Anda di halaman 1dari 14

1

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Subjective Well Bein Ada dua tradisi dalam memandang kebahagiaan, yaitu kebahagiaan eudaimonic dan kebahagiaan hedonis. Istilah eudaimonic berasal dari bahasa Yunani daimon, yang berarti diri yang sebenarnya. Kebahagiaan eudaimonic bermakna bahwa kebahagiaan adalah hasil dari perjuangan untuk mencapai aktualisasi diri, dimana dalam prosesnya akan sangat dipengaruhi oleh bakat, nilai, dan kebutuhan dari individu dalam menjalani hidup (Baumgardner, !"!#. $edangkan, kebahagiaan hedonis memiliki kesamaan dengan %iloso%i hedonisme yang memandang bahwa tujuan hidup adalah pencarian kebahagiaan dan kepuasan. &al ini dituangkan dalam konsep subjective well being atau $'B (Baumgardner, !"!#. (engan demikian, konsep $'B tergolong dalam tradisi kebahagiaan hedonis. Subjective well being merupakan evaluasi orang tehadap kehidupannya sendiri)baik secara a%ekti% maupun kogniti%. *rang merasakan $'B yang melimpah ketika mereka mengalami perasaan nyaman yang melimpah dan hanya sedikit perasaan tidak nyaman, ketika terlibat dalam kegiatan yang menarik dan ketika mereka merasakan banyak kesenangan dan sedikit rasa sakit, dan ketika mereka puas dengan hidup mereka ((iener, !!!#. Subjective Well Being mencerminkan penilaian masing+masing individu terhadap diri sendiri tentang kualitas kehidupan mereka (Baumgardner, !"!#. Ada beberapa alasan kebahagiaan perlu diukur dengan penilaian subjekti%. ,asingmasing individu bisa jadi memiliki respon yang berbeda terhadap suatu %akta atau

masalah. ,isalnya, ada orang yang tabah menghadapi kematian anggota keluarga dekat, namun ada juga yang sedih luar biasa. .erbedaan ini dapat tejadi karena %aktor nilai, ekspektasi, dan pengalaman hidup individu. Karena itu, penilaian secara subjekti% dapat membantu memahami bagaimana individu memaknai masalah (Baumgardner, !"!#. .enelitian terbaru menemukan ada tiga komponen $'B, yaitu / life satisfaction, positive affect, dan negative affect. Life satisfaction adalah penilaian kogniti% seseorang terhadap tingkat kepuasan hidupnya. Positive affect adalah %rekuensi dan intensitas emosi yang menyenangkan seperti perasaan nikmat dan bahagia. Negative affect adalah %rekuensi dan intensitas emosi yang tidak menyenangkan seperti kesedihan dan kehawatiran. Kedua a%ek tersebut (positi% dan negati%# adalah perasaan orang terhadap kehidupan mereka (Andrews dan 0obinson, "11 2 Argyle, !!"2 (iener, !!!2 (iener dkk., "111 dalam Baumgardner, !"!#. (engan demikian, orang yang merasakan emosi positi% yang berlimpah dan emosi negati% yang sedikit, lalu merasakan kepuasan terhadap hidup mereka, dide%inisikan sebagai orang yang bahagia. &al ini sejalan dengan de%inisi $'B menurut (iener ( !!!# di atas. $elain itu, dari de%inisi tersebut, konsep $'B tergolong dalam tradisi kebahagiaan hedonis yang mengejar kepuasan hidup. $'B tidak mencari tahu penyebab orang bahagia atau tidak bahagia (Baumgardner, !"!#. (ari paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa $'B adalah

2 kebahagiaan itu sendiri. Karena itu, dalam tulisan ini, istilah subjective well being dan kebahagiaan dianggap memiliki makna yang sama. .andangan kebahagiaan yang hedonis menganggap bahwa makna dari kebahagiaan dapat ditemukan dengan membandingkan orang+orang yang bahagia dan tidak bahagia. ,isalnya, penelitian menemukan bahwa, orang yang bahagia

