Anda di halaman 1dari 13

Seribu Rasa Rusa di Arkansas

Oleh: Wawan Eko Yulianto Sebenarnya, sejak awal aku sudah berjanji tidak akan menulis cerita Amerika. Bagaimana aku bisa berseksi-seksi menulis tentang salju sementara Pak De-ku sendiri tangannya belepotan lumpurmeskipun ini cuma meta or. !agipula, aku sendiri cuma dua bulan di sini, dan salju yang aku lihat pun hanya seperti taburan tepung jarang-jarang di atap gedung. "api, bosan juga terus-terusan dapat pesan di #acebook dari teman-teman yang tanya kapan aku akan bikin saingannya cerpen-cerpen di Orang-orang Bloomington atau Seribu KunangKunang di Manhattan. $adi, ya, aku tuliskan saja cerpen gampang-gampangan asal luar negeri buat teman-temanku itu. Aku tulis saja, biar pun judulnya nanti cuma %Seribu Biri-biri di Arkansas&. Sayang, kebanyakan pikiran juga menghambat pencarian ilhambiar pun cuma untuk sebuah cerpen %gampang-gampangan&. 'ntunglah !yndsy, conversation partner-ku, mengajak aku pulang ke rumah orang tuanya di Summit selama liburan "hanksgi(ing ini. Pas kebetulan juga, koordinator kami di Spring )nternational !anguage *enter mengijinkan kami meninggalkan #ayette(ille, kota kampus kami, asal tidak sampai meninggalkan Arkansas. Aku pun bersiap-siap berangkat, dengan harapan bisa melihat kehidupan khas petani ArkansasSummit itu nama desa itu bagian utara Arkansas. Dan tentunya di malam hari aku bisa nulis cerpen. Seingatku tidak ada cerita dalam +rang-orang Bloomington yang menggarap tema kehidupan petani di desa, apalagi di Seribu ,unang-kunang di -anhattan, yang kisah-kisahnya berseting kota besar semua. Siapa tahu !yndsy benar-benar punya biri-biri, biar lengkaplah judul konyol itu nantinya. Selain aku, !yndsy juga mengajak !intang dan .uniar, kawan sesama anggota Program Pelatihan Bahasa. !intang yang berambut ikal itu berasal dari Belitong, dan .uniar adalah seorang keponakan ,yai dari $awa "engah yang sejak kecil tinggal di lingkungan pesantren. Sebelum berangkat ke Summit, !yndsy

memintaku membantu dia berkemas-kemas di asramanya, .ocum /all. *uma aku. ,etika itu pukul 0 sore. ,ampus sudah mulai sepi, banyak kelas yang diliburkan sejak kemarin. Dan hari ini tinggal beberapa kelas saja yang masih masuk, yang dosennya terlalu rajin. 1aktu menaiki li t di .ocum /all, !yndsy tak henti-hentinya bercerita kalau aku pasti akan senang kalkun masakan ibunya. Di sepanjang jalan menuju asramanya aku maksimalkan praktek bahasa )nggrisku. Di lorong menuju kamarnya, tidak terlihat satu pun mahasiswa. Sepertinya memang penghuni gedung asrama ini sudah banyak yang kabur. Aku jadi semakin memaksimalkan bahasa )nggrisku. ,alau ramai, pasti aku malu ketahuan bahasa )nggrisku yang broken ini, belum lagi logat $awaku yang baru aku sadari ternyata super kental ini yang ini aku baru sadar setelah disoroti teman-teman seprogram yang asalnya dari berbagai penjuru )ndonesia. Dia tawari aku permen karet rasa kayu manis baru aku ingat kalau bahasa )nggrisnya kayu manis itu cinnamon. Aku kurang suka permen karet. Sampailah kami di kamar !yndsy. Sejak tadi !yndsy sudah bilang kalau teman sekamarnya sudah pulang sejak akhir pekan lalu, hari ini dan Senin kemarin sudah tidak ada kuliah. ,amarnya tidak terlalu besar. Di dinding dekat jendela ada poster "aylor Swi t bersama seorang lelaki bertopi koboi dan #aith /ill yang terakhir ini aku kenal sejak masih S-P dulu. %1ow, do you like "aylor Swi t, !yndsy2& tanyaku langsung. %+h, well, sort o ,& jawabnya agak tersendat. %Actually my boy riend ga(e it to me. $ust because )3m rom a small town, and he thought ) looked like "aylor. ) said that3s a lie. 1ell, nobody else says so. /aha.& %1ell, perhaps you& %.ou know the couple2& katanya sambil wajahnya seperti mencari-cari apa yang perlu dibawa. %She3s #aith /ill, isn3t she2&

