Anda di halaman 1dari 32

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA

Dalam sebuha pembuatan sebuah mikrotik, terdapat berbagai hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalaah sebagai berikut. 4.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang diperlukan dalam membangun jaringan internet berbasis mikrotik antara lain sebagai berikut: 4.1.1 Alat
Tabel 4.1.1 Tabel Alat

No 1. 2. 3. 4. 4.1.2 No 1. Bahan

Nama Alat Obeng Plus ( + ) Obeng Min ( - ) Tang Krimping LAN Tester

Jumlah 1 1 1 1

Tabel 4.1.2 Tabel bahan

Nama Bahan Komputer (1 PC server & 4 PC client)

Satuan Unit

Jenis Pentium 4

Jumlah 5

2.

Komputer Mikrotik

Unit

Pentium Celeron

3. 4. 5. 6. 7.

Modem ADSL Switch Kabel UTP Konektor ISP (Internet service provider)

Buah Buah Meter Biji

1 Port 8 Port UTP Cat 5e RJ 45 Speedy 1 mbps

1 1 Secukupnya 12

26

4.2 Rancangan jaringan Berikut ini adalah rancangan jaringan yang akan digunakan dalam kerja Praktek pembuatan Jaringan komputer berbasis mikrotik
INTERNET

Kabel U

TP

Switch

Modem ADSL
Kab e l UT P

PC1

Ka b

el

UT P

b Ka

el

P UT

Mikrotik

PC2 PC SERVER

PC3

PC4

Gambar 4.2 Design Jaringan

4.3 Langkah Kerja Berikut ini adalah langkah pengerjaan jaringan komputer berbasis mikrotik. 4.3.1 Menyiapkan komputer Berikut ini adaah spesifikasi komputer yang diperlukan dalam membangun sebuah jaringan berbasis mikrotik:
Tabel 4.3.1a Spesifikasi komputer server dan client

Prosesor Motherboard Memory Harddisk Power Supply Monitor Keyboard & Mouse Stavol

Pentium dual core E5400 Intel DG41WV DDR3 1 GB Sata 250 Gb 500watt LCD 19 Standart Motor 600 VA

27

Tabel 4.3.1b Spesifikasi komputer mikrotik

Prosesor Motherboard Memory Harddisk Power Supply Monitor Keyboard & Mouse Stavol

VIA VIA SDRAM 256 Mb Ata 10 Gb 380watt CRT 15in Standart Motor 600 VA

Pada jaringan komputer berbasis mikrotik yang akan di bangun membutuhkan enam komputer dimana terdiri dari satu komputer digunakan untuk komputer server, satu komputer mikrotik dan empat komputer client. 4.3.2 Mengatur tata letak komputer Tata letak komputer harus di atur terlebih dahulu, sebelum menginstalasi jaringan LAN tersebut. Agar memudahkan pengukuran dan pemasangan kabel UTP. Adapun rancangan gambar dan foto gambar dari tata letak komputer adalah sebagai berikut :
ISP Speedy 1Mbps

Modem PC Mikrotik

Client_1

Switch

Client_2

Client_3

Client_4

Com_Server

Kabel UTP

Gambar 4.3 2 Struktur Tata Letak Komputer

28

4.3.3

Membangun jaringan komputer Membangun suatu jaringan Komputer yaitu dari pemasangan modem

ADSL, pemasangan switch dan pemasangan kabel UTP dengan konektor RJ45 yg ukurannya telah di ukur antara jarak switch dengan computer client dan computer server. Cara pemasangan swicth, mensetting modem ADSL, dan mebuat cabel UTP sebagai berikut : 4.3.3.1 Instalasi kabel UTP Siapkan semua peralatan terutama kabel, konektor RJ-45 dan Crimping tool. Kupas bagian luar kabel (pembungkus kabel-kabel kecil) kira-kira sepanjang 1 cm dengan menggunakan pengupas kabel yang biasanya ada pada crimp tool (bagian seperti dua buah silet saling berhadapan itu untuk mengupas) Susun kabel sesuai dengan keperluan. Untuk konektor pertama selalu susun dengan susunan standar untuk Straight. Apabila anda merasa kurang nyaman dengan susunan kabel coba tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas sementara tangan yang satu lagi memegang bagian kabel yang tidak terkupas. Kemudian susun kembali dengan cara memelintir dan membuka lilitan pasangan kabel. Rapihkan susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan pembungkus kabel supaya susunan kabel terlihat rata. Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang hanya memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah pemotong kabel) sampai rapih. Usahakan jarak antara pembungkus kabel sampai ujung kabel tidak lebih dari 1cm. Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang tidak terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian depan konektor RJ-45. Kalau masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel tidak berubah. Setelah anda yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimpt tool untuk di pres.

29

Didalam crimp tool anda bisa memastikan kembali kabel sudah sepenuhnya menyentuh bagian ujung RJ-45 dengan cara mendorong kabel ke dalam RJ-45. Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian masuk ke dalam konektor RJ-45.

