Oleh :
Kul
PERANAN DAN JENIS PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Peranan dan pentingnya penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah --- didasarkan pada ciri keilmuan (rasional, empiris, dan sistimatis). Data data empiris (teramati) harus valid (derajat ketepatan) Data yang terkumpul sebelum diketahui validitasnya diuji reliabilitas (derajat konsistensi) dan objektivitas (kesepakatan antar banyak orang).
Data yang valid pasti reliabel dan objektif. Tetapi data yang reliabel belum tentu valid begitupun data yang objektif belum tentu valid. Pentingnya Penelitian Penelitian penting dilakukan karena terdapat tiga hal: 1) Adanya penemuan baru untuk merubah paradigma lama, 2). Pembuktian teori sebelumnya, dan 3). Pengembangan hasil penelitian sebelumnya. Hasil penelitian digunakan untuk: memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
Penelitian Ilmiah
1. 2. 3. 4. 5. 6. Penelitian ilmiah dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut: Masalah dan tujuan penelitian harus dirumuskan secara benar Prosedur penelitian perlu dijabarkan secara rinci Prosedur dalam rancangan penelitian harus dibuat dengan teliti Analisis data harus akurat Kerangka konseptual didukung oleh grand teori Dll.
PROSES PENELITIAN
1. 2. 3. Gagasan awal melakukan penelitian adalah untuk: Memahami suatu masalah Memecahkan suatu masalah Mengantisipasi masalah. Observasi Awal pada objek yang akan dilakukan penelitian Merumuskan masalah penelitian berdasarkan latar belakang masalah penelitian.
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam kalimat per-nyataan
Rumusan Masalah
Membaca Hasil Penelitian Prinsip Induksi
Pengajuan Hipotesis
Operasionalisasi Memilih
Kesimpulan
Penemuan
Data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan. Jenis data 1. Data Kualitatif 2. Data Kuantitatif
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dari sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi (Arikunto 1998:17) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2004: 91)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sampling sistimatis Sampling kuota Sampling Insidental Purpossive sampling Sampling Jenuh Snowball Sampling
4.
Koesioner dan disain koesioner Koesioner adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk memperoleh jawaban atau informasi sesuai yang diharapkan. Disain koesioner adalah rancangan pertanyaan yang diajukan berdasarkan indikator-indikator penelitian yang dapat diukur.
Penelitian populasi menggunakan statistik deskriptif sedangkan penelitian sampel dapat menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif bila peneliti hanya mendeskripsikan data sampel bukan untuk populasi. Bila kesimpulan untuk populasi maka teknik analisis adalah statistik inferensial.
Termasuk dalam Statistik Deskriptif (SD) adalah penyajian data melalui tabel, grafik, perhitungan persentase dsb. Dalam SD juga dapat dilakukan mencari kuat hubungan antar variabel melalui analisa korelasi, melakukan prediksi dengan analisa regresi. Dalam analisa korelasi dan regresi tidak perlu diuji signifikansinya. Jadi dalam SD tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi.
Statistik Inferensial (SI) sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas. SI ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampelnya secara random. Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi mempunyai peluang kesalahan dan kepercayaan yang dinyatakan dengan prosen (%). Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaannya 95%, dan bila peluang kesalahannya 1% maka taraf kepercayaannya 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut taraf signifikansi.
Pengujian taraf signifikansi didasarkan pada tabel sesuai teknik analisis yang digunakan. Misalnya uji-t akan digunakan tabel-t, uji F digunakan tabel F. Pada setiap tabel sudah disediakan untuk taraf signifikansi berapa suatu hasil analisis dapat digeneralisasikan, misalnya dari hasil analisa korelasi ditemukan koefisien korelasi 0,54 dan signifikan untuk 5%. Hal ini berarti hubungan variabel sebesar 0,54 itu dapat berlaku pada 95 dari 100 sampel yang diambil dari satu populasi.