%4ight, and her husband, "im -c5raw,& jelasnya. %"aylor3s irst song was 3"im -c5raw3, and this is the irst time "aylor met "im like in person, in the *-A 6778. ) was like9 *an you imagine that, singing :"im -c5raw; like right in ront o him2 Dude<& %1ow<& %1ell, you don3t ha(e to know. ) don3t like country music mysel , e=cept "aylor Swi t. /aha.& Aku cuman berdiri saja melihat !yndsy memasukkan sweater, sarung tangan, dan topi woll berwarna dominan ungu ke tas ransel yang baru dia keluarkan dari kloset. %So, where3s your boy riend2& aku penasaran kenapa dia tidak banyak cerita soal pacarnya. %-mm... )n "e=as with his amily,& katanya. %/ey, you3(e ne(er told me about your girl riend<& %1ell, ) don3t ha(e a girl riend. ) mean now. But usually we will get back. 1ell, ) mean2& %Do you mean, like 3on and o 32& %1ell, ) mean, yes. Sort o .& Diam sejenak dia sibuk dengan ranselnya dan aku masih melihat-lihat seisi kamarnya. %.ou know what, let3s take a picture,& aku baru sadar kalau dia selesai berkemas-kemas, dan sudah memencet-mencet tombol ,odak-nya. %1hat or2& tanyaku. %Say, the last picture in #ayette(ille be ore "hanksgi(ing break2& katanya cuek, sambil menaruh kamera di atas monitor komputer dan cepat-cepat ke

arahku, mencari posisi di belakangku, naik ke kursi, dan sambil separuh membungkuk dia lingkarkan lengan kanannya di leherku seolah mencoba mengunciku gaya smackdown. ,amera belum juga berkilat, hanya kelip-kelip pelan indikator timer. %!ook at the camera, dude,& dia suruh aku memalingkan wajah ke kamera. 1ajah kami begitu dekat, tercium aroma permen karet rasa cinnamon. "erlihat permen karet itu nyumbul di bibirnya. Seumur-umur, baru kali ini aku ingin jadi permen karet. Aku palingkan wajahku, tetap dalam posisi tercekik. "erasa hembusan na asnya hangat di ubun-ubunku. Aneh sekali posisi kami. Plas< ,odak menyambar. %+nce more,& kali ini dia cepat-cepat melesakkan topi wolnya itu dalamdalam di kepalaku. -ataku tertutup topi itu, tapi aku bisa mendengar jepretan kameranya. Aku tidak tahu pose apalagi itu. "erasa rambut keringnya menyapu tengkukku. Dan ,odak menyambar lagi. Sebentar kemudian !yndsy sudah ketawaketiwi melihat hasil potonya. Aku cuma tersenyum-senyum saja. Di minggu pertama aku baru datang di sini, aku suka terkaget-kaget waktu !yndsy tiba-tiba memelukku saat bertemu. "api lama-lama aku harus membiasakan. Aneh juga rasanya mau menolak. Bukan apa sih. !agian juga tidak ada apa-apa dalam pelukan itu. !agipula cuma pelukan pundak ketemu pundak. Saat !yndsy mengunci pintu, aku menawarkan diri membawa ransel !yndsy yang kelihatannya lebih berat, tapi !yndsy menolak. %)3m not gonna let anyone carry my nasty laundry,& sergahnya. %*an you take care o those 1almart bags.& Baiklah, ada sekitar empat tas kresek bertulisan 1almart dengan berbagai barang di sana. -ainan anak-anak, coklat, dan sejenisnya. ,eponakanku pasti senang sekali kalau bisa menikmati sedikit coklat ini. *okelat Amerika yang bubuknya dibeli dari -alaysia dan -alaysia membeli biji kakaonya dari Sumatera. Pastilah senang, mana tidak senang kalau keponakanku yang biasanya melihat cokelatnya lumpur itu tiba-tiba dapat cokelat berbagai rasa. -ungkin aku hanya