Kemudian anda bisa menekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45 masuk dan menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila anda kurang kuat menekan kemungkinan kabel UTP tidak tersobek olh pin RJ-45 sehingga kabel tersebut tidak mau terkoneksi dengan baik. Dan apabila pembugkus bagian luar tidak masuk ke dalam konektor RJ-45, apabila kabel tersebut sering digerak-gerakan, kemungkinan besar posisi kabel akan bergeser dan kemungkinan copot.

Lakukan langkah-langkah diatas untuk ujung kabel yang satu nya lagi. Apabila sudah memasang kabel UTP ke RJ-45 dengan kuat selanjutnya adalah test dengan menggunakan LAN tester apabila ada. Apabila anda tidak memiliki LAN tester jangan takut anda cukup melihat kembali kabel yang sudah terpasang, memastikan bahwa anda sudah cukup kuat memasang nya dan semua ujung kabel terlihat dari bagian depan RJ-45 maka hampir bisa dipastikan pemasangan kabel UTP tersebut.

4.3.3.2 Memasang switch Sambungkan adaptor switch dengan power listrik. Hingga terlihat lampu power menyala. Kemudian sambungkan kabel UTP yg sudah di buat sebelumnya ke port-port yang tersedia pada switch. 4.3.3.3 Memasang Modem ADSL Sambungkan adaptor modem adsl dengan power dan terhubung dengan modem adsl tersebut. Kemudian sambungkan antara modem adsl dengan switch dengan menggunakan kabel UTP. Dan setting user name dan password yang telah diberikan. Berikut cara mensetting modem adsl. Buka internet explorer, kemudian browse 192.168.1.1. IP tersebut adalah alamat dari modem tersebut. Masukan username admin dan password admin untuk masuk ke settingan modem adsl. Username dan password tersebut standart bawaan pabrikan modem.

30

Gambar 4.3.3.3a Login Admin Pada Modem

Setelah masuk ke settingan modem, kan terlihat beberapa tampilan menu yang terdapat pada modem. Untuk melihat IP yang diberikan oleh ISP. Pilih menu status service information.

Gambar 4.3.3.3b Service Informasi IP

Kemudian ganti tipe modem adsl, dimana memiliki dua tipe, yaitu bridge dan router. Pada settingan ini menggunakan tipe router. Karena access internet akan di sharing ke beberapa komputer. Kemudian mensetting username dan password yang digunakan. Untuk mensetting, Pilih menu basic wlan. Kemudian isikan username dan password. Dan juga ganti tipe modem adsl tersebut.

31

Gambar 4.3.3.3c Setting User Name dan Password

4.3.4 Mensetting IP Sebelum mensetting aplikasi biling internet. Terlebih dahulu setting IP pada setiap komputer, yaitu komputer server dan komputer client. Berikut cara mensetting IP. 4.3.4.1 Komputer server Pertama masuk ke menu Network Connection Local Area Conection klik kanan, kemudian klik properties.

Gambar 4.3.4.1a Mensetting IP pada Komputer Server

Kemudian pilih menu Internet Protocol (TCP/IP) lalu Properties. Dan mensetting IP dan DNS yang akan digunakan. Dan terakhir klik OK.

32

Gambar 4.3.4.1b IP pada Komputer Server

4.3.4.2 Komputer Client Pertama masuk ke menu Network Connection Local Area Conection klik kanan, kemudian klik properties. Kemudian pilih menu Internet Protocol (TCP/IP) lalu Properties. Dan mensetting IP dan DNS yang akan digunakan. Dan terakhir klik OK.

Gambar 4.3.4.2 IP pada Komputer Client

4.3.5

Menghubungkan hardware jaringan Pada tahap ini menghubungkan hardware-hardware jaringan seperti

modem adsl, switch, kabel UTP dan LAN Card agar terbentuk suatu jarinagn LAN.

33

Modem

Kabel UTP

Switch

Kabel UTP PC

Gambar 4.3.5 Menghubungkan Hardware jaringan

4.3.6

Penginstalan sistem operasi mikrotik

Instalasi Sistem Operasi Mikrotik 2.9.27 Boot dari CDROOM >>> Masukan CD Mikrotik >>> Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

Gambar 4.3.6a Tampilan Menu Pilihan Awal Instal Mikrotik

[x] Keterangan beberapa yang penting diantaranya: System : Packet wajib install (inti system mikrotik/paket dasar), berisi Kernel Mikrotik. PPP : Untuk membuat Point to Point Protocol Server,Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation; differentiated firewall; PPPoE dial on demand.

