Anda di halaman 1dari 39

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PARASITOLOGI

STAF PENGAJAR PARASITOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Pendahuluan

Penyakit-2 Parasitik:

Dianggap non life threatening diabaikan Gejala sering tidak khas, asimptomatis Hanya beberapa yang spesifik Diagnosis klinis sulit

utk menegakkan diagnosis perlu pemeriksaan penunjang laboratorium Untuk mendapatkan diagnosa yang tepat perlu pengetahuan dasar:

habitat, bahan yang diperiksa, cara pengiriman bahan( segar atau diawetkan) Teknik pemeriksaan

BAHAN PEMERIKSAAN
1.

2.
3. 4.

5.

TINJA DARAH URINE CAIRAN TUBUH LAIN: Sputum, Liquor CS, C. pleura, Ascites dsb. BAHAN PEMERIKSAAN LAINNYA: kerokan kulit, jaringan biopsi dsb

PEMERIKSAAN TINJA RUTIN

habitat parasit plg banyak di usus Makroskopis kualitatif: Konsistensi : padat/ lembek/hancur/cair Warna : kuning / hijau / putih Bau : khas Lendir Darah Lemak Sisa makanan

KONSISTENSI
KISTA PADAT

LEMBEK

HANCUR

CAIR

TROFO SOIT

Mikroskopis :
Kualitatif : Parasit-parasit usus :

Telur cacing : Nematoda, Trematoda, Cestoda Protozoa : Kista / Trofozoit

Artifacts /pseudoparasites

Eritrosit perdrhn intra lumenal/ ulcus Lekosit (PMN) proses keradangan Kristal Charchot-Leyden allergi, inf. Amoeba & berbagai jenis cacing Makrofag infeksi bakteri & parasit. Kdg-2 mirip Amoeba Sel-sel epitel deskuamasi mukosa usus Telur Arthropoda, nematoda tanaman Serat-serat tanaman, jamur dsb

Mikroskopis :

Kuantitatif : jumlah parasit dlm tinja Jumlah telur cacing dlm tinja (worm burden) Pemeriksaan khusus : Konsentrasi: Pengendapan/sedimentation Pengapungan/floatation Biakan/kultur

Kualitatif

SEDIAAN BASAH (Wet Mount):


Direct smear : Saline,Lugol /KI, Eosin Thick smear : Katos thick smear

DGN PENGAWETAN DAN PENGECATAN (Preserved & Stained Film) METODE KONSENTRASI:

Sedimentation ( simple dan centrifugation) Floatation Centrifugal floatation ( direct atau ZnSo4 )

PEMERIKSAAN TINJA SECARA LANGSUNG TANPA DIAWETKAN ( SEDIAAN BASAH/ DIRECT UNPRESERVED

LARUTAN GARAM FAAL 0,85% LARUTAN EOSIN 2% LARUTAN LUGOL 1%

THICK SMEAR (utk telur cacing) Cellophane Covered Thick Smear (Kato & Miura, 1954)
Pita selofan direndam dlm larutan yg terdiri dr 1 bagian Malachit green 100 bagian Gliserin selama 24 jam 100 bagian air Ambil tinja 50-60 mg ( kedelai) letakkan di atas kaca benda Tutup dgn selofan ratakan dgn tutup botol karet Keringkan cairan yg lebih dgn kertas saring Biarkan 1 jam pd suhu kamar / 20-30 dlm inkubator 40C Periksa di bawah mikroskop

PRESERVATION OF STOOL SPECIMENS

Polyvinyl Alkohol (PVA) Schaudinns Preservation Conventional Cupric sulfate modification Formalin Preservation Merthiolate-Iodine-Formalin (MIF) Preservation

METODE KONSENTRASI

PENGENDAPAN/ SEDIMENTATION Untuk kista, telur cacing, trofosoit

Prinsip : BJ Larutan < BJ Parasit Parasit tenggelam

PENGAPUNGAN/ FLOATATION Untuk telur Nematoda usus

Prinsip : BJ Larutan > BJ Parasit Parasit mengapung

KOMBINASI

Centrifugal floatation Centrifugal sedimentation

PENGENDAPAN SEDERHANA
(Simple Sedimentation)

Untuk : Telur

Cacing yang beroperculum, larva ccg, kista


Prosedur : 10 gr tinja + 100 cc air dlm beaker glass 250 cc aduk Tambah 50 100 cc air Saring dgn 2 lapis kain kasa Tunggu 1 jam Buang supernatan pelan-2, ganti dgn air baru 1 jam Buang suprnatan, hati2 jangan sampai endapan terbuang Ambil endapan dgn pipet kaca benda kaca tutup periksa di bawah mikroskop Pelarut lain yg bisa digunakan : formalin,eter