melebih-lebihkan, tapi siapa tahu memang begitu. ,ami keluar dan langsung menuju -a>da merah !yndsy di halaman parkir asrama. ,ami menuju ke asrama mahasiswa asing /olcombe /all untuk menjemput .uniar dan !intang serta mengambil tas ranselku. Sebentar kemudian kami sudah keluar #ayette(ille, meliuk-liuk di aspal mulus dengan padang gembalaan di kanan kiri, dengan sapi-sapi, biri-biri, dan semacam jerami yang digulung jadi bundar-bundar Selama perjalanan !yndsy mendominasi pembicaraan tentang acara kita besok dan seterusnyapadahal biasanya kami yang dituntut lebih banyak bicara. Dia cari stasiun radio musik countr! dan dia beri cerita singkat tentang penyanyi dan lagu yang dia kenalaku tidak kenal nama-nama itu, selain ,eith 'rban, suaminya ?icole ,idman. Dan aku harap-harap cemas seperti apa countr! road yang katanya akan take me home itu" sambil terngiang di kupingku lagu dangdut dari penampungan pengungsi korban lumpur di pasar Porong Baru. !agi-lagi, berlebihan. Sepertinya aku tetap tidak akan bisa menulis tentang Arkansas itu, kecuali cerpen %gampanggampangan& yang kurang gi>i. @@@ Summit ternyata lebih sepi dibanding desa-desa di Sidoarjo. 4umah !yndsy ternyata jauh dari mana-mana. "etangganya yang paling dekat saja sekitar dua ratusan meter. )tupun terpisah hutan dan ilalang. Belum lagi di depan rumah tetangga terdekat itu, yang kebetulan adalah sepupu ayahnya, ada kuburan. !engkaplah. ,eluarga !yndsy senang kami ada di situ. Sedari sore tadi mereka berkumpul di ruang tamu. ,ami adalah tamu asing pertama mereka sejak rumah ini dibangun lima tahun yang lalu. $adi mereka meminta kami bercerita apa saja. "ernyata mereka juga ingin tahu kehidupan desa di )ndonesia. Si !intang senang sekali bercerita tentang Belitong dan ternyata dia membawa poto-poto alam Belitong yang tak pernah bosan dia tunjukkan ke orang-orang. .uniar cerita kehidupan pesantren. Sementara aku, ya, bisa ditebak, kesulitan cari bahan cerita tentang desa di Sidoarjo tanpa menghubungkannya dengan cerita seputar lumpur

busuk di Porong itu. -ereka kesulitan membayangkan. "entu. )tu kan bukan bencana sehari-hari. Sampai akhirnya !yndsy datang membawa laptopnya dan memintaku mencarinya di google map. Ah, aku juga baru tahu ternyata di situ ada. Atap beberapa rumah terlihat jelas di tengah medan abu-abu. !ain rasanya melihat dari atas. "ak terlihat debu. Dan pasti beda karena tidak ada panas dan busuknya itu. *erita pun akhirnya berbelok ke sana-ke mari, diselingi suara denting gitar yang dimainkan adik !yndsy yang masih S-A. Sesekali pemanas elektrik yang bentuknya seperti kipas angin itu mengeluarkan bunyi gemeletik. Aku sebenarnya sudah tidak sabar pingin menyendiri di luar, duduk di pagar beranda kayu, melihat bintang-bintang yang terang malam itu. "api udara pasti sangat dingin. Apalagi di luar ada si Buddy, anjing yang sebenarnya kayaknya tidak terlalu membahayakan. "api ya, namanya anjing melihat tamu, dari tadi dia selalu mengikuti aku terus. $alannya seperti agak merangkak, tak punya buntut, dan moncongnya selalu mau mengendus kakiku. Setelah kakek dan nenek !yndsy pulang dan si Buddy ikut mereka, baru aku berani keluar, nongkrong di pagar beranda. Ada beberapa tapal kuda yang sudah karatan terpaku di pagar itu. !uar biasa dinginnya waktu aku sentuh. !yndsy dan !intang ikut keluar. !yndsy terlihat cerah, dan langsung memilih duduk mencangkung di kursi tua yang ada di situ. %"his is the country li e, guys,& kata !yndsy. %/ow do you like it2& %"here3s one big di erence, !yndsy,& kata !intang. %) it is )ndonesia, e(en i it is a countryside, there will bewhat is the Anglish, -is2) mean, oh yes, ood (endors. "hey pass e(ery hour.& !yndsy tidak bisa membayangkan seperti apa % ood (endors& yang dimaksud !intang. Dan !intang pun ngobrol tentang tukang mie keliling di $akarta. Aku pun harus ikut cerita tentang tukang mie di Sidoarjo. Ada satu tukang mie yang super laris, sampai-sampai kuat menanggung dua istri. !yndsy tertawa terbahak-bahak tahu kalau aku suka bergurau seperti itu. "erkadang, aku pikir,