34

Dhcp : Packet yang dibutuhkan apabila ingin membuat dhcp-server (agar client bias endapatkan ip address otomatis -dynamic IP) * DHCP - DHCP server per interface; DHCP elay; DHCP client; multiple DHCP networks; static and dynamic DHCP leases; RADIUS

support. Advanced tool : Tools tambahan untuk admnistrasi jaringan seperti ipscan, bandwidth test, Scanning, Nslookup dan lain lain. Arlan : Packet untuk konfigurasi chipset wireless aironet arlan. Gps : Packet untuk support GPS Device. Hotspot : Packet untuk membuat hotspot gateway, seperti

authentication , traffic quota dan SSL HotSpot Gateway with RADIUS authentication and accounting; true Plug-and-Play access for network users; data rate limitation; differentiated firewall; traffic quota; realtime status information; walled-garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL secure authentication; advertisement support. Hotspot fix: Tambahan packet hotspot. Security : Berisi fasilitas yang mengutamakan Keamanan jaringan, seperti Remote Mesin dengan SSH, Remote via MAC Address. Web-proxy : Untuk menjalankan service Web proxy yang akan menyimpan cache agar traffic ke Internet bisa di reduksi sehingga sensasi browsing lebih cepat FTP and HTTP caching proxy server; HTTPS proxy; transparent DNS and HTTP proxying; SOCKS protocol support; DNS static entries; support for caching on a separate drive; access control lists; caching lists; parent proxy support. ISDN : Packet untuk isdn server dan isdn client membutuhkan packet PPP. Lcd : Packet untuk customize port lcd dan lain lain.

Pada tampilan maenu utama saebelum melakukan proses instalasi, disuguhkan atau ditawarkan beberapa pilihan cara penginstalan seperti : a = Semua service akan terpilih n = Bila kita menginstal baru

35

r = Instal remote router q = Untuk cencel atau restart y = Bila kita hanya ingin menambah service baru (konfigurasi sebelumnya tidak akan hilang) i = Untuk memulai instalasi

Setelah selesai memilih paket apa yang ingin di instal, setelah itu pilih i untuk memulai menginstal mikrotik. Sebelum mikrotik memulai menginstal, akan muncul pertanyaan sebegai berikut :

Gambar 4.3.6b Tampilan Proses Intalasi Mikrotik

Pilih y untuk melanjutkan penginstalan. Fungsi dari pernyataan ini, yaitu apakah kita yakin untuk memulai penginstalan. Karena Mikrotik akan menghapus semua data yang ada pada hardisk. Setelah proses penginstalan selesai, maka kita diminta untuk merestart system. Tekan enter untuk merestart. Seperti :

Gambar 4.3.6c Tampilan Proses Akhir Instalasi Mikrotik

36

Setelah komputer booting kembali ke sistem mikrotik, akan ada pilihan untuk melakukan check untuk sistem disk, tekan y seperti gambar berikut ini :

Gambar 4.3.6d Proses Pengecekan Sistem Instalasi Mikrotik

Setelah melakukan proses instalasi mikrotik, tampilan awal mikrotik akan meminta untuk login ke dalam sistem dan masukan password. Untuk login defaultnya yaitu Admin dan pada bagian passwordnya dibiarkan kosong dan langsung press atau tekan enter.

Gambar4.3.6e Tampilan Login Mikrotik

4.3.7

Mensetting mikrotik

4.3.7.1 Mengganti password default Mengapa perlu dilakukan perubahan password default, hal ini hanya untuk keamanan. 4.3.7.1.1 Setting Password melalui consule : [admin@Mikrotik] > password old password : (enter) new password : ***** ( ketik password yang baru) retype password : ***** ( ketik ulang password yang baru) 4.3.7.1.2 Seting Password menggunakan winbox :

Gambar 4.3.7.1.2 Tampilan Setting Password

Pada bagian menu winbox pilih Password

37

Pada bagian old password isikan password lama ( karena ini merupakan awal dari instalasi awal dari instalasi maka kolom ini dibiarkan kosong) karena password defaultnya yaitu kosong.

Pada bagian new password masukan password baru. Pada bagian confirm password masukan ulang password baru tersebut untuk dikonfirmasi.

Press atau tekan OK

4.3.7.2 Mengganti nama default mikrotik 4.3.7.2.1 Setting nama mikrotik menggunakan console

Berikut ini adalah cara mengubah nama default mikrotik dengan console: [admin@Mikrotik] system identity setname=d.net[nama bebas diisi apa saja] Untuk melihat hasil konfigurasi bisa menggunakan perintah : [admin@Mikrotik] > system identity print [admin@d.net (d.net merupakan nama dari system itu/identitynya)] 4.3.7.2.2 Setting nama mikrotik menggunakan Winbox :

Gambar 4.3.7.2.2 Tampilan Setting Nama Default Mikrotik

Pada menu pilih System[1] Pada bagian System pilih Identity[2] Pada bagian tampilan Identity, pada kolomnya isikan nama sesuai keinginan. Sebagai contoh disini misalnya d.net Klik Apply lalu OK

38

4.3.7.3 Melihat interface yang terpasang Penggunaan interface pada sebuah jaringan tergantung jenis jaringannya dan fungsi dari masing-masing interface. Sebagai contoh, misalnya Router pada Raynet caf memiliki 3 buah interface atau Lan Card. Setiap interface memiliki fungsi yang berbeda, misalnya sebagai berikut : Interface 1 (Ehernet1) Digunakan untuk koneksi ke internet atau ke ISP Interface 2 (Ethernet2) Digunakan untuk koneksi ke jaringan Local yang akan terhubung Ke Swicth Sebelum memulai setup interface dari masing-masing interface terlebih dahulu diperiksa apakah interface yang dipasang sudah terdeteksi atau tidak. Cara melihat interface menggunakan Console : [admin@d.net] > interface print Flags: X disabled, D dynamic, R running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE 0 0 0 0 0 0 1500 1500 1500 MTU

