Anda di halaman 1dari 6

http://rumaysho.com http://rumaysho.

com

Muhammad Abduh Tuasikal

'nilah pendapat para ulama madzhab dan ulama lainnya. 'ntinya" ada perselisihan dalam masalah ini. 0alu manakah pendapat yang kuat* Tentu saja kita harus kembalikan pada dalil yaitu perkataan Allah dan 7asul #ya. 'tulah sikap seorang muslim yang benar. Dia selalu mengembalikan suatu perselisihan yang ada kepada Al %ur&an dan As .unnah sebagaimana hal ini diperintahkan dalam -irman Allah"

* * * * Telinga Bayi Kritik: Anjuran Adzan Di


8Tentang sesuatu a a un kamu be!selisih" maka utusannya ke ada Allah. #$ang mem unyai sifat %sifat demikian& lhamdulillah itulah wash Allah sholaatu Tuhanku. was salaamu Ke ada%'ya ala Rosulillah lah aku be!tawakkal wa ala alihidan wa shohbihi ke ada%'yalah wa sallam. aku kembali. 9 (%. Asy .yuura : 6:) Kebanyakan buku atau kitab yang menjelaskan hal hal yang mesti dilakukan ketika menyambut sang buah " mengatakan" 9Maksudnya adalah (perkara) apa saja yang hati adalah Ahli ta-sir terkemuka" amalan satu 'bnu ini yaitu Katsir adzan !ahimahullah dan i!omah di telinga bayi yang baru lahir. Bahkan bukan penulis diperselisihkan dan ini mencakup segala macam perkara" maka putusannya (dikembalikan) pada Allah penulis kecil saja" ulama ulama hebat pun menganjurkan hal ini sebagaimana yang akan kami paparkan. #amun" yang merupakan tentu saja hakim dalam dalam permasalahan perselisihan ini yang ini. (Di jadi mana pegangan perselisihan dalam ini) beragama diputuskan adalah dengan bukankitab perkataan #ya dan si .unnah A atau (petunjuk) si B $ang #abi seharusnya #ya yang shallallahu jadi rujukan alaihi setiap wa sallam muslim . ,al adalah ini Al sebagaimana %ur&an dan-irman hadits yang Allah shohih Taala pada ayat yang Boleh kita lain" berpegang dengan pendapat salah satu ulama" namun jika bertentangan dengan Al %ur&an atau menggunakan hadits yang lemah" maka pendapat mereka tidaklah layak kita ikuti. 'tulah yang akan kami tinjau pada pembahasan kali ini. Apakah * benar * adzan *atau i!omah pada bayi yang baru lahir disyari&atkan (disunnahkan)* Kami akan berusaha meninjau dari pendapat para 'mam Madzhab" lalu kami akan tinjau dalil yang mereka gunakan. Agar tidak berpanjang lebar dalam mu!odimah" silakan simak pembahasan 8 Kemudian berikut ini. (ika kamu be!lainan enda at tentang sesuatu" maka kembalikanlah ia ke ada Allah #Al )u!*an& dan Rasul #sunnahnya&. 9(%. An #isa& ; <3) $ang (memutuskan demikian) adalah 7 abb kita yaitu hakim dalam segala perkara. Kepada #ya lah kita berta/akkal dan kepada #ya lah kita mengembalikan segala Pendapat Para Ulama Madzhab urusan. =Demikianlah perkataan beliau !ahimahullah dengan sedikit perubahan redaksi . +ara ulama ,ambali hanya menyebutkan permasalahan adzan di telinga bayi saja.

Dalil Para Ulama yang Menganjurkan


+ara ulama ,ana-iyah menukil perkataan 'mam Asy .ya-i&i dan mereka tidak menganggap mustahil Hadits pertama: perkataannya (maksudnya: tidak menolak perkataan 'mam Asy .ya-i&i yang menganjurkan adzan di telinga bayi" pen). Dari >5baidillah bin Abi 7o-i&" dari ayahnya (Abu 7o-i&)" beliau berkata" 'mam Malik memiliki pendapat yang berbeda yaitu beliau membenci perbuatan ini" bahkan menggolongkannya sebagai perkara yang tidak ada tuntunannya.