1
adalah orang yang memiliki hubungan sosial yang baik, optimis, dan memiliki pekerjaan yang bermakna, maka hal tersebut dapat menjelaskan alasan mengapa orang tesebut bahagia. .eneliti $'B menggunakan pendekatan riset. Artinya, &al yang perlu didahulukan adalah riset, dan teori dapat dikemukakan kemudian (Baumgardner, !"!#. (engan demikian, penelitian empiris merupakan hal yang utama dalam pengembangan studi $'B. $'B memungkinkan orang untuk menilai kebahagiaannya sendiri berdasarkan kriteria mereka sendiri (Baumgardner, !"!#. (iener juga beranggapan bahwa pendekatan $'B memiliki kelebihan yaitu orang tidak terpaku pada de%inisi kebahagiaan yang dikemukakan para psikolog ((iener dalam Baumgardner, hal 34, !"!#. 2.1.1.1 A!e" #ositi! dan A!e" Ne ati! 5arr ( !!6# menjelaskan a%ek positi% sebagai dimensi dimana terdapat perasaan yang nyaman dengan intensitas yang beragam. A%ek positi% dapat membuat orang lebih menikmati pekerjaan, dan hubungan dengan orang lain, dan sebaliknya, bahagia dalam pekerjaan dan percintaan meningkatkan a%ek positi%. $ementara itu, rendahnya a%ek positi% diasosiasikan dengan gangguan psikologis. A%ek positi% mendorong organisme untuk mendekatkannya pada situasi yang menyenangkan dan berman%aat seperti makanan, tempat berlindung, dan mencari pasangan ('atson dkk, "114 dalam 5arr !!6#. A%ek positi% dapat ditingkatkan dengan melakukan akti%itas %isik sehari+hari, tidur yang cukup, bersosialisasi dengan teman dekat dan bekerja keras untuk mencapai tujuan yang memiliki nilai (5arr, !!6#. $edangkan a%ek negati% adalah dimensi dimana terdapat perasaan yang tidak nyaman dengan intensitas yang beragam. A%ek negati% dan positi%

"!
merepresentasikan sistem neurobiologis yang telah berevolusi demi melakukan tugas+tugas evolusinya. $alah satu %ungsi dari a%ek negati% adalah mengarahkan kepada perilaku menghindar yang berguna untuk menjauhkan organisme dari situasi yang berbahaya (5arr, !!6#. (alam penelitian ini, a%ek negati% dan positi% diukur dengan $.A78. $.A78 berisi 9 item yang mengukur a%ek positi% dan 9 item yang mengukur a%ek negati%. Alat ini digunakan untuk mengukur perasaan well being dan ill being secara subjekti%. $.A78 memiliki beberapa keunggulan dibanding alat ukur emosi yang sejenis. (iantaranya, $.A78 mengukur perasaan secara umum seperti :positi%;, :negati%;, dan :nyaman;. (engan cara ini $.A78 dapat menjangkau lebih luas perasaan responden, tanpa harus membuat item yang terlalu banyak ((iener dkk., !!1#. 2.1.2 #erte$anan &artup (dalam 5han < 5heng, !!6# mende%inisikan teman sebagai orang yang secara spontan mencari mencari kawan dan kedekatan walaupun tidak ada tuntutan sosial yang kuat untuk melakukannya. (e%inisi tersebut serupa dengan

3 de%inisi dari 'right (dalam 5han < 5heng, !!6# yang mengatakan bahwa pertemanan adalah hubungan yang melibatkan interaksi yang sukarela dimana orang yang terlibat di dalamnya memberikan respon secara pribadi kepada yang lain. (ari dua de%inisi tersebut, dapat dismpulkan bahwa pertemanan terjadi dengan sukarela, tanpa paksaan, melibatkan interaksi dan kedekatan secara personal. ,enurut &ays (dalam (emir < 'eitekamp, !!=# pertemanan adalah saling ketergantungan secara sukarela diantara dua orang, yang memudahkan untuk mendapatkan dukungan sosio+emosional, yang melibatkan berbagai jenis dan derajat dari companionship, intimasi, a%eksi, dan mutual assistance. (ari de%inisi

""
tersebut dapat disimpulkan bahwa pertemanan adalah hubungan antara dua orang yang melibatkan beberapa unsur yang telah disebutkan. >nsur+unsur tersebut memiliki derajat, yang berarti ada kualitas yang bisa diukur dari unsur+unsur tersebut. Kualitas dari unsur+unsur pertemanan tersebut dirumuskan menjadi kualitas pertemanan. 2.1.2.1 %ualitas #erte$anan ,endelson dan Aboud ("111# mengidenti%ikasi enam macam %ungsi pertemanan. ,ereka adalah/ a. stimulating companionship)melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama+sama. b. help)menyediakan pertolongan dan berbagai jenis bantuan. c. intimacy)mengungkapkan pikiran dan perasaan,in%ormasi pribadi secara jujur dan sensitive terhadap kondisi dan kebutuhan satu sama lain. d. eliable alliance)loyalitas dan emaining available. e. self validation)meyakinkan, mendukung satu sama lain dalam membentuk citra diri positi%. f. emotional stability)menyediakan kenyamanan dan kepercayaan diri dalam situasi yang baru atau mengancam. 2.1.& E$er in Adult $ubjek penelitian ini adalah golongan mahasiswa, yang secara %ase perkembangan, berada pada %ase eme ging adult (Arnett, !!!#. Yang dimaksud eme ging adult adalah periode transisi dari remaja menuju dewasa (.apalia, !!=#. ,enurut Arnett ( !!!#, dewasa muda adalah %ase dimana seseorang tidak lagi

