Bab Ii
Bab Ii
Definisi Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi prorein atau akibat kedua-duanya. (Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata). Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih. ( runner and Suddarth, KM , !ol.", edisi #) B. Etiologi $) &) ') )) #) ,) %isik Kimia (sia Penyakit predisposisi (*M, kalaktosemi) +enetik dan gangguan perkembangan In-eksi !irus dimasa pertumbuhan janin.
C. Patofisiologi (terlampir) D. Klasifikasi Katarak erdasarkan usia Katarak dapat diklasi-ikasikan dalam . $. Katarak Kongenital, (katarak atarak yang sudah terlihat pada usia diba/ah $ tahun) &. Katarak 0u!enil, (katarak yang terjadi sesudah usia $ tahun) '. Katarak Senil, (katarak sesudah usia diatas #1 tahun2usia lanjut) Stadiumnya . Insipien, Imatur, Matur, dan 3ipermatur.
E. Manifestasi Klinis Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subjekti- . $. Pasien melaporkan penurunan ketajaman penglihatan secara progresi-, penglihtan seperti berasap. &. Silau dan gangguan %ungsional sampai derajat tertentu karena kehilangan penglihatan. Katarak didiagnosis terutama dengan gejala objekti- . $. Pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan 4-talmoskop. &. Pupil tampak kekuningan, abu-abu atau putih (5eukokoria). F. Pe eriksaan Pen!n"ang $. Keratometri &. Pemeriksaan lampu slit dengan o-talmoskopis. '. 6-Scan (ltrasound (echography) ). %unduskopi #. Penatalaksanaan Pembedahan katarak ekstraksi katarak intrakapsuler Pembedahan katarak ekstrakapsuler *engan indikasi . Penurunan ketajaman penglihatan secara progresi- sehingga mengganggu pekerjaan atau akti-itas sehari-hari. Pembedahan paling sering dilakukan pada orang berusia lebih dari ,# tahun. Katarak yang menyebabkan +laukoma. Mempengaruhi diagnosis dan terapi gangguan okuler, seperti . 7etinopati *iabetika.
Komplikasi yang mungkin timbul akibat pembedahan . +laukoma 6blasi 7etina Perdarahan (!eitis In-eksi Pertumbuhan epitel kekamera okuli anterior.
KONSEP DASAR ASU$AN KEPERA%ATAN PADA K&IEN DEN#AN KATARAK I. Pengka"iaan '. - Identitas Klien - Insiden Kejadian Insiden katarak merupakan konsekuensi dari proses penuan yang normal, berkembeng secara kronik dan matang ketika orang memasuki dekade ketujuh dan katarak yang bersi-at kongenital dapat menyebabkan amblioma dan kehilangan penglihatan permanen. Keluhan utama (7PS) (mumnya klien mengeluhkan penurunan ketajaman penglihatan secara progresi-, silau, gangguan -ungsional akibat penurunan penglihatan, halo sekitar sumber cahaya. 7i/ayat penyakit dahulu (7P*) Keadaan yang berhubungan dengan masa kehidupan yang lalu atau penyakit, seperti . trauma tumpul maupun tajam, penggunaan kortikosteroid jangka panjang, penyakit sistemik (*M, hipoparatiroidisme), pemajanan radiasi ultra !iolet , alkohol, Ana nesa
merokok, asupan !itamin antioksidan yang kurang dalam jangka /aktu lama, kelainan mata (u!eitis anterior), katarak kongenital bisa didapat dari ri/ayat prenatal, in-eksi ibu (rubela). 7i/ayat penyakit keluarga 6nggota keluarga yang mempunyai penyakit yang berhubungan dengan katarak (*M) atau mempunyai penyakit yang sama (katarak), untuk katarak kongenital ri/ayat perinatal in-eksi ibu selama kehamilan trimester I dan pemakaian obat selama kehamilan (ri/ayat kejang, tetani, ikterus, atau hepatosplenomegali), meskipun etiologi yang pasti masih bersi-at idiopatik.
i. $. Inspeksi -
Pe eriksaan Fisik Pupil tampak kekuningan, abu-abu, atau putih (leukokoria) Penglihatan kabur2total Persepsi terhadap /arna menurun 3anya melihat baik pada tempat redup 3anya dapat menerima rangsang cahaya, !isus $. Penglihatan ganda2diplopia 9idak ada re-raksi -undus 9idak terdapat tanda-tanda peradangan kecuali pada katarak komplikata yang masih akti-. Pada o-talmoskop, kekeruhan ber/arna hitam dengan latar merah. 4bser!asi, tanda-tanda glaukoma karena komplikasi . &. Palpasi 6danya oedema 6danya granulasi 6danya nodul Penglihatan terbatas Keterbatasan melakukan akti!itas 6danya luka insisi 4bser!asi tanda-tanda komplikasi 3ari I : ; . < Iris prolaps < Kekeruhan sementara kornea < Peningkatan 9I4 3ari ke ;I . < +laukoma < 7etina ablatio # 7asa nyeri pada mata Peningkatan 9I4 Kelainan lapang pandang.