aku suka mengambil keuntungan dari cerita yang semacam melebih-lebihkan akta poligami di )ndonesia. !yndsy sampai tahu bahwa aku mempermainkan dia yang awalnya pernah mempercayai stereotipe orang )slam atau )ndonesia yang suka berpoligami. "etap saja, masih belum ada waktu menulis cerpen Amerika. Sesekali terlintas di pikiranku untuk menunda menulis cerpen tentang Amerika sampai aku benar-benar pulang dan tahu tentang orang-orang iniitu pun kalau dua bulan ini bisa membuatku benar-benar tahu orang Amerika. %.ou know what,& kata !yndsy tiba-tiba. %) you guys had come a couple o months earlier, like in the summer, you could;(e seen thousands o up rom the grass like during sunsets.& %A thousand o ire lies2& tanyaku kaget. ire lies rising

%#ire lies, yes,& jawab !yndsy. %.ou know, those glowing bugs.& %) know,& kataku, ingin sekali aku bercerita tentang 'mar ,ayam. %1ell, ) mean, cool.& Aku tahu pasti kesulitan membagi dahsyatnya cerpen 'mar ,ayam itu. Aku biarkan saja cerita berlalu. Di temaram bohlam, sebenarnya !yndsy tidak terlalu tampak seperti orang Amerika. 4ambutnya yang coklat jadi tidak jauh beda dengan rambut !intang. Dan dia pun tidak tinggi-tinggi amat. !yndsy masuk sebentar waktu ponselnya berdering. Dari luar aku lihat dia masuk kamar. !intang mengajak masuk karena lama-lama dingin juga di luar. Sebelum masuk aku sempatkan lihat pucuk-pucuk pohon yang meranggas di tengah dingin angin. Suara lolongan co!ote terdengar di kejauhan. Buddy kedengarannya sihikut-ikutan melolong. -asuk rumah langsung hangat rasanya. !yndsy keluar dari kamarnya dengan wajah kusut. Aku duduk dan di depan bagian lantai yang meninggal tepat di depan perapian. Sambil menikmati hembusan hawa hangat dari pemanas listrik aku mainkan 5ibson akustik punya adik !yndsy. Aku senandungkan lirih, pikiranku tak

dapat kumengerti" kaki di kepala, kepala di kaki Sebentar kemudian, bapak !yndsy mendekatiku dengan badan gedenya. ,arena posisiku sedang relati di lantai itu aku harus benar-benar melongok. Baru kali itu aku benar-benar melihat orang yang seolah menjulang. %So, you gora tweet the anmal in a special way aa2& Aku tercengang. Sesorean tadi aku mencoba berbincang-bincang dengan bapak !yndsy dan mungkin cuma menangkap 67 persen saja dari semua yang diucapkannya.. %) told Dad that you guys usually ha(e that kosher-like meat,& sahut !yndsy menengahi dari so a tempatnya duduk dengan .uniar melihat-lihat oto kanakkanaknya. %1ell, yes, ) mean not here, ) mean9 ) eat Burger ,ing;s bee .& %Sokay, buddy,& kata bapak !yndsy. %)t;s "hanksgi(ing, and you my guest, let3s do it your way tomow. /ows that sound2& %1ell9 "hank you (ery much, -r. Shaw.& "api seingatku, sesorean tadi aku tidak lihat seekor pun kambing atau biribiri. Apa aku harus nyembelih sapi2 @@@ Bersama bapak !yndsy, kami semua ke halaman belakang pagi-pagi sekali. Sebenarnya sih lebih tepat disebut padang belakang, karena memang sebenarnya ini padang buat menggembalakan sapi-sapi bapak !yndsy. Dingin menusuk-nusuk sweater celeng merahku. Bapak !yndsy sendiri hanya pakai kaos lengan panjang agak tebal, katanya satu dua jam lagi akan hangat udaranya. ,ami berjalan santai melewati bukitan-bukitan padang sambil dipelototi sapi-sapi hitamangus mereka sebutnya. Ada satu bagian halaman belakang mereka yang ilalangnya lebih tinggi.

