Dinamika3rd PDF
Dinamika3rd PDF
= 0 = ( P )(a) + ( F2 )(b)
P b = F2 a
Hubungan di atas juga dapat dipecahkan dengan metode segitiga sebangun seperti ditampilkan dalam Gambar 1.8(b). Sekali lagi skala gambar gaya harus diperhatikan.
Gambar 1.8 Penerapan persamaan kesetimbangan momen dalam sebuah sistem tiga gaya parallel yang hasilnya dapat pula ditemukan dengan metode segi tiga sebangun. Sedangkan untuk nilai F1 dapat ditentukan dengan salah satu dari dua cata berikut: (a) Dengan menggunakan poligon gaya seperti tampak pada Gambar 1.8(c) (b) Dengan menggunakan persamaan kesetimbangan momen terhadap satu titik pada garis kerja F2 , seperti cara untuk mendapatkan gaya F2. Sekali lagi perlu diingat bahwa dalam pemecahan masalah gaya-gaya, persamaan kesetimbangan gaya (resultan gaya F=0) dan persamaan kesetimbangan momen (resultan momen, M=0) harus terpenuhi karena sistem dalam kondisi setimbang.
YudySuryaIrawan
3- 1
Dinamika
Oleh Yudy Surya Irawan
Gambar 1.9 Metode resolusi, metode lain untuk menyelesaikan sebuah sistem tiga gaya sejajar dengan menggunakan komponen komponen S1 dan S2 yang saling menghilangkan untuk mendapatkan gaya F1 dan F2.
M = 0
( P1 + P2 )( x) + ( F2 )( x) = 0 ( P1 + P2 )( x) = ( P2 )(b) P2 x = b P1 + P2
YudySuryaIrawan
3- 2
Dinamika
Oleh Yudy Surya Irawan
Gambar 1.10 Lokasi resultan dua gaya sejajar diperoleh (c) dengan menggunakan satu persamaan kesetimbangan momen dan (d) dengan menambahkan gaya-gaya yang sama besar, berlawanan arah dan segaris kerja yang dapat saling menghilangkan satu dengan lainnya.
Gambar 1.11 Sebuah sistem dua gaya yang memerlukan gaya-gaya yang sama besar, berlawanan arah dan segaris kerja untuk memenuhi persamaan-persamaan kesetimbangan.
YudySuryaIrawan
3- 3
Dinamika
Oleh Yudy Surya Irawan
Gambar 1.12 Hubungan segitiga sebangun digunakan untuk menentukan sebuah gaya yang melalui satu titik tertentu dan melalui perpotongan dua buah gaya di suatu titik di luar kertas.
YudySuryaIrawan
3- 4
Dinamika
Oleh Yudy Surya Irawan Kasus II Kasus berikutnya adalah untuk resultante dua gaya yang hampir sejajar. Gambar 1.13a menunjukkan dua buah gaya yang diketahui yaitu P1 dan P2 yang hampir sejajar. Untuk mendapatkan resultantenya maka ditambahkan dua gaya yang sama besar S dan S, berlawanan arah dan segaris kerja di penghubung antara P1 dan P2. Seperti tampak pada gambar maka resultante dari P1 dan S, dan P2 dan S dapat ditemukan. Resultane R yang akan bekerja melali titik a akan memiliki besar dan arah sesuai dengan hasil poligon gaya pada Gambar 1.13(b).
Gambar 1.13 Penambahan dua gaya yang sama besar, berlawanan arah, dan segaris kerja untuk menentukan lokasi dari resultante dua buah gaya yang berpotongan di luar bidang gambar. Prosedur ini dapat juga diterapkan untuk masalah-masalah gaya parallel.
YudySuryaIrawan
3- 5