Anda di halaman 1dari 20

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Sistem Informasi 3.1.1 Konsep Dasar Sistem 3.1.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005 : 683). Suatu sistem terdiri dari beberapa sub sistem yang saling berinteraksi

dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat dicapai. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari beberapa elemen. Dalam contoh sistem administrasi peminjaman buku, maka elemen-elemen yang ada di dalamnya antara lain jenis buku, konsumen, karyawan/pustakawan dan sebagainya yang mana elemen tersebut akan membentuk suatu hubungan yang nantinya akan mencapai suatu tujuan.

3.1.1.2 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain sebagai berikut : 1. Komponen Sistem Suatu sistem tersusun dari sejumlah komponen yang

membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. 2. Batasan Sistem Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah segala sesuatu di luar batasan dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4. Penghubung Sistem Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya dalam hal berbagi sumber daya yang dimiliki. 5. Masukan Sistem Masukan (input) adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem. 6. Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari suatu sistem yang diperoleh dari hasil pengolahan dan klasifikasi sumber daya yang ada dalam sistem menjadi keluaran yang lebih berguna. 7. Pengolah Sistem Sistem mempunyai bagian pengolah yang berfungsi mengubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Kalau sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. (Jogiyanto, 2005 : 686)

3.1.1.3 Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut ini : 1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ideide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. 3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah sistem komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem tertutup (closed system) Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. (Jogiyanto, 2005, hal : 687) system) dan sistem terbuka (open

3.1.2 Konsep Dasar Informasi 3.1.2.1 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto, 2005 : 692) Sumber dari suatu informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan

kesatuan yang nyata. Kejadian adalah suatu peristiwa yang terjadi pada saat tertentu. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah dan menjadi sesuatu yang lebih jelas dan dibutuhkan oleh konsumen.

3.1.2.2 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu : 1. Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat waktu Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan

mempunyai nilai lagi. 3. Relevan Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakaian. Misalnya mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. (Jogiyanto, 2005 : 696)

3.1.2.3 Nilai Informasi Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. (Jogiyanto, 2005 : 696)

3.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.3.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan struktur dari suatu organisasi dan menyediakan bagi pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005 : 697)

3.1.3.2 Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok yang masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok-blok tersebut adalah : 1. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan

model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok Basis Data Basis data atau database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangankecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahankesalahan, ketidak-efisienan, sabotase dan lain sebagainya. (Jogiyanto, 2005 : 697)

3.1.4 Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen atau sering dikenal dengan singkatannya SIM, merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi. SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut: (Jogiyanto, 2005 : 700) 1. Sistem informasi perpustakaan 2. Sistem informasi akuntansi, menyediakan informasi dari transaksi keuangan. 3. Sistem informasi pemasaran, menyediakan informasi untuk

penjualan,

promosi penjualan, kegiatan pemasaran, kegiatan

penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran. 4. Sistem informasi manajemen persediaan. 5. Sistem informasi personalia. 6. Sistem informasi distribusi. 7. Sistem informasi pembelian. 8. Sistem informasi kekayaan. 9. Sistem informasi analisis kredit. 10. Sistem informasi penelitian dan pengembangan. 11. Sistem informasi teknik

3.2 Metode Pengembangan Sistem 3.2.1 Pengembangan Sistem dengan Model Waterfall Pada prinsipnya pemodelan sistem waterfall pengembangannya dilakukan secara sistematis dan terarah dari tahap sistem, secara berurutan melalui tahap analisa, tahap desain sistem, coding, testing Penerapan dan perawatan. Pemodelan seperti ini juga dikenal sebagai model sekuensial linear Linear Sequential model. Tahap-tahap pengembangan sistem dapat digambarkan dalam diagram berikut:

Gambar 3.1 : Model Waterfall (Sumber : http://apr1l-si.comuf.com/SI.pdf) Model sekuensial linier mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial mulai pada tingkat kemajuan sistem pada analisis, desain, pengodean, pengujian dan pemeliharaan. Model ini mempunyai aktivitas-aktivitas sebagaimana dijelaskan berikut : 1. Analisis kebutuhan Perangkat Lunak Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analyst harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan interface yang diperlukan. Kebutuhan, baik untuk sistem maupun perangkat lunak didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.

2.

Desain Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda yaitu struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dan detil (algoritma) prosedural. Proses desain menerjemahkan kebutuhan kedalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai proses pengkodean. Desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi perangkat lunak.

3.