0 X ether1 ether 1 R ether2 ether 2 R ether3 ether Keterangan :

Tanda R disebelah angka (0,1,2 pada bagian #NAME) berarti interface dalam keadaan running atau enable Tanda X disebelah angka (0,1,2 pada bagian #NAME) berarti interface dalam keadaan Stop atau disable Jika Ketiga interface yang dipasang setelah dilakukan pengecekkan dan terlihat seperti diatas berarti semua interface dalam keadaan baik atau aktif, jika salah satu interface tidak ditampilkan seperti diatas berarti kemungkinan interface dalam keadaan rusak atau tidak disuport mikrotik

4.3.7.4 Setup interface 4.3.7.4.1 Setup nama interface mikrotik

Sebenarnya fungsi ini tidak terlalu penting tapi bagi seorang admin perlu karena untuk mempermudah dalam men set jaringannya. Setup nama masing-masing interface menggunakan console :

39

Setup Interface 1 (Ethernet1) Interface 1 (ether1) adalah interface yang akan terhubung ke internet atau ke ISP : [admin@d.net] > interface Ethernet set ether1 name=Eth1-ISP-speedy

Setup Interface 2 (Ethernet2) Interface 2 (ether2) adalah interface yang akan terhubung ke jaringan Local atau yang akan terhubung ke Swicth : [admin@d.net ] > interface Ethernet set ether2 name=eth2-Local-LAN

Untuk melihat nama dari masing-masing Interface yang telah dibuat : [admin@d.net] > interface print Flags: X disabled, D dynamic, R running # NAME 0 X ether1 TYPE RX-RATE TX-RATE MTU ether 0 0 0 0 1500 0 0 1500 1500

1 R ether-ISP-Speedy ether 2 R ether3-Local-LAN ether

Setup masing-masing Interface menggunakan winbox : Pada setting ini kita hanya akan melakukan settingan pada interface Eth1 yaitu interface yang mengarah ke ISP atau internet. Untuk settingan Eth2, settingannya sama dengan settingan interface Eth1, kita tinggal menggantikan IP addressnya. Cara setting : Pada menu Winbox, pilih Interfaces[1] Setelah berada didalam Interface List[2] , pada bagian daftar interfacenya double klik interface 1 {ether1}[3] Setelah double klik ether1 tersebut kita akan masuk pada bagian settingan interface ether1

40

Pada bagian interface ether1, pilih General. Pada bagian general, pada kolom Name isikan misalnya Eth1-ISP-Internet[4] Setelah mengisi kolom Name, klik Apply lalu OK[5] Untuk settingan interface yang lain lakukan hal yang sama, hanya pada kolom bagian Name diisikan dengan Nama yang lain sesuai fungsinya.

Gambar 4.3.7.4.1 Tampilan Setting Interface Mikrotik

4.3.7.4.2

Setting IP untuk masing-masing interface

IP address untuk masing-masing interface biasanya untuk interface yang mengarah ke ISP atau interface IP-nya ditentukan sendiri oleh ISP yang memberikan koneksi internet. Untuk interface yang ke jaringan local bisa ditentukan oleh kita sendiri. Cara Setting IP interface menggunakan Console : Interface1 {ether1} ISP [admin@d.net] > ip address add address=192.168.1.2 netmask=255.255.255.0 interface=Eth1-ISP-speedy Interface2 {ether2} Local [admin@d.net] > ip address add address=192.168.0.1 netmask=255.255.255.0 interface=eth2-Local-LAN Untuk melihat konfigurasi yang telah kita buat : [admin@d.net] > ip address print

41

Flags: X disabled, D dynamic, R running # ADDRESS 0 X ether1 NETWORK ether 0 BROADCAST 0 INTERFACE

1 192.168.1.2 192.168.1.0 192.168.1.255 eth1-ISP-Speedy 2 192.168.0.1 192.168.0.0 192.168.0.255 eth2-Local-LAN

Setting IP masing-masing Interface menggunakan Winbox : Pada bagian menu pada winbox mikrotik Pilih menu IP[1] Pada menu IP pilih address, double klik pada bagian addresses [2] Setelah double klik addresses[2] maka akan muncul Address List seperti gambar diatas. Pada bagian Address List klik icon +[3](Tanda Tambah). Fungsi tanda tambah yaitu untuk membuat daftar IP address yang baru dan berdasarkan interface. Setelah klik tanda + (Tambah) maka akan muncul Menu New Addres[4]. Misalnya kita akan membuat ip address pada interface1(jaringan ISP) maka konfigurasinya, Pada kolom address isikan IP 192.168.1.2/24 , dan pada kolom Network isikan IP 192.168.1.0 , pada kolom Broadcast isikan dengan IP 192.168.1.255 dan jangan lupa pada bagian Interface-nya pilih eth1-ISP-internet karena settingan ini untuk eth1-ISP-Internet yaitu jaringan ISP Speedy (Jika ingin setting ip untuk eth2 interfacenya diganti eth2)

