Oleh :
KELOMPOK. 1 IV A
AJAT JUHAEDI
04.1.10.0497
04.1.10.0529
EDI SUPRAPTOMO
04.1.10.0531
04.1.10.0533
MATRIMAN
04.1.10.0540
SALMON LOKDEN
04.1.10.0529
SEBASTIANUS KAKI
04.1.10.0552
TAHUN 2013
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Program terkait pertanian di Indonesia telah diformulasi oleh Kementrian
Pertanian dalam wujud Empat Sukses Program Pembangunan Pertanian yaitu:
(1) Pencapaian Swasembada dan Swasembada berkelanjutan, (2) Peningkatan
Diversifikasi Pangan, (3) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor serta
(4) Peningkatan Kesejahteraan Petani Pertanian.
Pengembangan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah
hasil pertanian seperti jerami padi merupakan aktivitas yang relevan dengan
empat sukses program pembangunan pertanian di atas, terutama pada empat
sukses yang pertama (swasembada berkelanjutan) dan empat sukses yang ke tiga
(peningkatan nilai tambah dan daya saing ekspor) serta empat sukses yang ke
empat ( peningkatan kesejahteraan petani)
Undang-undang SP3K nomor 16 tahun 2006 juga mengamanahkan bahwa
kegiatan penyuluhan harus memperhatikan kondisi lingkungan, agar lingkungan
pertanian tetap terjaga, lestari dan semakin meningkat kualitasnya setelah di
hujani pupuk dan bahan kimia laiinnya yang menyebabkan degradasi lahan.
Selanjutnya, mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor,
yang merupakan komponen dari sistem pembangunan pertanian secara
keseluruhan di Indonesia juga dituntut untuk memberi kontribusi demi
tercapainya
empat
sukses
program
pertanian
tersebut
serta
berusaha
2.
3.
4.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pelatihan
Pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan dengan demikian
meningkatkan kinerja pegawai. Pelatihan biasanya dilakukan dengan kurikulum
yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan, diberikan dalam waktu yang relatif
pendek, untuk membekali seseorang dengan keterampilan kerja. (Payaman
Simanjuntak, 2005)
Pelatihan (training) adalah sebuah proses sistematis untuk mengubah
perilaku kerja seorang/sekelompok pegawai dalam usaha meningkatkan kinerja
organisasi. Pelatihan terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang
diperlukan untuk pekerjaan yang sekarang dilakukan. Pelatihan berorientasi ke
masa sekarang dan membantu pegawai untuk menguasai keterampilan dan
kemampuan (kompetensi) yang spesifik untuk berhasil dalam pekerjaannya.
(Ivancevich, 2008)
Defiinisi lain menyatakan bahwa pelatihan adalah Proses mengajarkan
karyawan baru atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan
untuk menjalankan pekerjaan mereka. Pelatihan merupakan salah satu usaha
dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Karyawan,
baik yang baru ataupun yang sudah bekerja perlu mengikuti pelatihan karena
adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja,
strategi, dan lain sebagainya. (Gary Dessler, 2009).
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pelatihan merupakan upaya
yang dilakukan oleh organisasi tertentu (pemerintah, swasta, NGO dan organisasi
lainnya) dalam rangkan meningkatkan mutu sumberdaya manusia terutama
meninkgatnya keterampilan dan kinerja.
Tujuan Pelatihan
Tujuan umum pelatihan sebagai berikut : (1) untuk mengembangkan
keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih
efektif, (2) untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat
Usul
perlunya
pelatihan
datang
dari
kelompok
yang
dilanjutkan
dengan
pembuatan
rencana-rencana
kelompok
tani/masyarakat,
disertai
dengan
perlu
dikonsultasikan
lagi
dengan
pemuka/kelompok
3.
Modul Pelatihan
Pada pelatihan formal diperlukan perencanaan yang detail, selain
perlu disiapkannya kurikulum dan silabus, juga diperlukan modul
pelatihan. Untuk itu perlu disusun modul dari tiap mata ajaran yang
diberikan.
5.
Metodologi Pembelajaran
Pelatihan masyarakat merupakan pendidikan non formal, dengan
demikian sifatnya berbeda dengan pendidikan formal yang dilaksanakan di
sekolah-sekolah. Dalam pelatihan non formal bagi orang dewasa, ada
karakteristik peserta yang harus diperhatikan yakni :
a.
