Anda di halaman 1dari 14

Infection Control In Home Care

Aliefi Masari Bambang Tri W Candra Wibowo Desy Cylvia Puspa Rini Fedril Dwi A Muji Cahyono Sri Wahyuni

Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit. Infeksi juga disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau jaringan.Penyakit akan timbul jika patogen berbiak dan menyebabakan perubahan pada jaringan normal. (Potter & perry hal : 933 942.2005)

Infection Precaution In Home Care


Mencuci Tangan
Mencuci tangan ditetapkan sebagai metode yang paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit. Upaya yang harus dilakukan adalah : perawat harus membawa sabun cair dan lap kertas yang sekali pakai dalam tas perawat Perhiasan harus dilepas sebelum mencuci tangan. Mencuci tangan yang benar adalah dengan menggunakan sabun yang adekuat dan menggosok-gosokkan kedua tangan, serta menggunakan air yang mengalir. Setelah dicuci dan dikeringkan, untuk mematikan kran air, dianjurkan menggunakan lap kertas. Perawat juga harus menganjurkan klien untuk mencuci tangannya setelah toileting, setelah melakukan perawatan profesional, dan sebelum menyiapkan makanan. Perawat harus mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan benda maupun pasien

Penempatan Tas Perawat


Tas perawat sedapat mungkin tidak diletakkan di lantai. Bahkan, perawat sebaiknya membawa kertas koran atau lap kertas sebagai alas tas saat berada di rumah klien. Semua peralatan harus dibersihkan sebelum disimpan dalam tas. Peralatan yang habis pakai atau peralatan milik klien dapat digunakan kapan saja.
Sarung tangan tidak steril dan steril sekali pakai, Kassa 10 cm x 4 cm persegi, Gunting, Masker, Termometer, Botol berisi sabun cair, Botol berisi gel alkohol pembersih tangan, Spatel lidah, Gulungan plester tidak-alergik, Kapas Alkohol, Stetoskop, Sfigmomanometer, Penlight, Meteran pengukur, dan Buku obat.

Instrumen
Instrumen harus dicuci dengan menggunakan sabun dan air, di lap dengan alkohol, dan dikeringkan dengan saksama sebelum diletakkkan kembali kedalam tas keperawatan. Jika klien memiliki lesi yang mengeluarkan drain maka dianjurkan untuk menutup lesi dengan balutan steril. Perawat harus menggunakan sarung pelindung (handscone), apabila ia hendak menggunakan termometer yang diambil dari tas keperawatan. Menurut prosedur pencegahan universal, sarung tangan tersebut dibuang setiap kali selesai dipakai.

Saat memberikan resusitasi mulut ke mulut, sedapat mungkin gunakan pelindung wajah sekali pakai. Pelindung wajah dapat dipakai dan harus dicuci serta digosok dalam air sabun yang hangat. Dibersihkan dengan air bersih dan direndam dengan pembersih rumah tangga yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan 1:64 rendam dalam air, bersihkan lagi, dan keringkan. Sarung tangan sekali pakai harus dikenakan saat memalpasi edema di area kulit yang mengalami luka atau area lesi yang terbuka atau saat memberihkan orifisium tubuh. Perawat harus ingat bahwa setelah melepaskan balutan perban yang kotor, sarung tangan harus dibuang dan diganti. Perawat juga harus berusaha untuk menghemat suplai klien oleh karena itu, sarung tangan sekali pakai yang tidak steril dapat digunakan untuk mengangkat balutan atau perban yang kotor. Sarung tangan yang steril juga harus digunakan saat membersihkan luka dan juga saat memasang balutan luka yang steril. Peralatan ini tidak dapat dipakai ulang. Peralatan ini harus dimasukan kedalam kantong plastik, diikat dan dibuang setiap kali selesai digunakan.

PCW (Personal Care Worker) dan keluarga harus diinstruksikan untuk mengebaskan linen saat merapikan tempat tidur klien. Linen yang terkontaminasi harus dijaga supaya tidak bersentuhan dengan linen yang bersih dan pakaian lain atau dengan permukaan benda-benda lain. Linen harus diganti setiap hari dan sesering mungkin atau sesuai kebutuhan. Selain itu, linen kotor harus disimpan secara terpisah didalam sebuah tas plastik yang diikat sebelum dicuci, linen kotor harus direndam selama 10 menit dengan menggunakan pemutih dan dicuci secara berpisah di sebuah mesin cuci dengan menggunakan air sabun yang panas dan dicampur dengan bahan pemutih yang mengandung klorin. Setelah dicuci jika memungkinkan, pakaian harus dikeringkan di mesin cuci. Linen dan pakaian yang tidak berwarna atau terbuat dari wol harus direndam dalam air hangat yang dicampur lisol atau anti kuman yang sama dan mengandung fenol, kemudian dicuci dengan seksama.

