Anda di halaman 1dari 19

MODUL 13. Analisa & Perancangan Kerja 1.

Tujuan Instruksional Khusus Diharapkan mahasiswa dapat memahami yang berkaitan dengan pengertian beban kerja, penilaian beban kerja fisik dan beban kerja mental, pengertian kelelahan, pengukuran dan mengatasi kelelahan.

2. Da tar Materi Pe!"ahasan 2.1. Pengertian Beban Kerja 2.2. Penilaian Beban Kerja Fisik dan Beban Kerja Mental 2. . Pengertian Kelelahan 2.!. Pengukuran dan Mengatasi Kelelahan

3. Pe!"ahasan 2.1. Pengertian #e"an Kerja "ubuh manusia diran#ang untuk dapat melakukan akti$itas kerja sehari%hari. &danya massa 't't yang b'b'tnya hampir lebih dari separuh barat tubuh, memungkinkan kita untuk dapat menggerakkan tubuh dan melakukan pekerjaan. Pekerjaan disatu pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestasi. Di pihak lain , dengan pekerjaan berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya. Dengan kata lain bahwa setiap pekerjaan merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut dapat berupa beban fisik maupun beban mental. Dari sudut pandang erg'n'mi, setiap beban kerja diterima 'leh sese'rang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan k'gnitif maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Menurut (uma)mur *1+,!bahwa kemampuan kerja se'rang tenaga kerja berbeda dari satu kepada yang lainnya

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

dan sangat tergantung dari tingkatan keterampilan, kesegaran jasmani, keadaan gi.i, jenis kelamin, usia dan ukuran tubuh dari pekerjaan yang bersangkutan. #e"an kerja oleh karena aktor eksternal Fakt'r eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja. /ang termasuk beban kerja eksternal adalah tugas *task- itu sendiri, 'rganisasi dan lingkungan kerja, ketiga aspek ini sering disebut sebagai stressor. % "ugas%tugas yang dilakukan baik yang bersifat fisik, seperti stasiun kerja, sikap kerja, beban yang diangkat%angkut, peralatan , sarana inf'rmasi dll. (edangkan tugas%tugas yang bersifat mental , seperti tingkat kesulitan pekerjaan, tanggung jawab terhadap pekerjaan , dll. % 0rganisasi kerja yang dapat mempengaruhi beban kerja, seperti lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, kerja malam, m'del struktur 'rganisasi, sistem pelimpahan tugas dan wewenang , dll. % 1ingkungan kerja yang dapat memberikan beban tambahan kepada pekerja adalah 2 3 lingkungan kerja fisik, seperti intensitas penerangan, kebisingan, temperatur ruangan, getaran , dll. 3 lingkungan kerja kimiawi, seperti debu, gas% gas pen#emar udara, uap l'gam, dll. 3 lingkungan kerja bi'l'gis, seperti bakteri, $irus, jamur, parasit dll. 3 lingkungan kerja psik'l'gis, seperti pemilihan dan penempatan tenaga kerja, hubungan antara pekerja dengan pekerja, atasan dan bawahan, dll. #e"an kerja oleh karena aktor internal Fakt'r internal beban kerja adalah fakt'r yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal. 4eaksi tubuh tersebut dikenal sebagai strain . Berat ringannya strain dapat dinilai baik se#ara 'bjektif maupun subjektif. Penilaian se#ara 'bjektif , yaitu melalui perubahan reaksi fisi'l'gis. (edangkan penilaian subjektif dapat dilakukan se#ara subjektif berkaitan erat dengan harapan, keinginan, kepuasan dll. (e#ara lebih ringkas fakt'r internal meliputi 2 fakt'r s'matis * jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, k'ndisi kesehatan, status gi.i - , fakt'r psikis * m'ti$asi, persepsi, keper#ayaan, keinginan, kepuasan dll. -.

