Anda di halaman 1dari 9

Masrukan Universitas Negeri Semarang

Nitko(1996): peserta didik menerapkan

pengetahuan dan keterampilan untuk mendemonstasikan kemampuan sesuai target pembelajaran Chicago Board of Education (2006): mengukur status peserta didik dan menyuruhnya untuk melengkapi tugastugas tertentu. dengan ciri: (1)multiple criterion, (2)ada standar kualitas, dan (3)mempertimbangkan nilai.

Implementasi asesmen kinerja

memunculkan jati diri cerminan karakter individu yang kuat sebagai modal awal mengarungi hidup. Pembentukan karakter sesuai pasal 1 UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas : mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.

Kelompok
Eksperimen

Perlakuan
Pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan asesmen kinerja berbasis karakter Pembelajaran kooperatif tipe STAD

Pengukuran
Tes hasil belajar

Kontrol

Tes hasil belajar

No.
1 2

Statistik Deskriptif Nilai Tertinggi Nilai Terendah

Kel Eksperimen
92 74

Kel Kontrol
89 72

3
4 5

Rata-rata
Simpangan Baku Varianss

82,92
4,78 22,83

75,68
1,93 3,73

Diperoleh informasi

bahwa banyak siswa yang tuntas (x) = 25 dari banyak siswa seluruhnya (n) = 26.
Diperoleh Zhitung 2,15 Ztabel 1,64.

Disimpulkan bahwa perkuliahan Statistika Penelitian matematika yang menggunakan asesmen kinerja berkarakter mencapai ketuntasan klasikal.

t xhitung tabel

Kelompok

Rata2

s2

thitung

ttabel

Eksperimen

26

82.92

22,83 8,43 2,01

Kontrol

25

75,68

3,73

Asesmen kinerja berbasis karakter efektif terhadap

hasil belajar peserta didik pada mata kuliah Statistika Penelitian Matematika. Simpulan tersebut didasarkan pada ha-hal: (1)pembelajaran mata kuliah Statistika Penelitian Matematika dengan mengimplementasikan asesmen kinerja berbasis karater mencapai ketuntasan, dan (2)hasil belajar mata kuliah Statistika Penelitian Matematika yang mengimplementasikan asesmen kinerja berbasis karakter lebih tinggi dibandingkan dengan yang tanpa mengimplementasikan asesmen kierja.

Disarankan:

(1)implementasi asesmen kinerja dalam perkuliahan awalnya memerlukan waktu yang relatif lebih banyak dibanding yang tanpa menggunakan asesmen kinerja, tetapi jangan khawatir setelah hal ini diterapkan lebih dari dua kali hal tersebut akan teratasi, dan (2)penelitian ini belum mengukur kemampuan-kemampuan mahasiswa aspek kognitif, seperti pengembangan karakter, disposisi matematis, sikap dan minat terhadap perkuliahan Statistika Penelitian, oleh karena itu dalam penelitian lanjutan disarankan dilengkapi dengan mengukur aspekaspek tersebut secara rinci.

Anda mungkin juga menyukai