Anda di halaman 1dari 2

EVALUASI TERHADAP PERAN PERAWAT KESEHATAN MASYARAKAT DALAM

MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBERAN TASAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI


PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA

Oleh: Marthinus Kuriri Saluk 01/145468/EIK/00189


Prodi ilmu Keperawatan Fakultas Keedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta 2003

ABSTRAK

Latar Belakang: Tuberculosis Paru pada SKRT tahun 1995 dinyatakan sebagai penyebab
kematian nomor tiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan.
Cakupan penderita TB Paru di Puskesmas Gondokusuman II tahun 2001 dengan strategi
DOTS sebanyak 7 orang dimana 2 orang tidak menyelesaikan pengobatan dan dianggap drop
out serta belum semua penderita TB Paru dilakukan kunjungan rumah.

Tujuan: Adalah untuk evaluasi keberhasilan program perkesmas dengan pendekatan proses
keperawatan pada penderita tuberculosis paru di Puskesmas.

Metode: Jenis penelitian adalah deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif tentang
gambaran peran perawat puskesmas dalam melaksanakan P2TB Paru. Jumlah responden
sebanyak 6 orang perawat dan bidan pelaksana perkesmas dan 3 orang penderita rawat jalan
dengan strategi DOTS. Pengumpulan data dengan Diskusi Kelompok Terarah (DKT),
wawancara mendalam dan observasi dokumentasi. Analisa data dengan mengkategorikan data
meliputi pengkodingan, pengelompokan dan penyederhanaan kemudian membuat penulisan
secara narasi. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa aspek yaitu pelaksanaan perkesmas
melalui tahapan proses keperawatan, kegagalan pengobatan dan pendokumentasian pada
penderita TBC Paru.

Hasil: Gambaran pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat pada penderita TB Paru


dibagi sesuai daerah binaan, asuhan keperawatan lebih difokuskan pada individu yang sakit
belum mencakup seluruh anggota keluarga serta penekanan kegiatan pada aspek preventif dan
kuratif. Penemuan kasus dengan pasif promotif case fanding. Kegagalan pengobatan karena
kurangnya peran PMO, efek samping obat dan pasien merasa sembuh pada fase lanjutan.

Kesimpulan: Pelaksanaan belum bekerja secara tim yang terpadu dan terkoordinir tetapi
masih terfokus pada beban tugas masing-masing. Perlunya ketaatan perawat, PMO dan
keluarga dalam memberiakan asuhan keperawatan pada pasien, namun hal ini sangat
dipengaruhi karena adanya tugas rangkap. Untuk itu disarankan untuk meningkatkan
perkesmas melalui keluarga binaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Anda mungkin juga menyukai