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

2.2. Penilaian #e"an Kerja -isik .an #e"an Kerja Mental A. #e"an Kerja -isik Menurut &strand 5 4'dahl *1+66- bahwa penilaian beban kerja fisik dapat dilakukan dengan dua met'de se#ara 'bjektif, yaitu met'de penilaian langsung dan met'de tidak langsung. Met'de pengukuran langsung yaitu dengan mengukur energi yang dikeluarkan melalui asupan 'ksigen selama bekerja. Meskipun met'de dengan menggunakan asupan 'ksigen lebih akurat, namun hanya dapat mengukur untuk waktu kerja yang singkat dan diperlukan peralatan yang #ukup mahal. (edangkan met'de pengukuran tidak langsung adalah dengan menghitung denyut nadi selama kerja. Kemudian K'n. *1++7- mengemukakan bahwa denyut jantung adalah suatu alat estimasi laju metab'lisme yang baik, ke#uali dalam keadaan em'si. Katag'ri berat, ringan nya beban kerja didasarkan pada metab'lisme, respirasi, suhu tubuh dan denyut jantung. "abel 1. Katag'ri Beban Kerja Katagori "e"an kerja Konsu!si oksigen /l0!in1 8,9 : 1,8 1,8 : 1,9 1,9 : 2,8 2,8 : 2,9 berat 2,9 : !,8 2estilasi 3aru /l0!in1 11 : 28 28 : 1 1:! ! : 97 78 : 188 $uhu rektal /4,1 6,9 6,9 : ,,8 ,,8 : ,,9 ,,9 : +,8 ; + Den5ut jantung /.en5ut0!in1 69 : 188 188 : 129 129 : 198 198 : 169 ; 169

4ingan (edang Berat (angat berat (angat sekali

(umber < =hris tensen *1++7 Berat ringannya beban kerja yang diterima 'leh se'rang tenaga kerja dapat digunakan untuk penentuan berapa lama se'rang tenaga kerja dapat melakukan akti$itas pekerjaannya sesuai dengan kemampuan atau kapasitas kerja yang bersangkutan.

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

(emakin berat beban kerja maka semakin pendek waktu kerja sese'rang untuk bekerja tampa kelelahan dan gangguan fisi'l'gis yang berarti atau sebaliknya. (alah satu kebutuhan utama dalam pergerakan 't't adalah kebutuhan akan 'ksigen yang dibawa 'leh darah ke 't't untuk pembekaran .at dalam menghasilkan energi. (ehingga jumlah 'ksigen yang dipergunakan 'leh tubuh untuk bekerja merupakan salah satu indikat'r pembebanan selama bekerja. Dengan demikian setiap akti$itas pekerjaan memerlukan energi yang dihasilkan dari pr'ses pembakaran. (emakin berat pekerjaan yang dilakukan maka akan semakin besar pula energi yang dikeluarkan. Berdasarkan hal tersebut maka besarnya jumlah kebutuhan kal'ri dapat digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan berat : ringannya beban kerja. Berkaitan hal tersebut , menurut Kepmennaker *1+++-, menetapkan kateg'ri beban kerja menurut kebutuhan kal'ri sebagai berikut < Beban kerja ringan Beban kerja sedang Beban kerja berat < 188 : 288 kil' kal'ri > jam < ; 288 : 98 kil' kal'ri > jam < ; 98 : 988 kil' kal'ri > jam

Kebutuhan kal'ri dapat dinyatakan dalam kal'ri yang dapat diukur se#ara tidak langsung dengan menentukan kebutuhan 'ksigen. . K'msumsi energi diukur dalam satuan ?att, 1 ?att @ 1 A'ule>detik, untuk k'n$ersi satuan energi setiap kebutuhan 1 liter 'ksigen akan memberikan !,, kil' kal'ri energi yang setara dengan 28 KA. Dalam satuan (B didapat 1 kil' kal'ri @ !,2 kil'j'ule *KA-. K'nsumsi energi merupakan fakt'r utama dan t'lak ukur yang dipakai sebagai penentu besar>ringannya kerja fisik dilaksanakan. Pr'ses Metab'lisme merupakan fasa yang penting sebagai penghasil energi yang diperlukan untuk kerja fisik. Besarnya energi yang dihasilkan > dik'nsumsi dinyatakan dalam satuan kil' kal'ri*K#al-. Cntuk kegiatan dengan klasifikasi ringan *berjalan, berdiri>duduk, berpakaianmemerlukkan 9.2 K#al>menit tambahan kal'ri kerja 788%688K#al>2! jam . (tandar untuk energi Kerja se#ara terus%menerus.

adalah energi maksimum yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan fisik sedang