Jarum, spuit, dan alat alat tajam yang lain yang sekali pakai seperti lanset dan silet. Alat-alat ini harus segera dibuang setelah digunakan. Jenis wadah yang digunakan dapat berupa wadah, seperti kaleng timah bekas, tempat kopi yang memiliki tutup atau bekas tempat detergen, pemutih, pelembut, atau minyak sayur yang terbuat dari plastik keras. Semua wadah alat alat tajam harus tertutup rapat. Lembaga penyelenggara perawatan kesehatan dirumah menetapkan kebijakan yang berbeda beda mengenai pembuangan alat alat tajam. Pedoman umum tentang pembuangan alat alat tajam : jarum dan lanset (tajam) bekas, disimpan didalam wadah anti bocor sampai mencapai kira kira dua per tiga tinggi wadah, tuangkan larutan pemutih dan air dengan perbandingan 1:10, wadah ditutup dan tutup wadah diplester. Wadah kemungkinan dibungkus dengan dua kantong plastik, diikat dan dibuang. Klien, keluarga dan PCW harus disuluhkan untuk meletakkan wadah ditempat yang tersembunyi, jauh dari jangkauan anak anak seperti di lemari dibawah tempat cuci, sampai wadah tersebut di buang. Perawat bertanggung jawab untuk mengajarkan klien, keluarga, dan pemberi perawatan tentang prosedur membuang jarum dan meminta mereka untuk mendemonstrasikan ulang prosedur tersebut. Penyuluhan dan demonstrasi harus dicatat dalam catatan kunjungan.

Tumpahan darah atau bahan yang lain memiliki potensi untuk terinfeksi harus dibersihkan segera dengan menggunakn larutan pemutih dengan perbandingan 1:10. Tumpahan yang banyak, pertama tama harus dibersihkan dengan lap kertas atau kertas koran, kemudian segera dibuang. Sebelum area yang terkena dipel dengan larutan air sabun yang tercampur dengan pemutih. Tumpahan yang mengenai kulit harus dibersihkan dengan sabun cair dan air yang mengalir. Perawat harus menyuluhkan kepada keluarga, klien dan PCW bahwa pakaian yang terkontaminasi tumpahan harus segera dilepas dan disimpan dengan cara yang benar sebelum dicuci.

Dalam sistem perawatan kesehatan dewasa ini, kebanyakan lembaga termasuk perawatan kesehatan di rumah, mewajibkan staf profesional untuk mendapatkan vaksin hepatiti B atau adanya tanda penurunan upaya tersebut.

Jika perawat mendapat luka tusukan atau terkena jarum saat merawat klien di rumah maka cedera harus segera dilaporkan kepada personel lembaga yang tepat. Personel tersebut dapat seorang pengawas atau seorang manajer yang menangani risiko kecelekaan, hal ini bergantung pada kebijakan di lembaga.

PCW harus diintruksikan untuk melaporkan setiap insiden dengan segera. Karena di banyak kota, perawatan kesehatan di rumah merupakan pelayanan 24 jam maka insiden tersebut dapat dilaporkan kepada pengawas yang bertugas di akhir minggu atau personel lain yang ditugaskan.

Pembuangan Sampah Infeksius

Sarung tangan sekali pakai harus dikenakan saat membuang sampah. Tangan harus dicuci segera setelah memegang sampah. Sampah yang terkontaminasi atau yang berpotensi terkontaminasi tidak boleh berada di dalam rumah klien selama satu malam. Wadah sampah yang dibungkus dengan dua buah kantong plastik

Sampah dalam jumlah kecil dapat dibungkus dengan rapi dan dibuang sekurang-kurangnya sekali dalam sehari. Sampah yang besar dapat berupa semua jenis kateter, selang intravena, sejumlah besar kassa kotor, kantong drainase, dan pelapis celana dalam harus dibungkus, diikat, dan dibuang segera di tempat sampah yang biasa digunakan di luar rumah. Cairan, seperti urine, muntahan, drainase, feses harus dibuang ke dalam toilet dan disiram sampai hilang, keluarga, klien dan PCW harus diintruksikan supaya mereka tidak membuang sampah cair ke dalam bak cuci atau di tempat sampah. Mereka juga harus di beritahukan untuk menghindari percikan saat membuang sampah cair.

Lebih baik menggunakan sabun cair daripada menggunakan sabun batangan untuk mandi klien. Klien dan keluarga/pemberi perawatan harus diinstruksikan untuk mengganti handuk dan pakaian setiap hari. Lubang toilet harus dibersihkan dengan menggunakan larutan pemutih dan air. Piring kotor dapat dicuci dengan menggunakan mesin pencuci pirirng atau menggunakan rendaman air sabun yang panas. Piring kotor yang digunakan oleh klien tidak perlu dipisahkan dari piring yang digunakan oleh individu lain yang tinggal di rumah. Klien juga harus diinstruksikan supaya tidak menggunakan barang pribadi secara bersamaan, seperti sikat gigi, alat kecantikan, pisau cukur, dan silet pencukur. Sikat gigi harus direndam dalam larutan peroksida dengan perbandingan 1:3 dan air selama lima belas menit. Silet pencukur harus digunakan dengan cara yang sama, seperti penggunaan alat-alat tajam.

Anda mungkin juga menyukai