Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1 INDIVIDU SISTEM PERNAFASAN

(INFLUENZA)

Nama : Fajar Abrori NIM : 20120320090

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. Definisi Etiologi Sifat Virus Influenza Jenis jenis virus influenza Gambaran Klinis Factor resiko Komplikasi Terapi komplementer Pencegahan IRK

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Influenza atau biasa disebut "flu", merupakan penyakit tertua dan paling sering didapat pada manusia. Influenza juga merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Penyakit influenza pertama kali diperkenalkan oleh Hipocrates pada 412 sebelum Masehi. Pandemi pertama yang terdokumentasi dengan baik muncul pada 1580, dimana muncul dari Asia dan meyebar ke Eropa melalui Africa. Sampai saat ini telah terdokumentasi sebanyak 31 kemungkinan terjadinya pandemi influenza dan empat di antaranya terjadi pada abad ini yakni pada 1918 (Spanish flu) yang menyebabkan 50-100 juta kematian oleh virus influenza A subtipe H1N1, 1957 (Asia flu) yang meyebabkan 1-1,5 juta kematian oleh virus influeza A subtipe H2N2, dan 1968 (Hongkong flu) yang menyebabkan 1 juta kematian oleh virus ifluenza A subtipe H3N2. Penyakit tersebut hingga saat ini masih mempengaruhi sebagian besar populasi manusia setiap tahun. Virus influenza mudah bermutasi dengan cepat, bahkan seringkali memproduksi strain baru di mana manusia tidak mempunyai imunitas terhadapnya. Ketika keadaan ini terjadi, mortalitas influenza berkembang sangat cepat. Di Amerika Serikat epidemi influenza yang biasanya muncul setiap tahun pada musim dingin atau salju menyebabkan rata-rata hampir 20.000 kematian. Sedangkan di Indonesia atau di negara-negara tropis pada umumnya kejadian wabah influenza dapat terjadi sepanjang tahun dan puncaknya akan terjadi pada bulan Juli. Penyakit flu yang sering diderita oleh masyarakat Indonesia sangat beragam. Dari penelitian yang ada, masyakat Indonesia sangatlah banyak menghindap penyakit flu lebih dari 560.000 jiwa yang terkena penyakit flu setiap tahunnya.

B. Tujuan Untuk mengetahui pengertian, etiologi, terapi komplementer, pencegahan dan pandangan islam terkait dengan penyakit influenza. Serta melaksanakan tugas individu 1 blok system respirasi. C. Perumusan masalah Apa pengertian virus influenza ? Bagaimana cara penularannya ? Apa saja komplikasi dari virus influenza ? Ada berapa macam tipe virus influenza ? Sifat dari virus influenza ? Apa komplikasi dari virus influenza ? Bagaimana gambaran klinis dari virus influenza ?

Apa terapi komplementer pada pasien influenza ? Bagaimana cara pencegahan yang dapat dilakukan ? Bagaimana tanggapan islam tentang virus influenza ?

BAB II PEMBAHASAN 1.1 Pengertian Influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh viru RNA dari family Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia.virus influenza terdiri dari tipe: A dan B yang terdapat pada hewan dan manusia serta C yang terutama terdapat pada hewan. Virus influenza memiliki antigen yang terdapat pada selubung protein yang disebut dengan Hemaglutinin (H) dan Neuraminidase (N). antigen ini selalu berubah rubah, yang menyebabkan daya tularnya juga berubah rubah. (soetiarto 2006). 1.2 Etiologi Penyebab dari influenza adalah virus influenza. Sesuai dengan perngetian diatas, tipe influenza dapat dibedakan dengan complaining fixation test. Tipe A merupakan virus penyebab influenza yang bersifat epidemic. Tipe B biasanya hanya menyebabkan penyakit Yng lebih ringan daripada tipe A sedangkat Tipe C adalah tipe yang diragukan patogenesisnya untuk manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan ringan saja. Struktur antigenic virus influenza meliputi antara 3 bagian utama yaitu : Antigen S (Soluble Antigen) hemaglutinin dan neuramidase. Antigen S merupakan suatu inti partikel virus yang terdiri atas ribonuldeoprotein. Antigen ini sesifik untuk masing masing tipe. Hemaglutinin dan neuramidase berbentuk seperti duri dan tampak menonjol pada permukanan virus. Hemaglutinin diperlukan untuk lekatnya virus pada membrane sel enjamu sedangkan neuromidase diperlukan untuk pelepasan virus dari ssel yang terinfeksi 1.3 Sifat Virus Influenza Virus influenza mempunyai sifat dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22 C dan lebih dari 30 hari pada suhu 00C. Mati pada pemanasan 600C selama 30 menit atau 560C selama 3 jam dan pemanasan 800C selama 1 jam. Virus akan mati dengan deterjen, disinfektan misalnya formalin, cairan yang mengandung iodin dan alkohol 70%.
0

