Anda di halaman 1dari 26

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Ilmu kedokteran terus berkembang, salah satu perkembangan yang terjadi adalah terbentuknya percabangan ilmu kedokteran. Jika ilmu kedokteran sebelumnya merupakan seni menyembuhkan penyakit yang dilakukan oleh dokter yang mampu melayani pasien yang menderita berbagai penyakit maka kemudian sesuai kebutuhan. Kesehatan mempunyai peranan penting dalam memingkatkan derajat hidup masyarakat maka semua negara berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. Oleh sebab itu sebagai mahasiswa/I Fakultas Kedokteran harus memahami tentang in eksi !irus agar kami mengerti dan mempunyai pemahaman tentang hal tersebut, yang pada dasarnya akan membantu kami dalam memhami bermacam-macam gangguan tersebut. "isamping itu didalam perkembangan ilmu kedoteran yang sangat dinamis sehingga menuntut mahasiswa terus belajar dan menggali ilmu tanpa mengenal waktu. Jadi dengan konsep keilmuan yang baik maka lahirlah seorang dokter yang kompeten dan dipercaya oleh masyarakat, itulah yang merupakan salah satu latar belakang kami dalam menyusun makalah ini.

1.2 TUJUAN PEMBAHASAN

"alam menyusun makalah ini tentunya memilki tujuan yang diharapkan berguna bagi para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri. "imana tujuannya dibagi menjadi dua macam yang pertama secara umum makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa/I dalam menguraikan suatu persoalan secara holistik dan tepat, dan melatih pemikiran ilmiah dari seorang mahasiswa/I akultas kedokteran, dimana pemikiran ilmiah tersebut sangat dibutuhkan bagi seorang dokter agar mampu menganalisis suatu persoalan secara cepat dan tepat. $edangkan secara khusus tujuan penyusunan makalah ini sebagai berikut% #& 'engetahui "e inisi In eksi (irus )& 'engetahui Klasi ikasi In eksi (irus *& 'engetahui +tiologi In eksi (irus ,& 'engetahui -ato isiologi In eksi (irus .& 'engetahui /ejala dan 0anda In eksi (irus 1& 'engetahui -emeriksaan isik dan penunjang In eksi (irus 2& 'engetahui -enatalaksanaan In eksi (irus 3& 'enambah khasanah ilmu pengetahuan para pembaca dan penulis 4& 'elengkapi tugas small group discussion

BAB II SKENARIO

SKENARIO 2 DEMAM TINGGI $eorang mahasiswa kedokteran berusia )# tahun datang ke praktek puskesmas karena menderita demam sampai ,56 7 selama * hari. Frekuensi demam naik turun, menggigil, sakit kepala hebat, nyeri disekitar bola mata, nyeri otot dan tulang dan perasaan menghisap pada ulu hati. 8eberapa hari sebelumnya ia baru liburan di jakarta. -ada pemeriksaan isik dijumpai ruam kulit makular samar-samar diseluruh tubuh dan dijumpai petechie pada daerah punggung dan dibawah lengan. "okter merencanakan pemeriksaan darah segera untuk memastikan diagnosa.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

1.

DEMAM BERDARAH "emam dengue atau dengue fever (DF) dan demam berdarah dengue 9"8"& atau

dengue haemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit in eksi yang disebabkan oleh !irus dengue yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti dengan mani estasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai leucopenia, ruam, lim adenopati, trombositopenia, dan diatesis hemoragik 9$uhendro, )551&. -ada "8" terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi 9peningkatan hematokrit& atau penumpukan cairan di rongga tubuh. $indrom renjatan dengue 9dengue shock syndrome& adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok.

Faktor Risiko In eksi !irus dengue pada manusia menyebabkan gejala dengan spektrum luas, berkisar dari demam biasa sampai penyakit perdarahan yang serius. -ada area endemik, in eksi dengue memiliki gejala klinis yang tidak spesi ik, terutama pada anak-anak. /ejala yang

tampak hanya seperti in eksi !irus pada umumnya. Faktor risiko yang penting dan berpengaruh terhadap proporsi pasien yang mengalami gejala yang berat selama transmisi endemik di antaranya strain dan serotipe !irus yang mengin eksi, status imunitas dari setiap indi!idu, usia penderita, aktor genetik dari pasien 9:;O, #442< /ubler, #443&.