Gambar 4.3.7.4.2 Tampilan Setting IP Masing-masing Interface

42

4.3.7.5 Setting default gateway mikrotik Fungsi Router agar dapat connect ke internet lewat pintu gerbang IPGateway yang diberi ISP Cara setting gateway menggunakan Console : [admin@d.net] >ip route addgateway=192.168.1.1 Keterangan : IP 192.168.1.1 = menggunakan IP address dari modem ADSL agar dapat connect ke internet lewat pintu gerbang IPGateway yang diberi ISP Melihat konfigurasi Ip Gateway : [admin@d.net] >ip route print Setelah selesai menkonfigurasi gateway jangan lupa untuk coba melakukan ping gateway atau mengetest apakah gateway yang dibuat telah jalan atau belum. Caranya : [admin@d.net] > ping 192.168.1.1 192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time=1 ms 192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms Jika tampilan seperti diatas berarti konfigurasi telah benar.

Setting default gateway menggunakan Winbox:

Gambar 4.3.7.5 Tampilan Setting Default Mikrotik

Pada menu tampilan mikrotik pada winbox, pilih menu IP[1] Pada bagian menu Ip, pilih Routes[2]

43

Setelah klik Router maka akan masuk pada tampilan Router List [3] , pada tampilan router list, klik tanda +[4], fungsinya untuk membuat sebuah router baru.

Setelah klik tanda plus+, maka akan muncul menu New Router [5], pada bagian menu New Router, pada bagian kolom Destination[6] diisikan dengan 0.0.0.0/0 dan pada kolom Gateway[7] isikan IP gateway misalnya 192.168.1.1 Setelah selesai mengisi kedua kolom penting itu langsung klik Apply dan OK[8]

Keterangan : Bagian Destination diisi 0.0.0.0/0 artinya Semua routing kemanapun tujuannya diarahkan menuju IP gatewaynya

4.3.7.6 Setup DNS pada mikrotik Domain Name System (DNS) adalah Distribute Database System yang digunakan untuk pencarian nama computer (name resolution) di jaringan yang menggunakan TCP/IP. DNS merupakan sebuah aplikasi service yang biasa

digunakan di internet seperti web browser atau e-mail yang menerjemahkan sebuah domain ke IP address. Isi dari DNS sesuai rekomendasi dari ISP. Setting konfigurasi DNS menggunakan Console : [admin@d.net] > ip dns set primary dns=110.139.176.1 allowremoterequests=yes Maksud dari allow-remote-requests = yes adalah membuat router kita juga menjadi DNS forwarder yaitu fungsi melakukan penyimpanan cache DNS juga menjadi server DNS sehingga client dalam LAN akan terasa lebih cepat browsing sebab cukup mengambil cache DNS di router Mikrotik (jadi cuma local client tak perlu jauh-jauh meresolve DNS pada Server DNS ISP) Perintah untuk melihat konfigurasi DNS yang telah dibuat menggunakan console : [admin@d.net] > ip dns print primary-dns: 110.139.176.1 allow-remote-requests: yes cache-size: 2048KiB cache-max-ttl: 1w cache-used: 981KiB

44

Setting DNS menggunakan Winbox : Pada menu mikrotik pilih IP Pada sub menu IP, pilih DNS Setelah klik DNS, maka akan tampilah settingan DNS Pada bagian settingan DNS, klik atau pilih Settings Setelah pilih Setting, maka akan masuk pada bagian DNS Settings Pada bagian DNS Settings, pada bagian Primary DNS masukan DNS yang diberikan oleh ISP, misalnya : 125.160.2.34 (Primary DNS Speedy) Pada bagian Secondary DNS, masukan DNS kedua yang diberikan ISP, misalnya 203.130.209.242(Secondary DNS Speedy) Centang atau klik kotak kecil yang berada disebelah Allow Remote Requests (Fungsinya telah dijelaskan diatas) Setelah itu klik Apply lalu OK Setelah selesai setting DNS baik menggunakan console maupun tampilan winbox jangan lupa lakukan pengecekan koneksi ke DNS telah berfungsi atau tidak. Cara pengecekan ada dua yaitu melakukan ping langsung ke IP DNS yang telah disetting dan melakukan ping ke salah satu website misalnya www.yahoo.com 4.3.7.6.1 Cara cek DNS dengan melakukan ping ke IP DNS yang disetting.

