Tugas Sig Axel
Tugas Sig Axel
Georeferensi
Georeferensi merupakan prosedur awal yang harus dilakukan pada data-data mentah, sebelum diproses lebih lanjut dengan GIS. Georeferensi adalah suatu proses memberikan koordinat peta pada citra yang sesungguhnya sudah planimetris. Sebagai contoh, pemberian sistem koordinat suatu peta hasil dijitasi peta atau hasil scanning citra. Hasil dijitasi atau hasil scanning tersebut sesungguhnya sudah datar (planimetri), hanya saja belum mempunyai koordinat peta yang benar. Dalam hal ini, koreksi geometrik sesungguhnya melibatkan proses georeferensi karena semua sistem proyeksi sangat terkait dengan koordinat peta.
Garis bujur yaitu garis horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di Bumi. yaitu Greenwich di London Britania Raya yang merupakan titik bujur 0 atau 360 yang diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0 dinamakan Bujur Barat, disingkat BB sedangkan titik di timur 0 dinamakan Bujur Timur, disingkat BT. Dalam Bahasa Inggris; garis Lintang dikenal dengan Latitude, disingkat Lat. sedangkan garis Bujur dikenal dengan istilah Longitude, disingkat Lon. Suatu titik di Bumi dapat dideskripsikan dengan menggabungkan kedua pengukuran tersebut. Setiap 60 detik, nilai menit naik satu angka, begitu juga setelah nilai menit berjumlah 60, nilai derajat naik satu angka. begitu seterusnya.
Sejarah UTM (Universal Transerve Mercator) Universal Transerve Mercator sistem koordinat dikembangkan oleh Amerika Serikat Army Corps of Engineers pada tahun 1940-an. Sistem ini didasarkan pada model yang ellipsoidal bumi. Untuk daerah di Amerika Serikat berbatasan, yang Clarke 1866 ellipsoid digunakan untuk daerah sisa bumi, termasuk Hawai, ellipsoid internasional digunakan. Saat ini WGS84 ellipsoid digunaka sebagai model yang mendasari bumi dalam system koordinat UTM. Sebelum pengembangan system transverse Mercator koordinat universal. Beberapa Negara Eropa menunjukkan utilitas berbasis grid peta konformal dengan pemetaan wilayah mereka selama periode antar perang. Menghitung jarak antara dua titik pada peta ini dapat dilakukan lebih mudah dilapangan daripada yang dinyatakan mungkin menggunakan rumus trigonometri yang diperlukan dalam system graticule berbasis lintang dan bujur.
Zona UTM System UTM membagi permukaan bumi antara 80oS dan 84oLU menjadi 60 zona, masing-masing 6o bujur lebar dan berpusat diatas meridian bujur. Zona 1 adalah dibatasi oleh bujur 180o sampai 174oB dan berpusat pada 177 barat meridian. Zona penomoran meningkatkan kea rah timur. Masing-masing dari 60 zona bujur dalam system UTM didasarkan pada Mercator Melintang proyeksi. Gambar 2. Sistem koordinat UTM Pemetaan wilayah besar utaraselatan dengan batas jumlah rendah distori, dengan menggunakan zona sempit dari 6o bujur sampai 800 km lebarnya dan mengurangi skala factor sepanjang meridian sentral denga hanya 0,0004 0,9996 (pengurangan 1:2500), jumlah distori diselenggarakan dibawah 1 bagian di 1.000 dalam setiap zona. Distorsi skala meningkat menjadi 1,00010 pada batas luar zona sepanjang khatulistiwa.
Koordinat Jakarta
Dalam sistem koordinat geografis (latitude-longitude), wilyah Jakarta terletak pada 5 19' 12" - 6 23' 54" LS dan 106 22' 42" - 106 58' 18" BT.
Referensi
http://ahmadirfanaw.wordpress.com/2011/12/19/sistem-koordinat-geografis/ (diakses pada 18 September 2013) http://geomatikainderaja.blogspot.com/p/koreksi-geometrik.html (diakses pada 18 September 2013) http://gislearning.wordpress.com/2012/05/02/georeferensi/ (diakses pada 18 September 2013) http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta (diakses pada 18 September 2013) http://yunitafauzia.wordpress.com/2012/09/21/pengertian-utm-universal-transverse-mercator/ (diakses pada 18 September 2013)