PENDAHULUAN
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami, tetapi bukannya
tanpa resiko dan merupakan beban tersendiri bagi seorang wanita. Ibu dapat
mengalami beberapa keluhan fisik dan mental, sebagian kecil mengalami
kesukaran selama kehamilan dan persalinan, tetapi kebanyakan ibu tersebut
pulih sehat kembali sepenuhnya dengan mempunyai bayi yang normal dan
sehat.
Sebagian besar kehamilan dan persalinan akan mempunyai hasil yang
menggembirakan yaitu ibu dan bayi lahir sehat. Namun, sebagian ibu hamil
akan menghadapi kegawatan dengan derajat ringan sampai berat yang dapat
memberikan bahaya terjadinya ketidaknyamanan, ketidakpuasan, kesakitan,
kecacatan bahkan kematian bagi ibu dan atau bayinya, terutama pada
kelompok ibu hamil resiko tinggi maupun ibu hamil resiko rendah yang
mengalami komplikasi pada persalinan.
Sebagian komplikasi persalinan, kejadinnya tidak dapat diduga
sebelumnya ataupun tidak dapat dihindari. Komplikasi yang sering terjadi
adalah perdarahan pasca persalinan, uri tertinggal (retensio placenta),
persalinan macet/persalinan lama serta infeksi.
Besarnya kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan pada setiap
ibu tidak sama, tergantung keadaan selama kehamilan, apakah ibu hamil
tersebut tanpa masalah atau termasuk dalam kelompok Kehamilan Resiko
Rendah atau ibu hamil dengan masalah/factor resiko, yaitu Kehamilan Resiko
Tinggi dan Kehamilan Resiko Sangat Tinggi.
Selama kehamilan, persalinan dan nifas, kedua kelompok tersebut
membutuhkan perhatian yang sama, untuk melakukan pencegahan dan
pengenalan dini terjadinya komplikasi persalinan. Selanjutnya apabila memang
terjadi komplikasi maka dapat ditemukan dini dan segera ditangani, atau
diberikan pertolongan pertama sebagai persiapan rujukan ke tempat dimana
PELAYANAN ANTENATAL
Semua ibu hamil diharapkan mendapatkan perawatan kehamilan oleh
tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini faktor resiko maka pada semua ibu hamil
perlu dilakukan skrining antenatal. Untuk itu periksa hamil paling sedikit 4 kali
selama kehamilan, yaitu: satu kali dalam triwulan I (K1), satu kali dalam
triwulan II, dan dua kali dalam triwulan III (K4).
a. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
sesudah minggu ke 36)
SKRINING ANTENATAL
Skrining antenatal adalah upaya pro aktif dan dini pada saat hamil
muda. Pelatihan diberikan pada ibu PKK, dukun, bidan desa atau tenaga
kesehatan lainnya untuk melakukan deteksi / menemukan dan mengenal
adanya tanda bahaya/masalah/factor resiko pada ibu hamil. Untuk kedepan,
Komplik
asi
persalin
Persalinan:
PONED/PONE
-Resiko tinggi
K
-Resiko sangat
tinggi
RESIKO
Resiko adalah suatu ukuran statistik dari peluang atau kemungkinan
untuk terjadinya suatu keadaan gawat darurat yang tidak diinginkan pada masa
yang akan datang yaitu kemungkinan terjadinya komplikasi obstetric pada saat
persalinan yang dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan,
ketidaknyamanan atau ketidak puasan pada ibu dan atau bayi.
Sebagai contoh pada ibu dengan persalinan macet kemudian terjadi
robekan rahim. Untuk menyelamatkan si ibu (dimana janin sudah mati) rahim
ibu terpaksa diangkat. Bila ibu dapat diselamatkan maka ibu kehilangan rahim
menjadi cacat, tidak dapat haid dan tidak dapat mempunyai anak lagi dengan
ketidaknyamanan dan ketidakpuasan dalam hidupnya.
Ukuran resiko itu dapat dituangkan dalam bentuk angka disebut skor.
Skor merupakan bobot perkiraan dari berat ringannya resiko/bahaya. Pemilihan
Kehamilan dengan satu atau lebih faktor resiko, baik dari pihak ibu
maupun janinnya yang member dampak kurang menguntungkan baik bagi
ibu maupun janinnya, memiliki resiko kegawatan tetapi tidak darurat.
FAKTOR RESIKO/MASALAH
Faktor resiko adalah kondisi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan
kemungkinan resiko/bahaya terjadinya komplikasi pada persalinan yang dapat
menyebabkan kematian atau kesakitan pada ibu dan / bayinya.
4. Beberapa faktor resiko pada seorang ibu hamil dapat merupakan suatu mata
rantai dalam proses terjadinya komplikasi pada persalinan. Contoh: seorang
ibu umur 25 tahun, kawin 5 tahun, TB 140 cm, anak I lahir mati, saat ini
hamil kedua. Jumlah skor 14, KRST resiko persalinan sulit dapat terulang
lagi, padahal bayi sangat didambakan.