"
remaja namun juga belum sepenuhnya dewasa. Arnett membedakan istilah eme ging adult dengan young adult (dewasa muda# yang menurutnya lebih tepat digunakan untuk menyebut kaum muda yang berumur 3!+an yang telah memiliki perkerjaan yang stabil. (i sisi lain, golongan yang termasuk pada %ase eme ging adult berada pada umur "-+ 4 tahun, dimana sebagian besar mereka sedang menjalani pendidikan dan pelatihan yang berguna untuk pekerjaan dalam jangka panjang. (engan kata lain, mereka sedang mengenyam proses pendidikan tinggi. ?ase eme ging adulthood dapat ditemukan di negara+negara industri, dimana untuk memasuki pro%esi yang berbasis in%ormasi, dibutuhkan pendidikan dan pelatihan dengan level yang tinggi. &al ini menyebabkan kaum muda banyak yang melanjutkan pendidikan ke level yang lebih tinggi setelah lulus sekolah, dan menunda pernikahan (Arnett, !!!#. 2.2 %eran "a Ber!i"ir dan 'i(otesis

4 berkorelasi

,anusia ,ahluk $osial ,ahasiswa .sikologi Binus ,ahasiswa .ertemanan 8merging Adult Kualitas .ertemanan $ubjective 'ell Being

"3
'i(otesis &o / @idak ada hubungan positi% antara kualitas pertemanan dengan subjective well being pada mahasiswa Aurusan .sikologi >niversitas Bina 7usantara. &a / Ada hubungan positi% antara kualitas pertemanan dengan subjective well being pada mahasiswa Aurusan .sikologi >niversitas Bina 7usantara.

'8BB B8I7C

". Apa yang dimaksud dengan positive psychologyD .sikologi positi% adalah sebuah gerakan baru dalam ilmu psikologi yang menekankan pada eksplorasi potensi+potensi positi% dalam diri manusia. .sikologi positi% lebih memusatkan perhatian pada kelebihan dan kekuatan yang dimiliki oleh manusia. .sikologi positi% berusaha mengidenti%ikasi kekuatan+kekuatan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai kesehatan jiwa dan kebahagiaan.

. Apa yang dimaksud dengan well!beingD

Well!being dapat diartikan sebagai perilaku yang berhubungan dengan kesejahteraan. ,enurut Kementrian Koordinator Kesejahteraan 0akyat, sejahtera berarti suatu kondisi masyarakat yang sudah terpenuhi kebutuhan dasarnya, yaitu sandang, pangan, papan, pendidikan, pekerjaan dan sebagainya.

3. $iapa tokoh yang mengembangkan well!beingD @okoh+tokoh psikologi yang mengembangkan well!being antara lain Abraham ,aslow, 8ricson, dan Alport.

6. ,engapa well!being dalam konteks positive psychology pada saat ini sangat berperan penting dalam perkembangan psikologiD Karena dalam perkembangannya ke depan, psikologi tidak ingin lagi dipandang hanya dari segi patologis semata, tetapi juga lebih kearah positi%. ,enurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa emosi positi% dalam diri manusia akan membuat manusia itu sendiri menjadi makhluk yang kuat dan lebih sehat secara mental dibandingkan dengan orang yang memiliki emosi negati%. Itu sebabnya, kesejahteraan manusia, dimana manusia itu mampu menyeimbangkan antara emosi positi% dan negati% dan mendapatkan kepuasan hidup dari hasil proses evaluasi diri, sangat berperan dalam perkembangan psikologi. (iharapkan dengan memenuhi kesejahteraan manusia, manusia itu sendiri akan lebih sehat psikisnya.

4. Bagaimana membentuk well!being dalam kehidupan seorang mahasiswa psikologi di >nairD 'ell+being sendiri dipahami sebagai suatu kondisi yang memiliki komponen, yaitu a%ekti% dan kogniti%. Komponen a%ekti% merupakan kemampuan yang dimiliki individu untuk menyeimbangkan diri dalam rangka menikmati hidup, yang dipengaruhi oleh keseimbangan pengalaman positi% dan negati% yang dialami individu dalam kehidupan sehari+hari. $edangkan komponen kogniti% adalah apa yang disebut individu sebagai kepuasan hidup, yaituhasil dari proses evaluasi diri. (engan melihat prinsip di atas, maka cara membentuk well!being dalam kehidupan mahasiswa adalah mencari metode perkuliahan seperti apa yang disenangi mahasiswa dan mampu untuk mereka ikuti. &al apapun yang dikerjakan dengan perasaan senang, tentu akan lebih cepat terserap dan terselesaikan daripada melakukan sesuatu dengan perasaan segan. Kemudian mengembangkan kemampuan kerjasama antarmahasiswa juga bisa dilakukan dengan cara membuat kelompok diskusi. (engan ini diharapkan mahasiswa belajar untuk membagi ilmu yang ia miliki pada teman+teman diskusinya, atau mendapatkan ilmu dari temannya tersebut. @idak akan terasa berat seperti halnya perkuliahan yang dilakukan oleh dosen karena mahasiswa disini menganggap hal