Orang dewasa mempunyai pengalaman dan pengalaman masingmasing orang berbeda satu sama lain.
b.
c.
d.
e.
Biasanya
membutuhkan
waktu
belajar
yang
relatif
lama,
g.
h.
i.
RENCANA KEGIATAN
Tema Kegiatan
Tema dari kegiatan ini adalah Pelatihan Pertanian Berkelanjutan, dalam
Optimalisasi Usaha Tani Berbasis Zero Waste Farming System
Waktu dan Tempat
Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakn pada tangal 30 November 2013,
di Kelompok tani . Desa . Kecamatan Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa
Barat. (Jadwal pelaksanaan kegiatan terlampir pada lampiran.1)
Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan pelatihan ini adalah; Pengurus kelompok tani,
Penyuluh petanian dan pejabat desa dan tokoh masyarakat setempat.
Input (Masukan)
Input atau masukan sumberdaya yang mendukung pelaksanaan kegiatan
pelatihan ini antara lain:
1.
Kurikulum
dan
buku
panduan
pelatihan
pertanian
berkelanjutan
3.
4.
Anggaran
Sekolah
Tinggi
Penyuluhan
Pertanian
Bogor
untuk
(Rincian biaya
yang
diharapkan
dari
pelaksanaan
kegiatan
ini
adalah
2.
3.
4.
antara lain;
1.
2.
3.
10
Pelaksanaan Kegiatan
Tahapan pelaksanaan kegiatan pelatihan meliputi; persiapan administratif
dan edukatif, pelaksanaan dan pelaporan pelatihan, tahapan tersebut telah dirinci
seperti dibawah ini:
1.
2.
3.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
b.
Dinamika kelompok
c.
Penyampaian materi
d.
Praktikum
e.
Penutupan
b.
11
2.
3.
4.
5.
Acara ini dipimpin dan diarahkan oleh ketua kelompok, yaitu Daseng
Ahmad Syamsudin.
Kebutuhan Sarana Pelatihan
Saran yang dibutuhkan untuk tercapainya tujuan dari pelatiahan pertanian
2.
12
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah c
d. Akomodasi
Sewa Tempat
Biaya Transportasi Peserta
Biaya Transportasi Pejabat
Uang saku peserta
Biaya Transportasi Panitia
Jumlah d
Jumlah a+b+c+d
Satuan
1 buah
1 paket
1 paket
10 paket
25 lembar
3 buah
7000,000
1000,00
10.000,00
70.000,00
25.000
30.000,00
125.000,00
20 dus
20 dus
5.000,00
15.000,00
100.000,00
300.000,00
400.000,00
4 orang
7 Orang
10 lembar
1 paket
10 orang
3 orang
10 orang
7 orang
50.000,00
-
150.000,00
150.000,00
675.000,00
13
Jenis Kegiatan
Persiapan
Waktu (WIB)
Keterangan
07.30-08.00
Panitia
Mempersiapkan
seluruh perlengkapan
yang dibutuhkan
termasuk tempat, dsb
Pelaksanaan
Pengisian absensi
08.00-08.30
Panitia
Pembukaan
08.30 09.00
Pejabat
Istirahat
09.00 09.15
Snack
Dinamika Kelompok
09.15 09.45
Bermain peran
Penyampaian Materi
09.45 10.30
Teoritis
Membuat pembukuan
Kelompok
10.30 11.30
Praktikum
Penutupan
11.30 12.00
Pejabat
14
Lampiran 2
SUSUNAN KEPANITIAAN
PELATIHAN MANAJEMEN ADMINISTRASI KELOMPOKTANI
Penanggung Jawab:
Ir. Achmad Suwandi
Ait Maryani, SP., M.Pd.
Panitia Inti:
Ketua Pelaksana
Sekretaris
: Ajat Juhaedi
Bendahara
: Idrus Mustafa
Panitia Acara :
Sie Acara
: Sebastianus Kaki
Sie Perlengkapan
: Salmon Lokden
Sie Akomodasi
: Edi Supraptomo
Sie Dokumentasi
: Matriman
15
DAFTAR PUSTAKA
16