Anda di halaman 1dari 3

Apa itu Doktor Honoral Causal (DR HC)

Februari 3, 2009 tags: Doktor Kehormatan, DR HC Gelar Doktor Honoris Causa (DR HC) merupakan gelar kehormatan atau kesarjanaan yang diberikan oleh suatu perguruan tinggi yang memenuhi syarat kepada seseorang, tanpa orang tersebut perlu untuk mengikuti dan lulus dari pendidikan yang sesuai untuk mendapatkan gelar kesarjanaannya tersebut. Gelar DR (HC) dapat diberikan kepada orang yang telah berjasa/berkarya luar biasa bagi ilmu pengetahuan-teknologi dan umat manusia. Gelar DR (HC) diberikan pertama kali sejak 550 tahun yang lalu, yakni DR HC Lionel Woodville oleh Universitas Oxford Inggris pada tahun 1470. Catatan : cara penulisan yang tepat untuk gelar doktor kehormanta adalah DR (HC). Seperti disebutkan di atas, gelar DR (HC) hanya dapat diberikan oleh perguruan tinggi yang memenuhi syarat dan kepada orang yang memenuhi syarat juga. Berikut penjelasannya: Syarat Perguruan Tinggi Tidak semua perguruan tinggi (universita atau institut) dapat memberi gelar Doktor Kehormatan kepada seseorang. Hanya perguruan tinggi yang memenuhi syarat yang berhak secara eksplisit untuk memberi gelar DR (HC). Berikut persyaratan-persyaratan nya (Berdasarkan PP 43 tahun 1980 Pedoman Pemberian Gelar Doktor Kehormatan) :

Pernah menghasilkan sarjana dengan gelar ilmiah Doktor (Dr atau Ph.D), Memiliki Fakultas atau jurusan yang membina dan mengembangkan bidang ilmu pengetahuan yang bersangkutan (terkait) dengan bidang ilmu pengetahuan yang menjadi ruang lingkup jasa dan atau karya bagi pemberian gelar HC Memiliki Guru Besar Tetap sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dalam bidang sebagaimana dimaksud pada poin kedua.

Syarat Orang yang Mendapat DR HC Tidak semua orang atau individu dapat memperoleh gelar Doktor Kehormatan dari perguruan tinggi yang memenuhi syarat. Adapun kriteria bagi jasa dan atau karya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia sehingga penggagas/pelakunya dapat menerima gelar Doktor Kehormatan ialah karya atau jasa :

Yang luar biasa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, dan pengajaran, Yang sangat berarti bagi pengembangan pendidikan dan pengajaran dalam satu atau sekelompok bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial budaya **

Yang sangat bermanfaat bagi kemajuan atau kemakmuran dan kesejahteraan Bangsa dan Negara pada khususnya serta umat manusia pada umumnya ** Yang secara luar biasa mengembangkan hubungan baik dan bermanfaat antara Bangsa dan Negara dengan Bangsa dan Negara lain di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, dan ** Yang secara luar biasa menyumbangkan tenaga dan pikiran bagi perkembangan Perguruan Tinggi.**

**catatan : Gelarh DR HC jika dan hanya jika syarat Perguruan tinggi dan orannya cocok atau sesuai. DR (HC) di ITB Karena pada tulisan saya sebelumnya, mengenai polemik Rencana ITB Memberikan Doktor Kehormatan pada SBY, maka pada kesempatan ini saya postingkan regulasi pemberian gelar DR (HC) dari ITB berdasarkan Keputusan Senat Akademik ITB nomor 43 tahun 2003 tentang perubahan Ketentuan Mengenai Pemberian Gelar DR HC di ITB. 1) Tujuan Pemberian Gelar DR HC di ITB Ada dua tujuan pemberian gelar Doktor Kehormatan di ITB yakni 1. Institut Teknologi Bandung menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan sebagai penghargaan dan penghormatan kepada seseorang yang telah terbukti memberikan sumbangan nyata, menonjol, dengan dampak luar biasa, dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bagi perkembangan kebudayaan bangsa dan kemanusiaan; 2. Dengan pemberian gelar Doktor Kehomatan ini, Institut Teknologi Bandung mengharapkan dapat mendorong masyarakat dan bangsa Indonesia untuk berprestasi dalam, dan memberikan sumbangan untuk, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 2) Orang-Orang yang dapat menerima Gelar DR HC di ITB Pertimbangan Pemberian Gelar Doktor Kehormatan Institut Teknologi Bandung

Yang diusulkan menerima gelar Doktor Kehormatan Institut Teknologi Bandung, seseorang yang dinilai telah menunjukkan :

1. Karya nyata yang mengandung nilai inovatif; atau pemikiran dan gagasan; atau penelitian dan pengembangan konsep-konsep yang orisinal dan mendasar : yang terbukti bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat, perkembangan kebudayaan bangsa dan kemanusiaan, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni; 2. kebajikan dan kearifan dalam pemanfaatan karyanya bagi perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia khususnya dan umat manusia umumnya;

3. secara taat azas selalu berusaha dan berupaya mengembangkan pengetahuannya.

Gelar Doktor Kehormatan dapat diusulkan dan diberikan kepada setiap warga negara Indonesia, maupun warga negara asing, yang memenuhi kriteria, berdasarkan ketentuan hukum dan perundang-undangan, melalui proses dan prosedur yang berlaku.

Kontroversial Pemberian Gelar Doktor Kehormatan Jika ada yang memberi komentar bahwa kontroversi pemberian gelar DR HC hanya ada di Indonesia, maka itu tidaklah benar. Banyak negara dan perguruan tingginya mendapat sorotan negatif karena pemberian gelar DR HC sangat subjektif dan sarat pada kepentingan politis dan ekonomis semata. Contoh yang paling fenomenal adalah pemberian gelar kehormatan pada Ex.Pres. George W. Bush dari Yale Univesity yang menuai kritik dari mahasiswa dan civitas akademika. Pemberian gelar pada tokoh politik serupa yang menuai kritik juga menimpa Margaret Tatcher (eks. PM Inggris) Karena gelar Doktor Kehormatan lebih mudah terbawah ke arah politis dan finanasial semata, maka beberapa perguruan tinggi terkemuka di dunia hampir tidak pernah memberikan gelar DR HC. Berikut beberapa perguruan top dunia yang enggan memberikan gelar DR HC (meskipun mereka berhak memberi gelar tersebut): - Massachusetts Institute of Technology (MIT) - Stanford University - Cornell University - University of Virginia - London School of Economics and Political Science

Anda mungkin juga menyukai