Anda di halaman 1dari 20

ABSES BARTOLINI

Budiwahyunisa Bahri : 110 208 061 A.Indri Bungawali : 110 208 090 Musdalifah : 110 209 069

IDENTITAS PASIEN
Nama Jenis Kelamin Umur Status Agama Alamat

: : : : : :

Pekerjaan Register

Ny.Fristiasti Valent Perempuan 19 tahun Belum Menikah Kristen Jl. Ab. Lambogo 3 No.25 : Mahasiswa : 5 Desember 2013

ANAMNESIS
Anamnesis : Autoanamnesis Keluhan utama : Benjolan vagina yang terasa nyeri Anamnesis terpimpin :

di

Benjolan di vagina yang terasa nyeri dialami sejak 2 minggu yang lalu, benjolan terasa nyeri jika berjalan. Gatal (-), bau(+), keputihan (+). Riwayat berhubungan dengan pacar (+) sejak 2 minggu yang lalu. Riwayat penyakit yang sama sebelumnya (-). Riwayat minum obat (+) tapi tidak diketahui

STATUS UMUM
Kesadaran Keadaan umum Status gizi Tanda vital

: Composmentis : Sakit sedang : Baik :


: 120/80 mmHg : 102 x/menit : 37 C : 24 x/menit

1. 2. 3. 4.

Tekanan darah Nadi Suhu Pernapasan

Pemeriksaan Fisik
Kepala : Anemia (-/-), Ikterus (-/), Jantung/Paru : Dalam batas normal Abdomen : Dalam batas normal Ekstremitas :Superior dan inferior normal Kelenjar Limfa : Tidak ada pembesaran

STATUS DERMATOLOGI
: Regio labium mayor dextra Ukuran : 2,5 cm x 3 cm Effloresensi : eritem,udem, pus

Lokasi

Tampak udem, eritem dan pus pada regio labium mayor dextra

RESUME

Penderita perempuan umur 19 tahun datang dengan keluhan benjolan di vagina yang terasa nyeri . Dialami sejak 2 minggu yang lalu, benjolan terasa nyeri jika berjalan, gatal(-), bau(+), keputihan (+) . Riwayat berhungan dengan pacar terakhir 2 minggu yang lalu. Riwayat minum obat (+) tapi tidak diketahui. Pada pemeriksaan dermatologi ditemukan udem, eritem dan pus di regio labium mayor dextra.

ABSES BARTOLINI

Diagnosis

Pengobatan
Azytromicin 2 x 500 mg Asam Mafenamat 3 x 500 mg Metronidazole 2 x 500 mg Nacl 0,9 % untuk bersihkan luka

Diskusi

Definisi suatu penyakit infeksi pada kelenjar bartolini, dimana pada awalnya abses berkembang sebagai komplikasi dari bartolinitis yang tidak diberikan pengobatan.

Etiologi
Etiologi Jenis bakteri yang paling banyak adalah Escherichia coli, bakteri patogen yang menyebar secara seksual Neisseria gonorrhoeae dan C. trachomatis.

Patofisiologi

Tersumbatnya bagian distal dari duktus Bartholin dapat menyebabkan retensi dan sekresi, dengan akibat berupa pelebaran duktus dan pembentukan kista. Kista tersebut dapat menjadi terinfeksi dan abses bisa berkembang dalam kelenjar. Kelenjar bartholin sangat sering terinfeksi dan dapat membentuk kista atau abses pada wanita usia reproduksi

Gejalan klinis
Nyeri yang akut disertai pembengkakan labial unilateral. Dispareunia Nyeri pada waktu berjalan dan duduk Nyeri yang mendadak mereda, diikuti dengan timbulnya discharge (sangat mungkin menandakan adanya ruptur spontan dari abses)

Diagnosa
Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

Diagnosis Banding
Kista sebaseous pada vulva Dysontogenetic cysts Hematoma pada vulva Fibroma Hidradenoma

Penatalaksanaan

Tindakan Operatif - Incisi dan drainase - Word Catheter - Marsupialisasi - Eksisi

Pengobatan Medikamentosa - Ceftriaxone 125 mg IM single dos - Ciprofloxacin 250 mg PO 1 x sehari - Doxycycline 100 mg PO 2 x sehari selama 7 hari - Azitromisin 1g PO 1x sehari

Komplikasi
Komplikasi paling umum adalah kekambuhan Pada beberapa kasus dilaporkan necrotizing fasciitis setelah dilakukan drainase abses Pendarahan Timbul jaringan parut

Prognosis

Jika abses dengan di drainase dengan baik dan kekambuhan dicegah, prognosisnya baik.

Anda mungkin juga menyukai