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

"abel 2. Kebutuhan kal'ri perjam menurut janis akti$itas Kil' Kal'ri>jam>kg D'. 1. 2. ! 9 7 6 , + 18 11 12 1 1! 19 17 16 1, 1+ 28 21 22 2 2! 29 27 26 2, "idur Duduk dalam keadaan istirahat Memba#a dengan int'nasi keras Berdiri dalam keadaan tenang Menjahit dengan tangan Berdiri dengan k'nsentrasi terhadap suatu 'bjek Berpakaian Menyanyi Menjahit dengan mesin Mengetik Menyetrika *berat setrika E% 2,9 kgMen#u#i peralatan dapur Menyapu lantai dengan ke#epatan E% , kali permenit. Menjilid buku Pelatihan ringan Aalan ringan dengan ke#epatan E% ,+ km>jam Pekerjaan kayu, l'gam dan penge#etan dalam industri Pelatihan sedang Aalan agak #epat dengan ke#epatan E%9,7 km>jam Aalan turun tangga Pekerjaan tukang batu Pelatihan berat Pekerjaan kayu se#ara manual Berenang 1ari dengan ke#epatan E%, km>jam Pelatihan sangat berat Aalan sangat #epat dengan ke#epatan E%, km>jam Aalan naik tangga Aenis &kti$itas Berat Badan 8,+, 1,! 1,98 1,98 1,9+ 1,7 1,7+ 1,6! 1,+ 2,88 2,87 2,87 2,!1 2,! 2,! 2,,7 ,! !,1! !,2, 9,28 9,61 7,! 7,,7 6,1! ,,1! ,,96 +,2, 19,,8

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

Kebutuhan kal'ri perjam tersebut merupakan pemenuhan kebutuhan kal'ri terhadap energi yang dikeluarkan akibat beban kerja utama. (ehingga masih diperlukan tambahan kal'ri apabila terdapat beban kerja tambahan seperti , suhu lingkungan yang panas dan lain%lain. ='nt'h < (e'rang pekerja laki%laki dengan berat badan 79 kg, bekerja sebagai tukang batu dibawah terik matahari. Berdasarkan data tersebut maka dapat dilakukan penaksiran terhadap beban kerja fisik yang diterima pekerja yang bersangkutan. Kebutuhan kal'ri perjam tukang batu tersebut adalah 9,61 kil' kal'ri >kg%BB F 79 kg%BB @ 61 kil' kal'ri > jam, termasuk katag'ri beban kerja berat. Gal tersebut belum termasuk pertimbangan fakt'r tekanan panas yang dapat memberikan beban kerja tambahan. Menurut Hrandjean *1++ - bahwa kebutuhan kal'ri se'rang pekerja selama 2! jam sehari ditentukan 'leh tiga hal < 1. Ke"utuhan kalori untuk !eta"olis!e "asal . Metab'lisme basal adalah k'nsumsi energi se#ara k'nstan pada saat istirahat dengan perut dalam keadaan k's'ng, yang mana tergantung pada ukuran berat badan dan jenis kelamin Dimana se'rang laki%laki dewasa memerlukan kal'ri untuk metab'lisme basal E% 188 kil' A'ule*2 ,,6 kil' kal'ri- per 2! jam kg%BB. (edangkan se'rang wanita dewasa memerlukan kal'ri untuk metab'lisme basal E% +, kil' A'ule*2 , + kil' kal'ri- per 2! jam kg%BB. ='nt'h se'rang laki%laki dewasa dengan berat badan 78 kg akan memerlukan kal'ri untuk metab'lisme basal sebesar E% 7888 kil' A'ule*1! 2 kil' kal'ri- per 2! jam. 2. Ke"utuhan kalori untuk kerja. Kebutuhan kal'ri untuk kerja sangat ditentukan dengan jenis akti$itas kerja yang dilakukan atau berat ringannya pekerjaan. . Ke"utuhan kalori untuk akti8itas lain .iluar ja! kerja. 4erata%rata kebutuhan kal'ri untuk akti$itas lain diluar jam kerja adalah E% 2!88 kil' A'ule*96 kil' kal'ri- untuk se'rang laki%laki dewasa dan sebesar E% 2888 % 2!88 kil' A'ule*!66% !29 kil' kal'ri- per hari untuk wanita dewasa.