8 Preoperati- .
8 Post operati- .
< *istropi kornea ii. Keratometri Pemeriksaan Slitlamp 6-Scan (ltra Sound (echography) %unduskopi Pe eriksaan Pen!n"ang
II. Diagnosa Ke(era)atan A. Pre O(eratif $. 6nsietas b2d gangguan penglihatan dan kurangnya pemahaman mengenai pera/atan pasca operati-. &. +angguan sensori-perseptual b2d menurunnya ketajaman penglihatan. '. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan terapi pengobatan b2d kurang in-ormasi. B. Post O(eratif $. =yeri b2d trauma akibat prosedur pembedahan &. 7esti cidera b2d perdarahan intra okulen. '. 7esti in-eksi b2d prosedur.
III. Prioritas Ke(era)atan $. Mencegah penyimpangan penglihatan lanjut. &. Meningkatkan penglihatan. '. Mencegah komplikasi. ). Memberikan in-ormasi tentang penyakit2prognosis dan terapi pengobatan. I*. T!"!an Pe !langan $. Penglihatan dipertahankan pada tingkat sebaik mungkin &. Pasien mengatasi situasi dengan tindakan positi'. Komplikasi dicegah2minimal ). Proses penyakit2prognosis dan program terapi dipahami. *. Inter+ensi Ke(era)atan Pre 4peratiDP_1. Ansietas b/d gangguan penglihatan dan kurangnya pemahaman mengenai perawatan pasca operatif. 3asil diharapkan . Menurunkan stress emosional, ketakutan dan depresi Penerimaan pembedahan dan pemahaman instruksi. dapat Mekanisme dengan depresi, tegang, adaptasi terhadap perubahan2penurunan ketajaman
INTER*ENSI RASIONA&ISASI Kaji derajat dan durasi gangguan In-rormasi !isual, dorong percakapan untuk mengetahui keprihatinan pasien, perasaan Memberi dan dukungan, tingkat bantu pemahaman, ja/ab pertanyaan. pasien dengan metode koping. 4rientasikan pasien pada Pengenalan lingkungan tidak diketahui.
menghilangkan ketakutan yang koping dapat membantu pasien berkompromi kegusaran, penolakan. terhadap membantu
>
mengurangi 0elaskan rutinitas Peri 4perati- . Preoperati- . 9ingkat akti!itas, pembatasan diet, obat-obatan. Intraoperatiberbaring pembedahan peringatan akan . diam atau pada ahli posisi. bising tidak 9* . Pentingnya selama memberi bedah Muka dari biasa. sering. Pemberian tingkat bantuan
ansietas
dan
meningkatkan keamanan. Pasien yang telah mendapat banyak in-ormasi lebih mudah menerima penanganan dan mengetahui instruksi.
ketika terasa akan batuk atau berganti suara yang ditutup dengan kain, diberikan oksigen, peralatan pengukuran Pasca posisi, akti!itas, 4perati-
Pemantauan,
termasuk
pembalutan, pentingnya
untuk ambulasi sampai adekuat dan stabil secara !isual. 0elaskan pada inter!ensi setiap sentuhan sedetilinteraksi, untuk Pera/atan diri dan kemandirian akan meningkatkan rasa sehat. Pasien gangguan yang !isual mengalami bergantung
detilnya, perkenalkan diri anda terjemahkan setiap suara asing, pergunakan *orong mengganti komunikasi !erbal. untuk menjalankan kebiasaan hidup sehari-hari bila mampu. Pesan makanan yang bisa dimakan dengan tangan bagi mereka yang tak dapat "
melihat dengan baik atau tak mempunyai keterampilan koping untuk mempergunakan peralatan makanan. *orong partisipasi keluarga atau orang yang berarti dalam pera/atan pasien. *orong partisipasi dalam Pasien mungkin tak mampu melakukan sehubungan semua tugas dengan
penanganan dan pera/atan diri. Isolasi sosial dan /aktu luang yang terlalu lama dapat menimbulkan perasaan negati-.