Struktur antigenik virus influenza meliputi antara lain 3 bagian utama berupa: antigen S (atau soluble antigen), hemaglutinin dan neuramidase. Antigen S merupakan suatu inti partikel virus yang terdiri atas ribonukleoprotein. Antigen ini spesifik untuk masing-masing tipe. Hemaglutinin menonjol keluar dari selubung virus dan memegang peran pada imunitas terhadap virus. Neuramidase juga menonjol keluar dari selubung virus dan hanya memegang peran yang

minim 8 pada imunitas. Selubung inti virus berlapis matriks protein sebelah dalam dan membran lemak disebelah luarnya. 1.4 Jenis jenis virus influenza Berdasarkan klasifikasi virus influenza, virus RNA memiliki 3 dari 5 genus dari famili Orthomyxoviridae diantaranya :

Influenzavirus A Influenzavirus B Influenzavirus C

Virus ini adalah hanya memiliki hubungan kerabat dengan virus parainfluenza manusia, dimana virus RNA termasuk dari keluarga paramyxovirus yang biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada anak-anak seperti sesak napas, namun juga bisa menyebabkan penyakit lain yang hampir sama dengan influenza pada orang dewasa.

Influenzavirus(A) Genus ini mempunyai satu spesies, influenza A virus. Burung akuatik liar yang hidup di alam bebas memiliki kemungkinan yang besar untuk terkena influenza A. Ada kalanya virus

ditransmisikan ke spesies lain yang kemudian bisa menyebabkan wabah yang bisa membunuh hewan unggas yang lain atau menimbulkan pandemik influenza bagi manusia. Diantara 3 jenis influenza, virus tipe A merupakan yang paling mematikan yang bisa menimbulkan penyakit yang berbahaya. Influenza virus A bisa dibagi menjadi serotipe berbeda menurut antibodi yang memberikan respon terhadap virus ini.

H1N2, endemik pada manusia dan babi H9N2 H7N2 H7N3 H10N7

Influenzavirus B Genus ini mempunyai satu spesies, influenza B virus. Bisa dikatakan bahwa flu B jarang menginfeksi manusia dan jarang terjadi jika dibandingkan dengan influenza A. Jenis influenza melakukan mutasi pada tingkat 2 hingga 3 kali lebih lambat jika dibandingkan dengan tipe B. Hal ini bisa mengurangi tingkat perubahan antigenic. Musang adalah hewan yang rentan terhadap infeksi flu B. Influenzavirus C Genus ini mempunyai satu spesies, virus influenza C, yang bisa menginfeksi manusia, babi dan anjing yang terkadang bisa menimbulkan penyakit yang parah. 1.5 Gambaran klinis Pada umumnya, pasien yang terkena virus influenza mengelum demam, sakir kepala, sakit otot, batuk dan pilek. Gejala gejala ini dapat didahului oleh perasaan malas dan rasa dingin. Pada pemeriksaan fisik tidak dapat ditemukan tanda tanda karekteristik kecuali hyperemia ringan () sampai berat pada selaput lender di tenggorokan. Setelah sakit, pasien akan mengalami rasa capek dan cepat lelah untuk beberapa waktu. Badan dapat mengatasi infeksi virus ionfluenza melalui mekanisme produksi zat anti dan pelpasan interferon . setelah sembuh, pasien akan mendapatkan resisteni terhadap virus yang homolog dan pada pasien lansia atau unisa lebih lanjut harus dipastikan apakah influenza menyrang paru paru atau tidak. 1.6 Faktor resiko Beberapa hal berikut adalah faktor risiko seseorang terkena infeksi influenza, yaitu :