Etiolo i "emam dengue dan ";F disebabkan oleh !irus dengue, yang termasuk dalam genus Fla!i!irus, keluarga Fla!i!iridae. Fla!i!irus merupakan !irus dengan diameter *5 nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul ,=#5 1 9$uhendro, )551&. (irus ini termasuk genus flavivirus dari amily Flaviviridae. >da , serotipe yaitu "+?-#, "+?-), "+?-*, "+?-,. $erotipe "+?-* merupakan jenis yang sering dihubungkan dengan kasuskasus parah. In eksi oleh salah satu jenis serotipe ini akan memberikan kekebalan seumur hidup tetapi tidak menimbulkan kekebalan terhadap serotipe yang lain. $ehingga seseorang yang hidup di daerah endemis ";F dapat mengalami in eksi sebanyak , kali seumur hidupnya. "engue adalah penyakit daerah tropis dan ditularkan oleh nyamuk >edes aegypti. ?yamuk ini adalah nyamuk rumah yang menggigit pada siang hari. Faktor risiko penting pada ";F adalah serotipe !irus, dan aktor penderita seperti umur, status imunitas, dan predisposisi genetis. (ektor utama penyakit "8" adalah nyamuk >edes aegypti 9diderah perkotaan& dan >edes albopictus 9didaerah pedesaan&. 7iri-ciri nyamuk Aedes aegypti adalah % $ayap dan badannya belang-belang atau bergaris-garis putih 8erkembang biak di air jernih yang tidak beralaskan tanah seperti bak mandi, :7, tempayan, drum, dan barang-barang yang menampung air seperti kaleng, pot tanaman, .

tempat minum burung, dan lain @ lain. Jarak terbang A #55 meter ?yamuk betina bersi at multiple biters 9mengigit beberapa orang karena sebelum nyamuk tersebut kenyang sudah berpindah tempat& 0ahan dalam suhu panas dan kelembapan tinggi

Pato !"!sis -atogenesis terjadinya demam berdarah dengue sampai saat ini masih diperdebatkan. 8erdasarkan data yang ada, terdapat bukti yang kuat bahwa mekanisme imunopatologis berperan dalam terjadinya demam berdarah dengue dan sindrom renjatan dengue 9$uhendro, )551&. (irus dengue 9>edes aegypti&, setelah memasuki tubuh akan melekat pada monosit dan masuk ke dalam monosit. Kemudian terbentuk mekanisme a eren 9penempelan beberapa segmen dari sehingga terbentuk reseptor Fc&. 'onosit yang mengandung !irus menyebar ke hati, limpa, usus, sumsum tulang, dan terjadi !iremia 9mekanisme e eren&. -ada saat yang bersamaan sel monosit yang telah terin eksi akan mengadakan interaksi dengan berbagai system humoral, seperti system komplemen, yang akan mengeluarkan substansi in lamasi, pengeluaran sitokin, dan tromboplastin yang mempengaruhi permeabilitas kapiler dan mengakti asi aktor koagulasi. 'ekanisme ini disebut mekanisme e ektor. $elain itu masuknya !irus dengue akan membangkitakn respons imun melalui system pertahanan alamiah 9innate immune system&, pada system ini komplemen memegang peran utama. >kti itas komplemen tersebut dapat memalui monnosa-binding protein, maupun melaui antibody. Komponen berperan sebagai opsonin yang meningkatkan agositosis, dekstruksi dan lisis !irus dengue. Bntuk menghambat laju inter!ensi !irus dengue, inter eron C dan inter eron D berusaha 1

mencegah replikasi !irus dengue di intraselular. -ada sisi lain lim osit 8, sel plasma akan merespons melalui pembentukan antibodi. Eim osit 0 mengalami ekpresi oleh indikator berbagai molekul yang berperan sebagai regulator dan e ektor. Eim osit 0 yang terakti!asi mengakibatkan ekspresi protein permukaan yang disebut ligan 7",5, yang kemudian mengikat 7",5 pada lim osit 8, makro ag, sel dendritik, sel endotel serta mengakti!asi berbagai tersebut. 7",5E merupakan mediator penting terhadap berbagai ungsi e ektor sel 0 helper, termasuk menstimulasi sel 8 memproduksi antibodi dan akti!asi makro ag untuk menghancurkan !irus dengue. In eksi !irus dengue menyebabkan akti!asi makro ag yang mem agositosis kompleks !irus-antibodi non netralisasi sehingga !irus bereplikasi di makro ag. 0erjadinya in eksi makro ag oleh !irus dengue menyebabkan akti!asi 0 helper dan 0 sitotoksik sehingga diproduksi lim okin dan inter eron gamma. Inter eron gamma akn mengakti!asi monosit sehingga disekresi berbagai mediator radang seperti 0?F-, IE-#, ->F 9platelet activating factor&, IE-1 dan histamin yang menyebabkan terjadinya dis ungsi endotel dan terjadi kebocoran plasma. -eningkatan 7*a dan 7.a terjadi melalui akti!asi kompleks !irus-antibodi yang dapat mengakibatkan terjadinya kebocoran plasma.

Ga#$ara" Kli"is 'ani estasi klinis in eksi !irus dengue dapat bersi at asimptomatik, atau dapat berupa demam yang tidak khas, demam, demam berdarah dengue, atau syndrome syok dengue 9$$"&. -ada umumnya pasien mengalami ase demam selama )-2 hari, yang diikuti oleh ase kritis selam )-* hari. -ada waktu ase ini pasien sudah tidak demam, akan tetapi mempunyai risiko untuk terjadi renjatan jika tidak mendapat pengobatan yang adekuat 9$uhendro, )551&. 2

8intik-bintik perdarahan di kulit sering terjadi, kadang disertai bintik-bintik perdarahan di arings dan konjungti!a. -enderita juga sering mengeluh nyeri menelan, tidak enak di ulu hati, nyeri di tulang rusuk kanan dan nyeri seluruh perut. ";F adalah komplikasi serius dengue yang dapat mengancam jiwa penderitanya, ditandai oleh % demam tinggi yang terjadi tiba-tiba mani estasi perdarahan hepatomegali/pembesaran hati kadang-kadang terjadi syok mani estasi perdarahan pada ";F dimulai dari tes torniFuet positi dan bintik-bintik perdarahan di kulit 9ptechiae&. -techiae ini bisa terlihat di seluruh anggota gerak, ketiak, wajah dan gusi, juga bisa terjadi perdarahan hidung, perdarahan gusi, perdarahan dari saluran cerna dan perdarahan dalam urin.