tersebut sebatas diskusi ringan antarteman. .adahal dengan cara tersebut, secara tidak langsung, mereka juga melakukan perkuliahan dengan media diskusi. .encapaian pada hal+hal tersebut diyakini akan meningkatkan kesejahteraan dalam diri manusia. ,ahasiswa akan merasa tenang, nyaman dan tidak terbebani dengan materi perkuliahan yang selama ini dianggap menakutkan. $ehingga banyak dari mereka akhirnya stres. .adahal, jika diterapkan dengan metode yang tepat, emosi positi% itu akan muncul dan meminimalisasi rasa stres.

9. &ubungan antara well!being dalam konteks positive psychology dengan pendekatan sebelumnya (psikoanalisis, behaviorisme, gestalt, kogniti%, eksistensialisme, strukturalisme#D .sikoanalisa memandang psikologi dari patologi+patologi yang terdapat dalam diri manusia. $ecara umum, psikoanalisa melihat manusia sebagai sosok yang sakit. (engan hal tersebut, psikologi selalu dipandang sebagai ilmu yang hanya melihat dari sisi negati% manusia. $eolah tidak ingin dianggap demikian, maka beberapa tokoh kemudian menciptakan suatu pandangan baru, yaitu psikologi positi% yang lebih memandang kehidupan manusia dari sisi positi%nya. (imana manusia itu memiliki kekuatan positi% dalam dirinya yang bisa ia lakukan untuk mencapai kesejahteraan (well+being# dan kebahagiaan dalam hidup. $edangkan kaitan dengan behaviorisme adalah perilaku manusia dipengaruhi oleh interaksi dengan lingkungannya. 'ell+being juga demikian. $alah satu %aktor yang mempengaruhi well!being adalah interaksi individu dengan lingkungannya, bagaimana ia beraktivitas bersama dengan kelompok+kelompok dalam lingkungan tempat ia tinggal. 'ell being juga harus dilihat sebagai suatu hal yang kompleks dan menyeluruh, bukan dari satu per satu hal. $eperti halnya teori gestalt. Banyak %actor yang berkaitan dan berpengaruh terhadap kondisi well+being seseorang.

=. Apa yang dimaksud dengan subjective well!beingD Subjective well!being merupakan suatu evaluasi positi% mengenai kehidupan seseorang yang diasosiasikan dengan diperolehnya perasaan menyenangkan ($tock, et al, "1-92 .inEuart < $orenson, !!!#.

-. Indikator apa saja yang bisa digunakan untuk mengukur apakah kondisi subjective well! being sudah dicapai atau belum. $ebutkanF Indikator untuk menilai subjective well!being antara lain kepuasan hidup, keseimbangan emosi positi% dan negati% dan kebahagiaan.

1. Balu, apa yang dimaksud dengan psychological well!beingD $etelah melihat de%inisi dari subjective well!being di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa psychological well!being adalah kondisi dalam diri individu yang ditandai dengan adanya perasaan bahagia, mempunyai kepuasan hidup, dan tidak adanya gejala depresi yang muncul. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh %ungsi psikologis yang positi% seperti adanya penerimaan diri, relasi sosial yang positi%, penguasaan lingkungan dan otonomi.

"!. ?aktor+%aktor apa saja yang mempengaruhi psychological well!beingD Ada beberapa %aktor yang mempengaruhi kondisi psychological well!being, antara lain/ + $tatus sosial ekonomi

Besarnya pendapatan dalam keluarga, tingkat pendidikan, keberhasilan pekerjaan, status sosial di masyarakat dapat mempengaruhi kondisi psychological well!being (.inEuart < $orenson, !!!#.

Aaringan sosial

Berkaitan erat dengan aktivitas sosial yang diikuti oleh individu, misalnya akti% dalam pertemuan organisasi, kualitas dan kuantitas aktivitas yang dilakukan, serta dengan siapa kontak sosial dilakukan (.inEuart < $orenson, !!!#.

Kompetensi pribadi

Yaitu kemampuan atau skill pribadi yang digunakan sehari+hari dan didalamnya mengandung kompetensi kogniti%.

Kepribadian

Individu yang memiliki banyak kompetensi pribadi dan sosial, seperti penerimaan diri, mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, coping skill yang e%ekti% akan cenderung terhindar dari kon%lik dan stres ($antrock, "1112 0y%%, "114#.

Aenis kelamin

Aenis kelamin juga bisa mempengaruhi kondisi psychological well!being. 'anita cenderung memiliki psychological well!being yang lebih baik dibandingkan laki+laki. &al tersebut dikaitkan dengan pola pikir yang berpegaruh terhadap strategi koping yang dilakukan. 'anita lebih mampu mengekspresikan emosi dengan curhat kepada orang lain serta wanita juga lebih senang menjalin relasi sosial sehingga hal tersebut membuatnya lebih memiliki psychological well!being yang lebih baik dibandingkan lawan jenisnya.