* *

**

.ebagian ulama Malikiyah menukil perkataan para ulama .ya-i&iyah yang mengatakan bah/a tidak l Mawsuah l Fiqhiyah l Kuwaitiyahad+an mengapa ? Aku telahmengamalkan melihat Rasulullah hal ini. shallallahu (0ihat *alaihi wa sallam mengumandangkan " di 1/223" telinga pada Al ,asan Bab Adzan" bin 4izarotul Ku/aitiyyah" Asy dengan .yamilah) *Ali ketika A/!oFathimah melahi!kannya ad+an shalat ?. (,7. Ahmad" Abu Daud dan Tirmidzi) Hadits lain 5lama kedua: yang menganjurkan hal ini adalah Al Baiha!i dalam Syuabul Iman dan 'bnul %oyyim dalam Tuhfatul Maudud bi Ahkamil Maulud . Dari Al ,usain bin >Ali" 7asulullah shallallahu >alaihi /a sallam bersabda"

6 1

http://rumaysho.com

Muhammad Abduh Tuasikal

* * *

8Setia bayi yang ba!u lahi!" lalu diad+ankan di telinga kanan dan dikumandangkan iqomah di telinga ki!i" 9 (Diri/ayatkan oleh Abu $a&la dalam musnadnya d an maka ummu shibyan tidak akan membahayakannya 'bnu .unny dalam Al $aum wal -ailah ). .mmu shibyan adalah jin (perempuan). Hadits ketiga: Dari 'bnu Abbas" beliau mengatakan"

/'abi shallallahu *alaihi wa sallam ad+an di telinga al%,asan bin *Ali ada ha!i beliau dilahi!kan maka beliau ad+an di telinga kanan dan iqamat di telinga ki!i.0 (Diri/ayatkan oleh Al Baiha!i dalam Syuabul Iman ) 5ntuk memutuskan apakah mengumandangkan adzan di telinga bayi termasuk anjuran atau tidak" kita harus menilai keshohihan hadits hadits di atas terlebih dahulu.

Penilaian Pakar Hadits Mengenai Hadits-hadits Di Atas


Penilaian hadits pertama : +ara pero/i hadits pertama ada enam"

* *

yaitu: Musaddad" $ahya" .u-yan" shim bin Ubaidillah " >5baidullah bin Abi 7o-i&" dan Abu 7o-i&. Dalam hadits pertama ini" pero/i yang jadi masalah adalah shim bin Ubaidillah .

'bnu ,ajar menilai >Ashim dho&i- (lemah) Begitu pula Adz Dzahabi mengatakan bah/a 'bnu Ma&in mengatakan >Ashim dho&i- (lemah). Al Bukhari dan selainnya mengatakan bah/a >Ashim adalah munkarul hadits (sering memba/a hadits munkar). Dari sini nampak dari sisi sanad terdapat ra/i yang lemah sehingga secara sanad" hadits ini sanadnya lemah. Ringkasnya " hadits ini adalah hadits yang lemah (hadits dho&i-). Kemudian beberapa ulama menghasankan hadits ini seperti At Tirmidzi. Beliau mengatakan bah/a hadits ini hasan. Kemungkinan beliau mengangkat hadits ini ke derajat hasan karena ada beberapa ri/ayat yang semakna yang mungkin bisa dijadikan penguat. Mari kita lihat hadits kedua dan ketiga.

http://rumaysho.com

Muhammad Abduh Tuasikal

Penilaian hadits kedua : +ara pero/i hadits kedua ada lima"

