Arizal Krissandi Anisa Alawiyah Desyana Rahmawati Dika Setiawati Nurpa Yuly H Nurul Alfiyah R.Doddy Septian Riska Amalia
SPEKTROFOTOMETER
SPEKTROFOTOMETER
SPEKTROMETER
FOTOMETER
SPEKTROFOTOMETRI
Suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan
KRITERIA SAMPEL
Senyawa yang akan diuji memiliki gugus kromofor dan gugus auksokrom. Gugus kromofor merupakan senyawa organik yang memiliki ikatan rangkap yang terkonjugasi. Gugus auksokrom mengandung pasangan elektron bebas yang disebabkan oleh terjadinya mesomeri kromofor. Suatu zat atau senyawa yang bukan kromofor dapat direaksikan dengan zat lain yang menghasilkan suatu kromofor sehingga dapat dianalisis dengan spektrofotometri uv-vis.
SUMBER CAHAYA
Sinar UV : lampu Detrium dengan dibawah 375 nm. Sinar VIS : lampu Wolfram dengan diatas 375 nm.
MONOKROMATOR
Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang
yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis. Mekanisme monokromator : Prisma : berdasarkan prinsip pembiasan Kisi difraksi : berdasarkan prinsip pemantulan cahaya
serapannya.
Bahan : Pyrex (VIS), Kuarsa (UV/VIS), Plastik Syarat-syarat kuvet : 1. Tidak berwarna 2. Permukaannya secara optis harus benar-benar sejajar 3. Tidak bereaksi terhadap bahan-bahan kimia 4. Tidak boleh rapuh
DETEKTOR
Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus listrik. Macam-macam Detektor : 1. Photo tube 2. Barrier-Layer Cells 3. Dyode Array
READ OUT
Sinyal listrik yang dihasilkan pada detektor dapat dibaca pada meter dengan mengkonversikannya ke dalam besaran absorbans atau % T.
JENIS-JENIS SPEKTROFOTOMETER
Spektrofotometer Single Beam Spektrofotometer Double Beam
SINGLE BEAM
Hanya terdapat satu berkas sinar yang dilewatkan melalui kuvet. Blanko, larutan standard dan contoh diperiksa secara bergantian.
DOUBLE BEAM
Sinar dari sumber cahaya dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang berputar Berkas pertama melalui kuvet berisi blanko
KEUNTUNGAN SPEKTROFOTOMETER
1. Dapat dipergunakan untuk banyak zat organik dan anorganik. Adakalanya bebe rapa zat harus diubah dulu menjadi se- nyawa berwarna sebelum dianalisa. 2. Selektif. Pada pemilihan kondisi yang tepat dapat dicari panjang gelombang untuk zat yang dicari. 3. Mempunyai ketelitian yang tinggi, dengan kesalahan relatif sebesar 1% 3%, tetapi kesalahan ini dapat diperkecil lagi. 4. Dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.