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

Beban kerja fisik tidak hanya ditentukan 'leh jumlah kil' kal'ri yang dik'nsumsi, tetapi juga ditentukan 'leh jumlah 't't yang terlibat dan beban statis yang diterima serta tekanan panas dari lingkungan kerjanya yang dapat meningkatkan denyut nadi. Berdasarkan hal tersebut maka denyut nadi lebih mudah dan dapat digunakan untuk menghitung indeks beban kerja. Dan salah satu #ara yang sederhana untuk menghitung denyut nadi adalah dengan merasakan denyutan pada arteri radialis dipergelangan tangan. Denyut nadi untuk mengistimasi indeks beban kerja fisik terdiri dari beberapa jenis yang didefinisikan 'leh Hrandjean *1++ - < 1. Denyut nadi istirahat < adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai 2. Denyut nadi kerja < adalah rerata denyut nadi selama bekerja . Dadi kerja < adalah selisih antara Denyut nadi istirahat dan Denyut nadi kerja #. #e"an Kerja Mental (elain beban kerja fisik , beban kerja yang bersifat mental harus pula dinilai. Damun demikian penilaian beban kerja mental tidaklah semudah menilai beban kerja fisik. Pekerjaan yang bersifat mental sulit diukur melalui perubahan fungsi faal tubuh. (e#ara fisi'l'gis, akti$itas mental terlihat sebagai suatu jenis pekerjaan yang ringan sehingga kebutuhan kal'ri untuk akti$itas mental juga lebih rendah. Pada hal se#ara m'ral dan tanggung jawab, akti$itas mental jelas lebih berat dibandingkan dengan akti$itas fisik, karena lebih melibatkan kerja 'tak * white%#'llar- dari pada kerja 't't* Blue%#'llar-. Dewasa ini akti$itas mental lebih banyak did'minasi 'leh pekerja%pekerja kant'r, super$is'r dan pimpinan sebagai pengambil keputusan dengan tanggung jawab yang lebih besar. Menurut Hrandjean *1++ - setiap akti$itas mental akan selalu melibatkan unsur persepsi, interpretasi dan pr'ses mental dari suatu inf'rmasi yang diterima 'leh 'rgan sens'r untuk diambil suatu keputusan atau pr'ses mengingat inf'rmasi yang lampau. /ang menjadi masalah pada manusia adalah kemampuan untuk memanggil kembali atau mengingat inf'rmasi yang disimpan. Pr'ses mengingat kembali ini sebagian besar menjadi masalah bagi 'rang tua. (eperti kita tahu bahwa 'rang tua kebanyakan mengalami penurunan daya ingat. Dengan demikian penilaian beban kerja mental lebih tepat menggunakan penilaian terhadap tingkat ketelitian, ke#epatan maupun k'nstansi kerja . (edangkan jenis pekerjaan yang lebih memerlukan kesiapsiagaan tinggi seperti petugas air traffi# #'ntr'llers di Bandara udara adalah

