Anda di halaman 1dari 19

TERMINOLOGI WARGANEGARA

1. Sebagai peserta, anggota atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama atas dasar tanggung jawab bersama dan untuk kepentingan bersama (Dede Rosyada,2003).
2. Warganegara (zitizenship) adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri (A.S.Hikam). 3. Warganegara Republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warganegara Republik Indonesia (Pasal 1, UU No. 22/1958)

STATUS KEWARGANEGARAAN
1. Ditentukan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku di sutu negara.

2. Azas kewarganegaraan:
a. Kelahiran : ius soli (tempat kelahiran dan ius sanguinis (keturunan). b. Perkawinan : berdasarkan azas kesatuan hukum dan persamaan derajat.

c. Pewarganegaraan (naturalisasi), melalui prosedur yang berlaku dalam suatu negara.

Azas ius soli menetapkan seseorang yang dilahirkan di negara tersebut, maka ia mendapatkan hak sebagai warga negara. Azas ius sanguinis menetapkan apabila orang tuanya adalah kewarganegaraan dari negara tersebut. Azas kesatuan hukum mendasarkan pada paradigma bahwa suami istri atau ikatan keluarga merupakan inti masyarakat yang membutuhkan kesejahteraan, kebahagiaan dan keutuhan dalam keluarga, maka keluarga diharapkan tunduk pada hukum yang sama, sehingga keluarga tetap utuh.

Azas persamaan derajat mendasarkan pada paradigma bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan masing-masing pihak. Oleh karena itu suami atau istri dapat memiliki kewarganegaraan asal.

Pewarganegaraan (naturalisasi) dapat dilakukan dengan dua sistem atau cara:

1. Sistem aktif : seseorang dapat menggunakan hak opsi yaitu memilih atau mengajukan permohonan menjadi warganegara dari suatu negara. 2. Sistem pasif, seseorang dapat menolak pemberian kewarganegaraan, hak ini disebut hak repudiasi.

STATUS KEWARGANEGARAAN BERDASARKAN SEBAB 1. Apatride : orang-orang yang tidak memiliki status kewarganegaraan. 2. Bipatride : orang-orang yang memiliki status kewarganegaraan rangkap. 3. Multipatride : orang-orang yang memiliki status kewarganegaran lebih dari dua kewarganegaraan

PROSEDUR PEWARGANEGARAAN DI INDONESIA Bredasarkan Undang-Undang Nomor 62 tahun 1958, ditetapkan 7 cara memperoleh pewarganegaraan. 1. Karena kelahiran. 2. Karena Pengangkatan

3. Karena dikabulkan permohonan


4. Karena pewarganegaraan 5. Karena perkawinan 6. Karena turut ayah atau ibu 7. Karena pernyataan

HAK AZASI MANUSIA SEBAGAI WARGANEGARA Hak azasi manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng. Hak azasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluq Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 (1) UU Nomor 39 tahun 1999)

HAK AZASI MANUSIA MENURUT UUD-1945

1. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
2. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. 3. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi 4. Setiap oarng berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan uamat manusia.

5. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam


memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negara. 6. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. 7. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. 8. Setiap warganegara berhak memperoleh kesempatan sayang sama dalam pemerintahan. 9. Setiap warganegara berhak atas satatus kewarganegaraan 10. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkan serta berhak kembali.

11. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. 12. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

13. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh , memiliki, menyimpan, mengola dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
14. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda yang di bawah kekuasannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan diri dari ancaman, ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak azasi.

15. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain. 16. Setiap orang berhak hidp sejahteraa lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

17. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. 18. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

19. Setiap orang berhak mempunyai hak miliki pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun. 20. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak azasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. 21. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

22. Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras denngan perkembangan zaman dan peradaban
23. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat manurut agamanya dan kepercayaanya itu 24. Tiap-tiap warganegara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara 25. Setiap warganegara berhak mendapat pendidikan.

KEWAJIBAN AZASI MANUSIA SEBAGAI WARGA NEGARA


Seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan , tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak azasi manusia (UU No.39 Tahun 1999). Menurut UUD-1945 menetapkan kewajiban azasi manusia:

1. Setiap orang wajib menghormati hak azasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta pengormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
3. Tiap-tiap warta negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. 4. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

Menurut UU nomor 39 tahun 1999 menetapkan kewajiban dasar manusia:


1. Setiap orang yang ada di wilayah negara Republik Indonesia wajib patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis, dan hukum internasional mengenai hak azasi manusia yang telah diterima oleh negara Republik Indonesia.

2. Setiap warga wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Setiap orang wajib menghormati hak azasi manusia orang lain, moral, etika dan tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Setiap hak azasi manusia seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk menghormati hak azasi orng lain secara timbal balik serta menjadi tugas pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan dan memajukannya.

5. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya , setiap orang wajib tunduk kepada pembetasan yang ditetapkan oleh Undang-Undang dengan maksud untuk menjamin penngakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Anda mungkin juga menyukai