'8BB B8I7C

Ketika aku tanya tentang apa well being, rata+rata menjawab bahwa well being itu adalah kesejahteraan personal, yaitu kesejahteraan subjekti%. Kesejahteraan dirasakan oleh seseorang dengan de%inisinya sendiri. Kurang lebih seperti itu. Karena bersi%at personal, maka aku bertanya, apa well being mereka masing+masing. @ernyata mereka kebingungan. &ampir semua mahasiswa selalu menggunakan bahasa, GkitaHI, Gsetiap manusiaHI, Gorang ituHI dalam menjelaskan tentang well being. Caya berbahasa seperti ini mengatasnamakan orang+orang lain, bukan dirinya. (apat dikatakan, mahasiswa paham teori well being, tetapi tidak memahami apa well being pada dirinya sendiri. Berdasarkan hasil obrolan tentang well being dengan beberapa mahasiswa, aku merasa bahwa mahasiswa membutuhkan keberanian untuk menggunakan bahasa GakuI, sehingga ia dapat mengenali atau menemukan well being+nya sendiri. Inilah yang menjadi misi belajar di kuliah .sikologi &umanistik hari ini. Kelas dimulai. Karena di desain belajar tertulis ba)*a *ell bein adala) ba ian dari #si"olo i #ositi!+ maka aku minta mahasiswa me+review kuliah minggu lalu, tentang .ositive .sychology. Ini aku lakukan karena minggu lalu bukan aku yang memandu kelas ini. Aku mengajar di kelas satunya (kelasnya paralel#. $elain itu, review dilakukan agar bisa ditemukan kaitan antara .sikologi .ositi% yang telah dipelajari mahasiswa dengan well+being. 0eview menghasilkan tiga poin/ "# &umanistik %okus kepada person (person centered#, # 8nergi .sikis lebih besar daripada energi %isik. 8nergi %isik tidak mampu membatasi energi psikis, 3# .sikologi .ositi% %okus kepada kekuatan atau potensi. >ntuk ketiga hal tersebut, aku buat penjelasan satu persatu, tetapi saling terkait. ". &umanistik %okus kepada person $ebagai ilmu yang berakar dari kakekJnenek moyang 8ksistensialisme, &umanistik percaya bahwa &al yang paling objekti% adalah subjektivitas. @idak ada objektivitas sejati.

Aku tanya kepada mahasiswa, contoh hal objekti% itu seperti apa. Agar lebih membantu, aku minta mahasiswa berpendapat objekti% tentang cowoknya. $alah seorang mahasiswi mengatakan kalau cowoknya berkulit hitam, berambut keriting, kurus dan tinggi. Aika dihubungkan dengan sarat+sarat ilmu, yaitu empiris, logis, rasional dan objekti%, yang disebutkan oleh mahasiswa itu tadi bukannya syarat empirisD Aku coba gali lebih jauh pendapat mahasiswa yang lain tentang cowok mahasiswi yang aku tanyai sebelumnya tadi. Barulah hal+hal yang bukan empiris keluar. Berbagai opini diutarakan. Aku tanyakan kepada mahasiswi yang punya cowok, apakah yang mereka katakan tentang cowonya adalah benar. $ebagian dijawab, iya. 7amun sebagian lainnya ia terdiam, tanpa jawaban. Bagian yang diam ini menarik. (iam tersebut ternyata berarti ia tidak terlalu yakin, tetapi juga tidak bisa menyalahkan pendapat teman+temannya. .endapat mereka itulah yang disebut kebenaran pribadi mereka. Kebenaran personal ini muncul dari pemaknaan atas pengalaman personal. Aelas tidak ada yang bisa menyalahkan, sehingga yang subjekti% ini juga bisa menjadi ilmu yang diakui. Ini yang disebut sebagai subjective science. Balu apa hubungannya dengan person centerD &umanistik percaya bahwa pusat perubahan ada pada diri masing+masing orang. Artinya, tiap orang jadi aktor atas perubahan dunianya sendiri. Karena itulah, dalam terapipun, &umanistik memusatkan pada subjek. ,erekalah yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri.