Pengkodean (coding) Hasil desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang bisa dimengerti oleh mesin. Tugas inilah yang dilakukan pada tahap ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, maka pembuata kode dapat diselesaikan.

4.

Pengujian Sekali kode dibuat pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-keslahan dan memastikan bahwa input atau masukan tertentu, akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan kebutuhan.

5.

Pemeliharaan Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan. Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan yang ditemui, karena perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodir perubahan-perubahan di lingkungan eksternalnya (contohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari perangkat pheriperal atau sistem operasi yang baru) atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.

3.3 Analisis Sistem Proses pengembangan sistem yang pertama adalah analisis sistem. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap pengembangan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan

kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan. (Jogiyanto, 2005 : 750). Fase Analisis Sistem 1. Perencanaan Tujuan fase perencanaan adalah untuk menentukan kelayakan sebuah proyek dan membuat sebuah rencana untuk melengkapi proyek proyek itu ke dalam studi dan analisis yang lebih rinci. Adapun tugas yang dilakukan adalah : a. Mengklasifikasi masalah, kesempatan dan arah b. Menegosiasikan lingkup awal c. Menilai kelayakan proyek d. Perencanaan proyek e. Menyajikan proyek kepada komunitas bisnis Produk jadi dari fase perencanaan adalah sebuah project charter yang harus disetujui oleh pemilik sistem dan atau dewan pengambil keputusan (steering committee) 2. Analisis Masalah Tujuan fase analisis masalah adalah untuk menjawab pertanyaan, apakah masalah - masalah itu sungguh layak dipecahkan, apakah sistem baru layak dibuat?. Adapun tugas yang dilakukan adalah : a. Memahami bidang masalah b. Menganalisis masalah dan kesempatan

c. Menganalisis proses bisnis d. Membuat sasaran dan batasan peningkatan sistem e. Memperbarui atau mengasah rencana proyek f. Mengkomunikasikan penemuan dan rekomendasi Produk jadi fase analisis masalah adalah sasaran peningkatan sistem. 3. Analisis Persyaratan Tujuan fase analisis persyaratan adalah untuk mengenali sistem baru apa yang harus dikerjakan tanpa mempertimbangkan teknologi, dengan kata lain untuk menetapkan persyaratan bisnis untuk satu sistem baru. Adapun tugas yang dilakukan adalah : a. Menetapkan persyaratan b. Menganalisis sistem c. Melacak dan melengkapi pernyataan persyaratan d. Menyusun prioritas persyaratan e. Memperbarui rencana dan lingkup proyek Produk jadi dari fase analisis persyaratan adalah pernyataan persyaratan bisnis. Karena persyaratan merupakan sebuah target yang terus bergerak, maka analisis persyaratan juga mencakup tugas-tugas yang terus berlangsung yakni mengelola perubahan-perubahan pada persyaratan. 4. Analisis Keputusan Tujuan fase analisis keputusan adalah mengalihkan proyek dari perhatian bisnis ke solusi teknis dengan mengidentifikasi, menganalisa, dan merekomendasi sebuah solusi sistem teknis. Adapun tugas yang dilakukan adalah : a. Menetapkan solusi kandidat b. Menganalisa solusi kandidat untuk kelayakan (kelayakan teknis, operasional, ekonomi dan jadwal) persyaratan fungsional dengan menggunakan pemodelan

c. Membandingkan kemungkinan solusi kandidat untuk menyeleksi satu atau lebiih solusi yang direkomendasikan d. Memperbarui rencana proyek yang berdasarkan solusi yang

direkomendasikan e. Menyajikan dan pertahankan solusi target Produk jadi fase analisis keputusan dalah proposal sistem. Analisis sistem yang akan kita gunakan adalah analisis sistem berorientasi Unified Model Language (UML). Pada Perancangan Sistem Informasi Administrasi Perpustakaan Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu ini digunakan Unified Model Language (UML). Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. UML sendiri terdiri atas pengelompokkan diagram-diagram sistem menurut aspek atau sudut pandang tertentu. Diagram adalah yang menggambarkan permasalahan maupun solusi dari permasalahan suatu model. UML mempunyai 9 diagram, yaitu; use-case, class, object, state, sequence, collaboration, activity, component, dan deployment diagram. a. Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

b.

Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

c.

Object Diagram Object Diagram, yang merupakan varian dari kelas diagram yang memperlihatkan lebih detail banyaknya objek yang

mengintantiasi (instances) kelas. d. Statechart Diagram Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan berwarna setengah. e. Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. f. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkahlangkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. g. Collaboration Diagram Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama. h. Component Diagram Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain. i. Deployment Diagram Deployment/physical diagram menggambarkan detail

bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal Sebuah node adalah

server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya.