La" ka% Dia "ostik "iagnosis dari in eksi dengue dapat ditegakkan melalui tes laboratorium dengan cara mengisolasi !irus, mendeteksi seFuence G?>-spesi ik !irus dengue dengan tes ampli ikasi nukleotida, atau dengan mendeteksi antibody pada serum pasien 9/uHman, )55,&. Eangkah diagnostik demam dengue dapat dilakukan melalui% a. Eaboratorium -emeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menapis pasien tersangka demam dengue adalah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah trombosit, dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya lim ositosis relati!e disertai gambaran lim osit plasma biru. "iangnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi !irus dengue 9 cell culture& ataupun deteksi antigen !irus G?> dengue dengan teknik G0--7G 9 everse !ranscriptase 3

"olymerase #hain eaction&, namun karena teknik yang lebih rumit, saat ini tes serologis yang mendeteksi adanya antibody spesi ik terhadap dengue berupa antibody total, Ig' maupun Ig/ lebih banyak. -arameter laboratorium yang dapat diperiksa antara lain % Eeukosit "apat normal atau menurun. 'ulai hari ke * dapat ditemukan lim ositosis relati!e 9I,.J dari leukosit& disertai adanya li osit plasma biru 9E-8& I #.J dari jumlah total leukosit pada ase syok akan meningkat. 0rombosit Bmumnya terdapat trombositopenia pada hari ke *-3. ;ematokrit Kebocoran plasma dibuktikan peningkatan hematokrin K )5J dari hematokrin awal, umumnya dimulai pada hari ke-* demam ;emostasis "ilakukan pemeriksaan >-, >-00, Fibrinogen, "- "imer atau F"- pada keadaan yang dicurigai terjadi perdarahan atau kelainan pembekuan darah. -rotein/albumin "apat terjadi hipoalbuminemia akibat kebocoran plasma +lektrolit $ebagai parameter pemantauan pemberian cairan $erelogi "ilakukan pemeriksaan serologi Ig' dan Ig/ terhadap dengue, yaitu% Ig' muncul pada hari ke *-., meningkat sampai minggu ke *, menghilang setelah 1545 hari

Ig/ terdeteksi mulai hari ke #, 9in eksi primer&, hari ke ) 9in eksi sekunder&.

?$# >ntigen ?$# dapat terdeteksi pada awal demam hari pertama sampai hari kedelapan. $ensiti!itas sama tingginya dengan spesiti itas gold standart kultur !irus. ;asil negati antigen ?$# tidak menyingkirkan adanya in eksi !irus dengue. b. -emeriksaan Gadiologis -ada oto dada didpatkan e usi pleura, terutama pada hematoraks kanan tetapi apabila terjadi perembesan plasma hebat, e usi pleura dapat dijumpai kedua hemitoraks. -emeriksaan oto rontgen dada sebaiknya dalam posisi lateral dekubitus kanan 9pasien tidur pada sisi badan sebelah kanan&. >sites dan e usi pleura dapat pula dideteksi dengan pemeriksaan B$/. 'asa inkubasi dalam tubuh mausia sekitar ,-1 hari 9rentang *-#, hari&, timbuk gejala prodormal yag tidak khas seperti nyeri kepala, nyeri tulang, belakang dan perasaan lelah.

Dia "osis 'asa inkubasi dalam tubuh manusia sekitar ,-1 hari 9rentang *-#, hari&, timbul gejala prodormal yang tidak khas, seperti nyeri kepala, nyeri tulang belakang dan perasaan lelah. Klasi ikasi derajat penyakit In eksi (irus "engue, dapat dilihat pada table berikut% DD&DBD "" D!ra'at G!'ala "emam disertasi ) atau lebih tanda % sakit kepala, nyeri retro-orbital, "8" I mialgia, artralgia /ejala diatas, ditambah dgn uji bendung 9L& #5 La$ Eeukopenia 0rombositopenia, tdk ada kebocoran plasma 0rombositopenia 9M#55.555&, bukti ada kebocoran $erologi dengue 9L&

II

/ejala diatas, ditambah dgn

plasma 0rombositopenia 9M#55.555&, bukti

perdarahan spontan ada kebocoran III /ejala diatas ditambah dengan kegagalan sirkulasi 9kulit dingin dan lembab, serta I( gelisah& $yok berat disertai dengan tekanan darah dan nadi 0rombositopenia 9M#55.555&, bukti ada kebocoran plasma 0rombositopenia 9M#55.555&, bukti ada kebocoran plasma

tidak terukur plasma $ementara untuk diagnosis $indrom $yok "engue 9$$"& adalah ditemukannya semua kriteria di atas untuk "8" disertai kegagalan sirkulasi dengan mani estasi nadi yang cepat dan lemah, tekanan darah turun 9N)5 mm;g&, hipotensi dibandingkan standar sesuai umur, kulit dingin dan lembab serta gelisah.

