Anda di halaman 1dari 14

2.1.

PROFIL KABUPATEN BENGKALIS Kabupaten Bengkalis pada tahun 1956 yakni berdasarkan undang-undang nomor 12 Tahun 1956, yang pada waktu itu Kabupaten Bengkalis masih berada di bawah Propinsi Sumatera Tengah dengan pusat Pemerintah berkedudukan di Sumatera Utara. Dengan terbentuknya propinsi Riau berdasarkan Undangundang Nomor 61 tahun 1958 tentang penetapan pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Riau dan Jambi, Maka Kabupaten Bengkalis berada dalam wilayah Propinsi Riau.

2.1.1. Profil Kewilayahan Letak Kabupaten Bengkalis sangat strategis, karena sering berada ditepi alur pelayanan internasional yang paling sibuk didunia, yakni Selat Malaka, juga berada pada kawasan segitiga pertumbuhan Ekonomi Indonesia-MalaysiaSingapura (IMS-GT) dan kawasan segitiga pertumbuhan Ekonomi IndonesiaMalaysia-Thailand (IMT-GT) secara administrasi pemerintah, awalnya Kabupaten Bengkalis terdiri dari 1 (satu) wilayah pembantu Bupati yang berkedudukan di Duri dan 8 (delapan) wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Bengkalis (luas 514,00 km2), kecamatan Mandau (luas 3,440,47 km2) ibukota Duri, Kecamatan Merbau (luas 1.348,91 km2) ibu kota Teluk Bitung, Kecamatan Tebing Tinggi (luas 1.436,83 km2) dengan ibukota Selat Panjang, Kecamatan Rangsang (luas 922,10 km2)dengan ibukota Tanjung Samak. Kemudian berdasarkan data akhir 2002 (sumber : badan pusat Statistik), Kabupaten Bengkalis mengalami pemekaran wilayah menjadi 11 (sebelas) kecamatan (gambar 2.1) Kecamatan kecamatan tersebut (3 kecamatan baru)

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 1

adalah Kecamatan Rangsang Barat (dengan luas 241,60 km2 dan ibukota Segomeng) merupakan pemekaran dari Kecamatan Rangsang (luas menjadi 681 km2), Kecamatan Rupat Utara (ibukota Tanjung Medan dengan luas 628,50 km2) yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Rupat (luas menjadi 896,35 km) dan Kecamatan Tebing Tinggi Barat (Ibukota Alai dengan luas 586,83 km2) yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Tebing Tinggi (luas menjadi 849,50 km2) serta menjadi 136 desa 24 Kelurahan (berdasarkan data akhir 2002). Selanjutnya berdasarkan perda yang disyahkan awal tahun 2003, guna mempercepat proses pembangunan Kabupaten Bengkalis dimekarkan kembali hingga menjadi 13 kecamatan pinggir (merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Mandau) dan Kecamatan Siak Kecil (merupakan pemekaran dari Kecamatan Bulit Batu).

Tabel 2.1. Luas Kecamatan dan jumlah Desa ( per kecamatan ) di Kabupaten Bengkalis Kecamatan 1. Mandau *) 2. Bukit Batu *) 3. Bantan 4. Bengkalis 5. Merbau 6. Rupat 7. Rupat Utara 8. Rangsang 9. Rangsang Utara 10. Rangsang Barat 11. Tebing Tinggi Barat Ibukota Duri Sungai Pakning Selat Baru Bengkalis Teluk Bitung Batu Panjang Tg. Medang Tanjung Samak Segomeng Selat Panjang Alai Luas Kecamatan ( km) 3.440.47 1.870.21 424.40 514.00 1.348.91 896.36 628.50 681.00 241.60 849.50 586.83 Jumlah Desa 25 27 9 20 20 10 5 10 11 15 8

(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2002) *) Pada awal 2003 dimekarkan, masing-masing menjadi Kecamatan Pinggir dan Siak Kecil

