Anda di halaman 1dari 8

Nama : I Gusti Kade Harta Kesuma Wijaya Nim : 115020301111036

1.

Why do you study social responsibility accounting ? Adapun alasan saya mempelajari akuntansi pertanggung jawaban social adalah untuk persiapan ke dunia kerja dimana saya ingin bekerja didalam perusahaan, oleh sebab itu akuntansi pertanggung jawaban social sangatlah penting karna saya ingin lebih memahami fenomena fenomena yang terjadi di dalam perusahaan yang melibatkan CSR mereka tentang bagaimana terjadinya ketimpangan antara perusahaaan dengan masyarakat / lingkungan sekitarnya. Bagaimana suatu perusahaan menggungkapkan kegiatan sosialnya terhadap lingkungan dll sehingga kita bisa melihat kualitas kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan adanya CSR perusahaan dapat menjadikan suatu upaya untuk brand building dan meningkatkan corporate image. Disamping itu dengan belajar mengenai akuntansi pertanggung jawaban social kita bisa mempelajari perilaku bisnis yang nantinya diselaraskan dengan strategi strategi untuk kepentingan perusahaan, social mayarakat dan lingkungan yang harus disesuaikan dengan standar standar yang telah di tetapkan dalam CSR.

2.

What are the objective of social responsibility accounting course ? a. memetakan akuntansi pertanggungjawaban Sosial,

b. memperkaya diri dengan stock of Social accounting knowledge, c. memahami bahwa accounting tidak lepas dari aspek ekonomi, sosial, budaya, dan politik dari masyarakat di lingkungan yang hybrid, siklikal, interseksi dan turbulen. d. mengembangkan kreativitas dalam merubah dan membentuk akuntansi dalam dimensi sosial yang luas.

3.

What is the devinition of social responsibility accounting Akuntansi pertanggungjawaban sosial merupakan penerapan akuntansi dalam ilmu sosial, ini menyangkut pengaturan, pengukuran, analisis dan pengungkapan pengaruh kegiatan ekonomi dan sosial dari kegiatan yang bersifat mikro dan makro pada kegiatan pemerintah

maupun perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban sosial juga merupakan alat yang sangat berguna bagi perusahaan dalam mengungkapan aktivitas sosialnya di dalam laporan keuangan.

4.

What do you mean by accounting ? Akuntansi sistem informasi yang sangat penting guna perusahaan menyampaikan informasi mengenai aktivitas ekonomi baik itu untuk sosial dan perlindungan terhadap lingkungan kepada stakeholder perusahahaan. Perusahaan tidak hanya menyampaikan informasi mengenai keuangan kepada investor dan kreditor yang telah ada serta calon investor atau kreditor perusahaan, tetapi juga perlu memperhatikan kepentingan sosial di mana perusahaan beroperasi.

5.

What do you mean by social responsibility ? Tanggung jawab social : kewajiban perusahaann bisnis di luar yang dituntut oleh hukum dan pertimbangan ekonomi, untuk mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat dan lingkungannya.

6.

What is financial report ? Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi : a. Neraca b. Laporan laba rugi c. Laporan perubahan ekuitas d. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana e. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

7.

What is sustainability report ? pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengukur, mengungkapkan (disclose), serta upaya perusahaan untuk menjadi perusahaan yang akuntabel bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk tujuan kinerja perusahaan menuju pembangunan yang berkelanjutan.

8.

What is GRI ? Global Reporting Initiative (GRI) adalah sebuah organisasi non-profit yang mempromosikan keberlanjutan ekonomi diman menghasilkan salah satu standar yang paling umum di dunia untuk pelaporan keberlanjutan. Yang juga dikenal sebagai pelaporan jejak ekologi, pelaporan tata

kelola sosial lingkungan (ESG) , pelaporan triple bottom line (TBL), dan pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). GRI berusaha untuk membuat laporan keberlanjutan oleh semua organisasi sebagai suatu rutinitas sebagai, dan sebanding dengan, pelaporan keuangan.

9.