Umur Influenza musiman cenderung menargetkan anak muda dan orang di atas 65. Namun, tampaknya paling sering terjadi pada remaja dan dewasa muda. Pekerjaan Pekerja perawatan kesehatan dan personil perawatan anak lebih mungkin untuk memiliki kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi influenza. Kondisi hidup Orang-orang yang tinggal di fasilitas bersama dengan warga lainnya, seperti rumah jompo atau barak militer, lebih mungkin untuk mengembangkan flu. Sistem kekebalan tubuh yang lemah Pengobatan kanker, obat anti-penolakan, kortikosteroid dan HIV / AIDS dapat melemahkan sistem kekebalan Anda. Hal ini dapat membuat virus influenza masuk dan berkembang dalam tubuh. Penyakit kronis Kondisi kronis, seperti asma, diabetes atau jantung, dapat meningkatkan risiko komplikasi influenza Kehamilan Wanita hamil lebih mungkin untuk mengalami komplikasi influenza, terutama pada trimester kedua dan ketiga.

1.7 komplikasi Pada pasien yang terkena virus influenza anak anak maupun dewasa bias mengalami komplikasi yang samat parah diantaranya 1. Pneumonia Pneumonia adalah bentuk komplikasi yang paling umum dan paling serius. Untuk orang dewasa dan orang yang berpenyakit kronis, pneumonia dapat mengancam jiwa panderita. Perlindungan terbaik adalah dengan mendapatkan vaksinasi terhadap kedua pneumonia pneumokokus dan influenza 2. Bronchitis 3. Infeksi sinus 4. Infeksi telinga 1.8 Terapi komplementer

Dengan menggunkan pemberian aroma terapi kepada pasien flu. Tiga metode yang diberikan kepada pasien melalui minyak essencia aroma terapi. Diantaranya : Famakologi Dalam metode farmakologis, minyak essencial memasuki liran darah melalui paru paru. Lilin, penyegar udara,inhaler dan semprotan kamr digunakan dalam perawatan ini. Dengan mengontrol atau bereaksi dengan hormone dan enzim yang berbeda, minyak esensial menghasilkan perubahan kimiawi dalam tubuh Fisiologis Dalam metode fisiologis, minyak essencial yang diuat unuk memasuki tubuh melalui kulit. Dengan produk produk seperti lotion atau minyak pijat, minyak essensial diserap melalui kulit dalam rangka untuk mengobati penyakit. Bila diterapkan pada daerah yang terkena, akan menyebabkan system tubuh manusia untuk menjadi dibius,energy dan dirangsang. Meode ini berkerja baik terutama dengan enyakit fisik yang berkitan dengan otot, nyeri tubuh,sakit kepala dan luka. Pikologis Cara pikologis adalah melalui otak. Seperti metode jerma, cri ini adalah melalui inhalasi. Dengan menghirup minyak essencial, dapat memiliki dampak yang kuat pada otak dan system hormonal tubuh. 1.9 Pencegahan 1. Mencuci tangan Sebagian besar virus flu dapat menyebar melalui kontak langsung. Seseorang yang bersin dan menutupnya dengan tangan kemudian dia memegang telepon, keyboard komputer, atau gelas minum, maka virusnya akan mudah menular pada orang lain yang menyentuh benda-benda tersebut. Virus mampu bertahan hidup berjam-jam bahkan hingga berminggu-minggu. Oleh karena itu, usahakan untuk mencuci tangan sesering mungkin. 2. Jangan menutup bersin dengan tangan Bila kita menutup bersin dengan tangan, maka virus flu akan mudah menempel pada tangan dan dapat menyebar pada orang lain. Jika kita merasa ingin bersin atau batuk, gunakanlah tisu dan kemudian segera membuangnya. 3. Jangan menyentuh muka Virus flu masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, maupun mulut. Menyentuh muka merupakan cara yang paling umum dilakukan oleh anak-anak yang terserang flu dan akhirnya menjadi cara mudah menularkan virus tersebut pada orang lain di sekitarnya.