Cek menggunakan Console : Ping ke Primary DNS yaitu 110.139.176.1 [admin@d.net] > ping 110.139.176.1 125.160.2.34 64 byte ping: ttl=64 time=4 ms 125.160.2.34 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms

4.3.7.7 Setup NAT mikrotik Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini

45

disebabkan karena ketersediaan alamta IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. Cara setting Konfigurasi NAT menggunakan Console : [admin@d.net] >ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=Eth1-ISP-Speedy Perintah untuk melihat konfigurasi nat : [admin@d.net] > ip firewall nat print Keterangan : Masquerade : merupakan perintah yang fungsinya agar client computer di lokal network bisa terkoneksi dan akan merubah paket-paket data IP address asal dan port dari network lokal ke publik (gateway) yang selanjutnya baru diteruskan ke jaringan internet. Atau menggantikan alamat sumber dari paket IP ke sebuah jaringan secara otomatis yang ditentukan oleh fasilitas routing alamat IP.

Settingan Konfigurasi NAT menggunakan tampilan winbox : Pada bagian menu mikrotik pilih IP[1] Pada bagian sub menu IP pilih atau klik Firewall[2] Pada tampilan settingan Firewall[3] , pilih NAT[4] Pada bagian kolom NAT klik tanda + (plus) untuk membuat sebuah New NAT Rule baru [5] Pada bagian New NAT Rule[5] , kita akan melakukan dua settingan yaitu pada bagian General[6] dan Action[9] Pada bagian General[6] , pada bagian Chain, klik tanda segitiga maka akan muncul menu dari pada Chain tersebut pilih Srcnat[7] , pada bagian Out Interface klik tanda segitiga pilih Eth1-ISP-Internet[8] Pada bagian Action [9] , pada bagian Action klik tanda segitiga yang ada pada daftar menu Action yang ada pilih masquerade [10] Setelah selesai settingan klik Apply lalu OK[11]

46

Gambar 4.3.7.7 Tampilan Settingan Konfigurasi NAT

4.3.7.8 Setup Mangle mikrotik Fungsi settingan ini yaitu menandai setiap paket yang berasal dari jaringan LAN maupun Hotspot agar bisa terkoneksi ke sistem menegemen bandwidth pada Queues (Queue Tree). Tanpa settingan pada mangle sistem pembagian bandwidth tidak akan berfungsi. Sebagai contoh kita akan melakukan settingan pada komputer server dengan IP 192.168.0.2, dengan catatan setiap server/client memiliki dua settingan pada bagian mangle yaitu mark-conection dan markpacke. 4.3.7.8.1 Setting Mark conection

Setting Mark Conection untuk kom1 menggunakan console : [admin@d.net] ip firewall mangle add src address=192.168.0.0/24 action=mark-connection newconnection-mark=com1-con chain=forward Settingan Mark Conection untuk Komputer server menggunakan winbox : Pada menu mikrotik pilih IP [1] Pada bagian daftar sub menu dari IP pilih Firewall [2] Pada bagian settingan Firewall [3] pilih Mangle [4] Pada bagian Mangle, klik tanda + (plus) [5] untuk membuat sebuah New Mangle Rule [6] Pada bagian New Mangle Rule, kita akan melakukan dua settingan yaitu pada bagian General [7] dan pada bagian Action [8]

47

Pada bagian General [7], pada bagian Chain [9] klik tanda segitiga, untuk memilih settingan daripada chain tersebut. Pilih forward. Pada bagian Scr. Address isikan dengan IP (dalam contoh ini ip yang kita gunakan adalah 192.168.0.2 untuk com_server) Pada bagian Action [8] , pada bagian Action [11] klik tanda segitiga maka akan muncul settingan yang ada pada bagian Action. Pilih markconnection.

Pada bagian New Connection Mark isikan dengan com_server (nama ini bebas tapi perlu diingat, nama ini akan digunakan untuk settingan lanjutan untuk com yang bersangkutan dalam contoh ini yaitu com1 pada settingan berikutnya yaitu settingan pada Mark Packe)

Gambar 4.3.7.8.1 Tampilan Setting Mark Connection

4.3.7.8.2

Setting Mark packe

Settingan Mark Packe untuk komputer server menggunakan console : [admin@d.net]ip firewall mangle add connectionmark=com1 action=mark-packet new-packet-mark=Clients chain=forward

48

Settingan Mark Packe untuk komputer server menggunakan winbox :

Gambar 4.3.7.8.2a Tampilan Setting Mangle-Mark Packe

Pada menu mikrotik pilih IP [1] Pada bagian daftar sub menu dari IP pilih Firewall [2] Pada bagian settingan Firewall [3] pilih Mangle [4] Pada bagian Mangle, klik tanda + (plus) [5] untuk membuat sebuah New Mangle Rule [6] Pada bagian New Mangle Rule, kita akan melakukan dua settingan yaitu pada bagian General [7] dan pada bagain Action [8] Pada bagain General [7], pada bagian Chain [9] klik tanda segitiga, untuk memilih settingan daripada chain tersebut. Pilih forward Pada bagian Connection Mark [10] , klik tanda segitiga pilih com_server. (com_server merupakan perintah yang telah kita buat pada bagian pertama sebelumnya yaitu pada bagian settingan mark-connection. Setiap kali setting mark packe jangan lupa pilih pada bagian mark connection ini computer yang akan kita setting, contoh ini com_server yang kita setting)

49

Pada bagian Action [8] , klik tanda segitiga maka akan muncul settingan yang ada pada bagian Action. Pilih mark-packet [11] Pada bagian New Packet Mark isikan dengan com_server (nama com_server) ini akan kita gunakan pada settingan Queues atau pada bagian settingan bandwidth. Karena settingan ini untuk com_server maka settingan bandwidthnya untuk com_server)dan terakhir klik OK [12]

Sebagai catatan, untuk settingan mangle untuk komputer atau ke client lainnya, diikuti tahapan seperti diatas, jangan lupa mengganti IP, nama pada Mark Connection dan nama pada Mark Packetnya.