DP_2. Gangguan sensori perseptual b/d menurunnya keta!aman penglihatan. 3asil yang diharapkan . Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi indi!idu. Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan. Mengidenti-ikasi2memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan INTER*ENSI 9entukan RASIONA&ISASI ketajaman Kebutuhan indi!idu dan pilihan inter!ensi progresi-. ber!ariasi sebab kehilangan terjadi lambat dan ila bilateral, tiap mata dapat berlanjut pada laju yang berbeda, tetapi biasanya hanya 4rientasikan areanya. 4bser!asi gejala-gejala tanda-tanda dan pasien terhadap satu mata diperbaiki peningkatan cemas dan perprosedur. Memberikan Menurunkan
kenyamanan dan kekeluargaan. disorientasi pasca operasi. 9erbangun dalam lingkungan yang tak dikenal dan mengalami
disorientasi,
pertahankan pagar tempat tidur sampai benar-benar sembuh dari anastesi. Pendekatan dari sisi yang tak dioperasi, bicara dan menyentuh sering, dorong orang terdekat tunggal dengan pasien. Perhatikan tentang suram atau penglihatan kabur dan iritasi mata, dimana dapat terjadi bila menggunakan tetes mata.
keterbatasan penglihatan dapat mengakibatkan bingung pada orang tua. Memberikan rangsangan sensori tepat terhadap isolasi dan menurunkan bingung. +angguan tetesan bertahap penglihatan2iritasi tetapi secara dengan
penggunaan, catatan . Iritasi lokal harus dilaporkan kedokter, tetapi Perubahan kedalaman menyebabkan jangan hentikann dan dapat bingung penggunaan obat sementara. ketajaman persepsi
Ingatkan pasien menggunakan kacamata katarak yang tujuannya memperbesar kurang lebih &# @, penglihatan peri-er hilang dan buta titik mungkin ada.
penglihatan2meningkatkan resiko cedera sampai pasien belajar untuk mengkompensasi. Memungkinkan pasien melihat objek lebih mudah dan memudahkan panggilan untuk pertolongan bila diperlukan.
5etakan barang yang dibutuhkan pasien2posisi tak dioperasi. bel pemanggil dalam jangkauan pada sisi yang
DP_" # $urang pengetahuan mengenai kondisi% prognosis% pengobatan b/d kurang informasi. 3asil yang diharapkan . Menyatakan pemahaman kondisi2proses penyakit dan pengobatan
$1
INTER*ENSI RASIONA&ISASI Kaji in-ormasi tentang kondisi Meningkatkan pemahaman dan indi!idu, prognosis, tipe meningkatkan Penga/asan kerja sama periodik prosedur2 lensa. 9ekankan pentingnya e!aluasi pera/atan rutin, beri tahu untuk melaporkan bera/an. penglihatan dengan program pasca operasi.
menurunkan resiko komplikasi serius, pada beberapa pasien kapsul posterior dapat menebal atau menjadi berkabut dalam & minggu sampai beberapa tahun pasca operasi memerlukan terapi laser untuk memperbaiki de-isit penglihatan. *apat bereaksi silang2campur dengan obat yang diberikan. Penggunaan obat Matatopikal (agen penyekat antikolinergik) simpatomimetik, beto, agen dapat
pasien
untuk
menghindari tetes mata yang *iskusikan kemungkinan e-ek antara obat mata dan masalah medis pasien, contoh . peningkatan hipertensi, PP4M, diabetes. 6jarkan metode yang tepat memasukkan obat tetes untuk sistemik. 6njurkan pasien menghindari membaca, berkedip, mengangkat berat, mengejan saat de-ekasi, membungkuk pada panggul, merokok, bedah bubuk. 6kti!itas yang menyebabkan mata lelah2regang, atau dan manu!er !alsal!a bedah meningkatkan mencetuskan meminimalkan e-ek
menyebabkan 9* meningkat, pencetus dispnea pada pasien PP4M, gejala krisis hipoglikemik pada *M.
$$
Memberikan masukan sensori, mempertahankan mudah bila tidak rasa mampu normalitas, melalui /aktu lebih menggunakan secara penuh. penglihatan
9ekankan selama
kebutuhan
Mencegah cedera kecelakaan pada mata dan menurunkan resiko penglihatan 9I4 sehubungan dengan berkedip atau posisi kepala.
menggunakan kaca pelindung pembedahan2penutup malam. 6njurkan pasien tidur terlentang, mengaruh intensitas lampu dan menggunakan kaca mata gelap bila keluar, dalam ruangan terang.