. 8nergi psikis lebih besar daripada energi %isik Aku teringat pada seorang biksu yang cerita tentang anak+anak yang ditanya, apakah hal yang besar menurut mereka. Ada yang menjawab ayahnya, karena lebih besar dari dirinya. Ada yang menjawab dunia, karena semua orang berada di dalamnya. Aawaban yang paling cerdas dari seorang siswa adalah mata. ,enurutnya, mata bisa memasukkan semua benda+benda yang dilihat. 7amun biksu tersebut punya jawaban sendiri, yaitu pikiran. .ikiran tidak hanya memasukkan yang sedang ada di hadapannya, tetapi juga yang tidak terlihat. Bahkan pikiran bisa menciptakan apa yang belum pernah ia saksikan, yaitu dengan berimajinasi. Bicara tentang kepribadian, masing+masing dari diri kita terdiri dari kognisi, a%eksi dan psikomotor. @iap bagian punya porsi kerjanya masing+masing. Keterbatasan %isik, seperti yang dicontohkan tadi, mulai dari analogi ayah, dunia, sampai mata, juga memiliki kelebihannya sendiri. .ikiranpun akan kesulitan mengidenti%ikasi diri tanpa %isik yang jadi acuan. $ebaliknya, hanya dengan tubuh, tanpa aspek yang lain, maka kita juga tak lebih dari seonggok tulang, otot dan darah. (alam pemberdayaan atau terapi, .sikologi .ositi% %okus kepada bagian tubuh yang paling potensial. ,isalnya orang yang kuat di kognisi, maka akan lebih mudah untuk berpikir dan melakukan analisa. *rang yang kuat di a%eksi lebih mudah disentuh hatinya, sehingga sangat peduli pada lingkungannya. Begitu juga dengan orang yang %isiknya unggul, maka olah badan adalah cara untuk berubah.

10

.engelolaan diri lebih mudah jika %okus kepada kekuatan. ,emandang keunggulan menjadi energi tersendiri. Bagian ini masuk di poin ketiga, yaitu 3. .sikologi positi% %okus kepada kekuatan atau potensi Aku mencontohkan dengan anlogi selimut. Aika pagi hari kita terbangun dengan selimut yang kusut, maka kita harus merapikannya. Aku gambarkan selimut yang kucel di papan tulis. Aku tanya, bagian mana yang paling mudah diraih. ,ahasiswa menunjuk bagian yang puncak atau paling tinggi. Aku tanya lagi, jika bagian tertinggi diraih, apakah bagian yang rendah juga ikut terangkat. @entu saja bagian yang bawah ikut terangkat juga. ,emberdayakan yang positi% atau potensi, lebih punya energi daripada %okus kepada penyakit atau kelemahannya. Ambil contoh saja (maa%# orang yang patah tangannya. Aika orang tersebut selalu %okus kepada tangannya yang hilang, maka ia akan menyia+nyiakan kakinya yang masih sehat. Kalau ia terus meratapi tangannya yang sudah tidak ada, maka tubuhnya yang masih kuat akan tersia+siakan. Bukankah banyak juga orang yang kehilangan tangannya, bisa jadi pelukis yang keren, desainer yang hebat, penulis yang jago dan sebagainya.

@itik Kekuatan atau .otensi Kira+kira itu penjelasan atas ketiga hal yang di+review dari bahasan tentang .sikologi .ositi% minggu lalu. Ini hanya versi singkatnya, karena detilnya terlalu banyak kalau dituliskan hehe. Berdasar pada penjelasan tersebut, aku tanya tentang well+being kepada mahasiswa. .ertanyaannya aku permudah, yaitu apa kata kunci yang muncul dari well being berdasarkan pada apa yang telah aku jelaskan. Kata kunci yang muncul adalah bersyukur, bahagia, tercapainya tujuan dan ikhlas. Agar mahasiswa tidak terjebak pada over theory seperti beberapa mahasiswa yang aku tanya tentang well being mereka, maka aku membantu mereka untuk turun ke bumi. 5ara agar memudahkan mereka mengidenti%ikasi well beingnya sendiri, maka aku buatkan pertanyaan yang menanyakan kata+kata kunci yang telah dibuat sebelumnya.

11

.ertanyaannya mudah. Berdasarkan pada cara eksplorasi makna dari ?enomenologi, maka aku tekankan pertanyaannya pada apa dan bagaimana (what and how#. @entang ?enomenologi bisa dibaca di sini. ?enomenologi ini juga berasal dari ibu kandung yang sama, 8ksistensialisme. (isesuaikan dengan kata+kata kunci yang merupakan komponen dari well being tadi, pertanyaannya adalah ". Apa yang Kamu syukuri dari dirimuD Bagaimana Kamu mensyukurinyaD . Apa yang membuatmu bahagiaD Bagaimana hal tersebut membuatmu bahagiaD 3. Apa tujuan yang telah Kamu capaiD Bagaimana Kamu mencapainyaD 6. Apa yang Kamu terima dengan ikhlasD Bagaimana Kamu menerimanya dengan iklhasD .ertanyaan tersebut ternyata mampu mengeksplorasi tentang kesejahteraan pribadi mahasiswa atau yang disebut subjective well being. Kebiasaan menggunakan bahasa GkitaI berubah menjadi bahasa GakuI. Bagaimana menjamin jawaban dari pertanyaan+pertanyaan tadi bukan retoris, bukan jawaban yang hanya konsep sajaD .ertanyaan atau kata kunci keempat yang menjadi kuncinya. (alam menjawab tiga poin atas, butuh keikhlasan. Aika ada yang masih ngganjel ketika menjawab tiga pertanyaan teratas, maka ia hanya mengenali well being, tetapi belum merasakan atau mencapainya. 7amun kalau sudah legowo atau plong dalam menjawabnya, berarti ia merasakan atau telah mencapainya. 5erita ini menunjukkan dipegangnya misi belajar secara kuat. ,isi ini berasal dari kebutuhan mahasiswa atas pengenalan well being+nya. Kebutuhan ini diketahui berdasarkan survey singat dengan mewawancarai beberapa mahasiswa. Aadi, misinya berasal dari kebutuhan mahasiswa, dan menjadi %okus dari proses belajar yang dilakukan.