Gambar 4.3.7.8b Hasil Setting Mangle Mark Packe dan Connection

4.3.7.9 Setup bandwidth Fungsi bandwidth yaitu untuk mengatur besarnya pemakai bandwidth atau Upload / Download tipe client atau computer yang terkoneksi didalam jaringan. Tapi pada laporan ini hanya memberikan contoh settingan Download dan Upload Jaringan Local, untuk settingan jaringan Hotspot sama seperti Settingan Download Upload Jaringan Local. Untuk membuat settingan bandwidth langkah atau tahap sebagai berikut : Kita tentukan terlebih dahulu besarnya bandwidth Download maupun Upload untuk keseluruhan. Misalnya untuk jaringan local kita tentukan terlebih dahulu berapa besar bandwidth Download dan Uploadnya. Begitupun dengan Jaringan Hotspotnya. Biasanya settingan besarnya bandwidth yang kita setting ini, tergantung berapa besar bandwidth yang kita beli atau ambil dari ISP.

50

Setelah kita tentukan besar bandwidth secara keseluruhan, sebelum kita bagikan ke client, kita akalin terlebih dahulu yaitu dengan cara membagi bandwidth itu kedalam kelompok kelompok. Misalnya kelompok satu, kelompok dua, kelompok tiga. Fungsi ini agar client tidak saling berebut bandwidth saat pemakaian. Untuk settingan bandwidth perkelompok hanya bandwidth download, sedangkan setting upload menggunakan setting standar.

Setelah kita bagi bagi bandwidth itu kedalam kelompok kelompok, baru kita masukan client atau pemakaian perkomputer tersebut kedalam kelompok-kelompok pemakaian download tersebut. Misalnya computer 1, 2, 3 kita masukan kedalam pemakaian bandwidth download kelompok satu dan seterusnya.

Teknik settingan seperti diatas, biasanya kita temui pada settingan disemua ISP yang menjual bandwidth sharing atau up to. Dengan pengertian satu bandwidth dipakai untuk sekian komputer. Untuk lebih jelas kita lihat tampilan settingan bandwidth seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.3.7.9 Tampilan Settingan Bandwidth

51

4.3.7.9.1 Langkah-langkah setting bandwidth download

Gambar 4.3.7.9.1 Tampilan Setting bandwidth Download Local LAN

Pada bagian menu mikrotik, pilih Queues[1] Pada bagian Queue List[2] , pilih Queue Tree[3] Pada bagian Queue Tree, klik tanda +[4], untuk membuat sebuah New Queue[5] Pada bagian New Queue[5] , pada bagian General[6] , pada kolom Name isikan nama komputer atau client yang akan kita setting pemakaian bandwidthnya. Sebagai contoh disini kita akan melakukan setting untuk komputer server. Isikan nam misalnya com_server-down[7]

Pada bagian Parent[8] , klik tanda segitiga maka akan muncul pilihan seperti gambar diatas [8], pilihlah jaringan local yang akan kita gunakan bandwidthnya. Sebagai contoh disini, kita akan masukan komputer server dalam jaringan local maka pada pilihannya [8], pilih ether2-local-LAN, maka akan secara otomatis pemakaian bandwidth komputer satu berasal atau menggunakan bandwidth local LAN.

52

Pada bagian Paket Mark[9] , klik tanda segitiga maka akan muncul namanama komputer yang akan kita setting bandwidthnya. Karena disini kita setting komputer1 maka pilihlah com_server. Sebagai catatan, namanama komputer yang berada dalam pilihan paket mark ini, merupakan nama komputer yang telah kita setting pada bagian Mangle yaitu pada bagian Mark Packet.