Tata Laksa"a -rotokol dibagi dalam . kategori % $. "rotokol $% "enanganan !ersangka ("robable) D&D De'asa tanpa (yok -rotokol ini digunakan sebagai petunjuk dalam pemberian pertolongan pertama pada penderita "8" atau yang diduga "8" di Instalasi /awat "arurat dan juga dipakai sebagai petunjuk dalam memutuskan indikasi rawat. $eseorang yang tersangka menderita "8" Bnit /awat "arurat dilakukan pemeriksaan ##

hemonglonin 9;b&, hematokrin 9;t&, dan trombosit, bila % ;b, ;t dan trombosit normal atau trombosit antara #55.555-#.5.555, pasien dapat dipulangkan dengan anjuran kontrol atau berobat jalan ke -oliklinik dalam waktu ), jam berikutnya 9dilakukan pemriksaan ;b, ;t, leukosit dan trombosit tiap ), jam& atau bila keadaan penderita memburuk segera kembali ke Bnit /awat "arurat. ;b, ;t normal tetapi trombosit , #55.555 dianjurkan untuk dirawat ;b, ;t meningkat dan tombosit normal atau turun juga dianjurka untuk dirawat

).

"rotokol ). "emberian #airan pada !ersangka D&D De'asa di uanag a'at -asien yang tersangka "8" tanpa perdarahan spontan dan masih dan tanpa syok maka di ruang rawat diberikan cairan in us kristaloid dengan jumlah seperti rumus berikut ini % (olume cairan kristaloid / hari yang diperkukan, sesuai rumus berikut % #.55L 9)5 = 988 dalam kg @ )5 & $etelah pemberian cairan dilakukan dilakukan pemberian ;b, ;t tiap ), jam% 8ila ;b, ;t meningkan #5-)5J dan tombosit M #55.555 jumlah pemberian cairan tetap seperti rumus diatas tetapi pemantauan ;b, ;t, trombo dilakukan tiap #) jam. 8ila ;b, ;t meningkat I )5J dan trombosit M#55.555 maka pemberian cairan sesuai dengan protocol penatalaksanaan "8" dengan peningkatan ;t I)5J.

*.

"rotokol *. "enatalaksaan D&D dengan "eningkatan Ht + ),'eningkatnya ;t I )5J menunjukkan bahwa tubuh mengalami de isit cairan sebanyak .J. -ada keadaan ini terapi awal pemberian cairan adalah dengan memberikan in us cairan kristaloid sebanyak 1-2 ml/kg/jam. -asien kemudian dipantau setelah *-, jam

#)

pemberian cairan. 8ila terjadi perbaikkan perbaikan yang ditandai dengan tanda-tanda hematokrin turun, rekuensi nadi turun tekanan darah stabil, produksi urin meningkat maka jumlah cairan in use dikurangimenjadi . ml/Kg88/jam. "ua jam kemudian dilakukan pemantauan kembali dan bila keadaan tetap menunjukkan perbaikkan maka jumlah cairan in use dikurangi *ml/Kg88/jam. 8ila dalam pemantauan keadaan tetap membaik cairan dapat dihentikan),-,3 jam kemudian. >pabila setelah pemberian terapi cairan awal 1-2 ml/Kg88/jam dalam tapi keadaan tetap tidak membaik, yang ditndai dengan ;t dan nadi meningkat, tekanan nadi menurun M )5 mm;g, produksi urin menurun, maka kita harus menaikkan jumlah cairan in use menjadi #5 ml/kg88/jam. "ua jam kemudian dilakukan pemantauan kembali dan bila keadaan menunjukkan perbaikkan maka jumlah cairan dikuarangi menjadi . ml/Kg88/jam tetapi bila keadaan tidak menunjukkan perbaikkan maka jumlaah cairan in use dinaikkan #.ml/Kg88/jam dan bila dalam perkembangannya kondisi menjadi memburuk dan didapatkn tanda-tanda syok maka pasien

ditananganisesuai protocol tatalaksana sindrom syok dengue pada dewasa. 8ila syok telah teratasi maka pemberian cairan dimulai lagi seperti terapi pemberian cairan

..