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

sangat berhubungan dengan pekerjaan mental yang memerlukan k'nsentrasi tinggi. (emakin lama 'rang berk'nsentrasi maka akan semakin berkurang tingkat kesiapsiagaannya. Maka uji yang lebih tepat untuk menilai kesiapsiagaan tinggi adalah tes I waktu reaksi) . Dimana waktu reaksi sering dapat digunakan sebagai #ara untuk menilai kemampuan melakukan tugas%tugas yang berhubungan dengan mental. 2.3. Pengetian Kelelahan Kelelahan bagi setiap 'rang lebih bersifat subjektif karena terkait dengan perasaan. Kelelahan adalah aneka keadaan yang disertai dengan penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja. Bstilah kelelahan biasanya menunjukan k'ndisi yang berbeda%beda dari setiap indi$idu, tetapi semuanya bermuara kepada penurunan efisiensi dan terjadinya penurunan $italitas dan pr'dukti$itas kerja akibat fakt'r pekerjaan. Kelelahan merupakan suatu p'la yang timbul pada suatu keadaan yang se#ara umum terjadi pada setiap indi$idu . 'ejala kelelahan kerja adalah adanya perasaan lelah, penurunan kesiagaan, persepsi yang lambat dan lemah disamping penurunan kerja fisik dan mental. Kelelahan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu kelelahan 't't dan kelelahan umum. Kelelahan 't't adalah merupakan trem'r pada 't't *perasaan nyeri pada 't't-. (edangkan kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerjayang disebabkan karena m'n't'ni, intensitas, lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab%sebab mental, status kesehatan dan keadaan gi.i * Hrandjean, 1++ -. Byrd dan M''re *1+,7- menyatakan bahwa penurunan pr'dukti$itas kerja pada pekerja terutama 'leh adanya kelelahan kerja . B10 *1+, - mengutarakan bahwa fakt'r yang mempengaruhi terjadinya kelelahan kerja adalah adanya m'n't'ni pekerjaan 2 adanya intensitas dan durasi kerja mental dan fisik yang tidak pr'p'rsi'nal2 fakt'r lingkungan kerja, #ua#a dan kebisingan2 fakt'r mental seperti tanggung jawab, ketegangan dan adanya k'nflik%k'nflik2 serta adanya penyakit%penyakit, kesakitan dan nutrisi yang tidak memadai. -aktor 3en5e"a" terja.in5a kelelahan aki"at kerja Hrandjean *1++1 - menjelaskan bahwa fakt'r penyebab terjadinya kelelahan di industri sangat ber$ariasi, dan untuk memelihara> mempertahankan kesehatan dan efisiensi, pr'ses penyegaran harus dilakukan di luar tekanan (cancel
PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM# Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

out the stress). Penyegaran terjadi terutama selama waktu tidur malam, tetapi peri'de istirahat dan waktu%waktu berhenti kerja juga dapat memberikan penyegaran. Fakt'r% fakt'r penyebab kelelahan digambarkan seperti pada gambar ,.1. Kelelahan yang disebabkan 'leh karena kerja statis berbeda dengan kerja dinamis. Pada kerja 't't statis, dengan pengerahan tenaga 98J dari kekuatan maksimum 't't hanya dapat bekerja selama 1 menit, sedangkan pada pengerahan tenaga K 28J kerja fisik dapat berlangsung #ukup lama. "etapi pengerahan tenaga 't't statis sebesar 19%28J akan menyebabkan kelelahan dan nyeri jika pembebanan berlangsung sepanjang hari. &strand 5 4'dahl *1+66- berpendapat bahwa kerja dapat dipertahankan beberapa jam per hari tanpa gejala kelelahan jika tenaga yang dikerahkan tidak melebihi ,J dari maksimum tenaga 't't. 1ebih lanjut (umaLmur *1+,2-2 Hrandjean *1++ -, juga menyatakan bahwa kerja 't't statis merupakan kerja berat (Strenous), kemudian mereka membandingkan antara kerja 't't statis dan dinamis. Pada k'ndisi yang hampir sama, kerja 't't statis mempunyai k'nsumsi energi lebih tinggi, denyut nadi meningkat dan diperlukan waktu istirahat yang lebih lama. ?aters 5 Bhatta#harya *1++7-, berpendapat agak lain, bahwa k'ntraksi 't't baik statis maupun dinamis dapat menyebabkan kelelahan 't't setempat. Kelelahan tersebut terjadi pada waktu ketahanan (Endurance time) 't't terlampaui. ?aktu ketahanan 't't tergantung pada jumlah tenaga yang dikembangkan 'leh 't't sebagai suatu pr'sentase tenaga maksimum yang dapat di#apai 'leh 't't. Kemudian pada saat kebutuhan metab'lisme dinamis dan akti$itas melampaui kapasitas energi yang dihasilkan 'leh tenaga kerja, maka k'ntraksi 't't akan terpengaruh sehingga kelelahan seluruh badan terjadi. (edangkan &nnis 5 M#='n$ille *1++7- berpendapat bahwa saat kebutuhan metab'lisme dinamis dan akti$itas melampaui kapasitas energi yang dihasilkan 'leh tenaga kerja, maka k'ntraksi 't't akan terpengaruh sehingga kelelahan seluruh badan terjadi. Kemudian mereka merek'mendasikan bahwa, penggunaan energi tidak melebihi 98J dari tenaga aer'bik maksimum untuk kerja 1 jam2 !8J untuk kerja 2 jam dan J untuk kerja , jam terus menerus. Dilai tersebut didesain untuk men#egah kelelahan yang diper#aya dapat meningkatkan resik' #edera 't't pada tenaga kerja. Cntuk mengurangi tingkat kelelahan maka harus dihindarkan sikap kerja yang bersifat statis dan diupayakan sikap kerja yang lebih dinamis. Gal ini dapat dilakukan