3.4 Perancangan Database 3.4.1 Entity Relational Model Entity-Relationalship digunakan untuk menyajikan objek data secara visual dalam bentuk diagram. Berikut ini merupakan dasardasar membangun pemodelan E-R.

1. Entitas Entitas adalah objek data prinsip tenang informasi yang dikumpulkan. Entitas digolongkan menjadi independent atau

dependent (dalam beberapa metodologi, istilah yang digunakan adalah lemah dan kuat secara berturut-turut). Suatu independent entity adalah apa yang tidak bersandar pada yang lain sebagai identifikasi. 2. Atribut Atribut menguraikan entitas di mana mereka dihubungkan. Kejadian dari suatu atribut tertentu adalah suatu nilai. Atribut biasa digolongkan sebagai identifiers atau descriptors. Identifiers lebih umum disebut kunci, yang secara unik mengidentifikasikan suatu kejadian dari suatu entitas. Descriptor menguraikan suatu karakteristik yang tidak unik dari suatu kejadian entitas. 3. Relasi Hubungan disesuaikan dengan derajat, konektivitas,

kardinalitas, arah, jenis, dan keberadaan. Tidak semua metodologi pemodelan menggunakan kriteria tersebut. Derajat relasi adalah sejumlah entitas yang berhubungan dengan hubungan. Hubungan n-ary

adalah format yang umum untuk derajat n. Relasi dalam model basis data relasional mempunyai beberapa karakteristik, yaitu : a. Semua elemen data pada suatu baris dan kolom tertentu harus mempunyai nilai tunggal (single value), atau suatu nilai yang tidak dapat dibagibagi (atomic value),bukan suatu larik atau grup perulangan. b. Semua entry/elemen data pada suatu kolom tertentu dalam relasi yang sama harus mempunyai jenis yang sama. c. Masing masing kolom dalam suatu relasi mempunyai suatu nama yang unik (meskipun kolom kolom dalam relasi yang berbeda diizinkan mempunyai nama yang baik). 4. Kardinalitas Kardinalitas relasi dapat ditunjukkan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka, yaitu: a. Relasi satu ke satu ( 1 dan 1) b. Relasi satu ke banyak (1 dan m) c. Relasi banyak ke satu (m dan 1) d. Relasi banyak ke banyak (m dan m) 3.5 Software Pendukung 3.5.1 IDE NetBeans NetBeans memiliki IDE (Integrated Development

Environment), ada juga yang bilang Integrated Design Environment dan Integrated Debungging Environment, yakni sebuah program/alat bantu yang terdiri atas Editor, Compiler, Debuger dan Design yang terintegrasi dalam satu aplikasi. Netbeans pemrograman Java. sebagai Dalam IDE ditujukan untuk memudahkan dilakukan

Netbeans,

pemrograman

berbasiskan visual dan event driven. Seperti IDE lain, misalnya Borland

Delphi dan Microsoft Visual Studio. Untuk membuat dialog atau User Interface, kita tidak perlu membuat teks program secara manual baris per baris, tetapi cukup klik pada component pallete. Teks program akan dihasilkan secara otomatis. Untuk memakai Netbeans IDE maka kita harus terlebih dahulu mempunyai driver JDK yang akan mendukung pembuatan perangkat lunak dengan menggunakan Netbeans IDE , maka sebelum menginstal Netbeans terlebih dahulu kita harus menginstal driver JDK. Netbeans yang dipakai pada pengembangan perangkat lunak ini adalah Netbeans 7.1 dan JDK 1.6.0_31.

3.5.2

MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Untuk mengelola database MySQL ada beberapa cara yaitu melalui prompt DOS (tool command line) dan dapat juga menggunakan program utility seperti: 1. PHP MyAdmin 2. MySQLGUI 3. MySQL Manager Java Based
4. MySQL Administrator for windows

Selain itu MySQL adalah sebuah perangkat lunak manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi

mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache,dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta iasm atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia Michael Monty Widenius. MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu iasm database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizernya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL ias sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. KEISTIMEWAAN MYSQL MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : yang

mendirikan MySQL AB adalah : David Axmark, Allan Larsson, dan

1.

Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2.

Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

3.

Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4.

Performance

tuning.

MySQL

memiliki

kecepatan

yang

menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain. 6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). 7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi. 8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT). 10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.Meskipun demikian,bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface). 12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle

Anda mungkin juga menyukai