$&
Post O(eratif , DP_1. &yeri b/d trauma akibat prosedur pembedahan 3asil yang diharapkan . pengurangan nyeri INTER*ENSI Kaji tingkat nyeri. erikan obat untuk mengontrol nyeri dan 9I4 sesuai resep. erikan kompres dingin sesuai permintaan tumpul. Kurangi tingkat pencahayaan . cahaya diredupkan, diberi tirai2 kain. *orong penggunaan kacamata hitam pada cahaya kuat. untuk trauma RASIONA&ISASI Pemberian inter!ensi tepat. Pemakaian obat sesuai resep akan mengurangi nyeri dan meningkatkan rasa nyaman. Mengurangi edema akan mengurangi nyeri. 9ingkat lebih pencahayaan lebih yang nyaman yang
rendah
DP_2. 'esti cidera b/d perdarahan intra okuler yang dapat meningkatkan ()* 3asil yang diharapkan . Menurunkan perubahan perilaku dan pola hidup untuk menurunkan -aktor resiko dan untuk melindungi diri dari cedera. Mengubah lingkungan sesuai indikasi untuk meningkatkan keamanan. rasa INTER*ENSI RASIONA&ISASI *iskusikan apa yang terjadi Membantu mengurangi pasca operasi tentang nyeri, pembatasan eri pasien posisi akti!itas, standar, penampilan, balutan mata. kepala tinggi atau miring ke sisi yang tak sakit sesuai keinginan.
takut dan meningkatkan kerja sama dalam pembatasan yang diperlukan. Istirahat hanya beberapa menit sampai bedah beberapa ra/at jam jalan pada atau
$'
komplikasi. meminimalkan
Menurunkan resiko
tekanan pada mata yang sakit, perdarahan atau stress pada jahitan2jahitan terbuka. atasi akti!itas seperti Menurunkan stres pada area operasi2menurunkan 9I4 Memerlukan sedikit regangan dari pada penggunaan pispot yang dapat meningkatkan 9I4. batuk atuk meningkatkan 9I4 menggerakkan kepala tiba-tiba, menggaruk mata. 6mbulasi dengan bantuan,
berikan kamar mandi khusus bila sembuh dari anastesi. *orong na-as dalam, untuk bersihkan paru. 6njurkan menggunakan teknik manajemen napas dalam stress dan contoh latihan bimbingan imajinasi, !isualisasi relaksasi. Pertahankan perlindungan mata sesuai indikasi. Minta membedakan ketidaknyamanan kegelisahan, gangguan balutan. dan pasien untuk antara nyeri,
Meningkatkan
relaksasi
dan
*igunakan untuk melindungi dari cedera kecelakaan dan menurunkan gerakan mata. Ketidaknyamanan mungkin
karena prosedur pembedahan, nyeri akut menunjukkan 9I42 perdarahan, terjadi karena regangan atau tak diketahui penyebabnya (jaringan sembuh banyak !askularisasi, dan kapiler sangat rentan) Menunjukkan prolapsi iris atau ruptur luka disebabkan oleh kerusakan jahitan atau tekanan
hi-ema (perdarahan pada mata) pada mata dengan senter sesuai indikasi. 4bser!asi pembengkakan luka, bilik anterior kempes, pupil $)
berbentuk buah pir. Kolaborasi . erikan obat sesuai indikasi, contoh . Bmpirin dengan kodein, asetamino-en.
DP_". 'esti infeksi b/d bedah pengangkatan katarak 3asil yang diharapkan . Meningkatkan penyembuhan luka tepat /aktu, bebas drainase purulen, eritema dan demam. Mengidenti-ikasi inter!ensi untuk mencegah2menurunkan resiko in-eksi. INTER*ENSI RASIONA&ISASI *iskusikan pentingnya mencuci Menurunkan jumlah tangan sebelum menyentuh2 pada 9eknik tangan, aseptik mengobati mata. +unakan teknik yang tepat untuk membersihkan mata dari dalam keluar dengan tisu basah2bola kapas untuk tiap usapan, ganti balutan. 9ekankan pentingnya tidak mata terjadinya kemerahan, drainase tindakan Mencegah kerusakan kontaminasi sisi dan bakteri
mencegah menurunkan
menyentuh2menggaruk yang dioperasi. 4bser!asi in-eksi. kelopak purulen, tanda Aontoh bengkak, identi-ikasi
operasi
kerusakan sisi operasi. In-eksi mata terjadi &-' hari setelah 6danya prosedur ISK dan memerlukan upaya inter!ensi. meningkatkan resiko kontaminasi silang.
$#
erikan obat sesuai indikasi 6ntibiotik (topikal, parenteral, subkongenital). Sediaan secara topikal pro-ilaksis, digunakan dimana
terapi lebih agresi- diperlukan bila terjadi in-eksi. Aatatan . steroid mungkin ditambahkan pada antibiotik topikal bila pasien mengalami I45. Steroid. *igunakan untuk menurunkan im-lamasi.
$,