.$IK*B*CI .*$I@I?

Akhir+akhir ini psikologi positi% sering didengung+dengungkan. $ebenarnya apa itu psikologi positi%D Apa bedanya dengan psikologi yang telah ada selama iniD Apakah ini aliran baru di bidang psikologi seperti halnya cabang psikologi yang kita kenal selama ini seperti .sikologi Klinis, .sikologi $osial, .sikologi Industri < *rganisasi, dan sebagainyaD Balu apa dampaknya dalam kehidupan sehari+hari dan sumbangannya dalam bidang Ilmu .sikologiD .sikologi positi% berkembang dalam 4 tahun terakhir. .ionirnya adalah ,artin 8... $eligman dari .ennsylvania >niversity. .sikologi positi% berhubungan dengan penggalian emosi positi%, seperti bahagia, kebaikan, humor, cinta, optimis, baik hati, dan sebagainya. $ebelumnya, psikologi lebih banyak membahas hal+hal patologis dan gangguan+gangguan jiwa juga emosi negati%, seperti marah, benci, jijik, cemburu dan sebagainya. (alam 0ichard $. BaKarus, disebutkan bahwa emosi

12

positi% biasanya diabaikan atau tidak ditekankan, hal ini tidak jelas kenapa demikian. Kemungkinan besar hal ini karena emosi negati% jauh lebih tampak dan memiliki pengaruh yang kuat pada adaptasi dan rasa nyaman yang subyekti% dibanding melakukan emosi positi%. 5ontohnya, pada saat kita marah, maka ada rasa nyaman yang terlampiaskan, rasa superior, dan sebagainya. Ada suatu penelitian mengatakan bahwa marah adalah emosi yang dipelajari, sehingga dia akan cenderung untuk mengulangi hal yang dirasa nyaman.
.sikologi positi% adalah istilah yang memayungi studi tentang emosi positi%, karakter positi% dan institusi yang terpercaya. .sikologi positi% tidak bermaksud mengganti atau menghilangkan penderitaan, kelemahan atau gangguan (jiwa#, tapi lebih kepada menambah khasanah atau memperkaya, serta untuk memahami secara ilmiah tentang pengalaman manusia Lpuncak, lembah dan diantaranya+.

Bila selama ini, seperti telah dikemukakan pada alenia awal, yang banyak digali, diteliti dan dipelajari adalah emosi negati%, kaitannya adalah dengan problem solving dari gangguan emosi yang dialami individu. $ecara ilmiah, psikologi negati% maupun positi% diperlukan untuk mencapai keseimbangan. $eperti yang dikemukakan oleh peneliti Kareem Aohnson, bahwa emosi negati% seperti takut dan marah sangat berguna untuk menyelamatkan diri jangka pendek, contohnya bila secara tiba+tiba kita berhadapan dengan binatang berbahaya.

8mosi positi% seperti joy dan happiness, merupakan mekanisme menyelamatkan diri secara jangka panjang dan menunjukkan gambaran besar berpikir, membuat kita secara khusus dan memperhatikan hal detil, membuat kita berpikir dengan istilah :kita; dibanding :mereka;.

(alam sebuah penelitian yang dilakukan oleh BeeAnne &arker dan (acher Kelther ( !!"# dari >niversity o% 5ali%ornia, Berkeley, disebutkan bahwa ekspresi positi% pada buku tahunan berhubungan dengan kepribadian dan hasil dari kehidupan (keberhasilan#, dan ini dapat memprediksi kesejahteraan diri dan kehidupan perkawinan sampai 3! tahun kedepan. Bebih lanjut penelitian ini menyebutkan bahwa daya tarik %isik dan ketertarikan sosial berpengaruh pada penemuan ini. Bila selama ini emosi negati% lebih banyak mewarnai psikologi baik secara keilmuan yang ilmiah maupun asosiasi orang awam tentang psikologi yang lebih identik dengan gangguan, maka sebenarnya telah banyak penelitian dan bahkan buku+buku yang menggugah kita untuk lebih menggali hal+hal positi% dan potensial yang kita miliki. Banyak buku+buku psikologi populer yang membicarakan psikologi positi%, misalnya Aohn Crey dengan ,an Are ?rom ,ars and 'oman Are ?rom Menus, buku spektakuler yang membahas tentang cinta. Atau $tephen 5ovey dengan = &abits+nya yang membahas mengenai kebiasaan+kebiasaan positi% agar orang menjadi e%ekti% dan tidak sekedar e%isien. Auga buku spektakuler (ale 5arnegie tentang Bagaimana ,encari Kawan dan ,empengaruhi *rang Bain, yang berisi tentang interpersonal skill. Bila selama ini kita seringkali mendengar tentang hal+hal patologis dan lebih %okus pada kelemahan dan kekurangan, maka psikologi positi% menjawab dengan menciptakan skema atau pedoman mengenai hal+hal positi% yang kita miliki secara potensial yang disebut