What is AA1000 ? AA1000 adalah rangkaian standar, terdiri dari 3 dokumen: prinsip akuntabilitas, standar pembinaan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholder engagement) dan standar assurance, dimana ketiganya merupakan standar atas praktik terbaik yang diadopsi oleh perusahaan-perusahaan berkinerja CSR terbaik.

10.

What is social audit ? Audit sosial merupakan cara untuk mengukur, pemahaman, pelaporan dan pada akhirnya meningkatkan kinerja sosial dan etika organisasi dimana untuk membantu mempersempit kesenjangan antara visi / tujuan dan realitas, antara efisiensi dan efektivitas.

11.

Please list each indicator of GRI G4 in English Indicator GENERAL STANDARD DISCLOSURES Strategy and Analysis G4-1 Statement from the most senior decision-maker of the organisation Organisational Profile G4-3 G4-4 G4-5 G4-6 G4-7 G4-8 G4-9 G4-10 G4-11 G4-12 G4-13 Name of the organisation Primary brands, products and services Location of organisation's headquarters Number of countries where the organisation operates Nature of ownership and legal form Markets served Scale of the organisation Number of Employees Percentage of employees covered by collective bargaining agreements Organisation's supply chain Significant changes during the reporting period regarding size, structure, ownership or organisation's supply chain

G4-14

Explanation of whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the organisation

G4-15

Externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organisation subscribes or endorses

G4-16

Memberships

in

associations

and/or

national/international

advocacy

organisations G4-17 Entities included in the organisation's consolidated financial statements or equivalent documents G4-18 G4-19 G4-20 G4-21 G4-22 Process for defining report content and the aspect boundaries Material aspects identified in the process for defining report content Aspect boundary within the organisation for each material aspect Aspect boundary outside the organisation for each material aspect Explanation of the effect of any re-statements of information provided in earlier reports, and the reasons for such re-statement G4-23 Significant changes from previous reporting periods in the scope and boundary

Stakeholder Engagement G4-24 G4-25 List of stakeholder groups engaged by the organisation Basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage

G4-26

Approaches to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group

G4-27

Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organisation has responded to those key topics and concerns, including through its reporting

Report Profile G4-28 G4-29 G4-30 G4-31 G4-32 Reporting period Date of most recent previous report Reporting cycle Contact point for questions regarding the report or its contents GRI Content Index, the 'in accordance' option the organisation has chosen and the reference to the External Assurance Report if any G4-33 report Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the

Governance G4-34 Governance structure of the organisation

Ethics and Integrity G4-56 Organisation's values, principles, standards and norms of behaviour

SPECIFIC STANDARD DISCLOSURES CATEGORY: ENVIRONMENTAL ASPECT: ENERGY G4-EN3 ASPECT: EMISSIONS G4-EN15 G4-EN16 G4-EN17 G4-EN19 ASPECT: PRODUCTS AND SERVICES G4-EN27 ASPECT: SUPPLIER ENVIRONMENTAL ASSESSMENT G4-EN33 CATEGORY: SOCIAL ASPECT: EMPLOYMENT G4-LA1 G4-LA2 ASPECT: OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY G4-LA6 ASPECT: TRAINING AND EDUCATION G4-LA9 G4-LA10 ASPECT: DIVERSITY AND EQUAL OPPORTUNITY G4-LA12 ASPECT: HUMAN RIGHTS GRIEVANCE MECHANISMS G4-HR12 ASPECT: HUMAN RIGHTS ASSESSMENT G4-HR9 ASPECT: FREEDOM OF ASSOCIATION AND COLLECTIVE BARGAINING

G4-HR4 ASPECT: SUPPLIER HUMAN RIGHTS ASSESSMENT G4-HR11 ASPECT: FORCED COMPULSORY LABOR G4-HR6 ASPECT: CHILD LABOR G4-HR5 ASPECT: LOCAL COMMUNITIES G4-SO2 ASPECT: CUSTOMER HEALTH AND SAFETY G4-PR1 CATEGORY: ECONOMIC ASPECT: ECONOMIC PERFORMANCE G4-EC1 AF33 ASPECT: INDIRECT ECONOMIC IMPACTS G4- EC7 G4- EC8

12.