Selepas itu, sampailah kami di bagian yang banyak pepohonannya, seolah batas antara halaman belakang dan hutan yang tinggal sedikit saja daunnya. "ernyata %hutan& itu masih tanah kakek !yndsy. ,ami mengendap-endap dan duduk tenang di atas daun-daun kering, menunggu rusa-rusa itu muncul. ,ami menunggu dengan sabar, tapi hewan-hewan itu tak kunjung muncul. %.ou can try the irst shot i you want to,& bisik -r. Shaw setelah sekitar setengah jam kami duduk-duduk dihajar dingin. %.ou don;t need no license in my prowrty, buddy.& Dia tersenyum. Aku mencoba mengintip lewat teropong. Di antara pepohonan yang sudah banyak meranggas itu tidak terlihat apapun. /anya ada sebuah bangunan beratap seng di kejauhan, di sebuah punggungan bukit. Sementara begitu, si .uniar ingin juga memegang senapan. Aku baru sadar saat itu betapa aku jarang sekali berbicara dengan .uniar. Di kesempatan ini, bahkan waktu aku harus mengatakan sesuatu kepadanya, aku hanya bisa berbisikB %/ati-hati, ?iar, agak berat,& canggung sekali rasanya. Bahkan aku tidak tahu harus memanggilnya .un atau ?iar. Dia terasa terlalu lembut untuk dipanggil .un. Ah, pikiran apa pula itu< Dia mencoba mengintip teropong tapi gagang senapannya tersangkut di jilbab. "anpa sadar aku tiba-tiba membantu melepas jilbabnya yang tersangkut. %.ou two look great,& tiba-tiba suara !yndsy. %1hat do you mean2& %+h, nothing<& Aku lihat .uniar, dia sudah sibuk mengintip teropong senapan. Sementara itu -r. Shaw berbisik di handphonenya, aku baru sadar kalau sedari tadi dia mojok sendiri karena menerima telpon. Dan tak lama kemudian berbisik. %5uys, turn round and look at the ront yard. *an you gi(e me the gun, young lady2 )t3s down yawnder, gonna be way too ar or you guys to shoot.& ,ami berbalik badan dan -r. Shaw memberi isyarat kami untuk diam di

tempat. Sementara dia dan !intang mengendap-endap ke arah gundukan dan langsung tiarap begitu sampai di bukitan paling tinggi. Sebentar kemudian !intang memberi isyarat agar aku, !yndsy, and ?iar Cmaksudku .uniarD agar mendekat. "entu dengan mengendap-endap. Begitu sampai di bukitan itu, tampaklah beberapa ekor rusa di halaman depan rumah !yndsy, di dekat -a>da merah !yndsy. -r. Shaw tidak mau ambil resiko membiarkanku menembak. Sambil membidik, dia bilang kepada kami kalau dia meleset dan tidak kena ke bagian yagn telak, jadi kami harus mengejar. Dia suruh kami perhatikan ke arah mana rusa itu nantinya pergi. -r. Shaw membidik. "iba-tiba .uniar berucap %Bismillaahirrahmaanirrahiim.& -r. Shaw menoleh. .uniar cepat-cepat bilang, %+h nothing< $ust praying.& %Dar,& aku terlonjak kaget dan otomatis memejamkan mata. 1aktu kubuka mata hewan itu tumbang. %!et;s go,& kata -r. Shaw. %-is,& kata .uniar ke arahku sambil memberi isyarat ke arah -r. Shaw. %,amu yang sembelih.& Aku, !intang, dan -r. Shaw berlari cepat ke arah rusa itu. Anak juga lari dingin-dingin begini. Aku lihat pisau 4ambo di pinggang -r. Shaw bergoyanggoyang. Sambil berlari dia lepas sarung pisau itu dari kaitan sabuknya. "erus terang aku tidak pernah nyembelih sendiri, di -alang ataupun Sidoarjo. Biasanya, di Sidoarjo dulu Pak -ana , guru ngajiku, yang nyembelih kambing )dul Adha. 4asanya ternyata ganjil. Pisau 4ambo itu setajam silet, dan leher rusa lunak banget. 1aktu pisau mengiris leher rusa, rasanya pisaunya seperti tidak mengiris daging, malah kayak ambles begitu saja ke dalam bulunya. "api, ternyata sebentar kemudian terdengar suara aliran darah dan tanganku terasa hangat, tapi basah. Suara ngorok di kerongkongan kambing. !ewat juga detik-detik yang mendebarkan ini. Alhamdulillah. -aksudku innalillaahi, buat rusa itu.

