslim sejati (syakhsiyyah islamiyyah) dilakukan dalam kerangka transformasi sosial, karena terbentuknya pribadi muslim bukanlah akhir dari perjuangan dakwah. Pribadi-pribadi muslim harus juga terbentuk menjadi pribadi-pribadi dai (syakhsiyyah daiyyah) sehingga mampu berperan aktif dalam melakukan perubahan sosial.

Cita-cita akhir dari dakwah ini digambarkan oleh ayat,

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. [QS. Al Baqarah (2) : 193]

Fitnah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah syirik, sebagaimana ayat berikut,

Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari pada kamu dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), merekapun terjun kedalamnya. [QS. An Nisaa (4) : 91]

***

Saudaraku, dakwah yang kita lakukan juga merupakan cara kita menyelamatkan diri dari siksa Allah Subhaanahu Wa Taaala baik di dunia maupun di akhirat. Allah berfirman,

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain

yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. [QS Ash Shaff (61) : 10-13]

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu[605], ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya[606] dan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. [QS Al Anfaal (8) : 24-25]

Dalam Alquran, orang-orang kafir laknatullah juga digambarkan dengan ketidakpedulian mereka melihat kemungkaran. Allah berfirman,

Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. [QS Al Maaidah (5) : 79]

Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [QS An Nisaa (4) : 104]

Apabila Allah memberi hidayah kepada seorang hamba melalui upayamu, maka itu lebih baik bagimu daripada yang dijangkau matahari sejak terbit sampai terbenam. (HR. Bukhari Muslim)

Barangsiapa diantara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangan (kekuasaan)-nya. Jika ia tidak mampu, maka hendaklah ia merubahnya dengan lisannya. Jika ia tidak mampu, maka hendaklah ia merubahnya dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemahnya Iman dan setelah itu tidak ada lagi iman sedikitpun. (HR.Muslim)

Demi Dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, hendaklah kamu menyuruh kepada kemakrufan, mencegah dari kemungkaran atau Allah menyegerakan pengiriman siksa dari sisi-Nya, kemudian kamu berdoa kepada-Nya, lalu Dia tidak memperkenankan doamu. (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi]

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.. [QS Ali Imran (3) : 110]

Dakwah bukan aktivitas mubah yang dikerjakan hanya di saat luang atau ibadah sunnah yang dikerjakan selagi bersemangat saja atau fardhu kifayah yang cukup dilakukan oleh segelintir orang. Dakwah adalah aktivitas fardhuain yang yang dilaksanakan oleh setiap orang yang mengaku sebagai muslim.

Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. [QS Ash Shaff (61) : 14]

Hai orang yang berkemul (berselimut)! Bangunlah, lalu berilah peringatan! [QS. Al Muddatstsir (74) : 1-2]

Maka demi Tuhan-mu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam per-kara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. [QS. An Nisaa (4): 65]

Sesungguhnya Kami telah Menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) Petunjuk dan Cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi

oleh nabi-nabi yang berserah diri kepada Allah, oleh orang alim mereka dan pendetapendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar Ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang Diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. [QS. Al-Maaidah (5) : 44]

Adakah yang lebih baik perkataannya selain dari orang-orang yang menyeru kepada Allah swt dan mereka beramal shalih dan berkata sesungguhnya kami termasuk orang-orang yang berserah diri? (QS. Fushilat 41:33-34)

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepa-damu dari Tuhanmu: dan jika engkau tidak melakukannya (apa yang Diperintahkan itu, berarti), kamu tidak menyampai -kan Amanat-Nya. Allah Memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak Memberi Petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS. Al Maidah 5:67)

Sungguh, sekiranya Allah memberikan hidayah kepada seorang lelaki lantaran (dakwah)-mu, itu lebih baik daripada seekor unta merah. (HR Bukhari dan Muslim) Barang siapa yang menghidupkan sunnah hasanah dalam Islam, maka baginya pahala dan pahala orang yang telah mengikutinya tanpa terkurangi pahala mereka walau sedikitpun. Dan barangsiapa yang menghidupkan sunnah yang jelek dalam Islam, baginya adalah dosa dan dosa orang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun. (HR. Muslim)

Amal JamaI :

QS Al Anfaal 60 QS Al Maidah 2 QS Ali Imran 103 QS Ash Shaff 4 Hadits ttg bersabar berjamaah Ucapan salafush shalih ttg jamaah

Peran strategis dakwah kampus kedokteran Khasais dakwah kampus kedokteran

Anda mungkin juga menyukai