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

<

dengan merubah sikap kerja yang statis menjadi sikap kerja yang lebih ber$ariasi atau dinamis, sehingga sirkulasi darah dan 'ksigen dapat berjalan n'rmal ke seluruh angg'ta tubuh. (edangkan untuk menilai tingkat kelelahan sese'rang dapat dilakukan pengukuran kelelahan se#ara tidak langsung baik se#ara 'bjektif maupun subjektif. 2.6. Pengukuran .an Mengatasi Kelelahan A. Pengukuran Kelelahan (ampai saat ini belum ada #ara untuk mengukur tingkat kelelahan se#ara langsung. Pengukuran%pengukuran yang dilakukan 'leh para peneliti sebelumnya hanya berupa indikat'r yang menunjukkan terjadinya kelelahan akibat kerja. Hrandjean *1++ - mengel'mp'kan met'de pengukuran kelelahan dalam beberapa kel'mp'k, yakni < 1. Kuantitas dan Kualitas kerja yang dilakukan Pada met'de ini , kuantitas 'utput digambarkan sebagai jumlah pr'ses kerja atau pr'ses 'perasi yang dilakukan setiap unit waktu. Damun demikian banyak fakt'r yang harus dipertimbangkan , seperti target pr'dusksi, prilaku dalm kerja. (edangkan kualitas 'utput * kerusakan pr'duk, pen'lakan pr'duk - atau frekuensi ke#elakaan dapat menggambarkan terjadinya kelelahan, tetapi fakt'r tersebut bukanlah merupakan causal factor. 2. Cji Psik'%m't'r * Psychomotor test Pada met'de ini melibatkan fungsi persepsi, interpretasi dan reaksi m't'r. (alah satu #ara yang dapat digunakan adalah dengan pengukuran waktu reaksi. ?aktu reaksi adalah jangka waktu dari pemberian suatu rangsang sampai pada suatu saat kesadaran atau dilaksanakan kegiatan. Dalam uji waktu reaksi dapat digunakan nyala lampu, denting suara, sentuhan kulit atau gayangan badan. "erjadinya perpanjangan waktu reaksi merupakan petunjuk adanya pelambatan pada pr'ses faal syaraf dan 't't. &lat ukur waktu reaksi yang dikembangkan di Bnd'nesia biasanya menggunakan nyala lampu dan denting suara sebagai stimuli. . Cji Gilangnya Kelipatan * Flicker fusion test -

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

1=

Dalam k'ndisi yang lelah , kemaMmpuan tenaga kerja untuk melihat kelipatan akan berkurang. (emakin lelah akan semakin panjang waktu yang diperlukan untuk jarak antara dua kelipatan. Cjia kelipatan disamping untuk mengukur kelelahan juga menunjukan keadaan kewaspadaan tenaga kerja.

Hambar 1. &lat ukur uji kelelahan !. Perasaan kelelahan se#ara subjektif dengan menggunakan BF4= *Subjective Self Rating est ! "ndustrial Fati#ue Research $ommittee - dari Aepang, yang merupakan salah satu pengukuran dengan menggunakan kuesi'ner, yang dapat mengindentifikasi tingkat kelelahan subjektif. Kuesi'ner tersebut berisi 8 daftar pertanyaan yang terdiri dari < 1= 3ertan5aan tentang 3ele!ahan kegiatan > 1-. Persaan berat dikepala 2-. 1elah seluruh badan -. Berat di kaki !-. Menguap 9-. Pikiran ka#au 7-. Mengantuk 6-. &da beban pada mata ,-. Herakan #angkung dan kaku
PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM# Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