"rotokol .. "enatalaksaan "erdarahan (pontan pada D&D De'asa -erdarahan spontan dan masi pada penderita "8" dewasa adalah % perdarahan hidung/epistaksis yang tidak terkendali walaupun telah diberikan tampon hidung, perdarahan saluran cerna 9hematemesis dan melena atau hematoskesia&, perdarahan saluran kencing 9 hematuria, perdarahan otak atau perdarahan sembunyi dengan jumlah perdarahan sebanyak ,-. ml/Kg88/jam. -ada keadaan seperti ini jumlah dan kecepatan pemberian cairan tetap seperti keadaan "8" tanpa syok. -emeriksaan 0", nadi,

#*

pernapasan, dan jumlah urin dilakukan sesering mungkin dengan kewaspadaan ;b, ;t, dan trombosit sebaiknya diulang setiap ,-1 jam. -emberian heparin diberikan apabila secara klinis dan laboratoris didapatkan tandatanda koagulasi intra!askuler diseminata 9KI"&. 0aran usi komponen darah diberikan sesuai indikasi. FF- diberikan bila didapatkan de isiensi actor- aktor pembekuan darah 9-0 dan a-00& yang memanjang&, -G7 diberikan bila nilai ;b kurang dari #5 g/dl. 0rans usi trombosit hanya diberikan pada pasien "8" yang perdarahan spontan dan massi dengan jumlah tromboit M#55.555/mm* disertai atau tanpa KI"

/.

"rotokol /. !atalaksanaan (indrom (yok Dengue pada De'asa 8ila berhadapan dengan $$" maka hal pertama yang harus diingat adalah renjatan harus segera diatasi dan oleh karena itu penggantian cairan dilakukan intra!askuler yang hilang harus segera dilakukan. >ngka kematian $$" #5 kali lipat dibandingakan dengan penderita "8" tanpa renjatan. "an renjatan dapat terjadi karena kerelambatan penderita "8" mendapat pertolongan. -ada kasus $$" cairan kritaloid adalah pilihan utama yang diberikan. -enderita juga diberikan O) )-, liter/menit. -emeriksaan yang harus dilakukan adalah pemeriksaan darah peri er lengkap 9"-E&, hemostalisi, analisis gas darah, kadar natrium, kalium dan klorida, serta ureum dan kreatinin. -ada ase awal, cairan kristaloid diguyur sebanyak #5-)5ml/kg88 dan e!aluasi #.-*5 menit. 8ila renjatan telah teratasi 9 ditandai dengan 0" sistolik #55mm;g dan tekanan nadi I )5mm;g, rekuensi nadi M#55 =/menit dengan !olume yang cukup, akral teraba hangat, dan kulit tidak pucat srta dieresis 5,.-# ml/kg88/jam& jumlah cairan dikurangi 2 ml/kg88/jam. 8iala dalam waktu 15-#)5 menit keadaan tetap stabil pemberian cairan menjadi .ml/kg88/jam. 8ila dam waktu 15-#)5 menit keadaan tetap stabil

#,

pemberian cairan dikurangi * ml/kg88/jam. 8ila )*-,3 jam setelag renjatan teratasi tanda-tanda !ital, hematokrin tetap stabil srta dieresis cukup maka pemberian cairan perin us dihentikan. -engawan dini tetap dilakukan tertama dalam ), jam pertama sejak terjadi renjatan. Oleh karena itu untuk mengetahui apakah renjatan telah teratasi dengan baik, diperlukan pemantauan tanda !ital, pembesaran hati, nyeri tekan didaerah hipokondrium kana dan epigastrium serta jumlah dieresis 9diusahakan )ml/kg88/jam&. -emantauan "-E dipergunakan untuk pemantauan perjalanan penyakit. 8ila ase awal pemberian ternyata renjatan belum teratasi, maka pemberan cairan kristaloid dapat ditingkatkan menjadi )5-*5ml/kg88, dan kemudian die!aluasi setelah )5-*5 menit.

8ila keadaan tetap belum teratasi, maka perhatikan nilai ;t. 8ila ;t meningkat berarti perembesan plasma masih berlangsung maka pemberian cairan koloid merupakan pilihan. -emberian koloid mula-mula diberikan #5-)5ml.kg88 dan die!aluasi setelah #5-*5 menit. 8ila keadaan tetap belum teratasi maka pemantaun cairan dilakukan pemasangan kateter !ena sentral, dan pmberian dapat ditambah hingga jumlah maksimum *5ml/kg88 9 maksimal #-#,.O/hari& dengan sasaran tekanan !ena sentral #.-#3cm;)O 8ila keadaan belum teratasi harus diperhatikan dan dilakukan koreksi terhadap gangguan asam basa, elektrolit, hipoglikemia, anemia, KI", in eksi sekunder. 8ila tekanan !ena sentral penderita sudah sesuai dengan target tetapu renjatan tetap belum teratasi maka dapat diberikan obat inotropik / !asopresor. 8ila ;t menurun, berarti terjadi perdarahan 9 internal bleeding& maka pada #.

penderita diberikan trans use darah segar #5ml/kg88 dan dapat diulang sesuai kebutuhan.

P!"(! a%a" Kegiatan ini meliputi % #. -embersihan jentik - -rogram pemberantasan serang nyamuk 9-$?& - 'enggunakan ikan 9cupang, sepat& ). -encegahan gigitan nyamuk - 'enggunakan kelambu - 'enggunakan obat nyamuk 9bakar, oles& - 0idak melakukan kebiasaan berisiko 9tidur siang, menggantung baju& - -enyemprotan

2. )HIKUNGUN*A )%ik+" +",a berasal dari bahasa $wahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti 9posisi tubuh& meliuk atau melengkung 9that 'hich contorts or bends up&, mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat 9arthralgia&. ?yeri sendi ini menurut lembar data keselamatan 9'$"$& Kantor Keamanan Eaboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki. /ejala penyakit ini termasuk demam mendadak yang mencapai *45 7, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam 9kumpulan bintik-bintik kemerahan& pada kulit. 0erdapat juga sakit kepala, con0unctival in0ection dan sedikit oto obia.