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 2

2.1.2. Letak Geografis Kabupaten Bengkalis pada saat terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 memiliki luas 30.646.83 km2 yang wilayahnya meliputi pesisir Timur Pulau Sumatera dan Daerah Kepulauan, berada pada posisi 0017LU 2030LU dan 100052BT 1020BT, akan tetapi setelah dibentuknya Kotamadya Dumai, Kabupaten Siak dan Kabupaten Rokan Hilir, luas wilayah Kabupaten Bengkalis berkurang menjadi 11.359,77 km2 dengan jumlah penduduknya 485.807 Jiwa. Bengkalis meripakan salah satu Kabupaten di Propinsi Riau. Wilayahnya mencangkup daratan Bagian Timur Pulau Sumatera dan wilayah Kepulauan, dengan luas adalah, dan mempunyai batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Siak Sebelah Barat berbatas dengan Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Riau (Karimun dan Kabupaten Pelalawan) 2.1.3. Kondisi Topografi Wilayah Kabupaten Bengkalis merupakan daratan rendah, rata-rata ketinggian 2-6,1 m diatas permukaan laut, sebagian besar merupakan tanah organosol, yaitu jenis tanah yang banyak mengandung bahan organik. Terdapat sungai, tasik (danau) serta pulau besar dan kecil yang berjumlah 26 buah. Adapun pulau-pulau besar dimaksud, yaitu pulau Rupat (1.524,85 km2
2

), Pulau

Rangsang (922,10 km ) serta pulau Padang dan Pulau Merbau (1.348,91 km2). Informasi lengkap yang menyajikan nama-nama pulau setiap kecamatan dalam kabupaten Bengkalis.

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 3

Tabel 2.2 Pulau dan Sungai per kecamatan di kabupaten Bengkalis Kecamatan 1. Mandau 2. Bukit Batu 3. Bantan Nama Pulau Nama Sungai Siak Kecil,Pakning Bukit Batu Jangkang,Bantan Tengah, Kembung Luar Merbau, Selat Akar Sinebak, Rempang, Penonton Nyiur, Raya, Sair,

4. Bengkalis 5. Merbau 6. Rupat

Bengkalis Padang, Merbau, Dedap Rupat, Beruk, Rangsang, Payung, Patung, Menteler, Baru Kemunting, Mampu, Babi, Simpur,Ketam Rangsang, Topang Menggung, Setahun Tebing Tinggi, Paning, Jadi, Tiga, Baru, Panjang -

7. Rupat Utara 8. Rangsang 9. Rangsang Barat 10. Tebing Tinggi 11. Tebing Tinggi Barat

Suir -

(Sumber: BPN Kabupaten Bengkalis & BPS, 2002) 2.1.4. Kondisi Iklim Kabupaten Bengkalis beriklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh sifat iklim laut, dengan temperatur berkisar 260C 320C. Musim hujan biasa terjadi antara bulan September hingga Januari, dengan curah hujan rata-rata berkisar antara 809-4.078 mm/tahun.periode kering (musim kemarau) biasanya terjadi antara bulan pebruari hingga Agustus. Rata-rata curah hujan tahun 2001 dibengkalis sebesar 159,56 mm lebih rendah dari tahun 2000