11

+-. Berdiri tidak stabil 18-. Bngin berbaring 1= 3ertan5aan tentang 3ele!ahan !oti8asi > 11-. (usah berfikir 12-. 1elah untuk bi#ara 1 -. Hugup 1!-. "idak terk'nsentrasi 19-. (ulit memusatkan perhatian 17-. Mudah lupa 16-. Keper#ayaan diri berkurang 1,-. Merasa #emas 1+-. (ulit meng'ntr'l sikap 28-. "idak tekun dalam pekerjaan 1= 3ertan5aan tentang ga!"aran 3ele!ahan isik > 21-. (akit dikepala 22-. Kaku dibahu 2 -. Dyeri dipunggung 2!-. (esak nafas 29-. Gaus 27-. (uara serak 26-. Merasa pening 2,-. (pasme dikel'pak mata 2+-. "rem'r pada angg'ta badan 8-. Merasa kurang sehat #. Mengatasi Kelelahan Kelelahan disebabkan 'leh banyak fakt'r yang sangat k'mpleks dan saling mengkait antara fakt'r yang satu dengan yang lain. /ang penting adalah bagai mana menangani setiap kelelahan yang mun#ul agar tidak menjadi kronis. &gar dapat menangani kelelahan dengan tepat, maka harus diketahui apa yang menjadi penyebab terjadinya kelelahan, penyegaran dan #ara menangani kelelahan agar tidak menimbulkan resik' yang lebih parah, seperti gambar dibawah ini.

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

12

P%&@%#A# K%L%LA(A&
1. 2. . !. 9. 7. 6. ,. +. 18. 11. &kti$itas kerja fisik &kti$itas kerja mental (tasiun kerja tidak erg'n'mis (ikap paksa Kerja statis Kerja bersifat m'n't'ni 1ingkungan kerja ekstrim Psik'l'gis Kebutuhan kal'ri kurang ?aktu kerja : istirahat tidak tepat Dan lain%lain

,A*A M%&'ATA$I
1. 2. . !. 9. 7. 6. ,. +. 18. (esuai kapasitas kerja fisik (esuai kapasitas kerja mental 4edesain stasiun kerja (ikap kerja alami Keja lebih dinamis Keja lebih ber$ariasi 4edesain lingkungan kerja 4e'rganisasi kerja Kebutuhan kal'ri setimbang Bstirahan setiap dua jam kerja dengan kudapan>penganan 11. Dan lain%lain

*%$IKO
1. M'ti$asi kerja turun 2. Perf'rmansi rendah . Kualitas kerja rendah !. Banyak terjadi kesalahan 9. (tress akibat kerja 7. Penyakit akibat kerja 6. =idera ,. "erjadi ke#elakaan akibat kerja +. Dan lain%lain

MA&A)%M%& P%&'A%&DALIA&
1. "indakan pre$entif melalui pendekatan in'$atif dan partisipat'ris 2. "indakan kuratif . "indakan rehabilitatif !. Aaminan masa tua

Hambar 2. Bagan penyebab dan mengatasi kelelahan Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa kelelahan biasanya terjadi pada akhir jam kerja yang disebabkan karena berbagai fakt'r, seperti m'n't'ni, kerja 't't statis, alat dan sarana kerja yang tidak sesuai dengan anthr'p'metri pemakainya, stasiun kerja yang tidak erg'n'mis, sikap paksa dan pengaturan waktu kerja :istirahat yang tidak tepat. Di"a?ah ini contoh kasus , Didapat dari kuisi'ner yang diisi pekerja untuk meindetifikasi keluhan subjektif. 0bser$asi gerakan 'perat'r yang membuat terjadi kelelahan disaat kerja.

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

13

Hambar . 0bser$asi gerakan 'perat'r yang membuat rasa nyeri pada bahu dan pinggang

Dalam pengisian #he#klist ini diharapkan memberikan tanda #he#k * terhadap setiap bagian tubuh, dimana ada empat pilihan keluhan yang dirasakan dan sk'r yang diberikan dari tingkat keluhan yang ringan sampai keluhan yang berat. Keempat pilihan tersebut adalah < a. "idak ada keluhan *dengan (k'r 8-, hal ini apabila pekerja tidak merasakan keluhan yang berarti terhadap bagian tubuh.