Kelompok II:
1. AGO yaitu ada 8 faktor resiko.
2. Tanda bahaya pada saat kehamilan, ada keluhan tetapi tidak akurat.
No. Faktor resiko II Kondisi ibu
11. Penyakit ibu
hamil:
a. Anemia Pucat, lemas, lelah, lesu, mata berkunang-kunang
b. Malaria Panas tinggi, menggigil, keluar keringat, sakit
kepala
c. TB paru Batuk lama, batuk darah, badan lemah, lesu, kurus
d. Payah jantung Sesak, jantung berdebar, kaki bengkak
e. DM Diketahui dari pemeriksaan laborat
13. Hamil kembar Perut ibu sangat besar, gerak anak dibanyak tempat
14. Hamil kembar Perut ibu sangat besar, gerak anak kurang terasa
air/hydramnion
15. Hamil lebih Hamil lebih 2 minggu dari perkiraan dan belum
bulan/serotinus melahirkan
16. Janin mati dalam Ibu hamil tidak merasakan pergerakan anak lagi,
rahim ibu perut mengecil
Kelompok III:
Ibu dengan faktor resiko kelompok III sangat membutuhkan pengenalan dini,
dirujuk dengan segera, tepat waktu, penanganan adekuat di pusat Rujukan
dalam upaya penyelamatan nyawa ibu dan bayinya.
Abdul Bari Saifudin, dkk, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
Jakarta.
Poedji Rochjati. 2004. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Airlangga
University Press, Surabaya.
A. PENGKAJIAN
1. ANAMNESA
SISTEM REPRODUKSI
Uterus
ú Usia 16 minggu
Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi
janin, dan tinggi fundus uteri kira – kira terletak diantara simfisis dan
pusat
ú Usia 20 minggu
ú Usia 24 minggu
Vagina
SISTEM INTEGUMEN
Payudara
Kulit
ú Stiae gravidarum
ú Pigmentasi
SISTEM ENDOKRIN
Kelenjar tiroid
Kelenjar paratiroid
Pankreas
Kelenjar pituitari
Kelenjar adrenal
SISTEM KARDIOVASKULER
SISTEM MUSKULOSKELETAL
- PERKEMBANGAN JANIN
PENAMPAKAN EKSTERNAL
§ Minggu 20 ( bulan 5 )
§ Minggu 24 ( bulan 6 )
§ Minggu 16 ( bulan 4 )
11,5 -13,5
§ Minggu 20 ( bulan 5 )
16 – 18,5
§ Minggu 24 ( bulan 6 )
23
SISTEM MUSKULOSKELETAL
§ Minggu 16 ( bulan 4 )
§ Minggu 20 ( bulan 5 )
§ Minggu 24 ( bulan 6 )
SISTEM SIRKULASI
§ Minggu ke 24 ( bulan 6 )
SISTEM GASTROINTESTINAL
§ Minggu ke 16 ( bulan 4 )
§ Minggu ke 20 ( bulan 5 )
SISTEM PERNAPASAN
ú Minggu ke 16 ( bulan 4 )
ú Minggu ke 20 ( bulan 5 )
ú Minggu ke 24 ( bulan 6 )
SISTEM RENALIS
ú Minggu ke 16 ( bulan 4 )
SISTEM PERSARAFAN
ú Minggu ke 16 ( bulan 4 )
ú Minggu ke 24 ( bulan 6 )
ú Minggu ke 16 ( bulan 4 )
ú Minggu ke 20 ( bulan 5 )
SISTEM GENITALIS
ú Minggu ke 16 ( bulan 4 )
ú Minggu ke 24 ( bulan 6 )
- PERUBAHAN PSIKOLOGIS
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
2. Diagnosa Keperawatan
Kriteria Hasil :
Intervensi :
3. Diagnosa Keperawatan
Kriteria Hasil :
Intervensi :
Mandiri
R : Rasa takut mencederai janin pada saat koitus adalah hal yang
umum. Meyakinkan dan memperhatikan bahwa hal tersebut normal
dapat membantu menghilangkan ansietas. Pilihan lain akan diterima
dengan baik bila keduanya dipuaskan.
Kolaborasi
4. Diagnosa Keperawatan
Kriteria Hasil :
Intervensi :
Mandiri
R : Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa lebih baik mungkin
membantu untuk mempertahankan perasaan positif tentang diri.
Aturan latihan perinatal yang bukan latihan ketahanan cenderung
memperpendek persalinan, meningkatkan kemungkinan kelahiran
vaginal spontan, dan menurunkan kebutuhan terhadap argumentasi
oksitosin.
Kolaborasi
Kriteria Hasil
- Klien mampu bebas dari edema patologis dan tanda – tanda HAK.
Intervensi :
5. Kaji adanya edema pergelangan kaki dan varises kaki, vulva, dan
rektum. Bedakan antara edema fisiologis dan yang potensial
berbahaya.(Rujuk pada MK: hipertensi akibat kehamilan, DK:
kekurangan volume cairan (kehilangan aktif)).
DAFTAR PUSTAKA