Anda di halaman 1dari 2

2.6 Mempelajari Diagnosis Campak Diagnosis campak biasanya cukup ditegakkan berdasarkan gejala klinis.

Pemeriksaan laboratorium jarang dilakukan. Pada stadium prodromal dapat ditemukan sel raksasa berinti banyak dari apusan mukosa hidung. Serum antibodi dari virus campak dapat dilihat dengan pemeriksaan Hemagglutination-inhibition (HI), complement fixation(CF), neutralization, immune precipitation, hemolysin inhibition, ELISA, serologi IgM-IgG, dan fluorescent antibody (FA). Pemeriksaan HI dilakukan dengan menggunakan dua sampel yaitu serum akut pada masa prodromal dan serum sekunder pada 7 10 hari setelah pengambilan sampel serum akut. Hasil dikatakan positif bila terdapat peningkatan titer sebanyak 4x atau lebih (Cherry, 2004). Cherry J.D. 2004. Measles Virus. In: Feigin, Cherry, Demmler, Kaplan (eds) Textbook of Pediatrics Infectious Disease. 5th edition. Vol 3. Philadelphia. Saunders. p.2283 2298 Serum IgM merupakan tes yang berguna pada saat munculnya ruam. Serum IgM akan menurun dalam waktu sekitar 9 minggu, sedangkan serum IgG akan menetap kadarnya seumur hidup. Pada pemeriksaan darah tepi, jumlah sel darah putih cenderung menurun. Pungsi lumbal dilakukan bila terdapat penyulit encephalitis dan didapatkan peningkatan protein, peningkatan ringan jumlah limfosit sedangkan kadar glukosa normal (Phillips, 1983). Phillips C.S. 1983. Measles. In: Behrman R.E., Vaughan V.C. (eds) Nelson Textbook of Pediatrics. 12th edition. Japan. Igaku-Shoin/Saunders. p.743 2.7 Mempelajari Diagnosis Banding a.Penyakit virus : Roseola infantum (Exanthem Subitum), Eritema Infeksiosum (Fifth Disease), Rubella (German Measles) b.Penyakit bakteri : Scarlet fever (Skarlatina), Meningococcemia. c.Erupsi obat : Ampisilin, Penisilin, Asam Salisilat, Barbiturat, INH, Fenotiazin dan Diuretik Tiazid. (sumber: http://www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/4-3-1.pdf) di akses pada: 08-04-2013,21:11

Diagnosis banding morbili diantaranya : 1. Roseola infantum/ Exanthem Subitum. Etiologi : Human herpes virus tipe 6 (HHV6). Pada Roseola infantum, ruam muncul saat demam telah menghilang. 2. Rubella/German Measles. Etiologi : Rubivirus (fam. Togaviridae), virus RNA. Ruam berwarna merah muda dan timbul lebih cepat dari campak. Gejala yang timbul tidak seberat campak. 3. Alergi obat. Didapatkan riwayat penggunaan obat tidak lama sebelum ruam muncul dan biasanya tidak disertai gejala prodromal. 4. Demam skarlatina/Scarlet fever. Etiologi : Streptococcus beta hemolyticus grup A. Ruam bersifat papular, difus terutama di abdomen. Tanda patognomonik berupa lidah berwarna merah stroberi serta tonsilitis eksudativa atau membranosa (Alan R. Tumbelaka, 2002).

Alan R. Tumbelaka. 2002. Pendekatan Diagnostik Penyakit Eksantema Akut dalam: Sumarmo S. Poorwo Soedarmo, dkk. (ed.) Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Infeksi & Penyakit Tropis. Edisi I. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. Hal. 113 (sumber: http://www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/4-3-1.pdf) di akses pada: 08-04-2013,21:11 Lainnya: 5. Meningococcemia.Etiologi : Neisseria meningitidis (kuman Gram negatif). Manifestasi klinis: Infeksi nasofaring ringan Bakteriemia tanpa sepsis Meningokoksemia fulminan tanpa meningitis Meningitis dengan/tanpa mening okoksemia Meningokoksemia kronik - Masa prodromal berupa nyeri tenggorokan,2-8 jam kemudian diikuti dengan demam tinggi, nausea dan diare. - Ruam berupa petekie pada kulit, jarang di membran mukosa. Berwarna merah, papula/ makula terdapat pada ekstremitas dan badan. (sumber: http://www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/4-3-1.pdf) di akses pada: 08-04-2013,21:11

6. Eritema Infeksiosum (Fifth Disease). Etiologi : Parvovirus humanus B 19. Manifestasi klinis: - Tidak terdapat gejala prodromal yang khas,109 Sari Pediatri, Vol. 4, No. 3, Desember 2002 seringkali timbulnya ruam merupakan gejala awal dari penyakit. - Karakteristik ruam terbagi dalam tiga stadium ; (1) eksantema pada pipi berupa papuleritema tosa yang menjadi pucat pada penekanan, dikelilingi daerah pucat. Lesi kemudian meluas dan memberikan gambaran "slappedcheek". Kulit pada lesi terasa hangat dan bertahan sampai 4-5 hari. (2) dimulai 1-4 hari timbulnya bercak pada wajah, timbul makula/papula/urtika eritematosa terutama pada ekstensor ekstremitas dan menyebar dan kebokong badan, lesi berkonfluensi dan terjadi penyembuhan yang ireguler sehingga memberikan gambaran retikuler/ anyaman. (3) pada stadium ini eksantema berlangsung selama 1-6 minggu dan ditandai dengan eksantema yang hilang timbul. (sumber: http://www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/4-3-1.pdf) di akses pada: 08-04-2013,21:11

Anda mungkin juga menyukai