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 4

sebesar 201,29mm, pencatatan ini memeng kurang memuaskan karena hanya menggunakan takaran yang masih berfungsi yaitu ditempat stasiun penakar Sei pakning dan Bengkalis. Sedangkan banyaknya hari hujan tahun 2001 menurut pencatatan antara 4,5 sampai 12 hari, paling tinggi terdapat di Kecamatan Bukit Batu demikian pula halnya pada Tahun 2000 dengan banyak hari hujan antara 4 sampai 20 hari. Angin berhembus sepanjang tahun secara bergiliran, yaitu dari arah utara untuk Januari sampai April. Dari timur bulan April sampai Juli, dari arah Selatan Juli sampai Oktober dan dari arah barat Oktober sampai Januari. 2.1.5. Kondisi Geologi Secara Geologi regional, Kabupaten Bengkalis merupakan bagian dari Geologi Selat Malaka dan Cekungan Sumatera Tengah. Adapun geologi regional Selat Malaka ditandai dengan adanya Punggungan-punggungan kecil yang berarah relatif timurlaut hingga baratdaya dan parit lebar (broad channels) yang sejajar sepanjang pantai adalah kenampakan yang mendominasi pada bagian Selatan Selat Malaka (Kudrass & Schlueter, 1983) yang muncul 10 30 m diatas dasar laut dan beberapa tempat kurang dari 10 m yang menerus hingga kearah timur laut selat Malaka. Sedimen-sedimen Kuarter menurut Aleva, 1973 terdiri dari sedimenter tua berupa pasir lempungan masif asal darat, kompleks aluvial berupa pasir lempungan yang diendapkan di cekungan laut dalam (deep channels) dan sedimenter muda berupa lumpur laut. Cekungan Sumatera Tengah merupakan bagian dari rangkaian cekungan busur belakang yang terbentuk sepanjang tepi paparan sunda (Sundaland) akibat subduksi lempeng Samudra Hindia dengan Lempeng benua Asia selama paleogen (dalam Williams, et.al., 1985). Daratan pantai (coastal plain) pada umumnya merupakan pantai maju dengan tidak berkembang gosong pasir (sand bar). Menunjukan bahwa pengaruh gelombang di Selat Malaka bisa dikatakan kecil. Perbukitan Minas tersusun oleh sedimen formasi Minas berumur pleistosen dengan ketinggian maksimum 60-80 m dan saat ini sedang mengalami suatu proses pendataran (peneplain), padaperbukitan ini banyak dijumpai limonite

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 5

veins, pasir putih dan kaolinit. Perbukitan Minas terbagi menjadi dua oleh S. Rokan, yaitu berarah barat laut yang sebagian berarah relatif utara-selatan akibat kontrol stuktur dan berarah selatan-timur membentuk antiklin Duri. Bagian tengah antiklin Duri tersusun oleh Formasi petani dan Telisa yang berumur Tersier. Perbukitan Dumai merupakan perbukitan diantara dataran pantai yang terletak ditimur lau Dumai dan tersusun oleh Formasi pematang berupa konglomerat dan batupasir kasar. Tabel 2.3 Banyaknya Curah Hujan Periode 2000-2001 ( mm ) Di Kabupaten Bengkalis Bulan 1. Januari 2. Februari 3. Maret 4. April 5. Mei 6. Juni 7. Juli 8. Agustus 9. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Rata-rata 2000 ( mm ) 268 280 145 262 22 r r r 139 r 356 r 210.29 2001 ( mm ) 139 r 45 278 142 94 219 168 191.5 r r r 159.56

(Sumber: Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Bengkalis) Ket: r = takaran rusak

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 6

Tabel 2.4 Banyaknya Hari Hujan Periode 2000-2001 di Kabupaten Bengkalis Bulan 1. Januari 2. Pebruari 3. Maret 4. April 5. Mei 6. Juni 7. Juli 8. Agustus 9. September 10. Oktber 11. Nopember 12. Desember 2000 ( hari ) 8.5 7.0 11.7 12.0 4.0 r r r 14.0 12.0 20.0 13.0 2001 ( hari ) 4.5 r 4.0 12.0 9.0 3.5 4.5 8.5 9.0 r r r

(Sumber : Dinas Tanaman Pangan Kab. Bengkalis ) Keterangan: r = takaran rusak

2.2.

PROFIL KEPENDUDUKAN Penduduk sebagai salah satu komponen pembangunan memiliki dua sisi yang sangat penting. Disatu sisi sebagai subyek pembangunan dan disisi lain sebagia obyek pembangunan. Begitu juga dengan jumlah penduduk yang besar merupakan penyebaran sumber dan dari ketersediaan yang tenaga kerja, namun dengan kualitas rendah justru dapat menimbulkan

permasalahan tenaga kerja sendiri. Pada tahun 2000 (sensus penduduk terakhir) penduduk Kabupaten Bengkalis sebanyak 520.241 jiwa, terdiri dari 268.059 jiwa (51,53%)laki-laki dan 252.182 jiwa (48,47%) perempuan sehingga memiliki angkagender ratio 106,30 atau