#1

-+?P+8>8 "emam 7hikungunya disebabkan oleh !irus 7hikungunya 97;IK(&. 7;IK( termasuk keluarga 0oga!iridae, /enus alpha!irus, dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti 9yang juga merupakan !ector penyakit demam berdarah&. Geser!oir utama !irus ini adalah monyet, namun species yang lain dapat juga terin eksi, termasuk manusia. 'eskipun !irus ini masih QbersaudaraR dengan dengue, namun penyakit ini tidak mematikan.

/+J>E> /ejala utama terkena penyakit )%ik+" +",a adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian. 8ahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang-tulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang atau lu tulang. 'asa inkubasi dari !irus 7hikungunya adalah )-, hari. $etelah masa inkubasi tersebut, gejala yang ditimbulkan mirip dengan gejala penyakit "emam 8erdarah yaitu demam tinggi 9*4 - ,5 derajat 7elsius&, menggigil, dan sakit kepala. ?yeri pada persendian tidak akan menyebabkan kelumpuhan. $etelah lewat lima hari, demam akan berangsur-angsur reda, rasa ngilu maupun nyeri pada persendian dan otot berkurang, dan penderitanya akan sembuh seperti semula. -enderita dalam beberapa waktu kemudian bisa menggerakkan tubuhnya seperti sedia kala. 'eskipun dalam beberapa kasus kadang rasa nyeri masih tertinggal selama berharihari sampai berbulan-bulan. 8iasanya kondisi demikian terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai riwayat sering nyeri tulang dan otot. -ada anak kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Guam-ruam merah itu muncul setelah *-. hari. 'ata biasanya merah disertai tanda-tanda seperti lu. $ering dijumpai anak kejang demam.

#2

-ada anak yang lebih besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi, serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. -ada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan sementara karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa mual sampai muntah. -ada umumnya demam pada anak hanya berlangsung selama tiga hari dengan tanpa atau sedikit sekali dijumpai perdarahan maupun syok. -ada )%ik+" +",a tidak ada perdarahan hebat, renjatan 9shock& maupun kematian. "an tubuh akan membentuk antibody spesi k sehingga !irus ini tidak akan menyerang pada orang yang sama yang sudah pernah terkena !irus chikungunya.

-+'+GIK$>>? E>8OG>0OGIB' 0es laboratorium yang umum digunakan untuk mengetahui chikungunya adalah G0-7G, isolasi !irus, dan tes serologis. Isolasi !irus tes laboratorium yang paling akurat tetapi membutuhkan waktu #-) minggu. G0--7G hasil dapat diterima dalam #-) hari 0es serologis dibutuhkan darah dalam !olume yang lebih banyak dbandingkan metode yang lain. 'enggunakan cara +EI$> untuk mengukur Ig' 7hikungunya. ;asil diperoleh setelah )-* hari. "an alse positi dapat ditemukan dengan in eksi !irus seperti OSnyongSnyong !irus dan $emliki Forest (irus. 0+G>-I

#3

"emam 7hikungunya termasuk (elf 1imiting Disease atau penyakit yang sembuh dengan sendirinya. 0ak ada !aksin maupun obat khusus untuk penyakit ini. -engobatan yang diberikan hanyalah terapi simtomatis atau menghilangkan gejala penyakitnya, seperti obat penghilang rasa sakit atau demam seperti golongan parasetamol. $ebaiknya dihindarkan penggunaan obat sejenis asetosal. >ntibiotika tidak diperlukan pada kasus ini. -enggunaan antibiotika dengan pertimbangan mencegah in eksi sekunder tidak berman aat. Bntuk memperbaiki keadaan umum penderita dianjurkan makan makanan yang bergiHi, cukup karbohidrat dan terutama protein serta minum sebanyak mungkin. -erbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar atau minum jus buah segar. -emberian !itamin peningkat daya tahan tubuh mungkin berman aat untuk penanganan penyakit. $elain !itamin, makanan yang mengandung cukup banyak protein dan karbohidrat juga meningkatkan daya tahan tubuh. "aya tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa mempercepat penyembuhan penyakit. 'inum banyak juga disarankan untuk mengatasi kebutuhan cairan yang meningkat saat terjadi demam.