What are relevant regulation of CSR in Indonesia, please describe them ? Adapun Ketujuh regulasi terkait tanggungjawab sosial perusahaan di Indonesia sebagai berikut; Pertama, Peraturan yang mengikat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagaimana Keputusan Menteri BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). PKBL terdiri program perkuatan usaha kecil melalui pemberian pinjaman dana bergulir dan pendampingan (disebut Program Kemitraan), serta program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat sekitar (disebut Program Bina Lingkungan), dengan dana kegiatan yang bersumber dari laba BUMN. Kedua, Peraturan mengikat Perseroan Terbatas (PT) yang operasionalnya terkait Sumber Daya Alam (SDA), yaitu Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Dalam pasal 74 disebutkan: (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, (2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan

sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Ketiga, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan. PP ini melaksanakan ketentuan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 . Dalam PP ini, perseroan yang kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kegiatan dalam memenuhi kewajiban tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Keempat, Peraturan yang mengikat jenis perusahaan penanaman modal, yaitu UndangUndang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007. Dalam Pasal 15 (b) dinyatakan bahwa "Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan." Sanksi-sanksi, diatur dalam Pasal 34, berupa sanksi administratif dan sanksi lainnya, diantaranya: (a) Peringatan tertulis; (b) pembatasan kegiatan usaha; (c)

pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau (d) pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal. Kelima, Peraturan CSR bagi perusahaan pengelola Minyak dan Gas (Migas), diatur dalam Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 Tahun 2001. Dalam pasal 13 ayat 3 (p) disebutkan: Kontrak Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat paling sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu: (p) pengembangan masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adat. Keenam, Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin, Undang-undang ini tidak membahas secara khusus peran dan fungsi perusahaan dalam menangani fakir miskin, melainkan terdapat klausul dalam pasal 36 ayat 1 Sumber pendanaan dalam penanganan fakir miskin, meliputi: c. dana yang disisihkan dari perusahaan perseroan. Diperjelas dalam ayat 2 Dana yang disisihkan dari perusahaan perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf digunakan sebesar-besarnya untuk penanganan fakir miskin. Sedangkan pada Pasal 41 tentang Peran Serta Masyarakat, dalam ayat 3 dijelaskan bahwa Pelaku usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf j berperan serta dalam menyediakan dana pengembangan masyarakat sebagai pewujudan dari tanggung jawab sosial terhadap penanganan fakir miskin. Ketujuh, Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang Forum

tanggungjawab dunia usaha dalam penyelenggaraan Kesejehteraan Sosial. Kementrian Sosial memandang penting dibentuknya forum CSR pada level Provinsi, sebagai sarana

kemitraan antara pemerintah dengan dunia usaha. Rekomendasi Permensos adalah dibentuknya Forum CSR di tingkat provinsi beserta pengisian struktur kepengurusan yang dikukuhkan oleh Gubernur.

13.

What is CSR ? CSR menurut ISO 26000 adalah tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan pemangku

kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh

14.

What do you mean sustainability accounting ? Sustainability accounting (juga dikenal sebagai akuntansi sosial, akuntansi sosial dan lingkungan, pelaporan sosial perusahaan, pelaporan tanggung jawab social perusahaan, atau pelaporan nonkeuangan) merupakan subkategori akuntansi keuangan yang berfokus pada pengungkapan

informasi non-keuangan tentang kinerja perusahaan kepada pihak eksternal seperti pemegang modal, terutama untuk para pemangku kepentingan, kreditur dan pihak berwenang lainnya. Ini merupakan kegiatan yang memiliki dampak langsung terhadap masyarakat, lingkungan dan kinerja ekonomi suatu perusahaan.

15.

What do you mean by green accounting adalah jenis akuntansi lingkungan yang menggambarkan upaya untuk menggabungkan manfaat lingkungan dan biaya ke dalam pengambilan keputusan ekonomi atau suatu hasil keuangan usaha, Green Accounting menggambarkan upaya untuk menggabungkan manfaat lingkungan dan biaya ke dalam pengambilan keputusan ekonomi. Perusahaan akuntansi lingkungan berkaitan dengan dampak lingkungan sebuah bisnis, akuntansi lingkungan nasional berusaha untuk mencapai yang sama pada tingkat-negara.

Anda mungkin juga menyukai