**

yaitu: Aubaaroh" Yahya bin l Alaa ! Mar"an bin #alim " Tholhah bin >5baidillah " dan ,usain. $ubaar%hdinilai oleh 'bnu ,ajar dan Adz Dzahabi dho&i- (lemah) Yahya bin Al Alaa dinilai oleh 'bnu ,ajar orang yang dituduh dusta dan Adz Dzahabi menilainya matruk (hadits yang diri/ayatkannya ditinggalkan). Mar"an bin #alim dinilai oleh 'bnu ,ajar matruk (harus ditinggalkan)" dituduh lembek dan juga dituduh dusta. .yaikh Al Albani dalam Silsilah dh 1hoifah no @16 menilai bah/a $ahya bin Al >Alaa& dan Mar/an bin .alim adalah dua orang yang sering memalsukan hadits. Dari sini sudah dapat dilihat bah/a hadits kedua ini tidak dapat menguatkan hadits pertama karena syarat hadits penguat adalah cuma sekedar lemah saja" tidak boleh ada pero/i yang dusta. Aadi" hadits kedua ini tidak bisa mengangkat derajat hadits pertama yang dho&i- (lemah) menjadi hasan. Penilaian hadits ketiga : +ara pero/i hadits ketiga ada delapan"

* *

yaitu: Ali bin Ahmad bin >Abdan " Ahmad bin >5baid Ash .ho-ar" Muhammad bin $unus" Al Hasan bin Amru bin #ai& As #adusi " dan %osim bin Muthoyyib" Manshur bin .ho-iyah" Abu Ma&bad" dan 'bnu Abbas. Al Baiha!i sendiri dalam Syuabul Iman menilai hadits ini dho&i- (lemah). #amun" apakah hadits ini bisa jadi penguat hadits pertama tadi* Kita harus melihat pero/inya lagi. +ero/i yang menjadi masalah dalam hadits ini adalah Al Hasan bin Amru.

Al ,a-idz berkata dalam Tahdzib At Tahdzib no. <@B mengatakan bah/a Bukhari berkata Al ,asan itu kad+d+ab (pendusta) dan Ar 7azi berkata Al ,asan itu mat!uk (harus ditinggalkan). .ehingga Al ,a-idz berkesimpulan bah/a Al ,asan ini mat!uk (Ta!rib At Tahdzib no. 61C3).

http://rumaysho.com

Muhammad Abduh Tuasikal

Kalau ada satu pero/i yang matruk (yang harus ditingalkan) maka tidak ada pengaruhnya kualitas pero/i lainnya sehingga hadits ini tidak bisa dijadikan penguat bagi hadits pertama tadi. Ringkasnya! hadits kedua dan ketiga adalah hadits maudhu 'palsu( atau mendekati maudhu ) Dari pembahasan di atas" terlihat bah/a hadits pertama tadi memang memiliki beberapa penguat" tetapi sayangnya penguat penguat tersebut tidak bisa mengangkatnya dari dho&i- (lemah) menjadi hasan . Maka pernyataan sebagian ulama yang mengatakan bah/a hadits ini hasan adalah suatu kekeliruan. .yaikh Al Albani juga pada a/alnya menilai hadits tentang adzan di telinga bayi adalah hadits yang hasan. #amun" Silsilah dh 1hoifah no. akhirnya beliau meralat pendapat beliau ini sebagaimana beliau katakan dalam @16 . Aadi kesimpulannya" hadits yang membicarakan tentang adzan di telinga bayi adalah hadits yang lemah sehingga tidak bisa diamalkan. .eorang ahli hadits Mesir masa kini yaitu .yaikh Abu 'sha! Al ,u/aini hafi+hohullah mengatakan" 8,adits yang menjelaskan adzan di telinga bayi adalah hadits yang lemah. .edangkan suatu amalan secara sepakat tidak bisa ditetapkan dengan hadits lemah. .aya telah berusaha mencari dan membahas hadits ini" namun belum juga mendapatkan penguatnya (menjadi hasan) 9 ( Al Insyi!ah fi Adabin 'ikah" hal. 3C" dinukil dari ,adiah Te!indah untuk Si 2uah ,ati" 5stadz Abu 5baidah" hal. 11 1@)

Penutup
Dalam penutup kali ini" kami ingin menyampaikan bah/a memang dalam masalah adzan di telinga bayi terdapat khilaf(perselisihan pendapat). .ebagian ulama menyatakan dianjurkan dan sebagiannya lagi mengatakan bah/a amalan ini tidak ada tuntunannya. Dan setelah membahas penilaian hadits hadits tentang dianjurkannya adzan di telinga bayi di atas terlihat bah/a semua hadits yang ada adalah hadits yang lemah bahkan maudhu& (palsu). *esimpulannya " hadits adzan di telinga bayi tidak bisa diamalkan sehingga amalan tersebut tidak dianjurkan. Aika ada yang mengatakan" 8 Kami ikut enda at ulama yang membolehkan amalan ini 9 Dukup kami sanggah" 8'ngatlah saudaraku" di antara pendapat pendapat yang ada pasti hanya satu yang benar. Doba engkau memperhatikan perkataan para sala- berikut ini. 'bnul %osim mengatakan bah/a beliau mendengar Malik dan Al 0aits berkata tentang masalah perbedaan pendapat di antara sahabat 7asulullah shallallahu >alaihi /a sallam" 8 Tidaklah te at e!kataan o!ang%o!ang yang mengatakan bahwa khilaf # e!bedaan enda at& boleh%boleh sa(a #ada kela angan&. Tidaklah se e!ti angga an me!eka. 1i anta!a enda at% enda at tadi asti ada yang keli!u dan ada bena!.0 Begitu pula Asyhab mengatakan bah/a 'mam Malik ditanya mengenai orang yang mengambil hadits dari seorang yang terpercaya dari sahabat 7asulullah shallallahu >alaihi /a sallam Beliau ditanya" 8 A akah 9 engkau mengangga boleh%boleh sa(a ada e!bedaan enda at #dalam masalah i(tihadiyah" en&3

<

http://rumaysho.com

Muhammad Abduh Tuasikal

'mam Malik lantas menja/ab" 8 Tidak demikian. 1emi Allah" yang dite!ima hanyalah enda at yang bena!. 4enda at yang bena! hanyalah satu #da!i be!bagai enda at i(tihad yang ada&. A akah mungkin ada dua enda at yang saling be!tentangan dikatakan semuanya bena! 536 Tidak ada enda at yang bena! melainkan satu sa(a 9 (Dinukil dari Shohih Fiqh Sunnah " 6/C;)9 Demikian suadaraku" penjelasan mengenai adzan di telinga bayi. .emoga dengan penjelasan pada posting kali ini" kaum muslimin mengetahui kekeliruan yang telah berlangsung lama di tengah tengah mereka dan semoga mereka merujuk pada kebenaran. .emoga tulisan ini dapat memperbaiki kondisi kaum muslimin saat ini. lhamdulillahillad+i bi nimatihi tatimmush sholihaat. llahumman faana bimaa allamtana" wa alimna maa yanfauna wa +idnaa ilmaa. 7a shallallahu ala nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallam. *eterangan: Hadits sh%hih adalah hadist yang memenuhi syarat : semua peri/ayat dalam hadits tersebut adalah adil (baik agamanya)" dhobith (kuat ha-alannya)" sanadnya bersambung" tidak menyelisihi ri/ayat yang lebih kuat" dan tidak ada illah (cacat). Hadits hasan adalah hadits yang memenuhi syarat shohih di atas" namun ada kekurangan dari sisi dhobith (kuatnya ha-alan). Hadits dh% i& 'lemah( adalah hadits yang tidak memenuhi syarat shohih seperti sanadnya terputus" menyelisihi ri/ayat yang lebih kuat (lebih shohih) dan memiliki illah (cacat). Hadits maudhu 'palsu( adalah hadits yang salah satu pero/inya dinilai berdusta atas nama 7asulullah shallallahu >alaihi /a sallam kad+d+ib (pendusta) yakni

Hadits matruk 'yang harus ditinggalkan( adalah hadits yang salah satu pero/inya dituduh (berdusta).

kad+ib

4anggang" 8unung Kidul" 9: Muha!!am ;<=> , +enulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel ///.muslim.or.id

Anda mungkin juga menyukai