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

16

b. 4asa kesemutan *dengan sk'r 1-, hal ini bila pekerja hanya merasakan rasa nyeri sesekali saja. #. 4asa Pegal *dengan sk'r 2-, hal ini bila pekerja sering merasakan rasa nyeri terhadap bagian tubuh mereka. d. 4asa sakit *dengan sk'r -, hal ini bila pekerja mengalami rasa pegal dan nyeri yang lama *masih dirasakan walaupun pekerjaan sudah selesai > sudah sampai dirumah-. Gasil pengambilan data dengan #he#klist terhadap keluhan yang dirasakan pekerja se#ara lengkap dapat dilihat dibawah ini. Dan untuk mempermudah memba#a data yang diper'leh, maka data disajikan dalam bentuk tabel matriks keluhan berikut ini <

"abel . Gasil 'bser$asi dengan #he#klist keluhan pekerja

No. Bagian Tubuh

Jumlah Keluhan Tidak ada Kesemutan Pegal Sakit 1 Leher 6 3 2 Bahu 6 3 3 Lengan 9 4 Punggung 2 7 5 Pinggang 9 6 Pantat 6 3 7 Siku 9 8 Tangan 4 5 9 Paha 7 2 10 Lutut 7 2 11 Kaki (Betis) 3 6 12 Perge angan kaki 3 6 -

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

17

"abel !. Pr'sentase keluhan pekerja

No. Bagian Tubuh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jumlah Keluhan $ Sko% P%osentase Total Tidak ada Kesemutan Pegal Sakit &%' Leher 6 6 12 5.5% Bahu 12 9 21 9.7% Lengan 27 27 12.4% Punggung 2 14 16 7.4% Pinggang 27 27 12.4% Pantat 6 6 12 5.5% Siku 18 18 .!% Tangan 8 15 23 1".#% Paha 7 4 11 5.1% Lutut 7 4 11 5.1% Kaki (Betis) 6 18 24 11.1% Perge angan kaki 3 12 15 #.9% Total 217 1""."% % &asa Kese'utan " Sk$r 1 % &asa sakit " sk$r 3

!atatan " - Ti#ak a#a ke uhan " Sk$r 0 - &asa Pega " Sk$r 2

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

19

1!.8J 12.8J 18.8J Prosentase ,.8J 7.8J !.8J 2.8J 8.8J

Pa%eto (iag%am Keluhan Peke%)a


12.!J 12.!J 11.1J 18.7J +.6J ,. J 6.!J 7.+J 9.9J 9.9J 9.1J 9.1J

(i ku Pu ng Pe gu rg ng el an ga n ka ki

1e ng an Pi ng ga ng Ka ki *B et is "a ng an

Pa nt at

Ba hu

1e he r

Pa ha

#agian Tu"uh

Hambar !. Diagram Paret' Keluhan bagian tubuh pekerja

Berdasarkan tabel !. tersebut, dapat dibuat suatu grafik paret' yang berfungsi untuk menggambarkan masalah yang diurutkan menurut keluhan yang paling banyak dirasakan 'leh pekerja. Berdasarkan diagram paret' *lihat gambar . -, keluhan yang paling banyak dirasakan 'leh pekerja adalah rasa sakit di bagian lengan, pinggang, betis, tangan dan bahu. Cntuk memberikan gambaran yang nyata tentang keluhan yang dirasakan 'leh pa#ker dapat dilihat pada gambar . Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa #ara kerja pa#ker dalam meletakkan d's ke k'n$ey'r kurang baik karena harus membungkuk sehingga k'ndisi kerja seperti itu kurang memberikan rasa nyaman pekerja.

#uku Acuan > 1. 2. #arnes *. MA B Motion an. Ti!e $tu.5 + Design an. Measure!ent o Cork B A )ohn Cile5 & $ons .IncA &e? @ork. KaDarian Michigan. %. A. B Cork Analisis an. Design or (otelA *estaurants an. Institutions B A A8i Pu"lishing ,o!3an5A Inc. Cest3ort A ,onnecticut A

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

1u tu t

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

1:

3. 6. 7.

%ko &ur!ianto AE %rgono!i A Konse3 Dasar .an A3likasin5a BA IT$& A $ura"a5a. Cignjosoe"roto $rito!oA B %rgono!i B $tu.i 'erak .an Caktu B IT$& A $ura"a5a. Tar?akaA $olichulA Lilik $ AE %rgono!i E untuk kesela!atanA kesehatan kerja .an 3ro.ukti8itas

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

1;

PU$AT P%&'%M#A&'A& #A(A& A)A*+UM#

Torik (usein

A&ALI$A P%*A&,A&'A& K%*)A

1<

Anda mungkin juga menyukai