-ata rusa itu menatap nanar saat kuperhatikan, tak sedikit pun dia memberikan perlawanan. Aku perhatikan lubang bundar di leher kanannya, tepat di sebelah nganga luka sembelihanku. %So, was that the special trea;ment2& tanya bapak !yndsy. %.es.& %Didn;t look special a me. /aha. 1ha;re you mu in, bud2& %A=cuse me2& %1harid you say2& %+h, ) said :)n the name o 5od.; "hat;s the special treatment.& %+h, ) see. 1ell, should;(e told me earlier. ) can do that too. ) know 5od, awright. ) go to the *hurch, buddy. ) noresed you were Euite scared.& Aku hanya meringis. %"hanks, young lady,& kata -r. Shaw kepada .uniar yang datang belakangan. %Seems like your prayer did work a.& .uniar hanya tersenyum dan dia juga menoleh dan tersenyum padaku. !yndsy yang datang bersamaan dengan .uniar langsung menepuk pundakku. %+h no, ) missed the butcher, didn;t )2& Sepertinya hari ini aku masih akan sibuk mengurusi rusa. Sebentar lagi kami akan mulai barbeEue dan agak sore nanti nonton utbol di "F. Aku akan lupakan dulu keinginan nulis cerpen di sini. Aku tidak terlalu memperhatikan kata-kata bapak !yndsy saat kami menaikkan rusa ke atas gantungan untuk dikuliti. ,alau tidak salah dia bilang populasi rusa di Arkansas sedang meningkat tahun ini, jadi kalau kami mau kami bisa berburu beberapa ekor lagi. !intang sudah nangkring di atas A"F sambil dengar instruksi dari adik !yndsy tentang cara menjalankannya. !intang sendiri yang minta nyetir A"F itu, menawarkan diri untuk membuang jeroan rusa nantinya begitu tahu kalau tempat pembuangan jeroan itu nantinya

agak jauh dan harus bawa A"F. .uniar membungkuk mengorek-korek kubangan yang di permukaannya terdapat selapis es tipis. ?anti saja lah, setelah urusan Amerika ini selesai, akan kutulis Seribu Biribiriku. ,alau memang bisa. C#ayette(ille G $oplin G St. !ouis G 'rbanaD

Biodata Penulis ?ama Alamat Pekerjaan B 1awan Ako .ulianto B $l. ,erto 4ahayu ?o. HI, 4" H 41 I, ,el. ,etawang 5ede, ,ec. !owok 1aru, -alang JHIKH B Penerjemah dan penulis

"entang PenulisB 1awan Ako .ulianto telah menerjemahkan L buku iksi dan non iksi, antara lain karya-karya !eo "olstoy, $ames $oyce, A>adeh -oa(eni, Sidney Sheldon, dan $ohn Perkins. *erpen dan esainya pernah dimuat di suratkabar lokal -alang, regional $awa "imur, dan nasional. "erjemahan bahasa )nggrisnya atas cerpen Seno 5umira Ajidarma Kunang-kunang Mandarin dimuat di jurnal sastra -oon *ity 4e(iew di -issouri State 'ni(ersity, AS, untuk edisi musim panas 67I7.

Anda mungkin juga menyukai