13

5haracter $trenghts and Mirtues (5$M#. 5$M merupakan proyek ambisius kesadaran diri yang diambil dari perspekti% psikologi positi% dan dimaksudkan untuk melihat kesejahteraan secara psikologis, sementara (iagnostic and $tatistical ,anual o% ,ental (isorder (($,# yang lebih populer selama ini merupakan pedoman untuk mendiagnosis gangguan mental. 5$M menggambarkan dan mengklasi%ikasikan kekuatan dan nilai+nilai moral (virtues# atau kebaikan yang membuat manusia berkembang. Pada skema "S#, disebutkan $ vi tues yang dimiliki oleh kebudayaan, yaitu% kebijaksanaan &wisdom', kebe anian &cou age', kemanusiaan &humanity', keadilan &justice', tempe amen &tempe ance', dan pe ubahan t ansenden &t anscendence' &(ahlsgaa d, Pete son, ) Seligman, dalam p ess'. (alam skema lengkapnya, 9 virtues ini dibagi lagi menjadi 6 karakter yang merupakan kelebihan individu (lihat tabel "#. $ebuah penelitian dalam lapangan psikologi sosial melakukan eksperimen pada kelompok sampel, kelompok A diputarkan %ilm gembira dan kelompok B diputarkan %ilm sedih. .enelitian ini ingin melihat sikap prososial dari kelompok tersebut. &asilnya adalah bahwa kelompok A lebih suka menolong dibanding kelompok B. (ari penelitian ini disimpulkan bahwa dengan emosi bahagia (emosi positi%#, maka orang lebih cenderung suka menolong dibanding mereka yang mendapat dampak emosi negati%, yaitu sedih, dari menonton %ilm tersebut. .sikologi positi% dalam kehidupan sehari+hari cukup menarik untuk diamati maupun diteliti. $eperti tampak dalam skema, bahwa mema%kan merupakan salah satu karakter. Bahwa emosi positi% akan bersi%at menetap seiring berjalannya waktu dan bertambahnya kebijaksanaan kita. 8%ek emosi positi% akan benyak man%aatnya, terutama untuk kita yang memaa%kan. 8mosi negati%, seperti halnya marah, %rustasi, cemas adalah emosi yang menemani kita sehari+hari terutama dalam kehiduan modern. 8mosi tersebut tidak hanya menurunkan sistem imun dalam tubuh kita, tetapi juga menambah risiko pada perkembangan dan kematian karena gangguan hati. $ecara statistik ditemukan bahwa episode emosi negati% yang berulang dan tidak bisa memanage dapat memicu lepasnya hormon adrenalin dan cortisol. .roduksi yang berlebihan pada hormon ini menyebabkan sistem imun menjadi persisten atau tidak bekerja pada seluruh penyakit. 8mosi negati% juga meningkatkan penyakit jantung. .sikologi positi% sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut dan dalam. Indonesia sebagai bangsa dengan beragam budaya, adat dan nilai+nilai ketimuran akan dapat menjadi inspirasi dan merupakan lapangan penelitian yang luas dan potensial. .enelitian yang pernah dilakukan sepertinya penelitian dengan ranah psikologi lintas budaya yang dilakukan pada 6! negara dari AKerbaijan sampai MeneKuela. Yang menjadi elemen penelitian adalah kindness, %airness, authenticity, gratitude, dan open mindedness juga kekuatan yang agak kurang yaitu prudence, modesty, dan sel%+regulation. @ampaknya, positi% psikologi dapat menjadi tindakan preventi% sebelum individu mempunyai gangguan baik emosi maupun kognisi, sebab dengan berpikir positi% dan memiliki emosi yang positi%, maka kita menghindar dai emosi negati% yang membawa dampak tidak baik bagi

14

%isik maupun psikologis. Yang menarik, mskipun baru berkembang 4 tahun terakhir, tetapi .ennsylvania >niversity telah membuka ,aster o% Applied .ositive .sychology. &al ini menandakan bahwa psikologi positi% sama pentingnya dengan cabang ilmu dari psikologi, seperti .sikologi $osial, .sikologi Klinis, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai