Anda di halaman 1dari 3

Nama Gender Tempat Lahir Tanggal Lahir Riwayat Hidup

: Prof. Dr. Nugroho Notosusanto : Laki-Laki : Rembang, Jawa Tengah : 15 Juni 1931 : Pendidikan : - SD, Jakarta (1944) - SMP, Yogyakarta (1947) - SMA, Yogyakarta (1951) - Fakultas Sastra UI, Jakarta (Drs, 1960 dan Doktor, 1977) - Universitas London, Inggris (1961-1962)

BIOGRAFI Prof. Dr. Nugroho Notosusanto di masa revolusi bergabung dalam Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Tentara Pelajar (TP) Brigade 17. Setelah lulus Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), ia menjadi dosen dan mendalami sejarah di Universitas London, Inggris. Gelar doktor diraihnya dari UI dengan tesis The Peta Army during the Japanese Occupation, 1977. Sebelumnya, Nugroho adalah Kepala Pusat Sejarah Militer ABRI, dengan pangkat tituler brigadir jenderal dan ia juga seorang pengajar di Lemhanas dan Sesko ABRI. Ia juga anggota Dewan Badan Pertimbangan Perintis Kemerdekaan, di samping aktif dalam berbagai pertemuan ilmiah di dalam dan luar negeri. Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nugroho mencetuskan sistem penerimaan mahasiswa tanpa tes. Kurikulum 1975 dinilainya terlalu sarat materi. Ia mengadakan kurikulum inti dan pilihan, kemudian pembagian jurusan di SMA : IPS, IPA, dan Bahasa tidak digunakan lagi. Guna mendukung wajib belajar, Nugroho mengadakan program orangtua asuh. Nugroho juga dinilai banyak pihak turut mengembangkan ilmu humaniora di Indonesia. Sebagai penulis produktif, karyanya tersebar di berbagai media massa. Setidaknya Nugroho telah menulis 30 buku dan brosur, di antaranya Pemberontakan Peta Blitar 14 Februari, (1968), The Coup Attemp of the September 30 Movement in Indonesia (1968, bersama Ismail Saleh) dan The Battle of Surabaya (1970). Karya fiksinya, antara lain, Tiga Kota (1959), dan Hijau Tanahku Hijau Bajuku (1961). Nugroho juga masih sempat menerjemahkan : Kisah Perang Salib di Eropa

(1968, dari Dwight D. Eisenhower, Crusade in Europe), Kisah daripada Bahasa (1971, dari Mario Pei, The Story of Language), dan Mengerti Sejarah (1975, dari Louis Gottschalk, Understanding History: A Primer of Historical Method). Salah satu buku Nugroho yang berjudul Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara (1981), sempat mengundang kritik beberapa ahli sejarah, dan dinyatakan sebagai "pamflet". Mantan redaktur majalah Gelora, Kompas, Tjerita, Mahasiswa, dan Persepsi, ini berusaha membaca 1.000 halaman dalam seminggu. Menggemari olah raga menembak dengan pistol. Nugroho meninggal dunia tanggal 3 Juni 1985, ia meninggalkan seorang isteri, Irma Sawitri, dan tiga orang anak.

Riwayat Karir

: Karir : - Badan Keamanan Rakyat - Tentara Pelajar Brigade 17 - TNI (1945-1951) - Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan Fakultas Sastra UI (1963-1964) - Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan UI (1964-1967) - Dosen Sesko ABRI dan Lemhanas (1964-1985) - Rektor Universitas Indonesia (1982-1985) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Pembangunan IV (1983-1985)

Kegiatan Lain : - Anggota Dewan Pers (1974-1985) - Anggota Badan Pertimbangan Perintis Kemerdekaan (1975-1985)

Karya Tulis : - Pemberontakan Peta Blitar Melawan Jepang 14 Februari 1944

- The Coup Attempt of the September 30 Movement in Indonesia (bersama Ismail Saleh), 1968 - The Dual Function of the Indonesian Armed Forces Especially since 1966 - Naskah Proklamasi yang Otentik dan Rumusan Pancasila yang Otentik - Sejarah Nasional Indonesia (Editor) Jilid VI - Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara (ed)

Jabatan Dalam Kabinet : 1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam kabinet Pembangunan IV masa kerja 29 Maret 1983 - 19 Maret 1988

Anda mungkin juga menyukai