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 7

dengan kata lain setiap 106,30 jiwa penduduk laki-laki terdapat 100 orang penduduk wanita. 2.2.1. Mobilitas Penduduk Perkembangan pembangunan di Kabupaten Bengkalis belum tersebar secara merata, hal ini terlihat dari mobilitas penduduk tiap kecamatan, dibeberapa kecamatan pertumbuhan penduduk mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi karena disamping kelahiran juga adanya arus migrasi yang masuk. Dengan letak geografisnya yang berdekatan dengan negara Malaysia , Bengkalis merupakan salah satu pintu transit masuknya penduduk yang akan masuk kenegara tetangga tersebut sehingga disamping membawa efek yang positif terhadap perkembangan pembangunan didaerah ini, namun juga mampu memberikan efek negatif jika para penduduk tersebut gagal diberangkatkan, sementara mereka tidak memiliki ketrampilan apapun. Arus migrasi penduduk ke Kabupaten Bengkalis tidak di dorong oleh kepentingan mencari lapangan kerja saja, tetapi juga untuk mengembangkan usaha dan penanaman modal. Laju Pertumbuhan Dari hasil registrasi penduduk April 2002 diketahui jumlah penduduk Kabupaten Bengkalis sebanyak 549.715 jiwa, berarti mengalami pertambahan 29.474 jiwa atau tumbuh 5,67% dibanding hasil sensus penduduk 2000. jika dibanding dengan hasil Sensus penduduk 1990 yang berjumlah 431.178 jiwa maka terdapat pertumbuhan rata-rata 2,23% pertahun. 2.2.2. Kepadatan Penduduk Kepadatan Penduduk Kabupaten Bengkalis per km2 meningkat dari 45,31 jiwa pada tahun 2000 menjadi 47,88 pada April 2002 begitu juga dengan kepadatan penduduk per Kecamatan mengalami peningkatan di Kecamatan Mandau, Bengkalis, Bukit Batu, dan Tebing Tinggi. Sedang kecamatan lainnya hanya sedikit mengalami perubahan.

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 8

Tabel 2.5 Kepadatan Penduduk Setiap Kecamatan dalam Kabupaten Bengkalis Penduduk Kecamatan 1. Mandau 2. Bukit Batu 3. Rupat 4. Rupat Utara 5. Bengkalis 6. Bantan 7. Merbau 8. Rangsang 9. Rangsang Barat 10. Tebing Tinggi 11. Tebing Tinggi Barat Laki-laki 106.159 18.514 13.423 6.015 28.983 17.297 22.815 14.406 13.656 32.707 6.816 Perempuan 98.597 18.322 12.829 5.735 28.146 16.792 23.810 14.035 12.697 31.217 6.764 Jumlah 204.756 36.836 26.256 11.750 57.129 34.069 46.625 28.441 26.353 63.924 13.580 Kepadatan Penduduk ( km ) 59. 51 19.70 29.29 18.70 111.15 80.28 34.56 41.76 10908 75.25 23.14

(Sumber: BPS Bengkalis, 2002)

2.3.

PROFIL POTENSI DAERAH Kabupaten Bengkalis disamping letaknya yang strategis juga mempunyai

potensi sumberdaya alam yang sangat banyak. Kekayaan alam tersebut hampir menyebar diseluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkalis. Potensi tersebut antara lain di sektor pertanian holtikultura, Perikanan, perkebunan, peternakan, tanaman pangan dan Pertambangan dan

pariwisata. Profil potensi daerah dapat dilihat pada Gambar 2.1 2.3.1. Pertambangan