-+?7+/>;>? 7ara terbaik untuk mencegah !irus chikungunya adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. 0idak ada !aksin atau obat sebagai pencegahnya. 0ips pencegahan penyakit sama seperti cara pencegahan penyakit !irus lainnya yang disebabkan gigitan nyamuk % /unakan reppelent yang mengandung "++0, -icardin, minyak lemon eucalyptus, atau IG*.*. pada kulit yang terekspose. /unakan baju dan celana panjang

#4

'enggunakan kawat nyamuk pada pintu dan jendela. -emberantasan !ektor nyamuk dewasa maupun membunuh jentik nyamuk. -emberantasan !ektor nyamuk dewasa bisa dilakukan dengan racun serangga atau pengasapan/ ogging dengan malathion sedangkan abatisasi digunakan untuk memberantas jentik pada 0-> 9tempat penampungan air&. $arang nyamuk diberantas dengan cara -$? 9-emberantasan $arang ?yamuk& yaitu *' % a. 'enguras secara teratur, terus-menerus seminggu sekali, mengganti air secara teratur tiap kurang dari seminggu pada !as bunga, tempat minum burung, atau menaburkan abate ke 0->< $. 'enutup rapat-rapat 0->< (. 'engubur atau menyingkirkan kaleng-kaleng bekas, plastik dan barang-barang lainnya yang dapat menampung air hujan sehingga tidak menjadi sarang nyamuk.

-. )*TOMEGALO.IRUS

In eksi sitomegalo!irus 97'(&, anggota keluarga !irus herpes, adalah sangat umum. >ntara .5J dan 3.J orang di >merika $erikat telah mengalami in eksi 7'( pada saat mereka berusia ,5 tahun, menurut -usat -engendalian dan -encegahan -enyakit 97"7&.

>nak-anak biasanya terin eksi pada anak usia dini, terutama di setting penitipan anak dan prasekolah. In eksi 7'( jarang serius dalam dinyatakan anak-anak yang sehat dan orang dewasa, mereka biasanya hanya menimbulkan gejala ringan, jika ada.Ketika gejala muncul, mereka mirip dengan yang terlihat pada mononukleosis 9TmonoT& dan hanya berlangsung beberapa minggu.

7'(

terutama

masalah

bagi

kelompok

berisiko

tinggi

tertentu,

termasuk%

bayi yang belum lahir yang ibunya terin eksi dengan 7'( selama kehamilan )5

anak-anak atau orang dewasa yang sistem kekebalan tubuh telah dilemahkan oleh penyakit atau terapi obat, seperti penerima transplantasi organ atau orang yang terin eksi ;I(

$etelah seseorang telah memiliki in eksi 7'(, !irus biasanya tertidur 9atau tidak akti & dalam tubuh, namun dapat diakti kan kembali. (irus ini lebih mungkin diakti kan kembali dan menyebabkan penyakit yang serius - pada orang yang memiliki sistem kekebalan lemah karena sakit.

G!'ala /ejala in eksi 7'( ber!ariasi tergantung pada usia dan kesehatan orang yang terin eksi, dan bagaimana in eksi terjadi. 8ayi yang terin eksi sebelum kelahiran biasanya tidak menunjukkan gejala in eksi 7'( setelah lahir, meskipun beberapa bayi dapat mengembangkan pendengaran, penglihatan, neurologis, dan masalah-masalah perkembangan dari waktu ke waktu. "alam beberapa kasus, ada gejala saat lahir, yang dapat mencakup persalinan prematur, yang kecil untuk usia kehamilan, sakit kuning, pembesaran hati dan limpa, microcephaly 9kepala kecil&, kejang, ruam, dan kesulitan makan. 8ayi ini juga berisiko tinggi untuk mengembangkan pendengaran, penglihatan, neurologis, dan masalah perkembangan. 8ayi yang baru lahir juga bisa terkena in eksi 7'( selama atau segera setelah lahir dengan melewati jalan lahir dari ibu yang terin eksi, mengkonsumsi >$I dari seorang ibu dengan !irus, atau menerima trans usi darah yang disumbangkan oleh orang yang terin eksi dengan 7'(. $ebagian besar bayi tidak menunjukkan gejala in eksi 7'(, namun, beberapa mungkin mengembangkan pneumonia atau gejala lainnya.

)#

-rematur dan bayi sakit penuh panjang yang terin eksi segera setelah lahir juga berisiko untuk masalah-masalah neurologis dan perkembangan dari waktu ke waktu.

7ytomegalo!irus 97'(& merupakan !irus yang diklasi ikasikan dalam keluarga !irus herpes, memiliki potensi yang berbahaya bagi janin, pasien operasi cangkok organ, mengganggu atau merusak organ paru-paru, jantung, mata, usus, ginjal, lambung, dan lain-lain. -engobatannya pun tidak semudah mengobati !irus lainnya. >dakah solusi alami untuk mengatasi 7'(U .Or a" ,a" Bisa T!rk!"a I"/!ksi )M. 7'( dapat mengenai hampir semua organ dan menyebabkan hampir semua jenis in eksi. Organ yang bisa terkena 7'( adalah%

/injal, sehingga disebut 7'( ne ritis< ;ati, sehingga disebut 7'( hepatitis< Jantung, sehingga disebut 7'( myocarditis< -aru-paru, sehingga disebut 7'( pneumonitis< 'ata, sehingga disebut 7'( retinitis< Eambung, sehingga disebut 7'( gastritis< Bsus, sehingga disebut 7'( colitis. Otak, sehingga disebut 7'( encephalitis.