SENTRIFUGASI

Untuk telur Schistosoma & Kista Protozoa


2-3 gr tinja + 20 cc air ( 10 x volume tinja) Saring dgn 2 lapis kain kasa ke dlm tabung sentrifus Sentrifus dgn kecepatan sedang (1500-2300 rpm) selama 1-2 menit Buang supernatan, bila perlu diulang sampai supernatan bersih (biasanya 2 x sdh cukup) Ambil endapan kaca benda tutup periksa

PENGAPUNGAN/ FLOATATION

Prinsip : BJ Larutan > BJ Parasit mengapung

Larutan NaCl jenuh/Brine solution: BJ 1.200 Utk telur Ascaris, Trichuris, Hookworms baik Telur Schistosoma, larva Ss + Hw mengkerut Telur-2 beroperculum mengendap

Larutan gula, Gliserin Larutan ZnSO4 (BJ 1.180) centrifugal floatation Kesimpulan ATH

ZnSO4 CENTRIFUGAL FLOATATION

TELUR CACING YANG TIDAK BEROPERKULUM, KISTA PROTOZOA, LARVA


331 gr granule ZnSO4 + 1 lt air = BJ 1,18 1 bag tinja + 10 bag air campur Saring masukkan dlm tabung sentrifus Putar dg kecepatan 2300 rpm 1 menit buang supernatan Tambah lagi dgn air 2 3 cc putar lagi (ulang 2-3 x) Tambah 3-4 ml larutan ZnSO4 dg BJ 1.180 Putar dg kecepatan penuh selama 1- 2 menit Ambil bagian permukaan object glass tutup periksa

Pengambilan bahan (floatation)

KUANTITATIF
MEMPERKIRAKAN: Jumlah cacing yang menginfeksi/warm burden mengetahui derajat infeksi Terutama utk nematoda usus (Ascaris, Trichuris, Hookworms) Jenis yang lazim Kato-Katzs Thick Smear Stolls Egg Count Technique

Kato Katzs Thick Smear


Prosedur : Sama dengan Kato Thick Smear, bedanya:
Tinja

disaring dg saringan kawat

Jumlah tinja ditimbang/diukur menggunakan karton setebal: - 1 mm dilubangi 9 mm TINJA 50-60 mg, atau - mm dilubangi 6,5 mm TINJA 20-25 mg Dibiarkan -1 jam periksa

Stoll Egg Count Technique

Alat:
Botol Stoll (Stoll flask) 60 cc berleher panjang dg marker pd 56 cc Lidi/aplikator utk mengambil tinja Pipet Stoll (0,075 ml dan 0,15 ml) Glass beads (diameter 6 mm)

Bahan:

Larutan NaOH 0,1 N


Larutkan 4 g NaOH dgn sedikit air Tambah Aqua sampai 1000 ml Simpan sampai diperlukan

Stoll Egg Count Technique


Prosedur:

Isikan larutan NaOH 0,1 N ke dlm botol hingga 56 cc Dg aplikator masukkan tinja hingga volume menjadi 60 cc Masukkan 5-10 glass beads kocok baik-2 agar homogen, bila perlu tunggu bbp jam/ esok hari Dgn pipet Stoll ambil suspensi sebanyak 0,15 cc object glass ukuran 22 x 40 mm tutup Hitung semua telur di seluruh lapgn pandang

Jumlah telur/100 gr tinja = hasil hitung x 100 Tergantung konsistensi tinja faktor koreksi: Lembek x 1,5 ; Hancur x 2; Diare x3

Produksi telur per hari

Trichuris trichiura = 5.000/ hari Necator americanus = 9.000/ hari Ascaris lumbricoides = 200.000/hari Bila jumlah tinja ditimbang dpt diperkirakan jumlah cacing yg menginfeksi

(Warm burden)

PEMBIAKAN TINJA - (STAN)


Tujuan : Membedakan berbagai Nematoda usus yang mempunyai telur yang bentuknya serupa:
Strongyloides

stercoralis Necator americanus Ankylostoma duodenale Trychostrogylus spp

Menetaskan telur menjadi larva bisa dibedakan dengan jelas

Biakan dlm media pasir


Untuk

Soil Transmitted Helminths (NA,AD)


Prosedur:
Petridish steril diisi pasir steril Tambahkan tinja di atasnya dan ditutup Rhabditiform larva (+) setelah hari 1 Filariform larva (+) setelah hari ke 3-7