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 9

Sebelum terbagi 4 wilayah Daerah Tingka II, wilayah kab. Bengkalis merupakan penghasil minyak bumi yang terbesar, tidak hanya di propinsi Riau tetapi juga di Indonesia. Saat ini ladang-ladang minyak bumi terdapat di Kecamatan Mandau, Bukit Batu dan Merbau pengelolaannya dilakukan oleh perusahaan minyak PT. Caltex Pasific Indonesia dengan wilayah operasi di Kecamatan Mandau dan Bukit Batu serta Perusahaan minyak Kondur Petroleum S.A yang wilayah konsesi/operasinya meliputi Kecamatan Merbau, Tebing Tinggi, Rangsang, Bengkalis dan perairan Bengkalis sekitar Selat Malaka. Disamping minyak bumi, terdapat dipulau Rupat dan Rangsang serta potensi Gambut, yang terdapat di Pulau Bengkalis, Tebing Tinggi dan Rangsang serta Deposit Batubara di Kecamatan Rupat. 2.3.2. Perikanan Kabupaten Bengkalis terdapat 26 buah pulau besar dan kecil serta memiliki perairan yang cukup dan garis pantai yang panjang luas, sehingga dapat dikatakan bahwa Kabupaten Bengkalis memiliki potensi Sumber daya Kelautan terutama di sektor perikanan. Pemanfaatan sumber daya perikanan disamping dilakukan melalui penangkapan ikan dilaut juga dilakukan melalui budidaya, antara lain dengan sistem Tambak, Kolam, Jaring Apung dan Keramba. 2.3.3. Holtikultura Tanaman pangan dan holtikultura diusahakan oleh masyarakat kabupaten Bengkalis terdiri dari padi luas areal 14.319 hektar, sagu 17.710 hektar, ketela pohon 1.273 ha, Jagung 402 ha, kacang tanah 162 ha, buah-buahan (durian, pisang, rambutan, nanas, Mangga, sawo, manggis dan lain), dan sayur-sayuran 1.151 ha. Wialayah pengembangan komoditi Tanaman pangan di nKabupaten Bengkalis, meliputi:

Pengembangan Tanaman Padi, diarahkan pada Kec. Bantan, Bukit Batu, Rangsang dan Tebing Tinggi.

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 10

Pemgembangan Tanaman sagu diarahkan pada Kec. Merbau dan Tebing Tinggi. Pengembangan komoditi buah-buahan diarahkan pada kec. Merbau, Tebing Tinggi dan Bengkalis. Komoditi sayur-sayuran diarahkan pada Kec. Bengkalis, Rupat, Mandau dan Tebing Tinggi.

Komoditi unggulan dan andalan sub sektor perkebunan di Kabupaten Bengkalis, Yaitu: Kelapa, Karet, serta kelapa sawit, dismping itu terdapat pula aneka tanaman (Antan) lainnya yakni berupa tanaman Kopi, Kakao, dan pinang. 2.3.4. Peternakan Penggarapan potensi peternakan di Kabupaten Bengkalis hanya dilakukan oleh masyarakat dalam skala kecil, dengan jenis ternak : sapi kambing/Domba, Ungas (Ayam Ras Petelur, Ayam Ras Pedaging, Ayam Buras dan Itik) dan Babi. Produksi Daging pada tahun 1999 Sapi 271ton, Kerbau 197 ton, Kambing 83 ton, Unggas 1791 ton dan produksi telur mencapai 1.238 Ton. 2.3.5. Kehutanan Di Kabupaten Bengkalis terdapat 463.441 Hektar Hutan Negara yang tersebar pada 8 wilayah Kecamatan . Hutan Kabupaten Bengkalis menyimpan berbagai flora dan fauna. Hutan bakau banyak ditemui dipesisir pantai, dan hasil hutan lainnya berupa kayu logpond,rotan,damar dan sebagainya, banyak digunakan bahan baku industri . 2.3.6. Industri Disamping industri pengolahan Bahan Bakar Minyak milik Pertamina UP II DI Sungai Pakning yang sudah cukup dikenal, di Kabupaten Bengkalis ini terdapat industri pengolahan hasil hutan, seperti industri pengerajian, meuble, industri arang bakau, yang hasilnya disamping untuk memenuhi kebutuhan dalam