Pada bagian Limit At [10] isikan 8k Pada bagian Max Limit [11] isikan 200k (isikan sesuai dengan yang kita inginkan, dan sesuai dengan bandwidth kita) Selesai setting klik Apply lalu OK[12]

4.3.7.9.2 Setting Upload Untuk Setiap komputer (client dan server) Untuk settingan Bandwidth Upload Client tidak ditetapkan berapa besar Limitnya, dengan kata lain untuk client tidak ada pembatasan Uploadnya.. Lebih jelasnya kita lihat settingannya sebagai berikut :

Gambar 4.7.3.9.2 Tampilan Setting Upload Setiap Client

Pada bagian menu mikrotik pilih Queues[1] Pada bagian Queue List[2] pilih Queue Tree[3]

53

Pada bagian Queue Tree, klik tanda +[4] maka akan muncul sebuah settingan Queue baru[5] Pada bagian New Queue, pilih General[6] Pada kolom Name[7] isikan nama komputer yang akan kita setting, misalnya Upload-com_server Pada bagian Parent[8] , klik tanda segitiga maka akan muncul daftar pilihan yang akan kita gunakan, karena com_server akan menggunakan bandwidth upload dari upload jaringan local , maka kita pilih ether2Local-LAN

Pada bagian Packet Mark[9] , klik tanda segitiga maka akan tampil daftar nama-nama komputer yang akan kita setting, pilih com_server (namanama ini akan muncul jika kita telah terlebih dahulu setting pada bagian Mangle pada Firewall mikrotik)

Pada bagian Limit At dan Max Limit biarkan kosong Selesai setting klik Apply lalu OK[10]

4.4 Pengujian koneksi internet Telkom Speedy 1 Mbps Tahap ini adalah tahap pengujian koneksi internet Telkom Speedy 1 Mbps yaitu dengan cara mengukur bandwidth yang diberikan oleh Telkom Speedy ( 1 Mbps) yaitu dengan menggunakan pengukur bandwidth berupa media web (Indosat 3G Speed Test & speedtest.net) dan media aplikasi software (Bandwidth Meter Pro)

Gambar 4.4a Bandwidth Telkom Speedy 1 Mbps Media Web

54

Gambar 4.4b Bandwidth Telkom Speedy 1 Mbps Media Software

Gambar 4.4c Bandwidth Telkom Speedy 1 Mbps Media Web

Dimana pada uji coba di atas menunjukan bahwa besarnya bandwidth yang diberikan oleh ISP speedy adalah sebesar 1Mbps atau 1000Kbps. Tetapi tidak sepenuhnya diberikan bandwidth 1Mbps. Hanya sekitar 0.94Mbps seperti tampilan gambar di atas.

4.5 Pengujian jaringan LAN internet Pada tahap pengujian jaringan LAN internet ini menguji koneksi jaringan LAN yaitu koneksi antara . Apakah sudah terkoneksi antara komputer satu dengan yang lainnya. Cara untuk menguji koneksi jaringan LAN yaitu dengan menggunakan Command Prompt dan ketik ping 192.168.0.3 (ip client 1).

Gambar 4.5a Koneksi Jaringan LAN

55

Jika tampilan Command Prompt seperti diatas, menunjukan bahwa koneksi jaringan LAN telah berhasil dan Lakukan juga ke IP komputer lainnya. Agar mengetahui apakah sudah terkoneksi jaringan LAN tersebut antara komputer satu dengan yang lainnya. Berikut adalah struktur jaringan.

ISP Telkom Speedy 110.139.179.94 PC Server 192.168.0.2 PC Client1 192.168.0.3

192.168.1.1 Modem ADSL 192.168.1.2 Mikrotik 192.168.0.1 switch PC Client2 192.168.0.4

PC Client4 192.168.0.6

Pc Client3 192.168.0.5

Gambar 4.5b Struktur IP Pada Jaringan Pada Warnet

4.6

Analisa Pada tahap analisa ini adalah menganalisa bandwidth ISP speedy dengan

besar bandwidth 1Mbps dan menganalisa bandwidth client yang telah di setting pada mikrotik dengan besar bandwidth 200kbps. Berikut adalah tabel analisa bandwidth dengan menggunakan pengukur bendwidth berupa media web (Indosat 3G Speed Test & speedtest.net) dan media aplikasi software (Bandwidth Meter Pro) TABEL ANALISA BANDWIDTH

Nama PC

Besar Bandwidth

Pengukur Bandwidth Indosat 3G speed test Bandwidth Meter Pro speedtest.net

ISP Speedy Server

1000 kbps 200 kb

947.9kbps 192.3kbps

914.0kbps 189.0kbps

930.0kbps 180.0kbps

56

Client1 Client2 Client3 Client4

200 kb 200 kb 200 kb 200 kb

193.4kbps 189.4kbps 193.8kbps 192.2kbps

196.0kbps 189.0kbps 196.0kbps 109.0kbps

190.0kbps 200.0kbps 190.0kbps 160.0kbps

Pada hasil analisa yang telah dilakukan, dapat dilihat pada tabel diatas yang menunjukan bahwa kapasitas besarnya bandwidth sudah sesuai dengan yang di setting pada mikrotik. Dimana pada bandwidth ISP speedy sudah sesuai dengan yang diberikan oleh ISP speedy. Kemudian pada bandwidth client juga sudah sesuai dengan besarnya bandwidth yang telah disetting pada mikrotik. Adapun permasalahan dalam uji coba bandwidth tersebut dimana

permasalahan tersebut adalah naik turunnya bandwidth yang diberikan oleh ISP speedy. Tetapi hanya sewaktu-waktu dan tidak mempengaruhi settingan bandwidth pada mikrotik.

57

Anda mungkin juga menyukai