HARADA MORI METHOD

Siapkan tabung reaksi bertutup (conical/screw cap test tube) 15 cc Kertas saring ukuran 13 x 120 mm diolesi 1 gram tinja pada 1/3 bag tengah masukkan ke dlm tabung arah vertikal Isikan air dgn hati-2 ke dlm tabung hingga permukaannya sdkt di bawah olesan tinja Letakkan tabung dgn posisi berdiri pada suhu kamar (24-28 C) selama 5-10 hari Larva cacing dpt diperoleh dari cairan di bagian bawah tabung periksa dg mikroskop

Polyethilene tube

Modifikasi dari Harada Mori culture (Sasa) Kantong plastik/ polyethilen


Kertas saring / kertas koran 5-10 hari (rata-rata 1 minggu) Tulis identitas sampel Oleskan tinja di 1/3

Filter paper/slant Culture


tengah

Letakkan kertas di atas kaca benda letakkan miring Masukkan air hingga ujung Tutup & simpan pd suhu 24-28C

Cellulose Tape Preparations

Untuk Diagnosis parasit usus yang bermigrasi di daerah perianal : Enterobius vermicularis (telur & dewasa) Telur Taenia solium & T. saginata
Dilakukan pagi hari, bangun tidur, sebelum mandi atau cebok Grahams-Scotchs Adhesive Tape Swab

Graham-Scotchs Adhesive Tape Swab


Alat:

Tongue spatel/Kaca benda

Adhesive / Cellophane Tape

Kaca benda Cara kerja: Pagi hari sebelum penderita mandi/cebok Ujung tongue spatel ditutup cellophane tape, permukaan yg lekat berada di luar Oleskan pada daerah perianal Pindahkan cellophane tape pada kaca benda Periksa di bawah mikroskop

ANAL SWAB

UJUNG LIDI DIBUNGKUS SEDIKIT KAPAS KEROKAN PADA DAERAH PERIANAL OLESKAN PADA OBJECT GLASS SATU TETES PZ TUTUP COVER GLASS

PEMERIKSAAN DARAH
MALARIA FILARIASIS TOXOPLASMOSIS TRYPANOSOMIASIS LEISHMANIASIS

Pemeriksaan Darah
Pengambilan bahan sediaan: Darah kapiler : ujung jari, tumit, daun telinga

Darah vena : v. mediana cubiti

Pembuatan sediaan darah Hapusan darah/ thin smear : malaria Tetes tebal / thick smear : malaria, filaria

Pengambilan darah kapiler

Pemeriksaan Mikrofilaria

Pemeriksaan langsung (darah basah)


Memeriksa langsung pergerakan mikrofilaria Setlh ditusuk dgn lancet darah diisap dgn pipa kapiler, teteskan darah di atas kaca benda tutup dg kaca tutup periksa di bawah mikroskop

Knott Concentration Technique Darah vena + anti koagulan mskkan tabung berisi formalin 2% (10 cc) sentrifus selama 2 menit Buang supernatan, periksa sedimen langsung/dicat Giemsa
Teknik penyaringan

dengan nucleopore filter

dengan menggunakan filter mikrofilaria tersaring


Darah disaring

Capillary tube

Wet preparation

20 l

Air dried

Stained with Giemsa 1 : 15 for 15 min.

Fixed with methanol


Air dried

Dehaemoglobin with water

washed with running water Examined under compound microscope

Pemeriksaan urine

Urinalisis sentrifugasi sedimen urine

Parasit-2 system urogenital


Trichomonas

vaginalis Schistosoma haematobium(kandung kemih)

Chiluria mikrofilaria Wuchereria bancrofti, Onchocerca volvulus Trofozoit Entamoeba histolytica fistel? Larva Strongyloides stercoralis !!!

Pemeriksaan sputum
METODE

DIRECT SMEAR Untuk parasit-2 di paru Telur Paragonimus Amoebiasis (siklus paru) Hydatid cyst Larva Strongyloides stercoralis

BAHAN PEMERIKSAAN LAIN

Cairan tubuh lain LCS Ascites, pleura Kerokan kulit/ mukosa Biopsi otot Aspirasi cairan duodenum Biopsi kelenjar limfe Tanah Kotoran di ujung kuku

Terimakasih
Jangan lupa minggu depan membawa feses seujung jari, masukkan dalam botol, masingmasing membawa sendiri, yang tidak membawa tidak boleh mengikuti praktikum

Anda mungkin juga menyukai