. G!'ala ata+ Aki$at 0ari )M. >kibat dari terin eksi 7'( dapat ringan namun juga dapat amat berbahaya. /ejala dapat ber!ariasi mulai dari amat berat hingga gejala minimal, bahkan ada juga yang tanpa gejala. ))

Karena dapat menyerang hampir semua organ, gejalanya sangat ber!ariasi tergantung dari organ yang diserang. 8iasanya 7'( menyebabkan demam, penurunan jumlah sel darah putih 9leukopenia& dan letih- lesu. /ejalanya dapat ringan hingga berat. Kreatinin dapat meningkat pada pasien cangkok ginjal dengan in eksi 7'(. In eksi pada paru-paru menimbulkan sesak dan batuk. -ada sistem cerna seperti misalnya lambung dan usus, in eksi 7'( menyebabkan mual, muntah dan diare. +nse alitis 9otak& 7'( dapat menyebakan kejang, nyeri kepal, dan koma. >pabila penderita sedang hamil, 7'( bisa mengin eksi janin dan mengakibatkan gangguan pada organ tertentu janin. . M!",!ra" Or a" Ja"i" (irus 7'( pada wanita hamil dapat berakibat pada janin yang dikandungnya dengan mani estasi berbeda-beda, misalnya kulit berwarna kuning, pembesaran hati dan limpa, kerusakan atau hambatan pembentukan organ tubuh seperti mata, otak, gangguan mental, dan lain-lain tergantung organ janin mana yang diserang. Bmumnya janin yang terin eksi 7'( lahir prematur dan berat badan lahir rendah. Masala% Ba i Pasi!" )a" kok Or a" (irus 7'( biasa menghinggapi pasien cangkok organ pasca transplantasi karena biasanya para pasien ini diberikan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh. -emberian obat ini dimaksudkan supaya sistem kekebalan tubuh pasien operasi cangkok organ tidak menyerang organ baru yang dicangkokkan. + ek samping dari penekanan sistem kekebalan tubuh ini adalah ketidakmampuan tubuh untuk melawan in eksi, termasuk serangan 7'(. .Dia "osa )M. )*

Kebanyakan in eksi yang ada tidak terdiagnosa karena 7'( seringkali menampakkan sedikit gejala, bahkan bisa juga tanpa gejala. "iagnosis pasti 7'( ditetapkan berdasarkan pemeriksaan -7G 9-olymerase 7hain Geaction& yang mendeteksi keberadaan "?> 9materi genetik& !irus 7'( dalam darah. "isamping itu, in eksi 7'( juga ditetapkan dengan pemeriksaan kadar antibodi Ig/ dan Ig'. .P!"+lara" )M. (irus 7'( ada dalam cairan tubuh pasien 7'( dan ditularkan melalui kontak selaput lendir 9mulut dan kelamin&. $elain itu, penularan 7'( bisa melalui trans usi darah, dan pada bayi umumnya tertular pada saat masih dalam kandungan atau dari >$I. I"/!ksi )M. Bisa B!r+la" 7'( tergolong !irus yang bandel atau hampir tidak bisa dihilangkan dari tubuh inang. $ekali terin eksi, !irus akan membenamkan diri dalam tubuh dan dapat menyebabkan in eksi berulang pada masa mendatang. P!" o$ata" )M. $ecara medis kon!ensional, pengobatan yang paling sering dipakai untuk in eksi 7'( adalah /anciclo!ir.

BAB I. KESIMPULAN

"emam dengue atau dengue fever (DF) dan demam berdarah dengue 9"8"& atau ),

dengue haemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit in eksi yang disebabkan oleh !irus dengue yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti dengan mani estasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai leucopenia, ruam, lim adenopati, trombositopenia, dan diatesis hemoragik 9$uhendro, )551&. -ada "8" terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi 9peningkatan hematokrit& atau penumpukan cairan di rongga tubuh. $indrom renjatan dengue 9dengue shock syndrome& adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok.

REFERENSI U

).

+pstein, Judith +. dan $tephen ;o man. )551. !ropical 2nfection Disease "rinciples3 "athogens3 and "ractice% !yphoid Fever. +lse!ier Inc. :idodo, "joko. )551. &uku A0ar 2lmu "enyakit Dalam% Demam !ifoid . Jakarta% -usat -enerbitan "epartemen Ilmu -enyakit "alam Fakultas Kedokteran Bni!ersitas Indonesia. $inha >, $aHawal $, Kumar G, et al% #444. 0yphoid e!er in children aged less than . years. Eancet *.,%2*,@2*2.#3. "epartemen Kesehatan GI. Data (urveilans tahun $44.. Jakarta, #44. p,*. "ata $ur!eialns tahun #441. "itjen -)' "irektorat +pidemiologi dan Imunisasi $ubdirektorat $ur!eilans. Jakarta% "epartemen Kesehatan GI< )441. -. *2. $uhendro, dkk. )551. &uku A0ar 2lmu "enyakit Dalam% Demam &erdarah Dengue. Jakarta% -usat -enerbitan "epartemen Ilmu -enyakit "alam Fakultas Kedokteran Bni!ersitas Indonesia.

)1

Anda mungkin juga menyukai