pada saat perubahan derajat temperatur furnace dinaikkan atau dalam mempertahankan temperatur pada saat kondisi stabil.
1.2 Permasalahan
Proses pemanasan cetakan logam mulia membutuhkan derajat temperatur yang tinggi, yaitu 1200oC. Dalam proses pemanas tersebut dibutuhkan kestabilan temperatur yang baik, supaya cetakan logam mulia tidak mengalami kerusakan.
1.4 Tujuan
Pengaturan temperatur pada furnace memiliki sifat efektif, apabila dari segi energi dan waktu yang diperlukan sesuai dengan tingkat kebutuhan, serta menjaga kestabilan temperatur furnace dan implementasi metode neuro fuzzy predictive control dengan tujuan untuk meningkatkan performansi closed loop pada sistem proses.
1.5 Metodologi
Untuk dapat merealisasikan tujuan yang direncanakan, maka dalam pengerjaan tugas akhir ini dilakukan beberapa tahapan. Pertama, adalah mempelajari teori tentang sistem pengaturan temperatur, serta teori dari kontroler neuro fuzzy predictive control dan topik lain yang berhubungan. Selanjutnya, adalah merancang miniatur plant furnace dengan tujuan untuk mengetahui perilaku dari sistem yang akan diatur atau dikendalikan sebelum dilakukan perancangan kontroler. Langkah berikutnya adalah mengaplikasikannya ke plant secara langsung (direct) pada Personal Computer (PC) dan juga menguji secara online. Dari keseluruhan hasil yang diperoleh, kemudian data dan kinerja dari kontroler tersebut dianalisa. Yang terakhir adalah, dibuat suatu kesimpulan dari hasil perancangan dan implementasi pada penelitian ini.
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
1.7 Relevansi
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat menjadi referensi perencanaan dalam desain sistem pengaturan temperatur lebih lanjut, seperti pada penggunaan metode algoritma neuro fuzzy yang memiliki pengetahuan yang luas dalam aplikasi untuk suatu kontroler.