4. Minum banyak air Air berfungsi untuk membersihkan racun dari dalam tubuh dan memberikan cairan pada tubuh. Orang dewasa yang sehat umumnya membutuhkan delapan gelas air per hari. Bagaimana menandai bahwa tubuh kita sudah mendapatkan cairan yang cukup? Jika warna urine berwarna relatif jernih berarti tubuh kita memang mendapatkan cukup cairan, sebaliknya jika berwarna kuning gelap berarti tubuh kita memerlukan lebih banyak cairan lagi. 5. Mandi sauna Meskipun belum terbukti bahwa mandi sauna dapat berpengaruh terhadap pencegahan flu, namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang mandi sauna dua kali per minggu akan memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk terserang flu. Hal tersebut memang sesuai dengan teori bahwa ketika kita menghirup uap panas lebih dari suhu 80 derajat celcius akan menyebabkan virus flu akan sulit untuk bertahan. 6. Menghirup udara segar Menghirup udara yang segar memang sangat penting bagi kesehatan tubuh, khususnya di cuaca yang dingin karena cuaca seperti ini akan membuat tubuh menjadi rentan terhadap virus flu. 7. Lakukan olahraga aerobik secara teratur Olahraga aerobik dapat mempercepat jantung untuk memompa darah lebih banyak sehingga kita bernafas lebih cepat untuk membantu mentransfer oksigen ke paru-paru dan ke dalam darah. Olahraga ini juga akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh secara alami. 8. Konsumsi makanan yang mengandung phytochemical Phytochemical merupakan bahan kimia alami yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang berperan memberikan vitamin pada makanan. 9. Konsumsi yogurt Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yogurt yang rendah lemak setiap hari dapat mengurangi risiko terserang flu sekitar 25 persen. Bakteri menguntungkan yang terdapat di dalam yogurt diketahui dapat menstimulus produksi sistem kekebalan tubuh untuk menyerang virus.

10. Relaksasi Jika kita dapat mengajari diri sendiri untuk relaks atau santai, maka dengan sendirinya kita juga dapat mengaktifkan sistem imunitas tubuh. Diduga ketika kita melakukan relaksasi, maka interleukin (bagian sistem imunitas yang merespon terhadap virus flu) akan meningkat dalam aliran darah

1.10 IRK Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan kesengsaraan dan kemelaratan agar mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. Al Anam: 42) Katakanlah (Muhammad), Tidak akan menimpa kami kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang beriman harus bertawakal. (QS. At Taubah: 51) Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS Al Hadid: 22-23) Rasulullah bersabda, Tidaklah seorang muslim yang tertimpa gangguan berupa penyakit atau semacamnya, kecuali Allah akan menggugurkan bersama dengannya dosa-dosanya, sebagaimana pohon yang menggugurkan dedaunannya. (HR. Bukhari dan Muslim) Bencana senantiasa menimpa seorang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya, dan hartanya sampai ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya. (HR. At Tirmidzi, dan beliau berkomentar, Hasan shahih., Imam Ahmad, dan lainnya) Sesungguhnya besarnya pahala itu berbanding lurus dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Siapa yang ridha, baginya ridha(Nya), namun siapa yang murka, maka baginya kemurkaan(Nya). (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

BAB III PENUTUP 1.1 Kesimpulan Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan yang sangat menular dapat menyerag burung dan mamalia. Influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan C yang merupakan suatu orthomixovirus golongan RNA. Virus influenza tipe A mempunyai banyak subtipe, diantaranya H5N1 yang menyebabkan flu burung dan termasuk HPAI. Penularan virus influenza melalui droplet dan lokalisasinya di traktus respiratorius. Gejala klinis influenza adalah demam, sefalgia, mialgia, batuk, pilek dan disfagia. Komplikasi influenza dapat terjadi pneumonia influenza primer dan pneumonia bakterial sekunder. Influenza dapat diobati secara simtomatik, dan dengan antiviral dapat memperpendek angka sakit. Pencegahan dengan vaksin bagi golongan yang memerlukan imunoprofilaksis.

DAFTAR PUSTAKA File PDF: http://www.bhchp.org/BHCHP%20Manual/pdf_files/Part1_PDF/Influenza.pdf http://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publicationsandresources/pdf/publication-pdfs/diseases-andconditions/7205/doh-7205-ind.pdf http://xa.yimg.com/kq/groups/78262509/1636315750/name/Pemakaian http://theida.com/ew/wp-content/uploads/2010/10/The-Quality-of-Essential-Oils-Journal.pdf buku : dwidjoseputro. 1998. Dasar-dasar mikrobiologi. Jakarta: Djambatan J.pelczar, Michael. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press

Anda mungkin juga menyukai