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 11

negeri juga untuk dieksport, serta terdapat pula industri kecil dan rumah tangga . Diantara industri kecil dan rumah tangga yang cukup dikenal adalah industri kerajinan kain tenun tradisional Bukit Batu, industri kecil makanan, seperti lempuk ( Dodol ) durian dan Industri kerajinan kayu/ukiran . 2.3.7. Perdagangan Selama tahun 2001 neraca perdagangan luar negeri Bengkalis mengalami surplus sebesar US$ 104,571 juta yang merupakan selisih dari nilai ekspor sebesar UU$ 115,648 juta dengan nilai impor sebesar UU$ 11,077 juta. Dengan surplus sebesar UU$ juta berarti dapat dikatakan Bengkalis merupakan suatu daerah potensi dalam meningkatkan perekonomian regional maupun nasional. 2.3.8. Ekspor Volume dan nilai ekspor Bengkalis terbesar tercatat melalui Pelabuhan Sungai Pakning ( data 2001) dengan nilai ekspor UU$ 102,16 juta atau 88,33% dari total ekspor Bengkalis. Ditempat kedua adalah nilai ekspor melalui pelabuhan laut Selat Panjang dengan nilai UU$ 11,01 juta atau 9,52% dan nilai ekspor terbesar ketiga melalaui pelabuhan Bengkalis dengan nilai ekspor sebesar UU$ 0,98 juta atau 0,85% dari total ekspor Bengkalis . Negara utama tujuan ekspor Bengkalis, adalah Malaysia dengan nilai UU$ 69,18 juta dengan kontribusi 59,82% dari total ekspor Bengkalis 2001. Setelah itu, Jepang dengan nilai UU$ 27,68 juta atau 23,94%, selanutnya Singapura dengan nilai UU$ 11,48 juta dengan kontribusi 9,93% .

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 12

Tabel 2.6 Ekspor dan Impor Bengkalis Menurut Pelabuhan Muat ( US$ ) Pelabuhan Muat Bengkalis Selat Panjang Tanjung Kedabu Tanjung Samak Bandul Tanjung Medang Sungai Pakning Sungai Kembung Siak Kecil JUMLAH (Sumber: BPS, 2001) 2.3.9. Impor Negara importir terbesar ke Bengkalis adalah USA dengan nilai UU$ 6,27 juta dengan kontribusi 59,82% dari total impor Bengkalis 2001. Setelah USA, Negara importer terbesar adalah Malaysia dengan nilai UU% 2,75 juta atau setara dengan 23,94% dari total impor kemudian berturut-turut diikuti oleh Singapura ( UU$ 0,85 juta ), jepang ( UU$ 0,66 juta ) yang masing-masing memiliki kontribusi sebesar 9,93% dan 5,15% dari total impor ke Bengkalis . Dibanding dengan nilai impor tahun 2000dan 1999, nilai impor di tahun 2001 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sekitar 45,67% ini berarti usaha-usaha yang telah dilakukan Pemerintah Daerah Bengkalis selama tahun 2001 telah menampakkan hasil yang cukup berarti . Namun demikian untuk tahun-tahun mendatang harus tetap digali strategi pemasaran yang lebih baik agar usaha yang telah dicapai selama tahun 2001 bisa terus ditingkatkan Ekspor 983.786 11.010.535 271.575 0 0 668.194 102.156.504 557.128 0 115.648.722 11077.079 Impor 537.010 1.050.412 0 185.262 0 0 9.303.650 0 745 EksporImpor 446.776 9.960.123 271.575 ( 185.262 ) 0 669.194 92.852.854 557.12 ( 745 ) 104.571.643

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 13

mengingatkkan persaingan pada era pasar bebas AFTA 2003 jelas lebih kompetitif .

Tabel 2.7 Ekspor Bengkalis Berdasarkan Negara Tujuan Negara Tujuan 1. Malaysia 2. Jepang 3. Singapura 4.Korea Selatan 5.China 6.USA 7.Italia 8.Hongkong 9.Australia 10.Meksiko 11.Malta 12.India 13.Afrika Selatan 14.Antigua JUMLAH (Sumber: BPS, 2001) Volume ( Ton ) 440.518.985 145.145.352 48.107.023 38.271.000 23.439.196 299.033 163.976 148.995 34.000 51.115 241.222 42.000 54.814 32.887 696.549.548 Nilai ( UU$ ) 69.183.786 27.681.099 11.479.591 5.590.867 594.844 315.159 157.164 147.198 64.244 29.306 26.005 12.496 5.123 1.840 11.648.722

Laporan Pendahuluan
Paket Pekerjaan : Fasilitasi Pengembangan Kawasan Tertinggal Bengkalis
PT.AndalanRerekaConsultindo

Hal. 2 - 14

Anda mungkin juga menyukai